Saturday, December 12, 2015

SYARAT TUMBUH TANAMAN SAWO - Budidaya Petani. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam syarat tumbuh tanaman sawo dalam budidaya sawo.
Iklim Untuk Budidaya Sawo
  1. Tanaman ini optimal dibudidayakan pada daerah yang beriklim basah sampai kering.
  2. Curah hujan yang dikehendaki yaitu 12 bulan basah atau 10 bulan basah dengan 2 bulan kering atau 9 bulan basah dengan 3 bulan kering atau 7 bulan basah dengan 5 bulan kering dan 5 bulan basah dengan 7 bulan kering atau membutuhkan curah hujan 2.000 sampai 3.000 mm/tahun.
  3. Tanaman sawo dapat berkembang baik dengan cukup mendapat sinar matahari namun toleran terhadap keadaan teduh (naungan).
  4. Tanaman sawo tetap dapat berkembang baik pada suhu antara 22-32 derajat C.
Media Tanam Untuk Budidaya Sawo
  1. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman sawo adalah tanah lempung berpasir (latosol) yang subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik. Tetapi hampir semua jenis tanah yang diginakan untuk pertanian cocok untuk ditanami sawo, seperti jenis tanah andosol (daerah vulkan), alluvial loams (daerah aliran sungai), dan loamy soils (tanah berlempung).
  2. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo adalah antara 6?7.
  3. Kedalaman air tanah yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo, yaitu antara 50 cm sampai 200 cm.
Ketinggian Tempat Untuk Budidaya Sawo
Tanaman sawo dapat hidup baik di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai dengan ketinggian 1.200 m dpl. Tetapi ada daerah-daerah yang cocok sehingga tanaman sawo dapat berkembang dan berproduksi dengan baik, yaitu dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 700 m dpl.

Artikel Lainnya:
Budidaya Sawo

reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/05/syarat-tumbuh-tanaman-sawo-budidaya.html
Category: articles

Teknik Cara Menanam Durian - Budidaya Petani. Berikut merupakan Teknik Cara Menanam Durian di blog budidaya petani.

1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis & kesuburan tanah, kultivar durian, serta sistem budidaya yg diterapkan. utk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang & dalam jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dpt diupayakan dgn budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yg biasa dilakukan yakni dgn tanaman horti (lombok, tomat, terong & tanaman pangan: padi gogo, kedelai, kacang tanah & ubi jalar.

Teknik Cara Menanam Durian

Teknik Cara Menanam Durian
Teknik Cara Menanam Durian
2) Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yg akan digunakan utk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian sebelah bawah dikumpulkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama ? 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yg telah dicampur 35 kg pupuk kandang & 1 kg fospat. Untuk menghindari gangguan rayap, semut & hama lainnya dpt dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah. Tanah tdk perlu dipadatkan. Penutupan lubang sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.

3) Cara Penanaman
Bibit yg akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yg tercermin dari batang yg kokoh & perakaran yg banyak serta kuat.
Lubang tanam yg tertutup tanah digali kembali dgn ukuran yg lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yg membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dgn cara sebagai berikut :
  • Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
  • Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
  • Lubang ditutup dgn tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
  • Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
  • Di atas bibit dpt dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tdk layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.
    Demikian artikel ttg Teknik Cara Menanam Buah Durian, semoga bermanfaat.
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-cara-menanam-durian.html

    Baca secara lengkap ttg Budidaya Buah Durian di link di bawah ini
    Budidaya Buah Durian

    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-cara-menanam-durian.html
    Category: articles

    Manfaat dan Khasiat Anyang Anyang - Budidaya Petani. Pohon Anyang Anyang dengan bentuk etage; tinggi 6-26 m. Daun bertangkai, berjejal pada ujung ranting, bentuk lanset, beralih demi sedikit pada tangkai, 5-20 kali 1-5 cm, gundul, seperti kulit, bergerigi beringgit tidak dalam; yang tua merah api. Tandan bunga menggantung, berbunga 4-6, panjang 2-10 cm. Tangkai bunga 3-4,5 cm. Daun kelopak merah cerah, berambut. Daun mahkota putih, pada pangkalnya dengan sisik, ke arah ujung melebar sekali dan terbagi dalam taju, panjang; 2-2,5 cm. Dasar bunga kuning, kemudian oranye. Tonjolan dasar bunga berambut halus (seperti bulu anak ayam) rapat. Benang sari seluruhnya berambut. Bakal buah bentuk telur, berambut; kepala putik tidak melebar. Buah bentuk spul, hijau pucat, panjang lk 3 cm. Di hutan di pinggir air, di bawah 500 m; sebagai pohon hias di kebun dan park. Anyang, S, Rejasa, J. Elaeocarpus grandiflorus J.E.Sm. Cat. : Jika buah diinjak, maka duri tempel pada inti buah menembus dinding buah yang lunak dan menyebarlah biji tersebut sebagaiapa yang dinamakan ?kotak duri" (hoefklitten). Bagian yang digunakan Buah, kulit kayu, dan daun.

    Manfaat dan Khasiat Anyang Anyang

    Manfaat dan Khasiat Anyang Anyang

    Nama Lokal :
    NAMA DAERAH Anyang-anyang, Ki ambit (Sunda); Anyang-anyang, Kemaitan, Maitan, Raja sor, Rejasa (Jawa). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Elaeocarpi Fructus; Buah Anyang-anyang.

    KEGUNAAN
    Buah:
    1. Disentri.
    2. Sakit kandung kencing.

    Kulit kayu:
    1. Radang Ginjal.
    2. Borok (obat luar).

    Daun:
    1.Demam.
    2.Kelesuan.
    3.Mual.
    4.Sakit Kuning.

    RAMUAN DAN TAKARAN
    Demam
    Ramuan:
    Kulit kayu atau daun Anyang-anyang 4 gram
    Air 110 ml

    Cara pembuatan:
    Dibuat infus atau diseduh.

    Cara pemakaian:
    Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml
    Lama pengobatan:
    Diulang selama 4 hari.

    Kelesuan
    Ramuan:
    Daun Anyang-anyang 4 gram
    Daun Sembung 3 gram
    Herba Meniran 2 gram
    Rimpang Temulawak 4 gram
    Air 110 ml

    Cara pernbuatan:
    Diseduh, dibuat infus.

    Cara pemakaian:
    Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Tiap kali minum 100 ml.

    Lama pengobatan
    Diulangi selama 14 hari.

    Sakit Kandung Kencing
    Penderita pada saat buang air seni merasa nyeri, dan air seninya berbuih.
    Ramuan:
    Buah Anyang-anyang 7 biji
    Buah Adas 1 gram
    Pulosari 1/ 2 ruas jari
    Air 110 ml

    Cara pembuatan:
    Dibuat infus atau diseduh.

    Cara pemakaian:
    Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore tiap kali minum 100 ml.

    Lama pengobatan:
    Diulang selama 7 hari.

    Komposisi :
    Elaeokarpid (zat pahit beracun) dan saponin. Khasiat Diuretik.

    DemikianManfaat dan Khasiat Anyang Anyang (Elaeocarpus grandiflorus J.Sm, semoga bermanfaat.

