Friday, November 27, 2015

Jenis Tanaman Bunga Melati - Budidaya Petani. Diantara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat 8 jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomis dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau famili Oleaceae dan berikut adalah Jenis Tanaman Bunga Melati.

Jenis Tanaman Bunga Melati


Jenis Tanaman Bunga Melati

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Subdivisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledonae
  • Ordo : Oleales
  • Famili : Oleaceae
  • Genus : Jasminum
  • Spesies : Jasminum sambac (L) W. Ait..
Jenis, Varietas dan Ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah sebagai berikut:
  1. Jasmine sambac Air (melati putih, puspa bangsa)
  2. Jasmine multiflora Andr (melati hutan:melati gambir, poncosudo, Star Jasmine, J,. pubescens willd).
  3. Jasmine officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J. floribundum=Jasmine grandiflorum). perdu setinggi 1, 5 meter.
  4. Jasmine rex (melati Raja, King Jasmine).
  5. Jasmine parkeri Dunn (melati pot).
  6. Jasmine mensyi (Jasmine primulinum, melati pimrose).
  7. Jasmine revolutum Sims (melati Italia)
  8. Jasmine simplicifolium ( melati Australia, J. volibile, m. bintang)
  9. Melati hibrida. Bunga pink dan harum.
Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:
  1. Jasmine. Sambac (melati Putih), antara lain varietas: Maid of Orleans, Grand Duke of Tuscany, Menur dan Rose Pikeke
  2. Jasmine. multiflorum (Star Jasmine)
  3. Jasmine officinale (melati Gambir).
Demikian 
Jenis Tanaman Bunga Melati, semoga bermanfaat.

 Artikel Lainnya:
 Budidaya Melati


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/jenis-tanaman-bunga-melati.html
Category: articles
Jahe Merah - Sekarang siapa sih yang tidak kenal Jahe. Tanaman yang sangat populer di Indonesia yang digunakan untuk bahan minuman seperti sekoteng, bandrek dan wedang jahe. Hampir setiap malam, terutama di daerah perkotaan, kita sering disapa oleh para penjual keliling minuman tersebut. Pemanfaatan jahe begitu meluas karena ternyata manfaatnya sangat banyak. Tidak hanya dipakai sebagai salah satu bumbu pelengkap masakan saja, namun juga ternyata banyak pula digunakan untuk tujuan di bidang kesehatan, terutama untuk jenis JaheMerah.

Budidaya Jahe Merah (Zingiber officinalevar.rubrum)     

              

Syarat tumbuh 

  •  Iklim : Tanaman jahe memerlukan curah hujan antara 2.500-4.000 mm/thn
  • Pada umur 2,5 ? 7 bulan perlu cukup sinar matahari. Artinya, tanaman ini harus berada di tempat terbuka agar cukup sinar matahari sepanjang hari
  • Suhu udara yang optimal adalah 20 ? 35 derajat Celcius
  • Secara umum dapat tumbuh pada keasaman tanah dengan pH 4.3 ? 7.4, kecuali untuk jenis Jahe Gajah pada pH 6.8 ? 7.0
  • Tumbuh baik pada tanah subur dan gembur, serta banyak mengandung humus

Persiapan Bibit atau Benih JaheMerah

Penanaman dapat dilakukan dari bibit jahe merah yang sudah siap tanam atau sudah bertunas antara 5-10 cm.  Namun apabila tidak tersedia, kita dapat menyemaikan bibit dari bentuk rimpang.  Apabila menyemaikan sendiri, perhatikan kualitas rimpang yang akan disemaikan.  rimpang untuk disemaikan haruslah berasal dari induk yang cukup tua umurnya, permukaan rimpang mengkilat dan tidak cacat serta tidak terlihat ada bekas diserang hama.

Teknik Persiapan Rimpang

Rimpang yang akan disemaikan (tentunya setelah diseleksi), dibersihkan dan kemudian dijemur namun hati-hati jangan terlalu kering. Kemudian disimpan selama 1 ? 1.5 bulan. Patahkan rimpang dengan tangan, yang mana setiap potongan tadi memiliki 3 ? 5 mata tunas, kemudian dijemur kembali selama 1/2 sampai 1 hari (lihat cuaca). Kemudian masukkan potongan rimpang tersebut ke dalam karung. Kemudian buat larutan PHEFOC HCS, dengan dosis 1 tutup botol PHEFOC dilarutkan ke dalam 14 liter air, kemudian ditambah 2 sendok makan gula pasir, aduk sampai rata dan biarkan selama 15 menit.
Potongan rimpang yang sudah dalam karung kemudian dicelupkan ke dalam larutan PHEFOC selama 15 menit. Angkat dan tiriskan. Tujuan perendaman dengan PHEFOC adalah agar bibit terbebas dari patogen asal penyakit dan memiliki daya tahan lebih tinggi untuk mendapat serangan penyakit. Selama menunggu proses penirisan, buatlah larutan SOT HCS dengan dosis : 5 tutup botol SOT dilarutkan ke dalam 14 liter air, dan ditambahkan pula 3 sendok makan gula pasir. Aduk hingga rata dan biarkan selama 15 menit. Setelah cukup ditiriskan, bakal bibit tadi kemudian direndam selama kurang lebih 6 jam dalam larutan SOT HCS yang telah dibuat tadi.  Tujuan perendaman dengan SOT adalah agar nantinya bibit dapat tumbuh dengan baik dan sehat terutama pada saat-saat awal penanaman. Setelah 6 jam, karung berisi benih tersebut kemudian ditiriskan sampai kering. Dan benih sudah siap untuk disemaikan.

