Sunday, December 20, 2015

Budidaya Buah Apel? Apel adalah jenis buah-buahan yang menghasilkan, Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika telah masak tetapi ada juga yang tetap berwarna hijau dan kuning telah siap untuk di makan. Kulit buahnya agak lembek, Daging buahnya keras dan juga memiliki beberapa biji di dalam dagingnya.Rasanya yang manis yang di sukai kebanyakan orang, apel juga dapat digunakan untuk diet.


BUDIDAYA BUAH APEL

Yang pertama sekali di tanam buah apel tersebut di daerah Asia tengah, Dan kini apel telah berkembang di banyak daerah di dunia yang bersuhu udaranya lebih dingin. Apel adalah merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah asaia barat dengan iklim subtropis. Dan di negara indonesia telah di tanam semenjak tahun 1934 hingga saat sekarang ini.

Syarat Tumbuh

1.Iklim

? Curah hujan yang ideal adalah (1.000-2.600 mm/Tahun Dengan hari hujan 110-150 hari/tahun). Dalam setahun banyaknya bulan basah atau hujan adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi pada saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
? Tanaman Apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara (50-60%) di setiap harinya. Terutama pada saat Pembungaan.
? Suhu yang sesuai berkisar antara (16-27Derajat C).
? Kelembaban udara yang di kehendaki atau di butuhkan tanaman Apel sekitar (75-85%).

Media Tanam

? Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, Mempunyai lapisan Organik Yang tinggi, Dan Struktur tanahnya Remah dan Gembur, Mempunyai Aersi, Penyerapan Air, Juga Porositas baik. Sehingga pertukaran Oksigen dan pergerakan hara dan kemampuan penyimpanan airnya Optimal.
? Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
? Derajat keasaman tanah pH yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang di butuhkan adalah air yang tersedia.
? Dalam pertumbuhanya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
? Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, Sehingga apabila masih memungkinkan di buat terasering maka tanah masih layak di tanamkan.

Teknis Budidaya

1. Pembibitan
Perbanyakan tanaman apel di lakukan secara Vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan lama dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari Induknya. Teknik perbanyakan generatif di lakukan dengan biji, Sedangkan perbanyakan Vegetatif di lakukan dengan Okulasi atau penempelan (Budding) Atau Sambungan (Grafting) dan Stek.
? Persyaratan Benih
Syarat batang bawahmerupakan Apel liar, Perakaran luas dan kuat, Bentuk pohon kokoh, Mempunyai daya adaptasi yang tinggi, Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memiliki Sifat-sifat Unggul.
? Penyiapan Benih
Penyiapan benih di lakukan dengan cara perbanyakan batang bawah di lakukan Langkah-langkah sebagai berikut yang di bawah ini :
a. Anakan/ Siwilan
Ciri-ciri anakan yang diambil adalah setinggi 30 cm, diameter 0,5 cm, Dan kulit batang Kecoklatan.
Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara menggali tanah di sekitar pohon, Kemudian anakan di cabut beserta Akar-akarnya secara berlahan-lahan dan Berhati-hati.
Setelah anakan di cabut, anakan di rompes dan cabang-cabang di potong, kemudian di tanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit 40 cm.

b. Rundukan (Layering)
Bibit hasil rundukan dapat di peroleh dengan dua cara yaitu :
? Anakan pohon induk liar
Anakan yang agak panjang di rebahkan melekat tanah, Lalu cabang di jepit kayu dan di itmbin tanah. Penimbunan di lakukan Tiap-tiap mata dan apabila telah cukup kuat tunas dapat di pisahkan dengan cara memotong cabangnya.
? Perundukan tempelan batang sawah
Dilakukan pada waktu tempelan di buka (2 Minggu) Yaitu dengan memotong 2/3 bagian penampang batang sawah. sekitar 2 cm diatas tempelan, dan bagian atas karatan di benamkan di dalam tanah lalu di tekuk lagi keatas. Kemudian pada tekukan di beri

penjepit kayu atau Bambu.
? Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, di lakukan pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut di bawah keratan atau tekukan. Lalu bekas luka diolesi defolatan.
c. Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm (Diameter seragam dan lurus), Sebelum di tanam bagian bawah stek di celupkan larutan Roton F untuk merangsang pertumbuhan Akar. Dan jarak penanaman (30 x 25 cm) Tiap bedengan di tanami dua baris, Dan stek siap diokulasi pada umur 5bulan, dan dia meter batang 1 cm dan perakaran cukup kuat.