    Artikel Lainnya:
    Khasiat dan Manfaat Anting-anting
    Khasiat dan Manfaat Alpukat
    Manfaat dan Khasiat Alang - Alang
    Manfaat dan Khasiat Angsana
    Manfaat dan Khasiat Andong
    Manfaat dan Khasiat Alpokad


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/12/manfaat-dan-khasiat-anyang-anyang.html
    Category: articles

    Manfaat Pala - Budidaya Petani. Manfaat pala adalah selain sebagai rempah-rempah, pala juga bermanfaat sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan juga kosmetik. Berikut adalah Manfaat Buah Pala tersebut.
    • Kulit, batang dan daun pala : Batang pohon pala hanya dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Sedangkan kulit batang dan daun tanaman pala menghasilkan minyak atsiri
    • Fuli : Fuli adalah benda untuk menyelimuti biji buah pala yang berbentuk seperti anyaman pala, disebut ?bunga pala?. Bunga pala ini dalam bentuk kering banyak dijual di dalam negeri.
    • Biji pala tidak pernah dimanfaatkan oleh orang-orang pribumi sebagai rempah-rempah. Buah pala sesungguhnya dapat meringankan semua rasa sakit dan rasa nyeri yang disebabkan oleh kedinginan dan masuk angin dalam lambung dan usus. Biji pala sangat baik untuk obat pencernaan yang terganggu, obat muntah-muntah dan lain-lainya.
    • Daging buah pala sangat baik dan sangat digemari oleh masyarakat jika telah diproses menjadi makanan ringan, misalnya: asinan pala, manisan pala, marmelade, selai pala, kristal daging buah pala.
    Demikian artikel tentang Manfaat Pala tersebut, semoga bermanfaat.

    baca juga tentang
    Budidaya Pala
    Hama dan Penyakit Tanaman Pala

    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/manfaat-pala.html
    Category: articles

    Manfaat Asam Jawa - Budidaya Petani. Penyakit Yang Dapat Diobati Asam Jawa:
    Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, morbili; Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Bengkak disengat lipan/lebah, Gigitan ular bisa, Rambut rontok;

    Pemanfaatan :
    1. Asma
    Bahan: 2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air
    sampai mendidih, kemudian disaring.
    Cara mrnggunakan: diminum 2 kali sehari

    2. Batuk Kering
    Bahan: 3 polong buah asam jawa, ? genggam daun saga
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

    3. Demam
    Bahan: 1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya;
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan ? liter air
    sampai mendidih, kemudian disaring
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

    4. Sakit Panas
    Bahan: 2 polong buah asam jawa yang telah masak, garam
    secukupnya
    Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air
    panas, kemudian disaring
    Cara menggunakan: diminum biasa
    Catatan: bagi ibu hamil tidak boleh minum resep ini

    5. Reumatik
    Bahan: 1 genggam daun asam jawa, 2-3 biji asam jawa (klungsu =
    jawa)
    Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus
    Cara menggunakan: dipakai untuk kompres bagian yang sakit

    6. Sakit perut
    a. Bahan: 3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih
    dan minyak kayu putih secukupnya
    Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur sampai merata
    Cara menggunakan: digunakan sebagai obat gosok, terutama
    pada bagian perut

    b. Bahan: 3 polong buah asam jawa, 1 potong gula aren
    Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air
    panas, kemudian disaring
    Cara menggunakan: diminum biasa

    c. Bahan: 2 polong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu
    jari, 1 potong gula kelapa
    Cara membuat: Kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan
    bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian
    disaring
    Cara menggunakan: diminum biasa

    7. Morbili
    Bahan: 1 - 2 potong buah asam jawa yang telah masak, 2 rimpang
    kunyit sebesar ibu jari
    Cara membuat: kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut
    dicampur sampai merata
    Cara menggunakan: digunakan sebagai bedak/obat gosok bagi
    penderita morbili

    8. Alergi/Biduren (Jawa)
    Bahan: 2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam
    secukupnya, ? sendok kapur sirih.
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

    9. Sariawan
    Bahan: 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu
    jari, 1 potong gula kelapa
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus sampai mendidih
    hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring
    Cara menggunakan: diminum biasa

    10. Luka baru
    Bahan: daun asam jawa secukupnya
    Cara membuat: daun asam jawa dikunyah sampai lumat
    Cara menggunakan: ditempelkan pada luka

    11. Luka borok
    Bahan: beberapa biji asam jawa (klungsu = jawa)
    Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus
    Cara menggunakan: ditempelkan pada luka, kemudian diperban

    12. Eksim dan Bisul
    Bahan: 1 genggam daun asam jawa yang masih muda (sinom =
    jawa), 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
    Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
    Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit

    13. Bengkak karena disengat lipan atau lebah
    Bahan: 3 - 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya
    Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus
    Cara menggunakan: bagian yang bengkak dibersihkan terlebih
    dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih,
    kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawa
    tersebut.

    14. Mencegah rambut rontok
    Bahan: beberapa biji asam jawa
    Cara menggunakan: sebelum keramas dengan shampo, kepala
    dimasase terlebih dahulu dengan

    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2014/01/manfaat-asam-jawa.html
    Category: articles

    Budidaya Tanaman Sawi ? sawi adalah kelompok jenis sayur-sayuran yang sering dikonsumsi oleh kebanyakan rumah tangga. Sawi yang lebih banyak dikenal dengan nama caism ini sering digunakan untuk sayur-sayuran ataupun sebagai campuran baso ataupun mie. Caisim ini mudah untuk dibudidayakan. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi. Sawi ini memiliki berbagai manfaat untik kesehatan, salah satunya untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.

    BUDIDAYA TANAMAN SAWI



    Syarat Tumbuh

    Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia .
    Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
    Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 metersampaidengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.

    Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun.
    Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur.
    Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

    Teknis Budidaya Sawi

    Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu. Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.

    Pembenihan

    Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

    Pengolahan Tanah

    Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan.
    Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan. Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung. Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk kandang fermentasi 3 - 5 ton/ha. Pupuk kandang fermentasi diberikan saat penggemburan agarcepatmerata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan. Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 ? 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2). Setelah olah tanah selesai, lakukan penyemprotan larutanPOC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air scr merata di permukaan lahan.

    Pembibitan

    Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman.
    Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 ? 120 cm dan panjangnya 1 ? 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 ? 30 cm. Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram KCl. Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 ? 2 cm, lalu disiram dengan sprayer. 3 ? 5 hari benih akan tumbuh semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air, & WT Zpt dosis 2 ml/lt air scr periodik 3 ? 5 hr sekali. Setelah berumur 3 ? 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

    Penanaman

    Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah.
    Tinggi bedeng 20 ? 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 3 ? 5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
    Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 ? 8 x 6 ? 10 cm. Semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air

    Pemeliharaan

    Yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari. Penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru.Caranyasangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru. Penyiangan biasanya dilakukan 2 ? 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan. Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha. Penyemprotan dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Gliodosis 10 ml/lt air scr periodik 1 minggu sekali sampai masa panen.

    Penanaman Vertikultur

    Langkah-langkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :
    ? Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.
    ? Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.
    ? Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.
    ? Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 ? 5 helai.
    ? Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

    Penanaman Hidroponik

    Langkah-langkah penanaman secara hidroponik adalah sebagai berikut :
    ? Siapkan wadah persemaian
    ? Masukkan media berupa pasir halusyangdisterilkan setebal 3 ? 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.
    ? Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 ? 5 helai (umur 3 ? 4 minggu0, bibit dicabut dengan hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar yang terlalu panjang dapat digunting.
    ? Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan kerikil steril setebal 7 ? 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.
    ? Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dengan media.
    ? Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.

    Hama Dan Penyakit

    ? Hama

    Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).Ulat tritip (Plutella maculipennis).Siput (Agriolimas sp.).Ulat Thepa javanica.Cacing bulu (cut worm).Lakukan penyemprotan larutan WT Bvr dosis 10 ml/lt air,WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air

    ? Penyakit

    Penyakit akar pekuk.Bercak daun alternaria.Busuk basah (soft root).Penyakitembuntepung (downy mildew).Penyakit rebah semai (dumping off).Busuk daun.busuk Rhizoctonia (bottom root).Bercak daun.Virus mosaik. Lakukan penyemprotan larutan WT Bakterisidadosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis2 ml/lt air.