Teknik Penyemaian Rimpang

Beberapa cara dapat dilakukan untuk penyemaian bibit jahe dari rimpang ini. Dengan menggunakan sistem kotak kayu atau dengan cara membuat bedengan.  Kali ini saya ulas penyemaian dengan memakai kotak kayu.
?         Buat kotak kayu dengan ukuran misalnya 50 x 100 cm dengan tinggi 10 cm. Bentuknya seperti nampan. Tahu nampan kan ?
?         Buat campuran tanah untuk media semai dengan bahan campuran : tanah dan pupuk bokashi (lihat cara membuat Pupuk Bokashi), perbandingannya adalah tanah : pupuk bokashi = 3 : 1
?         Kemudian campuran tanah tersebut masukkan ke dalam kotak dan disebar secara merata
?         Benamkan potongan-potongan rimpang jahe ke dalam tanah tersebut. Kemudian tutup tipis dengan tanah atau daun kering
?         Lakukan perawatan dengan cara menyiram media semai tadi dengan air 2 kali sehari
?         Waktu yang dibutuhkan untuk penyemaian berkisar antara 2-4 minggu.

Teknik Penanaman Jahe

Teknik penanaman jahe adalah dengan memanfaatkan media tanam dalam polybag atau karung.  Teknik memakai polybag atau karung ini banyak juga yang menyebut sebagai cara budidaya tanaman vertikultur, artinya budidaya tanaman secara vertikal atau bertingkat.

a.      Penanaman Bibit
  • Buat campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3 : 1.
  • Masukkan campuran tanah tersebut ke dalam karung dengan ketinggian kurang lebih 15 cm atau 1/5 tinggi karung.  Untuk memudahkan, sebelumnya tekuk dulu permukaan karung bagian atas.
  • Ambil rimpang jahe hasil penyemaian, patah-patahkan rimpang jahe tersebut dengan tangan menjadi 2-3 ruas, yang mana setiap ruas minimal terdapat 2 mata tunas
  • Bibit jahe kemudian ditanam 3-5 cm ke dalam tanah dalam karung tadi.  Setiap karung dapat diisi beberapa titik tanam, atur misalnya 2 ? 3 titik tanam. Rata-rata sih katanya kira-kira 200 gr bibit cukup untuk satu karung.
  • Atur penyimpanan karung posisinya lebih tinggi dari permukaan tanah. Buat kolom gundukan tanah memanjang, setiap gundukan kolom bisa diisi 2-3 baris karung.

Perawatandan Pemeliharaan Tanaman Jahe

Kegiatan ini meliputi penyiraman tanaman, pemberian pupuk dan penanggulangan penyakit
?         Pada tahap awal, lakukan penyiraman air secara teratur dan rutin pagi dan sore selama kurang lebih seminggu, bertujuan agar tunas tidak kering dan layu
?         Selanjutnya, penyiraman dilakukan sehari sekali kecuali pada kondisi kemarau sebaiknya penyiraman dilakukan dua kali
?         Pada usia tanaman 2 ? 4 minggu lakukan penyemprotan atau penyiraman dengan fermentasi SOT.  Sebelumnya lakukan fermentasi larutan dengan dosis : 5 tutup botol SOT + gula pasir 3 sdm + urine ternak 2 liter + feses ternak cair 2 liter. Fermentasi dilakukan selama 24 jam, kemudian larutkan dalam 15 liter air. Kemudian baru digunakan untuk menyemprot atau menyiram.
  • Penyemprotan dengan SOT bergantian dengan PHEFOC dengan interval 2-4 minggu sekali
  • Pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat keluar rimpang jahe ke permukaan, lakukan penimbunan dengan campuran tanah dan bokashi (perbandingan tanah : bokashi tetap 3 : 1), kurang lebih setinggi 10 cm
  • Selalu lakukan penyiangan media tanam dari hama berupa gulma/rumput agar tidak mengganggu pertumbuhan rimpang
  • Penimbunan dilakukan terus secara berulang sampai  tanaman jahe berusia sekitar 8 bulan atau sampai karung terisi penuh dengan tanah
  • Rata-rata usia optimal penanaman jahe berkisar antara 8 ? 10 bulan, ditandai dengan mulai mengeringnya daun
  • Dengan pola tanam seperti ini, diharapkan hasil panen jahe per karung mencapai minimal 10 kg

PengendalianHama dan Penyakit

Hama  yang paling sering menyerang tanaman jahe adalah kepik, ulat penggesek akar dan kumbang. Sedangkan penyakit berupa penyakit layu bakteri, busuk rimpang, dan bercak daun.




reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/06/teknis-budidaya-jahe-merah.html
Category: articles
SYARAT TUMBUH TANAMAN JERUK - Budidaya Petani. Dalam Budidaya Tanaman Jeruk harus memenuhi syarat tumbuh tanaman jeruk supaya dapat tumbuh dengan baik.