TeknikPembibitan

a. Penempelan.
? Pilih batang bawah yang memenuhi syarat, yaitu yang telah berumur 5 bulan, dan diameter batang ? 1 cm dan kulit batangnya mudah di kelupas dari kayu.
? Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulanya. caranya adalah dengan menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5cm. (Matanya Di Tengah-tengah) Kemudian lapisan kayu di buang dengan hati-hati agar matanya tidak Rusak.
? Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah setinggi ? 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang di sesuaikan dengan mata tempel, Dan lidah tersebut diungkit dari kayunya dan di potong setengahnya.
? Masukkan mata tempel kedalam lidah batang bawah sehingga menempel dengan baik Terus ikat temempelan dengan pita plastik putih dengan seluruh bagian tempelan.
? Setelah 2-3 Minggu, Ikatan tempelan dapat di buka dan semprot/kompres dengan (ZPT). Kemudian tempelan yang jadi mempunyai tanda mata tempel yang berwarna hijau segar dan melekat.
? Pada okulasi yang jadi, Kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi dengan posisi melintang sedikit condong keatas sedalam 2/3 bagian penampang. Tujuan untuk Mengkonsentrasiakan pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata Tunas.

b. Penyambungan
1. Batang atas (Entres) berupa cabang (Pucuk cabang lateral).
2. Batang bawah di potong pada ketinggian 20 cm dari leher akar.
3. Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah dengan panjang 2-5 cm.
4. Cabang entres di potong sepanjang 15 cm (3 mata) Dan dauny di buang, Kemudian pangkal batang atas di iris berbentuk baji. Dan panjang irisan sama dengan panjang belahan batang bawah.
5. Btang atas di sisipkan kedalam batang bawah, Sehingga kambium keduanya dapat bertemu.
6. Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
7. Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik, Kemudian setelah berumur 2-3 minggu kerudung plastik dapat di buka untuk melihat keberhasilan sambungan.

PemeliharaanPembibitan

Pemeliharaan batang bawah meliputi :
a. Pemupukan
Pemupukan di lakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP Masing-masing 5 gram per tanaman (Di sebar mengelilingi) di sekitar tanaman.
b. Penyingan
Waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.
c. Pengiran
1 Minggu sekali (Apabila tidak Hujan).
d. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Di semprotkan pestisida 2 kali tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan, Fungisida yang di pergunakan adalah (Antracol atau Dithane). Sedangkan insektisida adalah (Supracide atau Decis). Bersama dengan ini Dapat pula di berikan Pupuk daun, Dan di tambah perekat (Agristic).

PemindahanBibit

Bibit okulasi grafting atau (Penempelan dan sambungan) dapat di pindahkan ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi. Di Potong-potong hingga 80-100 cm dan daun di rompes.

PengolahanMedia Tanam

a. Persiapan
Persiapan yang di perlukan adalah Persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Dan tujuan untuk mengetahui jenis tanaman, Kemiringn tanah, Kedaan tanah, Menentukan kebutuhan tenaga kerja, Bahan peralatan, Dan biaya yang di butuhkan/perlukan.
b. Pembukaan Lahan
Tanah diolah dengan cara menyangkul tanah sekaligus membersihkan Sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.
c. Pembentukan Bedengan
Pada tanaman Apel bedeng hampir tidak di perlukan, Tetapi hanya peninggian alu penanaman.
d. Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah, Pengapuran hanya di lakukan apabila pH Tanah kurang dari 6.
e. Pemupukan
Pupuk yang di berikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak (20 gram) per lubang tanam yang di campur merata dengan tanah, Setelah itu di biarkan selama 2 Minggu.