    Panen Dan Pasca Panen

    Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam. Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :
    1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
    2. Sortasi.
    3. Pengemasan.
    4. Penympanan.
    5. Pengolahan.


    reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/06/budidaya-tanaman-sawi.html
    Category: articles

    Manfaat dan Khasiat Angsana - Budidaya Petani. Berikut adalah Manfaat dan Khasiat dari Angsana.

    Manfaat dan Khasiat Angsana

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    KHASIAT Adstringen dan diuretik. PENELITIAN Hayati, 1990. Jurusan Farmasi, FMIPA USU. Telah melakukan penelitian pengaruh infus daun Angsana terhadap penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20Io secara oral menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan 50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar daripada pengaruh oleh tolbutalmid.

    KHASIAT
    Adstringen dan diuretik.

    KEGUNAAN
    Kulit kayu:
    Batu ginjal.
    Sariawan mulut (obat kumur).

    Daun muda:
    Kencing manis.
    Bisul (obat luar).

    Getah (Kino):
    Luka (obat luar).
    Sariawan mulut (obat luar).

    RAMUAN DAN TAKARAN

    Batu Ginjal
    Ramuan:
    Kulit kayu Angsana 3 gram
    Daun Keji beling 2 gram
    Daun Kumis kucing 4 gram
    Air 115 ml

    Cara pembuatan:
    Dibuat infus atau diseduh.

    Cara pemakaian:
    Diminum 1 kali sehari 100 ml. Bila batu telah keluar, baik berupa kristal maupun air kencing yang keruh atau air kencing yang berbuih maka pemberian jamu dihentikan. Kemudian dilanjutkan minum teh daun Kumis kucing 6% dalam air. 6 gram daun Kumis kucing diseduh dengan air mendidih sebanyak 100 ml. Diminum seperti kebiasaan minum teh.

    Sariawan Mulut
    Ramuan:
    Kulit kayu Angsana 4 gram
    Daun Saga segar 4 gram
    Daun Sirih segar 3 helai
    Air 115 ml

    Cara pembuatan:
    Dibuat infus atau diseduh.
    Bila diperlukan tambahkan 10 gram gips pada beningan, didiamkan beberapa saat, lalu disaring dan diambil bagian beningnya. (Gips dapat dibeli di apotik atau toko kimia).

    Cara pemakaian:
    Untuk kumur, tiap 3 jam sekali, tiap kali pakai 50 ml, bila perlu dapat diencerkan dengan air.

    Bisul
    Bisul dicuci dengan air bersih atau alkohol 70%. Kemudian daun Angsana diremas dan ditempelkan pada bisul tersebut. Diperbaharui tiap 3 jam sekali.

    Artikel Lainnya:
    Manfaat dan Khasiat Andong
    Manfaat dan Khasiat Alpokad
    Manfaat dan Khasiat Akar Wangi
    Manfaat dan Khasiat Akar Manis
    Manfaat dan Khasiat Ajeran
    Manfaat dan Khasiat Alang alang


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/10/manfaat-dan-khasiat-angsana.html
    Category: articles

    Tips supaya pohon pepaya pendek serta buahnya banyak
    Seringnya, pohon pepaya akan mulai berbuah ketika tanaman meninggi, hal ini tentu saja menyulitkan kita untuk memetiknya. Mau dipanjat takut rubuh, mau pakai galah takutnya pepaya malah hancur saat jatuh. Bisakah tanaman pepaya dibuat pendek agar mudah dipetik? Bisa kok.
    Begini Caranya...
    1. Setelah bibit pepaya yang kita tanam berusia sekitar 1 bulan atau ketinggian 40-50 cm, potong pupusnya agar tumbuh beberapa tunas di batang bawah.
    2. Tunggu sekitar 10 hari tunas baru akan bermuculan. Setelah itu batang pohon pepaya dipotong lagi sekitar 15 cm dari tanah atau dari tunas ke-3 / ke-5. Agar bekas potongan tidak membusuk sebaiknya dibungkus plastik.
    3. Seminggu setelahnya mulai dilakukan seleksi tunas. Sisakan satu saja yang paling bagus.
    4. Setelah itu lakukan perawatan terhadap pohon pepaya sebagaimana biasa. Insya Allah, dalam beberapa bulan ke depan bunga bakal buah pun mulai bermunculan.

    TAMBAHAN :

    Menyiapkan Bibit yang Baik

    Sebelumnya tentu kita harus mempersiapkan bibit yang bagus agar tanaman mampu berbuah maksimal. Tanaman pepaya biasa diperbanyak dengan biji, maka sebaiknya pilih benih pepaya dengan syarat berikut:
    1. Diambil dari buah yang masak penuh di pohon
    2. Dari tanaman induk yang bebas dari hama dan penyakit
    3. Produksinya tinggi dan kualitas buahnya baik
    4. Ukuran biji seragam
    5. Biji diambil dari buah bagian ujung.

    Biji diambil dari buahnya dengan cara memotong buah dengan pisau. Pemotongan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai melukai biji. Kemudian biji dikeluarkan dari buahnya. Yang dipakai sebagai benih adalah biji-biji yang terdapat di ujung buah. Dalam 1 buah hanya diambil kira-kira 2/3 nya dan sisanya tidak dipakai. Biji-biji yang terdapat pada pangkal buah dekat tangkai buah biasanya daya kecambahnya lebih rendah dibanding yang di ujung buah. Hal ini karena pada bagian pangkal biasanya buah pepaya lebih kecil, sehingga pertumbuhan biji dalam buah juga kurang baik. Ini yang berpengaruh terhadap perkecambahan biji pepaya.

    Biji-biji yang sudah dikeluarkan dari buahnya kemudian dicampur dengan abu dapur dan diangin-anginkan selama 3 hari. Setelah itu disimpan di tempat yang lembab sambil menunggu waktu penyemaian. Biji pepaya dapat ditanam langsung atau melalui pembibitan dahulu. Untuk mendapatkan bibit yang baik dan pertumbuhan tanaman yang baik, sebaiknya dilakukan pembibitan dahulu baru dipindah tanam di lapangan.

    Sebagai tempat pembibitan digunakan kantong-kantong plastik (polybag). Kantong-kantong plastik diisi campuran tanah lapisan atas dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1. Pupuk kandang atau kompos yang digunakan harus sudah masak, yaitu dengan jalan dikomposkan lebih dahulu. Pupuk kandang yang masih baru atau belum masak tidak baik untuk campuran media tanam, dan akibatnya dapat mematikan tanaman yang ditanam.

    Setelah kantong plastik diisi media, kemudian dibuat lobang-lobang kecil pada kantong plastik untuk saluran pembuangan air siraman yang tidak dapat dimanfaatkan bibit. Air yang berlebihan di dalam kantong plastik justru dapat menghambat pertumbuhan bibit pepaya. Kemudian biji pepaya ditanam pada kantong plastik, 1 kantong plastik ditanami 1 biji.

    Selama di pembibitan bibit pepaya harus selalu mendapat air yang cukup. Oleh karena itu perlu dilakukan penyiraman paling tidak sehari sekali. Pada umur 1 bulan bibit pepaya diberi pupuk. Pupuk yang digunakan adalah urea dengan dosis 1 gram tiap bibit. Bibit sebaiknya diletakkan di tempat yang teduh, karena bibit belum tahan terhadap sinar matahari yang terik. Pada umur 2 bulan bibit pepaya dapat dipindah tanam di lapangan.

    Teknik Menanam

    Bibit yang sudah siap tanam diambil dari kantong plastik dengan cara merobek kantong plastik. Usahakan tanah di dalam kantong plastik masih tetap menempel di akar bibit. Hal ini dimaksudkan supaya tidak terjadi stagnasi pertumbuhan tanaman, yaitu tanaman berhenti tumbuh beberapa waktu karena harus beradaptasi dengan tanah yang baru. Sebelun penanaman sebaiknya dilakukan seleksi bibit. Bibit yang pertumbuhannya kurang baik, bengkok, atau terserang hama penyakit sebaiknya tidak perlu ditanam.