Iklim
  • Kecepatan angin yg lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. utk daerah yg intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin.
  • Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan utk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
  • Temperatur optimal antara 25-30°C namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20°C.
  • Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari.
  • Kelembaban optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.

Media Tanam
  • Tanah yg baik adalah lempung sampai lempung berpasir dgn fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
  • Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok utk budidaya jeruk.
  • Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok utk budidaya jeruk adalah 5,5?6,5 dgn pH optimum 6.
  • Air tanah yg optimal berada pada kedalaman 150?200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yg mengandung garam sekitar 10%.
  • Tanaman jeruk dapat tumbuh dgn baik di daerah yg memiliki kemiringan sekitar 30°
Ketinggian Tempat
  • Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies:
  • Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1?900 m dpl.
  • Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
  • Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300?800 m dpl.
  • Jenis Siem: 1?700 m dpl.
  • Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1?700 m dpl.
  • Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
  • Jenis Purut: 1?400 m dpl.
Demikian artikel tentang syarat tumbuh tanaman jeruk, semoga bermanfaat.

Baca Juga:
JENIS TANAMAN JERUK
HAMA & PENYAKIT KELINCI
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA KELINCI 


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/syarat-tumbuh-tanaman-jeruk.html
Category: articles
HAMA & PENYAKIT TANAMAN KRISAN - Budidaya Petani. Berikut ini merupakan hama dan penyakit tanaman krisan yang biasa menyerang.

Hama Tanaman Krisan
  1. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
    • Gejala: memakan & memotong ujung batang tanaman muda, sehingga pucuk & tangkai terkulai.
    • Pengendalian: mencari & mengumpulkan ulat pada senja hari & semprot dengan insektisida.
  2. Thrips (Thrips tabacci)
    • Gejala: pucuk & tunas-tunas samping berwarna keperak-perakan atau kekuning-kuningan seperti perunggu, terutama pada permukaan bawah daun.
    • Pengendalian: mengatur waktu tanam yg baik, memasang perangkap berupa lembar kertas kuning yg mengandung perekat, misalnya IATP buatan Taiwan.
  3. Tungau merah (Tetranycus sp)
    • Gejala: daun yg terserang berwarna kuning kecoklat-coklatan, terpelintir, menebal, & bercak-bercak kuning sampai coklat.
    • Pengendalian: memotong bagian tanaman yg terserang berat & dibakar & penyemprotan pestisida.
  4. Penggerek daun (Liriomyza sp) :
    • Gejala: daun menggulung seperti terowongan kecil, berwarna putih keabu-abuan yg mengelilingi permukaan daun.
    • Pengendalian: memotong daun yg terserang, penggiliran tanaman, dengan aplikasi insektisida.
Penyakit Krisan
  1. Karat/Rust
    • Penyebab: jamur Puccinia sp. karat hitam disebakan oleh cendawan P chrysantemi, karat putih disebabkan oleh P horiana P.Henn.
    • Gejala: pada sisi bawah daun terdapat bintil-bintil coklat/hitam & terjadi lekukan-lekukan mendalam yg berwarna pucat pada permukaan daun bagian atas. Bila serangan hebat meyebabkan terhambatnya pertumbuhan bunga.
    • Pengendalian: menanam bibit yg tahan hama & penyakit, perompesan daun yg sakit, memperlebar jarak tanam & penyemprotan insektisida.
  2. Tepung oidium
    • Penyebab: jamur Oidium chrysatheemi.
    • Gejala: permukaan daun tertutup dengan lapisan tepung putih. Pada serangan hebat daun pucat & mengering.
    • Pengendalian: memotong/memangkas daun tanaman yg sakit & penyemprotan fungisida.
  3. Virus kerdil & mozaik
    • Penyebab: virus kerdil krisan, Chrysanhenumum stunt Virus & Virus Mozaoik Lunak Krisan (Chrysanthemum Mild Mosaic Virus).
    • Gejala: tanaman tumbuhnya kerdil, tidak membentuk tunas samping, berbunga lebih awal daripada tanaman sehat, warna bunganya menjadi pucat.
    • Penyakit kerdil ditularkan oleh alat-alat pertanian yg tercemar penyakit & pekerja kebun.
    • Virus mosaik menyebabkan daun belang hijau & kuning, kadang-kadang bergaris-garis.
    • Pengendalian: menggunakan bibit bebas virus, mencabut tanaman yg sakit, menggunakan alat-alat pertanian yg bersih & penyemprotan insektisida utk pengendalian vektor virus.
Demikian artikel tentang hama dan penyakit tanaman krisan, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/hama-dan-penyakit-tanaman-krisan.html