TeknikPenanaman

a. Penentuan Pola Tanam
Tanaman apel dapat di tanam secara monokultur maupun intercroping, Intercroping hanya dapat di lakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun sebelum 2 tahun. Tetapi pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat di lakukan dengan tanaman yang berhabitat rendah, Seperti : Cabai, Bawang Dan yang lainya. Tanaman apel tidak dapat di tnam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban Tinggi, Sirkulasi Udara kurang, Sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk varietas manalagi dan Prices Moble adalah 3-3,5 x 3,5 m, Sedangkan untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x 2,5-3 m.

b. Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang tanm antara (50 x 50 x 50 cm) Sampai (1 x 1 x 1 m). Tanah atas dan tanah bawah di pisahkan, Masing-masing di campur pupuk kandang Kurang lebih 20 kg, Kemudian tanah di biarkan selama 2 minggu, Dan menjelang tanam tanah galian di kembalikan sesuai dengan asal mulanya.


c. Cara Penanaman
Penanaman apel di lakukan baik pada musim hujan atau kemarau (Di sawah) untuk lahan tegal dianjurkan pada musim hujan. Nah berikut di bawah ini cara menanam bibit apel adalah :
1. Masukkan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.
2. Masukkan bibit di tengah lubang sambil diatar perakaranya agar menyebar.
3. Masukkan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan di tambah tanah galian lubang tersebut.
4. Apabila semu tanh telah masuk, Kemudian tanah di tekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar agar bibit tertanam kuat dan lurus. Dan untuk menahan angin, Bibit dapat di tanam pada ajir dengan ikatan longgar.

PemeliharaanTanaman

1. Penjarangan Dan Penyulaman
Penjarangan tanaman tidak di lakukan. Sedangkan penyulaman di lakukan pada tanaman yang mati atau di matikan karena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman barumenggantikan tanaman yang lama. Penyulaman sebaiknya di lakukan pada musim hujan.
2. Penyiangan
Penyiangan hanya di lakukan di sekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yng dinggap dapat mengganggu tanaman. Pada kebun yang di tanami apel dengan jarak tanam yang rapat sehingga Rumput-rumput tidak dapat tumbuh.
3. Pembubunan
Penyiangan yang biasanya di ikuti dengan pembubunan tanah, Pembubunan di maksutkan untuk meninggikan kembali tanah di sekitar tanaman agar tidaaak tergenang air dan juga untuk menggemburkn tanah. Pembubunan biasanya di lakukan setelah Panen atau bersamaan dengan pemupukan.
4. Perempalan/Pemangkasan
Bagian yang perlu di pangkas adalah bibit yang baru di tanam setinggi 80 cm, Tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, Tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, Knop yang tidak subur, Cabang yng berpenyakit, Dan tidak produktif. Cabang yang menyulitkan bulan sampai di dapat bentuk yang di inginkan 4-5 tahun.
5. Pemupukan
Musim hujan/ Tanah sawah. Bersamaan rompes daun.


Panen

1. Ciri-ciri Dan Umur Panen
Pada umumnya buah apel dapat di panen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar. Dan tergantung pada varietas dan iklim. Rome beauty dapat di petik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Dapat di panen pada umur 141 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi pada musim hujan dan tempat yang lebih tinggi, Umur buah lebih panjang.

Pemanenan yang paling baik di lakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (Ripening), Yaitu tingkat di mana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah di panen. Ciri masak fisiologis Buah apel adalah : Ukuran buah terlihat maksimal, Aroma buah mulai terasa, Dan warna buah tampak cerah segar dan apabila di tekan terasa (Kres).
2. Cara Panen
Pemetikan apel di lakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempk untuk setiap kebun.

PascaPanen

1. Pengumpulan
Setelah di petik, Buah apel di kumpulkan pada tempat yng teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung agar laju respirasi berkurang sehingga di dapatkan apel yang tinggi kualitas juga kuantitasnya. Penggumpulan di lakukan dengan Hati-hati kalau bisa jangan di tumpuk dan di lempar-lemparkan. Kemudian di bawa dengan keranjang di gudang untuk di seleksi.