    (http://tipspetani.blogspot.com)


    reff : http://sukacai.blogspot.com/2013/05/tips-supaya-pohon-pepaya-pendek-serta-buahnya-banyak.html
    Category: articles

    Pedoman Budidaya Tanaman Anggrek - Budidaya Petani. Hal-hal yang diperhatikan dalan membudidayakan tanaman anggrek antara lain
    Pembibitan Anggrek
    1.Persyaratan Bibit :
    • Bibit anggrek yg baik, sehat & unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat & indah.
    2.Penyebaran Biji : Bibit anggrek berasal dari biji yg disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sebagai berikut:
    • Peralatan yg digunakan utk penyebaran biji harus bersih.
    • Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dgn 10 gram kaporit dilarutkan dalam 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan dalam botol & digojog 10 menit. (biji anggrek yg semula kuning kecoklatan berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang & diganti dgn aquades, digojog berulang kali (2?3 kali).
    • Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yg telah disterilkan dpt digunakan utk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus utk menghilangkan kuman. Utk memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan pipet yg dibersihkan dulu dgn cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yg telah terbuka kemudian diisi biji anggrek & diratakan keseluruh permukaan alas makanan yg telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.
    Teknik Penyemaian Benih :
    • Memeriksaan dgn mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yg kosong berwarna putih & yg isi kuning coklat/warna lain.
    • Mempersiapkan botol yg bermulut lebar bersih & tidak berwarna agar dpt meneruskan cahaya matahari yg dibutuhkan & mudah dilihat.
    • Tutup botol dari kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali utk memudahkan dicopot kembali, atau kain sisa yg dipotong potong. Kerapatan tutup botol menjaga agar bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau terkontaminasi.
    • Mempersiapkan lemari kaca yg bersih dari bakteri/jamur dgn kain yg sudah dicelup formalin udara dalam lemari disterilkan dgn kapas dipiring dituangi formalin supaya menguap mensterilkan kaca (ent-kas).
    • Pembuatan sterilsasi alas makanan & utk membuat alas makanan anggrek biasanya dipakai resep Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu:C a(NO3)2H2O : 1,00 gram ; KH2PO4 : 0,25 gram; MgSO47H2O : 0,25 gram; (NH4)2SO4 : 0,25 gram; Saccharose : 20 gram; FeSO4 4H2O : 0,25 gram ; MnSO4 : 0,0075 gram ; Agar-agar : 15?17,5 gram ; Aquadest : 1000 cc
    Pembuatan alas makanan diperlukan pH 5,2, dipergunakan pH meter/kertas pH tekstil/Indikator Paper. Sterilisasi dgn cara dipanaskan dalam Autoclaf yg sampai 110 derajat C selama setengah jam atau dgn dandang kemudian diletakan pada tempat bersih, dgn posisi miring, sehingga makanan setinggi 1/2?2/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) & didiamkan selama 5?7 jam utk mengetahui sterilisasi yg sempurna.
    Pemindahan Bibit : Setelah tanaman di dalam botol berumur 9?12 bulan terlihat besar, tumbuh akar. Dalam tingkat ini bibit sudah dpt dipindahkan kedalam pot penyemaian yg berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yg berlubang. Siapkan pecahan genting, & akar pakis warna coklat, di potong dgn panjang 5?30 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya. Sebelum dipakai terlebih dulu dicuci bersih & biarkan airnya hilang. Akar pakis setelah dicuci, direndam dulu dalam alas makanan selama 24 jam yg berupa: Urea atau ZA : 0,50 mg ; DS, TS atau ES : 0,25 mg ; Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg ; Air : 1000 cc
    • Alaternatif lain sebagai alas makanan, dpt juga dipakai pupuk buatan campuran unsur N, P, K perbandingan 60:30:10 atau dpt juga digunakan pupuk kandang yg telah dicampur pakis dgn perbandingan pakis: pupuk kandang = 4:1. Selain itu dpt digunakan kulit Pinus yg di potong kecil sebesar biji kacang tanah, yg telah direndam dalam alas makanan seperti akar pakis selama 24 jam. Utk isian pot ini dpt juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yg dipotong-potong sebesar ibu jari. Pot yg disiapkan diisi dgn pecahan genting 1/3 tinggi pot/layah, kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm di bawah tepi pot/layah (tidak perlu dipadatkan). Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan dgn mengeluarkan tanaman di botol dgn memasukkan air bersih ke dalam botol. Dgn kawat bersih berujung seperti huruf U, tanaman dikeluarkan satu persatu (akar lebih dahulu). Setelah keluar tanaman dicuci kaporit 1 % kemudian dgn air bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot dgn rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaik lebih dulu direndam di dalam antibiotic (penicillin, streptomycin yg telah lewat expirydatenya) 10 menit baru ditanam.
    Pemindahan dari Pot Penyemaian : Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan ke pot biasa yg berdiamater 4?6 cm, yg berisi potongan genting/batu bata merah, kemudian beri pakis/kulit pinus yg telah direndam dalam alas makanan sampai 1 cm di bawah tepi pot.
    Pengolahan Media Tanam
    Media tanam utk tanaman anggrek tanah dibedakan:
    • Tanaman dalam pot (dgn diameter 7-30 cm tergantung dari jenis tanaman). Apabila diameter pot dipilih 25-30 cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek di letakkan di tengah & akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek diikat pada tiang. Pot diisi pupuk kandang yg telah dicampur sesuai dgn komposisi kira-kira 2/3 dari pot.
    • Media tanam dalam tanah dgn sistim bak-bak tanam. Bak terbuat dari batu bata merah panjang 2 m lebar 40 cm & tinggi bak 2 lapis batu bata merah. Pembuatan bak ini di atas tanah utk menghindari dari kebecekan, di tanah kering digali sedalam 10-20 cm kemudian diberi bata ukuran 40 cm x 2 m & jarak antara pembantas dgn yg lain 3 cm. Tiang penahan dibuat 4 buah yg ditancapkan ke dalam tanah dgn ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dgn yg lain dihubungkan dgn kayu sehingga keempat tiang tersebut mrp suatu rangkaian.
    Teknik Penanaman Anggrek
    Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dgn sifat hidup tanaman anggrek, yaitu:
    • Anggrek Ephytis adalah anggrek yg menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yg ditumpangi atau ditempelin. Alat yg dipakai utk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yg fungsinya utk mencari makanan adalah akar udara.
    • Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yg menempel pada pohon/tanaman lain yg tidak merusak yg ditempel, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu utk mencari makanan utk berkembang.
    • Anggrek tanah/anggrek Terrestris.
    Pemeliharaan Tanaman
    • Penjarangan & Penyulaman : Penjarangan & penyulaman dilakukan pada tempat yg disesuaikan dgn jenis anggrek, yg sifatnya epphytis atau anggrek tanah.
    • Penyiangan : Utk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yg sudah disediakan sesuai jenis anggrek.
    • Pemupukan : Unsur makro yaitu unsur yg diperlukan dalam jumlah besar yg meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Utk unsur mikro yaitu unsur yg dibutuhkan dalam jumlah yg sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro & unsur mikro dpt diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air & garam-garam yg terlarut di dalamnya. Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:
    1.Pemupukan utk bibit (seedlings) dgn N, P, K. Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan utk pembentukan pertumbuhan & perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA/urea, utk P dipakai pupuk ES; DS; TS, & K dari Kalium Sulfat (K2SO4). Pupuk-pupuk buatan yg mengandung N, P, K: Urea : 0,6 gram utk 1 liter air; ES : 0,3 gram utk 1 liter air; ZK : 0,1 gram utk 1 liter air