Baca Juga:
PEDOMAN BUDIDAYA BUNGA KRISAN
SYARAT PERTUMBUHAN BUNGA KRISAN 
Jenis Tanaman Krisan

reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/hama-dan-penyakit-tanaman-krisan.html
Category: articles
Cara sederhana menanam singkong yang baik agar hasilnya maksimal

banyak petani yang belum memahami cara menanam singkong dengan hasil maksimal , oleh karena itu saya berikan tip sebagai berikut :
  • Persiapan lahan
    Lahan harus dicangkul dengan sistem tanah digundukan seperti mau menanam cabai tetapi isikan didalam tanah gundukan dengan sampah kering atau rumput atau batang padi yang sudah dipanen atau semua dauan daunan kering apa saja , yang penting sampah daun , maksudnya nanti pada saatnya dapat digunakan sebagai pupuk murah
  • Buat lajur aliran air diantara gundukan agar air tidak merendam tanah gundukan .
  • Tanam bibit , semua jenis pohon singkong dengan jarak 0,75 Cm , sehingga ada jarak jangan terlalu rapat , dan jangan kebalik batang bibitnya yang tua dibawah
  • Rawat selama tunas mulai muncul jangan ada rumput disampingnya agar unsur hara tanaman khusus untuk tanaman singkong
  • Jaga agar bibit terpenuhi unsur air tetapi tidak sampai basah terendam
  • Pada umur 4 bulan diberi pupuk kandang tambahan agar lebih maksimal tumbuhnya terutama daun , biarkan tumbuh yang penting unsur sinar matahari maksimal tidak ada tumbuhan yang menghalangi .
  • Umur 10 bulan sampai 1 tahun sudah bisa dipanen dengan hasil luar biasa , buktikan !!
(sumber : http://cahayabintangbaru.blogspot.com)

reff : http://sukacai.blogspot.com/2013/04/cara-sederhana-menanam-singkong-yang-baik-agar-hasilnya-maksimal.html
Category: articles
Pedoman Budidaya Tanaman Mangga - Budidaya Petani. Dalam rangka meningkatkan produktifitas buah mangga, maka perlu memperhatikan beberapa pedoman tentang cara-cara menanam mangga. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menanam mangga:
Bibit Mangga
1) Perbanyakan dengan Biji
  1. Biji dipilih dari tanaman mangga yg sehat, kuat & buahnya berkualitas. Biji mangga dikeringanginkan & kulitnya dibuang.
  2. Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media tanah kebun & pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yg gembur. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yg benar-benar kuat & baik. Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit mangga dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yg lemah & tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.
2) Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yg buahnya berkualitas ke batang bawah yg struktur akar & tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yg sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yg ditempel tidak busuk.
3) Pencangkokan
Batang mangga yg akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm & berasal dari tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah & pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
Pengolahan Media Tanam Mangga
  1. Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air.
  2. Pembukaan Lahan
    • Membongkar tanaman yg tidak diperlukan & mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dari areal tanam.
    • Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.
  3. Pengaturan Jarak Tanam Mangga: Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m & diatur dengan cara:
    1. segi tiga sama kaki.
    2. diagonal.
    3. bujur sangkar (segi empat).
Teknik Penanaman Mangga

1) Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar & kedalaman 100 cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikeringanginkan beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.
2) Cara Penanaman
Lubang tanam yg telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang & lebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya & masukkan kembali tanah galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang & pasang kayu penyangga tanaman.
3) Penanaman Pohon Pelindung
Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yg kuat. Jenis yg biasa dipakai adalah pohon asam atau trembesi.
Pemeliharaan Tanaman mangga
1) Penyiangan
Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yg telah dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu penggemburan & pemupukan.
2) Penggemburan/Pembubunan
Tanah yg padat & tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.
3) Perempelan/Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yg baik & meningkatkan produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya terdapat 3?4 tunas saja. Tunas yg dipilih jangan terletak sama tinggi & berada pada sisi yg berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali. Pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan ketiga, 1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yg sama dengan pemangkasan ke-2.
4) Pemupukan Tanaman mangga
a) Pupuk organik
  1. Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
  2. Umur tanaman 2,5?8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
  3. Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu.
  4. Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
Pupuk kandang yg dipakai adalah pupuk yg sudah tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).
b) Pupuk anorganik
  1. Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
  2. Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
  3. Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
  4. Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.
  5. Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.
5) Peningkatan Kuantitas Buah
Dari sejumlah besar bunga yg muncul hanya 0,3% yg dapat menjadi buah yg dapat dipetik. Untuk meningkatkan persentase ini dapat disemprotkan polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm hormon giberelin. Dengan cara ini, persentase pembentukan buah yg dapat dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3%. ---> Baca Selengkapnya tentang Budidaya Buah Mangga melalui link berikut ini >> Budidaya Tanaman Mangga
Demikian artikel tentang Pedoman Budidaya Tanaman Mangga, semoga dapat memberi manfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-tanaman-mangga.html

Artikel Lainnya:
Hama dan Penyakit Tanaman Krisan
Pedoman Budidaya Bunga Krisan
Syarat Pertumbuhan Bunga Krisan
Jenis Tanaman Krisan 


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-tanaman-mangga.html
Category: articles
JENIS TANAMAN DURIAN - Budidaya Petani. Berikut adalah JENIS TANAMAN DURIAN yang biasa ditanam. Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. yg lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia & Coelostegia. Ada puluhan durian yg diakui untuk keunggulannya oleh Menteri Pertanian & disebarluaskan kepada masyarakat utk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) & sihijau (Kalimantan Selatan).