2. Penyortiran dan penggolongan
Penyortiran di lakukan untuk memisahkan antara buah yang baik dan bebas dari penyakit dengan buah yang jelek atau buah yang berpenyakit. Agar penyakit tidak tertular keseluruhan buah yang di panen yang dapat menurunan mutu produ. Penggolongan di lakukan untuk mengklasifikasikan produk berdasarkan jenis variets, Ukuran dan kualitas buah.

3. Penyimpanan
Pada dasarnya buah apel dapat di simpan lebih lama di banding dengan buah-buahan yang lain, Misalnya, Rome beauty 21-28 hari (Umur petik 113-120 hari) Atau 7-14 hari (Umur petik 127-141 hari).Untuk penyimpanan lebih lama (4-7 bulan) Haruslah di simpan pada suhu minus 6-0 deajat C dengan precooling 2,2 derajat C.

4. Pengemasan Dan Transportasi

Kemasan yang di gunakan adalah kardus dengan ukuran (48 x 33 x 37 cm) Dengan berat 35 kg buah apel. Dasar dan diatas susunan apel perlu di beri potongan kertas dan di susun miring (Tangkaisejajar panjang kotak).Kemudian dasar kotak di isi 3-3 atau 2-2 atau juga berselang 3-2 saling menutup ruang antar buah.


reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/06/budidaya-buah-apel.html
Category: articles

Hama dan Penyakit Tanaman Duku. Seperti halnya budidaya tanaman lainnya, buah duku pun terserang hama dan penyakit. berikut akan dibahas tentang Hama dan Penyakit Tanaman Duku.

Hama Tanaman Duku

1) Kelelawar
Buah duku yg diincar kelelawar adalah buah duku yg matang & siap dipanen.
Pengendalian: utk mencegah gangguan kelelawar ini adalah dgn membungkus buah duku sejak buah itu berukuran kecil. Bahan pembungkus dapat berupa ijuk tanaman aren, kain bekas, bongsang yg terbuat dari anyaman bambu.

2) Kutu perisai (Asterolecantium sp.)
Hama ini menyerang daun & batang duku.
Pengendalian:
  • dengan cara pemeliharaan & perawatan tanaman sebaik mungkin;
  • menggunakan insektisida yg sesuai dgn jenis hama yg mengganggunya.
3) Kumbang penggerak buah (Curculio sp.)
Gejala: menyerang buah duku yg sudah matang, sehingga buah duku berlubang & busuk bila air hujan masuk ke dalamnya. Pengendalian: sama kutu perisai.

4) Kutu putih (Psedococcus lepelleyi)
Hama yg menutupi kuncup daun & daun muda buah duku. Pengendalian: sama kutu perisai.

Penyakit Tanaman Duku

1) Penyakit busuk akar
Merupakan penyakit yg berbahaya karena menyerang pohon & buah duku.
Pengendalian:
  • dengan pemeliharaan tanaman yg baik;
  • disemprot dgn fungisida sesuai dgn peruntukannya masing-masing obat.
2) Penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporiods)
Gejala: adanya bintik kecoklatan pada rangkaian buah, serangan ini menyebabkan buah berguguran lebih awal & juga menyebabkan kerugian pasca panen.
Pengendalian:
  • dengan pemeliharaan tanaman yg baik;
  • disemprot dgn fungisida sesuai dgn peruntukannya masing-masing obat.
3) Penyakit mati pucuk
Penyebab: cendawan Gloeosporium sp. menyerang ujung cabang & ranting yg nampak kering.
Pengendalian:
  • dengan pemeliharaan tanaman yg baik;
  • dilakukan dgn disemprot dgn fungisida seperti Manzate, Zerlate, Fermate, Dithane D-14 atau pestisida lain. Dosis utk obat pemberantasan penyakit ini harus disesuaikan dgn anjuran pada label masing-masing obat.