    2.Pemupukan utk ukuran sedang (mid-size) dgn N, P, K. Perbandingan N:P:K=3:3:3 yg sama banyak disini tidak memerlukan tambahan pupuk, maka dpt dususun sendiri pupuk yg mengandung N, P, K dgn cara misalnya : Urea : 0,3 gram utk 1 liter air; DS : 0,3 gram utk 1 liter air; K2SO4 : 0,3 gram utk 1 liter air
    3.Pemupukan utk ukuran berbunga (flowerings-size) : Tanaman yg sudah berbunga dipupuk dgn perbandingan N:P:K= 1:6:1.
    Teknik pemberian pupuk buatan adalah:
    1.Dalam bentuk padat/powder yg dilakukan dgn menaburkan secara hati-hati, jangan tersangkut pada daun/batangnya yg menyebabkan daun/batang tadi dpt terbakar.
    2.Disiramkan, yg mana anggrek dpt menyerap air & garam-garam yg terlarut di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan dimana-mana.
    3.Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila terjadi pembusukan akar didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.Pupuk kandang yg sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam & lain-lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain mengandung bermacam-macam unsur yg dibutuhkan oleh tanaman juga sangat membantu dalam penyimpanan air, apalagi pada musim kemarau. Keburukan dari pupuk kandang ini adalah di dalam kotoran banyak bateri yg mengandung jamur. Utk itu dianjurkan disangan lebih dahulu utk menghilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tanaman lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul 5.00 sore.
    4.Pengairan & Penyiraman : Sumber air utk penyiraman tanaman anggrek dpt berasal dari:
    a).Air Ledeng, baik utk menyiram karena jernih & steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu diturunkan dgn menambah suatu asam misalnya HCl. PH yg baik sekitar 5,6-6.
    b).Air sumur, baik utk menyiram karena banyak mengandung mineral dari tanah yg sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.
    c).Air hujan, yg ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik utk menyiraman.
    d).Air kali/air selokan, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri/lumut yg bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi makanan mungkin cukup baik.
    Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air utk menyiram.
    Adapun macam isian pot & sifat diuraikan sebagai berkut:
    • Pecahan genting/pecahan batu merah, yg mana mudah menguapkan air & sifat anggrek yg tidak begitu senang dgn air sehingga tidak mudah utk lumutan. Utk pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak & utk siraman lebih sedikit.
    • 2.Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik utk digunakan di daerah panas karena menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah dingin tidak menguntungkan karena mudah busuk.
    • Remukan akar pakis yg hitam, keras & baru tidak mudah utk menyerap air, setelah beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yg coklat & lunak lebih mudah menyerap & menahan air.
    • Potongan kulit pakis, dimana media ini sukar sekali utk penyerapan air, mudah terjadi penguapan. Jika potongannya besar, penyerapan kecil & jika potongan kecil penyerapan air lebih banyak. Bagi tanaman yg sudah besar pedoman penyiramannya 3-7 hari sekali musim hujan & 1-3 hari sekali pada musim hujan.
    • Waktu Penyemprotan Pestisida : Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dgn jangka waktu tertentu (utk kutu) daun seminggu sekali. Adapun jenis insektisida & dosis yg digunakan utk hama antara lain: Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air utk ulat pemakan daun ; Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air utk ulat pemakan daun;.Malathion dosis 3 gram/liter air utk ulat, kumbang, kutu; Kelthane dosis 2 gram/liter air, utk kutu.; Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, utk keong & bekicot air; Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, utk keong & bekicot air. Utk hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:
    1.Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dgn mencampur antara obat Metadeks ke dedak halus di tambah air sedikit.
    2.Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dgn 1 liter air atau 6?8 cc Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu & diulang satu minggu sekali.


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/pedoman-budidaya-tanaman-anggrek.html
    Category: articles

    HAMA dan PENYAKIT PEPAYA - Budidaya Petani.
    Hama Pepaya
    Kutu tanaman (Aphid).
    • Ciri: badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut & kaki panjang. Kutu dewasa, ada yg bersayap & tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yg panjang di bagian mulut.
    • Pemberantasan: tungau tungau daun diberantas dengan penyemprotan tepung derris atau tepung belerang.
    Penyakit Pepaya
    Penyakit yg sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yg disebabkan oleh jamur, virus mosaik, roboh semai, busuk buah,leher akar, pangkal batangdan nematoda. Penyaklit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora & Pythium aphanidermatum. Menyerang buah & batang pepaya.
    Cara pencegahan: perawatan kebun yg baik, menjaga kebersihan, & drainase sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yg terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu & mati. Selengkapnya tentang budidaya pepaya ada di sini atau http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html

    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-dan-penyakit-pepaya.html


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-dan-penyakit-pepaya.html
    Category: articles

    Budidaya Tanaman Buah Durian - Budidaya Petani. Berikut ini adalah Cara Budidaya Durian yang lengkap. Ayo kita belajar bersama2 ttg Budidaya Durian ya...

    1. SEJARAH SINGKAT DURIAN
    Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yg diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan utk menyebut buah yg kulitnya berduri tajam. Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, & Kalimantan yg berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India & Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur).

    2. JENIS TANAMAN DURIAN
    Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. yg lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia & Coelostegia. Ada puluhan durian yg diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian & disebarluaskan kepada masyarakat utk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) & sihijau (Kalimantan Selatan).

    3. MANFAAT TANAMAN DURIAN
    Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar & olahan lainnya, terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
    1. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yg miring.
    2. Batangnya utk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dgn kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
    3. Bijinya yg memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yg dicampur daging buahnya).
    4. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yg bagus, dengan. cara dijemur sampai kering & dibakar sampai hancur.
    4. SENTRA PENANAMAN DURIAN
    Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa & Sumatra. Sedangkan di Kalimantan & Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga New Guenea. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yg dipelihara intensif oleh negara Thailand.
    Jumlah produksi durian di Filipina adalah 16.700 ton (2.030 ha), di Malaysia 262.000 ton (42.000 ha) & di Thailand 444.500 ton (84.700 ha) pada tahun 1987-1988. Di Indonesia pada tahun yg sama menghasilkan 199.361 ton (41.284 ha) & pada tahun 1990 menghasilkan 275.717 ton (45.372 ha).

    5. SYARAT TUMBUH DURIAN

    5.1. Iklim
    1. Curah hujan utk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun & minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dgn kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
    2. Intensitas cahaya matahari yg dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tdk tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
    3. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20C-30C. Pada suhu 15C durian dpt tumbuh tetapi pertumbuhan tdk optimal. Bila suhu mencapai 35C daun akan terbakar.
    5.2. Media Tanam
    1. Tanaman durian menghendaki tanah yg subur (tanah yg kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat & debu sehingga mudah membentuk remah.
    2. Tanah yg cocok utk durian adalah jenis tanah grumosol & ondosol. Tanah yg memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, & kemampuan mengikat air tinggi.
    3. Derajat keasaman tanah yg dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dgn pH optimum 6-6,5.
    4. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dgn perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dgn kedalam cukup, (50-150 cm) & (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tdk manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.
    5.3. Ketinggian Tempat
    Ketinggian tempat utk bertanam durian tdk boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yg cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yg berbukit/yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yg datar rata.