JENIS TANAMAN DURIAN

JENIS TANAMAN DURIAN
JENIS TANAMAN DURIAN
Demikian artikel ttg  JENIS TANAMAN DURIAN , semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jenis-tanaman-durian.html

Baca juga tentang Budidaya Buah Durian secara lengkap melalui link berikut
Budidaya Buah Durian


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/jenis-tanaman-durian.html
Category: articles
Menurut Alam Ikan; Lobster liar atau lobster yang hidup dihabitat aslinya  mencari makan pada malam hari yang disebut juga nocturnal. lobster biasa bersembunyi di akar-akar pohon atau dekat lubang untuk mencari makanan berupa biji-bijian, ubi-ubian dan sejenis bangkai hewan.

Baca Juga : Cara Pembenihan Budidaya Lobster Air Tawar

Lobster air tawar di Habitat alami biasa hidup di danau, rawa dan sungai, yang perairannya berupa pasir, lumpur dan bebatuan. Suhu untuk perairan kisaran antara 18-30 derajat celcius walaupun begitu lobster dapat hidup di air dingin dengan minimum 8 derajat celcius. 
Lobster air tawar bertelur pengeraman sampai dengan menjadi juvenil

Kandungan oksigen terlarut untuk lobter berkisar 3-5ppm, dengan kadar karbondioksida (CO2) 30-44 ppm, keasaman (pH) 6,5-8,5, alkalinitas 82-112 pp, CaCO3 dan amonia kurang dari 1,2 ppm. 

Baca Juga : Kultur Microworm lebih mudah? Burayak Ikan Cepat Tumbuh Sehat

Anatomi dan Biolog Lobster Air Tawar
Secara morfologi, spesies- spesies lobster air tawar termasuk dalam genus Cherax, famili parastacidae, ordodecapoda, kelas malacostraca, subfilum crustacea, dan filum arthopoda.
Umumnya lobster air tawar memiliki ciri- ciri morfologi tubuh terbagi menjadi 2 bagian, yakni kepala (chepalothorax) dan badan (abdomen). Antara kepala bagian depan dan bagian belakang dikenal dengan nama sub-chepalothorax. Cangkang yang menutupi kepala disebut karapak (carapace) yang berperan dalam melindungi organ tubuh, seperti otak, insang, hati, dan lambung. Karapak berbahan zat tanduk atau kitin yang tebal dan merupakan nitrogen polisakarida yang disekresikan oleh kulit epidermis dan dapat mengelupas saat terjadi pergantian cangkang tubuh (molting). Tubuh terbagi dua. Bagian kepala atau clepalothorax dan badan atau abdomen.

Lobster biasa memangsa dan mengkonsumsi udang-udang kecil dan memasangsa lobster kecil sehingga memiliki sifat kanibal. 

Baca Juga : Tips Pemberian Pakan Burayak atau Benih Ikan Cupang

Karakteristik Umum Reproduksi Lobster Air Tawar
Lobster Air Tawar Siklus hidupnya semua dilakukan di air tawar, Lobster siklus pengeraman telur sampai dengan telur menetas di bawa induk. Setelah anakan menetas induk mengasuh benih sampai berbentuk juvenil.
Saat pengeraman telur lobster membutuhkan oksigen relatif tinggi. Untuk meningkatkan kadar oksigen kaki-kaki renang beraktivitas dan bergerak cukup sering. Ini terjadi saat pembelahan inti sel (mitosis) hingga terbentuknya sigot dalam telur sampai pengasuhan sampai juvenil.

Keterangan :
Alam Ikan November 2015

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula. 

Semoga Bermanfaat



reff : http://www.alamikan.com/2015/11/bagaimana-tingkah-laku-lobster-yang.html
Category: articles
SYARAT TUMBUH GERBERA / HEBRAS - Budidaya Petani. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan sebagai syarat tumbuh tanaman gerbera antara lain Iklim Yang Cocok Untuk Menanam Gerbera/ Herbas, Media Tanam Untuk Menanam Gerbera/ Herbas, dan Ketinggian Tempat Untuk Menanam Gerbera/ Herbas.
 
1. Iklim Yang Cocok Untuk Menanam Gerbera/ Herbas
Curah hujan yg dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 1.900-2.800 mm/tahun.
Daerah yg paling baik adalah daerah yg beriklim sejuk dgn suhu udara minimum 13,7-18 derajat C dan maksimum 19,5-30 derajat C. Suhu udara ideal di awal pertumbuhan 22 derajat C. Jika melebihi 35 derajat C, perkecambahan benih akan terganggu.

2. Media Tanam Untuk Menanam Gerbera/ Herbas
Tanah yg baik untuk tanaman hias gerbera yaitu tanah lempung yg berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok untuk budidaya hebras berkisar 5,5-6,0.

SYARAT TUMBUH GERBERA / HEBRAS

SYARAT TUMBUH GERBERA / HEBRAS
SYARAT TUMBUH GERBERA / HEBRAS
3. Ketinggian Tempat Untuk Menanam Gerbera/ Herbas
Di Indonesia di tanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi dgn ketinggian tempat antara 560-1.400 m dpl.

Demikian artikel ttg SYARAT TUMBUH GERBERA / HEBRAS, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/syarat-tumbuh-gerbera-hebras.html

Baca juga:
BUDIDAYA GERBERA / HEBRAS
JENIS TANAMAN GERBERA / HEBRAS


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/syarat-tumbuh-gerbera-hebras.html
Category: articles
Budidaya Tanaman Palem - Budidaya Petani. Tanaman palem adalah tanaman hias yang bersifat kosmopolitan, keberadaannya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, di dataran rendah dan tinggi, di pegunungan dan di pantai, di tanah yang subur dan gersang. Berikut adalah Cara Budidaya Tanaman Palem.