Hama dan Penyakit Tanaman Duku

Hama dan Penyakit Tanaman Duku
Hama dan Penyakit Tanaman Duku
Demikian artikel ttg Hama dan Penyakit Tanaman Duku, semoga berguna.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-dan-penyakit-tanaman-duku.html

Baca selengkapnya ttg Budidaya Tanaman Buah Duku di link berikut:
Budidaya Buah Duku


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/hama-dan-penyakit-tanaman-duku.html
    Category: articles
    Pengolahan Lahan Untuk Tanaman Semangka ? [Budidaya Petani]. Hal yg diperhatikan dalam Cara Pengolahan Lahan Untuk TanamanSemangka adl sbb:
    • Persiapan : Bila areal bekas kebun, perlu dibersihkan dr tanaman terdahulu yg masih tumbuh. Bila bekas persawahan, dikeringkan dulu beberapa hari sampai tanah itu mudah dicangkul, kemudian diteliti pH tanahnya.
    • Pembukaan Lahan : Lahan yg ditanami dilakukan pembalikan tanah utk menghancurkan tanah hingga menjadi bongkahan-bongkahan yg merata. Tunggul bekas batang/jaringan perakaran tanaman terdahulu dibuang keluar dr areal, & juga segala jenis batuan yg ada dibuang, s?hingga tdk mempengaruhi perkembangan tanaman semangka yg akan ditanam di areal tersebut.
    • Pembentukan Bendengan : Tanaman semangka membutuhkan bendengan supaya air yg terkandung di dlm tanah mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yg dibuat. Jumlah bendengan tergantung jumlah baris tanam yg dikehendaki oleh si penanam (bentuk bendengan baris tanaman ganda, bendengan melintang pada areal penanaman). Lebar bendengan 7-8 meter, tergantung tebal tipis & tinggi bendengan (tinggi bendengan minimum 20 cm).
    • Pengapuran : Dilakukan dgn pemberian jenis kapur pertanian yg me-ngandung unsur Calsium (Ca) & Magnesium (Mg) yg bersifat menetralkan keasaman tanah & menetralkan racun dr ion logam yg terdpt didlm tanah. Dgn kapur Karbonat/kapur dolomit. Penggunaan kapur per 1000 m 2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , utk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit & pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
    • Pemupukan : Pupuk yg dipakai adalah pupuk organik & pupuk buatan. Pupuk kandang yg digunakan adalah pupuk kandang yg berasal dr hewan sapi/kerbau & dipilih pupuk kandang yg sudah matang. Pupuk kandang berguna utk membantu memulihkan kondisi tanah yg kurang subur, dgn dosis 2 kg/ bedengan. Caranya, ditaburkan disekeliling baris bendengan secara merata. Pupuk tersebut terdiri atas:
      1. Pupuk Makro yg terdiri dr unsur Nitrogen, Phospor, Kalsium (dibuat dr pupuk ZA, TSP & KCl);
      2. Pupuk Mikro yangterdiri dr Kalsium (Ca) Magnesium (Mg) Mangaan (Mn), Besi (Fe), Belerang (S), Tembaga (Cu), Seng (Zn) Boron (Bo) & Molibden (Mo). Pupuk tersebut, dijual dgn beberapa merek seperti Mikroflex, Microsil dll. Penggunaannya, dicampur 1% obat anti hama penggerek batang.
    • Lain-lain : Tahap penghalusan & perataan bongkahan tanah pada sisi bendengan pada tempat penanaman semangka dilakukan dgn cangkul. Di bagian tengah, sebagai landasan buah pada bedengan, diratakan & diatas lapisan ini diberi jerami kering utk perambatan semangka & peletakan buah. Bendengan perlu disiangi, disiram & dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm & plastik mulsa dgn lebar plastik 110-150 cm agar menghambat penguapan air & tumbuh tanaman liar. Pemakaian plastik lebih menguntungkan karena lebih tahan lama, sampai 8-12 bulan pada areal terbuka (2 - 3 kali periode penanaman). Plastik sisa yg berwarna perak yg memantulkan sinar matahari & secara tdk langsung membantu tanaman banyak mendpt sinar matahari utk pertumbuhannya.