    6. PEDOMAN BUDIDAYA DURIAN DURIAN

    6.1. Pembibitan

    1) Persyaratan Benih
    Biji utk bibit dipilih dari biji yg memenuhi persyaratan:
    • Asli dari induknya.
    • Segar & sudah tua.
    • Tidak kisut.
    • Tidak terserang hama & penyakit.
    2) Penyiapan Benih & Bibit
    Pernanyakatan tanaman durian dpt dilakukan melalui cara generatif (dengan biji) atau vegetatif (okulasi, penyusuan atau cxangkokan).

    a) Pengadaan benih dgn cara generatif
    Memilih biji-biji yg tulen/murni dilakukan dgn mencuci biji-biji dahulu agar daging buah yg menempel terlepas. Biji yg dipilih dikeringkan pada tempat terbuka, tdk terkena sinar matahari langsung. Penyimpanan diusahakan agar tdk berkecambah/rusak & merosot daya tumbuhnya. Proses pemasakan biji dilakukan dgn baik (dengan cara diistirahatkan beberapa saat), dalam kurun waktu 2-3 minggu sesudah diambil dari buahnya. Setelah itu biji ditanam.

    b) Pengadaan bibit dgn cara okulasi
    Persyaratan biji durian yg akan diokulasi berasal dari biji yg sehat & tua, dari tanaman induk yg sehat & subur, sistem perakaran bagus & produktif. Biji yg ditumbuhkan, dipilih yg pertumbuhannya sempurna. Setelah umur 8-10 bulan, dpt diokulasi, dgn cara:
    1. Kulit batang bawah disayat, tepat di atas matanya (.... 1 cm). Dipilih mata tunas yg berjarak 20 cm dari permukaan tanah.
    2. Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas ke bawah sepanjang 2-3 cm sehingga mirip lidah.
    3. Kulit yg mirip lidah dipotong menjadi 2/3-nya.
    4. Sisipan ?mata? yg diambil dari pohon induk utk batang atas (disayat dibentuk perisai) diantara kulit. Setelah selesai dilakukan okulasi, 2 minggu kemudian di periksa apakah perisai mata tunas berwarna hijau atau tidak. Bila berwarna hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti okulasi gagal.
    c) Penyusuan

    1. Model tusuk/susuk
    • Tanaman calon batang atas dibelah setengah bagian menuju kearah pucuk. Panjang belahan antara 1-1,5 cm diukur dari pucuk. Tanaman calon batang bawah sebaiknya memiliki diameter sama dgn batang atasnya. Tajuk calon batang bawah dipotong & dibuang, kemudian disayat sampai runcing. Bagian yg runcing disisipkan kebelahan calon batang atas yg telah dipersiapkan. Supaya calon batang bawah tdk mudah lepas, sambungannya harus diikat kuat-kuat dgn tali rafia.
    • Selama masa penyusuan batang yg disatukan tdk boleh bergeser. Sehingga, tanaman batang bawah harus disangga atau diikat pada tanaman induk (batang tanaman yg besar) supaya tdk goyah setelah dilakukan penyambungan. Susuan tersebut harus disiram agar tetap hidup. Biasanya, setelah 3-6 bulan tanaman tersebut bisa dipisahkan dari tanaman induknya, tergantung dari usia batang tanaman yg disusukan. Tanaman muda yg kayunya belum keras sudah bisa dipisahkan setelah 3 bulan. Penyambungan model tusuk atau susuk ini dpt lebih berhasil kalau diterapkan pada batang tanaman yg masih muda atau belum berkayu keras.
    2. Model sayatan
    • Pilih calon batang bawah (bibit) & calon batang atas dari pohon induk yg sudah berbuah & besarnya sama.
    • Kedua batang tersebut disayat sedikit sampai bagian kayunya. Sayatan pada kedua batang tersebut diupayakan agar bentuk & besarnya sama.
    • Setelah kedua batang tersebut disayat, kemudian kedua batang itu ditempel tepat pada sayatannya & diikat sehingga keduanya akan tumbuh bersama-sama.
    • Setelah 2-3 minggu, sambungan tadi dpt dilihat hasilnya kalau batang atas & batang bawah ternyata bisa tumbuh bersama-sama berarti penyusuan tersebut berhasil.
    • Kalau sambungan berhasil, pucuk batang bawah dipotong/dibuang, pucuk batang atas dibiarkan tumbuh subur. Kalau pertumbuhan pucuk batang atas sudah sempurna, pangkal batang atas juga dipotong.
    • Maka akan terjadi bibit durian yg batang bawahnya adalah tanaman biji, sedangkan batang atas dari ranting/cabang pohon durian dewasa.
    d) Cangkokan
    Batang durian yg dicangkok harus dipilih dari cabang tanaman yg sehat, subur, cukup usia, pernah berbuah, memiliki susunan percabangan yg rimbun, besar cabang tdk lebih besar daripada ibu jari (diameter=2?2,5 cm), kulit masih hijau kecoklatan. Waktu mencangkok adalah awal musim hujan sehingga terhindar dari kekeringan, atau pada musim kering, tetapi harus disiram secara rutin (2 kali sehari), pagi & sore hari. Adapun tata cara mencangkok adalah sebagai berikut:
    1. Pilih cabang durian sebesar ibu jari & yg warna kulitnya masih hijau kecoklatan.
    2. Sayap kulit cabang tersebut mengelilingi cabang sehingga kulitnya terlepas.
    3. Bersihkan lendir dgn cara dikerok kemudian biarkan kering angin sampai dua hari.
    4. Bagian bekas sayatan dibungkus dgn media cangkok (tanah, serabut gambut, mos). Jika menggunakan tanah tambahkan pupuk kandang/kompos perbandingan 1:1. Media cangkok dibungkus dgn plastik/sabut kelapa/bahan lain, kedua ujungnya diikat agar media tdk jatuh.
    5. Sekitar 2-5 bulan, akar cangkokan akan keluar menembus pembungkus cangkokan. Jika akar sudah cukup banyak, cangkokan bisa dipotong & ditanam di keranjang persemaian berisi media tanah yg subur.
    3) Teknik Penyemaian & Pemeliharaan
    Bibit durian sebaiknya tdk ditanam langsung di lapangan, tetapi disemaikan terlebih dahulu ditempat persemaian. Biji durian yg sudah dibersihkan dari daging buah dikering-anginkan sampai kering tdk ada air yg menempel. Biji dikecambahkan dahulu sebelum ditanam di persemaian atau langsung ditanam di polibag. Caranya biji dideder di plastik/anyaman bambu/kotak, dgn media tanah & pasir perbandingan 1:1 yg diaduk merata. Ketebalan lapisan tanah sekitar 2 kali besar biji (6-8 cm), kemudian media tanam tadi disiram tetapi (tidak boleh terlalu basah), suhu media diupayakan cukup lembab (20C-23C). Biji ditanam dgn posisi miring tertelungkup (bagian calon akar tunggang menempel ke tanah), & sebagian masih kelihatan di atas permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan). Jarak antara biji satu dgn lainnya adalah 2 cm membujur & 4-5 cm melintang. Setelah biji dibenamkan, kemudian disemprot dgn larutan fungisida, kemudian kotak sebelah atas ditutup plastik supaya kelembabannya stabil. Setelah 2-3 minggu biji akan mengeluarkan akar dgn tudung akar langsung masuk ke dalam media yg panjangnya ? 3-5 cm. Saat itu tutup plastik sudah bisa dibuka. Selanjutnya, biji-biji yg sudah besar siap dibesarkan di persemaian pembesar atau polibag.

    4) Pemindahan Bibit
    Bibit yg akan ditanam di lapangan sebaiknya sudah tumbuh setinggi 75-150 cm atau berumur 7 - 9 bulan setelah diokulasi, kondisinya sehat & pertumbuhannya bagus. Hal ini tercermin dari pertumbuhan batang yg kokoh, perakarannya banyak & kuat, juga adanya helaian daun dekat pucuk tanaman yg telah menebal & warnanya hijau tua.

    6.2. Pengolahan Media Tanam

    1) Persiapan
    Penanaman durian, perlu perencanaan yg cermat. Hal-hal yg perlu diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, pengaturan volume produksi.