Budidaya Tanaman Palem


Budidaya Tanaman Palem

1. JENIS TANAMAN PALEM
Klasifikasi botani tanaman palem adalah sebagai berikut:
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub divisi : Angiospermae
  • Kelas : Monocotyledonae
  • Keluarga : Aracaceae (Palmaceae)
  • Genus : Archontophoenix,Mascarena, Cyrtostachys, Roystonea
  • Spesies : Ravenea sp. (palem putri); Mascarena lagenicaulis atau Hyophorbe lagenicaulis (palem botol), Cyrtostachys lakka (palem merah) Roystonea sp. (palem raja)
1.    Palem putri : Sekilas bentuknya seperti palem raja, daun yang lebih lebar dan warna lebih hijau. Tanaman berasal dari Madagaskar, banyak dimanfaatkan sebagai penghias pinggir jalan atau tanaman pot.
2.    Palem botol : Batang bawahnya menggelembung dan batang atas menyempit sehingga mirip bentuk botol. Pertumbuhan lambat, tajuknya sempit sehingga tidak memerlukan tempat yang luas.
3.    Palem merah : Disebut juga sebagai pinang merah dan merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh di hutan rawa dataran rendah sampai 500 m dpl. Keistimewaannya terletak pada pelepah dan tulang daun yang merah menyala. Untuk mempertahankan warna merah, palem ini ditanam di tempat yang terik.
4.    Palem raja : Dikenal dengan Royal palm karena bentuknya yang menawan dengan batang yang kokoh, daun yang hijau dan segar. Pelepah yang rontok akan meninggalkan bekas lingkaran atau garis berwarna abu-abu putih. Tinggi tanaman mencapai 25- 30 m. Jenis yang banyak ditanam adalah palem raja Kuba. Spesies palem raja yang dikenal adalah Roystonea regia, R. buringuena dan R. elata.

2. MANFAAT TANAMAN
Tanaman hias dari keluarga Araceceae (Palmae) disebut sebagai Kaum Bangsawan dari Kerajaan Tanaman. Keempat tanaman palem di atas adalah tanaman di luar rumah (outdoor plant) yang dimanfaatkan sebagai penghias jalan (palem putri, raja, kadang-kadang botol) atau sebagai tanaman hias di halaman rumah (palem merah dan botol).

3. SENTRA PENANAMAN
Sentra penanaman palem terdapat di Jawa Barat dan Jakarta.

4. SYARAT PERTUMBUHAN
4.1. Iklim
1.    Tanaman palem adalah tanaman tropis dan subtropis sehingga selama pertumbuhannya diperlukan penyinaran matahari penuh. Pada waktu perkecambahan dan pembibitan sebaiknya jangan terkena sinar matahari yang langsung.
2.    2) Suhu udara yang diperlukan adalah 25-33 derajat C, dan masih tumbuh baik di luar kisaran suhu udara tropis tersebut.
4.2. Media Tanam
Tanah harus mengandung pasir. Selain itu akar tanaman ini tidak menyukai genangan air.
4.3. Ketinggian Tempat
Tanaman ini dapat tumbuh mulai dari daratan rendah sampai ke daratan tinggi.

5. PEDOMAN BUDIDAYA PALEM
5.1. Pembibitan
Untuk skala produksi palem diperbanyak dengan biji. Pembiakan melalui anakan memiliki resiko kegagalan bila cara yang benar tidak diterapkan.
1) Persyaratan Benih/Bibit
Di antara ke empat palem yang dibahas hanya palem merah yang menghasilkan anakan. Pemisahan anakan palem merah tergolong sulit dan memerlukan waktu sekitar satu bulan. Anakan palem merah tidak bisa dipisahkan secara mendadak dari pohon induknya. Cara pemisahan terdiri 2 cara:
1.    Cara irisan bertahap
o    Iris ? bagian rimpang anakan dan biarkan 10 hari.
o    Lanjutkan irisan terdahulu sampai setengah bagian rimpang dan biarkan selama 10 hari.
o    Iris kembali sampai ? bagian dan biarkan kembali 10 hari. Setelah itu anakan dapat dilepas dari pohon induk.
2.    Cara irisan langsung
o    Iris rimpang anakan sampai putus tetapi jangan diambil dari rumpun.
o    Biarkan irisan rimpang hidup selama beberapa bulan.
o    Gali tanah di sekitar anakan itu dan angkat dengan cara putaran.
2) Teknik Penyemaian Benih
Pembibitan dengan biji terdiri atas tiga tahap yaitu pengecambahan, penumbuhan tunas dan pembesaran bibit.
1.    Pengecambahan biji
o    Ambil buah tua yang jatuh atau buah di pohon yang kulitnya berwarna merah atau coklat kehitaman.
o    Rendam buah di dalam air dan kupas kulitnya serta daging buah dengan cara digosok.
o    Tiriskan biji dan jemur sampai kering. Biji kering dapat disimpan sampai setahun dalam wadah yang bersih, kering dan tertutup.
o    Rendam biji di dalam air yang mengandung Dithane M-45 (2cc/liter) selama 6-12 jam untuk biji lunak dan 2-3 hari untuk biji keras. Perendaman biji di dalam lumpur selama 4 hari menghasilkan biji yang lebih cepat berkecambah.
o    Masukkan biji basah ke dalam kantung plastik, polybag karung untuk merangsang perkecambahkan. Semprotkan air ke dalamnya, ikat dan taruh di tempat teduh.
o    Biji berkecambah setelah beberapa minggu: palem putri 2-4 minggu, palem merah 2-4 minggu, palem botol 8-16 minggu dan palem raja 2-4 minggu.
o    Biji yang baru berkecambah disimpan di dalam wadah berisi media mos (gambut) lembab 2-3 hari sampai radikula (calon akar) muncul.
2.    Penumbuhan tunas
o    Siapkan media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
o    Masukkan media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90% dari volume wadah.
o    Benamkan 1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam rapat dan usahakan akar langsung menembus media.
o    Taburkan selapis pasir .
o    Tutup wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
o    Amati 2-3 hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup kembali.
o    Setelah 1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki 2-4 lembar daun.
3.    Membesarkan bibit
o    Bibit dengan 2-4 lembar daun ditanam di polibag, pot atau wadah lainnya.
o    Siapkan media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan masukkan ke dalam wadah.
o    Cabut/congkel bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
o    Celupkan akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
o    Tanamkan 1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
o    Setiap 1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis tergantung besar tanaman dan jumlah media (ukuran polibag). Untuk polibag15-20 cm cukup diberi 1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
o    Siram tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
o    Pelihara sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga tanaman dapat beradaptasi dengan sinar matahari terik.
3) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
1.    Bibit dengan 2-4 lembar daun ditanam di polybag, pot atau wadah lainnya.
2.    Siapkan media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan masukkan ke dalam wadah.
3.    Cabut/congkel bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
4.    Celupkan akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
5.    Tanamkan 1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
6.    Setiap 1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis tergantung besar tanaman dan jumlah media (ukuran polybag). Untuk polybag 15-20 cm cukup diberi 1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
7.    Siram tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
8.    Pelihara sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga tanaman dapat beradaptasi dengan sinar matahari terik.
4) Pemindahan Bibit
1.    Siapkan media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
2.    Masukkan media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90 % dari volume wadah.
3.    Benamkan 1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam rapat dan usahakan akar langsung menembus media.
4.    Taburkan selapis pasir .
5.    Tutup wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
6.    Amati 2-3 hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup kembali.
7.    Setelah 1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki 2-4 lembar daun.
5.2. Pengolahan Media Tanam
1.    Persiapan : Hanya palem botol dan palem merah yang biasa ditanam di dalam pot.
1.    Sediakan pot, sebaiknya dari tanah liat, yang ukurannya sesuai dengan bibit/tanaman palem.
2.    Siapkan media berupa tanah kebun, pasir dan humus/pupuk kandang (1:1:1) atau sekam padi, sabut kelapa dan pasir (1:2:1) dengan pH 6,5.
3.    Tanamkan palem sampai seluruh akar dan 2-3 cm di atas pangkal batang terbenam di dalam tanah. Jika akar tidak terpendam semua, pertumbuhan menjadi lebih lambat.
4.    Siram sampai media jenuh air.
2.    Pengapuran : Tambahkan kapur dolomit 200 gram/10 kg media.
3.    Pemupukan : Anakan ditanam di dalam wadah/media tanam yang berisi tanah kebun, pasir dan pupuk kandang (1:1: 2) atau sekam padi, tanah ladang dan pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan Furadan sebelum anakan ditanam.
5.3. Teknik Penanaman
1.    Penentuan Pola Tanam : Pola tanam palem botol dan merah biasanya ditanam secara individual jadi jarak tanam tidak menjadi masalah. Selain ditanam di halaman secara indiovidu, palem putri dan raja sering dipakai sebagai pohon penghias sisi jalan . Jarak tanam untuk kedua palem tersebut antara 2,5-3 m.
2.    Pembuatan Lubang Tanam : Lubang tanam disiapkan 2 minggu sebelum tanam. Buat lubang tanam 30 x 30 x 30 cm untuk tanah berpasir dan 50 x 50 x 50 cm untuk tanah liat. Jika tanaman yang akan ditanam sudah besar, lubang tanam disesuaikan dengan luasnya perakaran
3.    Cara Penanaman : Masukkan tanaman ke lubang tanam dan timbun akar sampai pangkal batang dengan sisa tanah. Padatkan tanah di sekitar batang
5.4. Pemeliharaan Tanaman
1.    Pemupukan : Dosis pemupukan tergantung umur tanaman:
1.    Pemupukan anorganik: palem putri dan raja yang telah berukuran 3 m memerlukan 3-5 kg NPK. Palem berukuran 2-3 m memerlukan 1-2 kg NPK dan palem kecil berukuran kurang dari 2 m memerlukan 0,5-1 kg NPK.
2.    Pemupukan organik: palem putri dan raja yang telah berukuran 3 m memerlukan 5-15 kg pupuk kandang. Palem berukuran 2-3 m memerlukan 2,5-5 kg dan palem kecil berukuran kurang dari 2 m memerlukan 1-2,5 kg. Frekuensi pemupukan anorganik 2-3 kali setahun dan organik 2-4 kali setahun.
2.    Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan dan tergantung cuaca.