    2) Pembukaan Lahan
    Pembersihan & pengolahan lahan dilakukan beberapa minggu sebelum penanaman bibit berlangsung. Batu-batu besar, alang-alang, pokok-pokok batang pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu dibersihkan dari tanaman liar yg akan menganggu pertumbuhan.

    3) Pembentukan Bedengan
    Tanah utk bedengan pembesaran harus dicangkul dulu sedalam 30 cm hingga menjadi gembur, kemudian dicampur dgn pasir & kompos yg sudah jadi. utk ukuran bedengan lebar 1 m panjang 2 m, diberi 5 kg pasir & 5 kg pupuk kompos. Setelah tanah, pasir & kompos tercampur merata & dibiarkan selama 1 minggu. Pada saat itu juga tanah disemprot Vapan/Basamid utk mencegah serangan jamur/bakteri pembusuk jamur. Di sekeliling bedengan, perlu dibuatkan saluran utk penampung air. Jika bedengan sudah siap, biji yg telah tumbuh akarnya tadi segera ditanam dgn jarak tanam 20 x 30 cm. Penanaman biji durian dilakukan dgn cara dibuatkan lubang tanam sebesar biji & kedalamannya sesuai dgn panjang akar masing-masing. Setelah biji tertanam semua, bagian permukaan bedengan ditaburi pasir yg dicampur dgn tanah halus (hasil ayakan) setebal 5 cm.

    4) Pengapuran
    Keadaan tanah yg kurang subur, misalnya tanah podzolik (merah kuning) & latosol (merah-coklat-kuning), yg cenderung memiliki pH 5 - 6 & penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir, liat & debu, dpt diatasi dgn pengapuran. Sebaiknya dilakukan menjelang musim kemarau, dgn kapur pertanian yg memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Dua sampai 4 minggu sebelum pengapuran, sebaiknya tanah dipupuk dulu & dilsiram 4-5 kali. utk mencegah kekurangan unsur Mg dalam tanah, sebaiknya dua minggu setelah pengapuran, segera ditambah dolomit.

    6.3. Teknik Penanaman

    1) Penentuan Pola Tanaman
    Jarak tanam sangat tergantung pada jenis & kesuburan tanah, kultivar durian, serta sistem budidaya yg diterapkan. utk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang & dalam jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dpt diupayakan dgn budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yg biasa dilakukan yakni dgn tanaman horti (lombok, tomat, terong & tanaman pangan: padi gogo, kedelai, kacang tanah & ubi jalar.

    2) Pembuatan Lubang Tanam
    Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yg akan digunakan utk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian sebelah bawah dikumpulkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama ? 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yg telah dicampur 35 kg pupuk kandang & 1 kg fospat.
    Untuk menghindari gangguan rayap, semut & hama lainnya dpt dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah. Tanah tdk perlu dipadatkan. Penutupan lubang sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.

    3) Cara Penanaman
    Bibit yg akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yg tercermin dari batang yg kokoh & perakaran yg banyak serta kuat.
    Lubang tanam yg tertutup tanah digali kembali dgn ukuran yg lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yg membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dgn cara sebagai berikut :
    1. Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
    2. Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
    3. Lubang ditutup dgn tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
    4. Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
    5. Di atas bibit dpt dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tdk layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.
    6.4. Pemeliharaan Tanaman

    1) Penjarangan & Penyulaman
    Penjarangan buah bertujuan utk mencegah kematian durian agar tdk menghabiskan energinya utk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah & frekuensi pembuahan setiap tahunnya.
    Penjarangan dilakukan bersamaan dgn proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
    Penjarangan dpt dilakukan dgn menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka & sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yg telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yg belum sempat dibuahi akan mati dgn sendirinya. Jumlah buah durian yg dijarangkan ? 50-60% dari seluruh buah yg ada.

    2) Penyiangan
    Untuk menghindari persaingan antara tanaman & rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (.... diameter 1 m dari pohon durian).

    3) Pemangkasan/Perempelan

    a) Akar durian
    Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ? 1 musim. Selama itu pula tanaman tdk dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras & lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang & pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm & sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.

    b) Peremajaan
    Tanaman yg sudah tua & kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tdk harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tdk tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dpt diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dpt diokulasi. Cara okulasi cabang sama dgn cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ? 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tdk boleh terlalu dekat dgn tanah.

    c) Pembentukan tanaman yg terlanjur tua
    Dahan-dahan yg akan dibentuk tdk usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik & dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tdk mengarah ke atas. Cabang yg akan dibentuk dibalut dgn kalep agar dahan tersebut tdk terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik & diikat dgn pasak. dgn demikian, dahan yg tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.

    4) Pemupukan
    Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk & unsur hara yg terkandung dalam tanah.

    a) Cara memupuk
    Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dgn lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan utk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.

    b) Jenis & dosis pemupukan
    Jenis pupuk yg digunakan utk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yg tepat dpt membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan susulan dgn NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dgn pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dgn cara. menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yg telah berumur =3 tahun biasanya mulai membentuk batang & tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20?25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).

    5) Pengairan & Penyiraman
    Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tdk boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yg baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dpt dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yg dikebunkan dgn skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yg cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase utk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.

    6) Waktu Penyemprotan Pestisida
    Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yg baik, setiap 2 minggu sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dgn dosis 1 cc/liter air & ditambah dgn Metalik dgn dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan utk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida yg digunakan adalah Basudin yg disemprot sesuai aturan yg ditetapkan & berguna utk pencegahan serangga. utk cendawan cukup melaburi batang dgn fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.

    7) Pemeliharan Lain
    Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringan-jaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tdk memberikan unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT dpt membuat tanaman menjadi lemah sehingga penggunannya harus disesuaikan dgn petunjuk pemakaian yg tertera pada label yg ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja.

    7. HAMA & PENYAKIT DURIAN

    7.1. Hama Durian
    1. Penggerek buah (Jawa : Gala-gala)
      • Ciri: telur diletakkan pada kulit buah & dilindungi oleh jaring-jaring mirip rumah laba-laba. Larva yg telah menetas dari telur langsung menggerek & melubangi dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam. Larva tersebut tinggal di dalam buah sampai menjadi dewasa. Buah yg diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua.
      • Penyebaran: serangga penggerek buah menyebar dgn cara terbang dari pohon durian yg satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek buah ini bertelur pada buah durian yg dihinggapinya. Kegiatan bertelur ini dilakukan secara periodik setiap menjelang musim kemarau.
      • Pengendalian: dilakukan dgn insektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dgn dosis 2-3 cc/liter air.
    2. Lebah mini
      • Ciri: hama ini berukuran kecil, tubuhnya berwarna coklat kehitaman & sayapnya bergaris putih lebar. Setelah lebah menjadi merah violet, ukuran panjangnya menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat (larva), hama ini menyerang daun-daun durian muda. Selama hama tersebut mengalami masa istirahat (bentuk kepompong), mereka akan menempel erat pada kulit buah. Setelah menjadi lebah serangga ini mencari makan dgn cara menggerek ranting-ranting muda & memakan daun-daun muda.
      • Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40 EC (Triazofos 420 gram/liter), & insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis 420 gram/liter & Temik 106 (Aldikarl 10%).
    3. Ulat penggerek bunga (Prays citry)
      • Ulat ini menyerang tanaman yg baru berbunga, terutama bagian kuncup bunga & calon buah.
      • Ciri: ulat ini warna tubuhnya hijau & kepalanya merah coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu & bertubuh langsing.
      • Gejala: kuncup bunga yg terserang akan rusak & putiknya banyak yg berguguran. Demikian pula, benang sari & tajuk bunganya pun rusak semua, sedangkan kuncup & putik patah karena luka digerek ulat. Penularan ke tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.
      • Pengendalian: dgn menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).
    4. Kutu loncat durian
      • Ciri: serangga berwarna kecoklatan & tubuhnya diselimuti benang-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya; bentuk tubuh, sayap & tungkainya mirip dgn kutu loncat yg menyerang tanaman lamtoro.
      • Gejala: kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun yg masih muda dgn cara menghisap cairan pada tulang-tulang daun sehingga daun-daun akan kerdil & pertumbuhannya terhambat; setelah menghisap cairan, kutu ini mengeluarkan cairan getah bening yg pekat rasanya manis & merata ke seluruh permukaan daun sehingga mengundang semut-semut bergerombol.
      • Pengendalian: daun & ranting-ranting yg terserang dipangkas utk dimusnahkan. Pengendalian secara kimia dpt dilakukan dgn menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dosis 100-150 gram/5 liter air.
    7.2. Penyakit Durian
    1. Phytopthora parasitica & Pythium complectens
      • Penyebab: Pythium complectens, yg menyerang bagian tanaman seperti daun, akar & percabangan.
      • Penularan & penyebab: penyakit ini menular dgn ke pohon lain yg berdekatan. Penularan terjadi bila ada akar yg terluka. Penularan terjadi bersama-sama dgn larutnya tanah atau bahan organik yg terangkut air.
      • Gejala: daun durian yg terserang menguning & gugur mulai dari daun yg tua, cabang pohon kelihatan sakit & ujung-ujungnya mati, diikuti dgn berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat & membusuk. Pembusukan pada akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dpt meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar yg sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua & jaringan pembuluh menjadi merah jambu.
      • Pengendalian:
        1. upayakan drainase yg baik agar tanah tdk terlalu basah & air tdk mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan;
        2. pohon yg sakit dibongkar sampai ke akarnya & dibakar;
        3. pilih bibit durian kerikil utk batang bawah karena jenis ini lebioh tahan terhadap serangan jamur sehingga dpt terhindar dari serangan penyakit busuk.
    2. Kanker bercak
      • Penyebab: Pythium palvimora, terutama menyerang bagian kulit batang & kayu. Penyebaran oleh spora sembara bersamaan dgn butir-butir tanah atau bahan organik yg tersangkut air. Penyebaran penyakit ini dipacu oleh curah hujan yg tinggi dalam cuaca kering. Jamur dpt tumbuh dgn baik pada suhu antara 12-35C.
      • Gejala: kulit batang durian yg terserang mengeluarkan blendok (gum) yg gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yg sakit dpt meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok & ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
      • Pengendalian: (1) perbaikan drainase agar air hujan tdk mengalir dipermukaan tanah & utk batang yg sakit; (5) dilakukan dgn cara memotong kulit yg sakit sampai ke kayunya yg sehat & potongan tanaman yg sakit harus dibakar, sedangkan bagian yg terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3%.
    3. Jamur upas
      • Gejala: pada cabang-cabang & kulit kayu terdapat benang-benang jamur mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu & masuk ke dalam kulit & kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.
      • Pengendalian:
        1. serangan jamur yg masih pada tingkat sarang laba-laba dpt dikendalikan dgn cara melumasi cabang yg terserang degan fungisida, misalnya calizin RM;
        2. jika jamur sudah membentuk kerak merah jambu, sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kira-kira lebih 30 cm ke bawah bagian yg berjamur;
        3. dengan menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.
    8. PANEN DURIAN

    8.1. Ciri & Umur Panen
    Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September sehingga bulan Oktober-Februari buah sudah dewasa & siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim hujan tiba karena air hujan dpt merusak kualitas buah. Warna durian yg hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya. Buah yg sudah masak umumnya ditandai dgn bau harum yg menyengat. Pada durian yg sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar dentang udara antara isi & kulitnya.

    8.2. Cara Panen
    Buah durian yg sudah matang akan jatuh sendiri. utk menjaga agar buah tdk langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah dpt diikat dgn tali plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah yg terlepas dari batang atau ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dpt diambil dalam keadaan utuh. Buah durian dari pohon rendah dpt dipetik dgn menggunakan pisau tajam. Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas, ? 1,5 cm dari dahan. Pemotongan sebaiknya dilakukan dgn hati-hati karena di tempat ini terdapat bahan tunas yg akan berbunga pada musim berikutnya. Buah durian yg terletak pada bagian pohon yg tinggi sebaiknya dipetik dgn menggunakan alat bantu yg sesuai agar tdk jatuh ke tanah. Durian yg jatuh ke tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan alkohol & asam.

    8.3. Prakiraan Produksi
    Jumlah durian yg dpt dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir perpohon pertahun dgn bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah yg lebih banyak lagi maka bobot buah akan turun.

    9. PASCAPANEN DURIAN

    9.1. Pengumpulan
    Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau dicat dgn warna tertentu utk menunjukkan kebun asal durian. Bila kualitasnya kurang baik dpt diperbaiki pada tahun berikutnya.

    9.2. Penyortiran & Penggolongan
    Hasil panen dikumpulkan, diseleksi & dipilah-pilah berdasarkan ukuran. Seleksi perlu dilakukan agar tdk ada buah cacat yg ikut terkirim, terutama bila buah ini akan dijual atau diekspor.

    9.3. Penyimpanan
    Durian yg sudah terpilih dicuci & disemprot dgn air agar kotoran yg menempel pada kulitnya menjadi bersih. Selanjutnya buah dicelupkan ke dalam air yg telah diberi fungisida Aliette 800 WP yg berbahan aktif Aluminium tris (Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan pencelupan ini adalah utk menghindari serangan busuk buah yg disebabkan oleh jamur Phytophtora sp selama pemeraman & transportasi. Lalu buah dikeringanginkan. Durian beserta petinya dimasukkan ke dalam gudang yg cukup mendatangkan penerangan.

    9.4. Pengemasan & Pengangkutan
    Buah durian yg akan diekspor diberi perlakuan: setelah buah kering, buah dibungkus kantong plastik & diikat dgn tali rafia Setiap kantung plastik berisi satu butir buah durian. Buah yg sudah dibungkus kantung plastik dibungkus lagi dgn kantung kertas semen. Setelah itu, dimasukkan ke dalam kotak karton setebal 3 mm. Setiap ungkus berisi 5-6 butir durian sehingga setiap kotak karton berisi 10-15 kg durian. Kotak ini dilekat dgn lakban (perekat plastik) tebal yg tdk mudah robek jika terkena gesekan. Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada sirkulasi udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar utk menahan keluarnya bau, sehingga tdk ada kontak antar udara di dalam kotak pengepakan dgn udara luar maka jika di dalam ada durian yg matang baunya tdk tercium menyengat sampai keluar.

    9.5. Penanganan Lain
    Bila ingin menghasilkan durian beku utk dipasarkan ke tempat yg jauh, maka dpt dilakukan cara pengepakan fakum udara, cara ini banyak dipakai oleh petani Thailand. Setelah dikupas kulitnya, durian dimasukkan ke dalam alat fakum udara selama 35-40 menit dgn suhu 40C di bawah nol. Setelah itu, buah durian dimasukkan ke dalam plastik berukuran 300 gram & diletakkan dalam kamar pendingin dgn suhu 18C di bawah nol.

    Demikian artikel tentang Budidaya Buah Durian, semoga bermanfaat.
    Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a6

    Kata Terkait: cara berkebun durian, khasiat durian, budidaya durian, manfaat durian, durian montong, kandungan durian, durian merah, buah durian

    Baca Juga artikel tentang Budidaya Buah Duku melalui link di bawah ini
    Budidaya Buah Duku


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/budidaya-durian.html
    Category: articles