6. HAMA DAN PENYAKIT DALAM BUDIDAYA PALEM
Dibandingkan tanaman hias lainnya, palem relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Jika ada, serangan hama biasanya lebih sering terjadi daripada penyakit.
6.1. Hama
1.    Belalang (Aularches miliaris dan Valanga nigricans)
o    Gejala: daun rusak ditandai dengan terlihatnya gigitan tidak teratur di tepi daun. Serangan berat, yang tersisa hanya tulang daun.
o    Pengendalian: dengan membunuh belalang, menanam tanaman peutup tanah seperti Colopogonium sp. dan Centrosema sp., penggunaan insektisida Basudin 90 SC (2cc/liter).
2.    Ulat penggulung daun (Hidari irava)
o    Gejala: helaian daun palem menggulung, daun palem tinggal tulangnya saja, kadang-kadang hanya hanya separuh anak daun yang ditinggalkan.
o    Pengendalian: dengan parasit telur Neotelenomus sp. dan Anastatus sp. Pengendalian kimia dengan insektisida Basudin 60 EC.
3.    Kutu daun palem (Aspidiotus destructor)
o    Gejala: daun menjadi merah keabu-abuan. Di permukaan daun tampak bercak menguning. Selanjutnya daun menguning semua, daun tidak tumbuh berkembang dan mati.
o    Pengendalian: dengan menggunakan parasit hama Scimnus sp. atau Cryptoghatha sp. Pengendalian kimia dengan Malathion, Kelthane, Supracide 0,05%.
4.    Kumbang penggorok daun (Brontispa longissima)
o    Gejala: merusak pohon palem muda, kumbang bersembunyi di antara lipatan anak daun muda yang belum membuka. Daun akan berkerut hingga mati.
o    Pengendalian: dengan memotong daun yang terserang, menyemprot tanaman setiap 4-6 minggu dengan insektisida berbahan aktif karbaril seperti Carbavin 85 WP, Dicarbam 85 S, Sevin 50 dengan konsentrasi 0,15 % atau berbahan aktif dieldrin seperti Dieldrin 20 Sc dengan konsentrasi 0,16 %.
5.    Kumbang palem (Anadastus sp.)
o    Gejala: kumbang menggerek daun muda kemudian ke daun tua.
o    Pengendalian: dengan insektisida Dekasulfan 350 EC atau Thiodan 35 EC.
6.    Kutu putih (Aleyrodidae sp.)
o    Kepik ini bergerombil di balik daun atau lipatannya. Cairan madu yang dihasilkan merangsang semut untuk bergerombol.
o    Pengendalian: insektisida berbahan aktif dimethoate seperti Perfekthion 400 EC.
7.    Kutu perisai (Parlatoria sp.)
o    Gejala: daun menguning yang dimulai dengan bintik kecil kuning.
o    Pengendalian: membilas daun yang sakit dengan air sabun dan penyemprotan insektisida Supracide 40 EC atau Dimacide 400 EC.
8.    Tungau merah (Tetranychus urticae)
o    Gejala: menyerang dari tanaman bagian bawah ke atas. Daun yang diserang menjadi kuning, kusam, kuning pucat dan layu bila disiram.
o    Pengendalian: dengan akarisida Kelthan, Endosan, Moroscide atau Acarin serta membersihkan gulma di sekeliling tanaman.
6.2. Penyakit
1.    Bercak daun :
o    Penyebab: jamur Fusarium sp., Pestalotia sp., Gloesporium sp. dan lain-lain.
o    Gejala: pada daun tua atau muda terdapat bercak berbagai bentuk berwarna kuning atau hijau yang akan menghilang. Bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna hitam, abu-abu dan coklat. Bagian tersebut kemudian kering. Serangan berat seluruh tajuk kering dan daun menutup. Buah akan rontok.
o    Pengendalian: memotong dan membakar bagian yang sakit, penyemprotan fungisida Dithane M-45, Difolatan 4F dengan kepekatan 0,1-0,2 %.
2.    Layu pucuk
o    Penyebab: jamur Thielaviopsis sp., Botrydiplodia sp., Fusarium sp., Chlaraopsis sp., Erwinia sp. dan Pseudomonas sp.
o  Gejala: daun mahkota layu secara tiba-tiba, daun menjadi kusam, pelepah daun bergantungan dan gugur. Kematian terjadi dengan cepat (1-3 bulan).
Pengendalian: memperbaiki pengelolaan tanaman termasuk pemupukan yang berimbang, sanitasi lingkungan, membuang dan membakar tanaman yang terserang.
3.    Penyakit akar
o    Penyebab: jamur parasit dan nematoda. Perubahan warna daun, ujung daun mengkerut dan kering.
o    Gejala: dapat menyebar ke pangkal daun.
o    Pengendalian: sama dengan yang dilakukan untuk penyakit layu pucuk.

Demikian artikel Budidaya Tanaman Palem, semoga bermanfaat.

 Artikel Lainnya:
 Budidaya Melati


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-tanaman-palem-lengkap.html
Category: articles