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/cara-pengolahan-lahan-untuk-tanaman.html
    Category: articles

    Cara Memelihara Tanaman Duku - Budidaya Petani. Ada berbagai hal yang dilakukan dalam memelihara tanaman duku supaya dapat tumbuh dengan baik. Berikut ini adalah Tips Cara Memelihara Tanaman Duku.

    1) Penjarangan & Penyulaman Tanaman Duku
    Kegiatan penjarangan pada dasarnya adalah utk mengurangi persaingan antara tanaman pokok (tanaman duku) & tanaman lain (tanaman pelindung). Persaingan yg terjadi adalah utk mendapatkan unsur hara, air, sinar matahari, & ruang tumbuh. Tanaman selain duku yg dijarangi sebaiknya merupakan tanaman yg memang tdk dikehendaki & menggangu pertumbuhan tanaman duku. Penyulaman tanaman duku juga perlu dilakukan jika ada tanaman duku yg mati. Tumbuhan liar atau gulma juga harus dibersihkan secara rutin. Radius 1-2 meter dari tanaman duku harus bersih.

    2) Penyiangan Tanaman Duku
    Kegiatan penyiangan diperlukan utk menghilangkan rumput & herba kecil yg dapat mengganggu pertumbuhan Tanaman duku. Penyiangan dapat dilakukan dgn tangan maupun dgn bantuan beberapa alat pertaniannya
    lainnya.

    Cara Memelihara Tanaman Duku

    Cara Memelihara Tanaman Duku
    Cara Memelihara Tanaman Duku
    3) Pemupukan Tanaman Duku
    Pemupukan sangat diperlukan utk meningkatkan ketersediaan hara tanah. Meskipun tdk ada pedoman baku utk pemupukan duku, tetapi agar tdk membingungkan dapat menggunakan patokan sebagai berikut:
    • Tahun kedua & ketiga utk setiap pohon duku bisa diberikan pupuk 15-30 kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram & ZK 20 gram.
    • Tahun keempat, kelima & keenam, dosis pupuk dinaikan menjadi 25-40 kg pupuk organik, urea 150 gram, TSP 60 gram & juga pupuk ZK sebanyak 40 gram.
    • Tahun-tahun berikutnya dosis pupuk dinaikkan lagi. Namun pemberian pupuk sebaiknya disesuaikan pula dgn tingkat pertumbuhan tanaman duku & kesuburan tanah. Pemupukan duku dilakukan dgn cara menggali tanah di sekitar tanaman duku sedalam 30-50 cm dgn lebar yg sama. Lubang pupuk tersebut dibuat melingkar yg letaknya tepat disekeliling tajuk tanaman.
    4) Pengairan & Penyiraman Tanaman Duku
    Tanaman duku hanya memerlukan pemberian air yg cukup terutama pada musim kemarau. Selain itu juga tanaman duku sudah cukup kuat & kokoh maka penyiraman dilakukan seperlunya saja. Di sekitar lubang tanam sebaiknya dibuat saluran air utk mencegah air yg tergenang baik yg berasal dari hujan maupun air penyiraman.

    Demikian artikel ttg Cara Memelihara Tanaman Duku, semoga bermanfaat.
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memelihara-tanaman-duku.html

    Baca selengkapnya ttg Budidaya Buah Duku melalui link berikut
    Budidaya Tanaman Buah Duku


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memelihara-tanaman-duku.html
    Category: articles

    Gambar Jambu Mete - Budidaya Petani. Berikut adalah contoh foto/ Gambar Jambu Mete.

    Gambar Jambu Mete

    Gambar Jambu Mete



    Gambar Jambu Mete


    Demikian contoh foto/ Gambar Jambu Mete.
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/04/gambar-jambu-mete.html

    Artikel Lainnya:
    Budidaya Jambu Mete


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/04/gambar-jambu-mete.html
    Category: articles
    Pedoman Budidaya Kina - Budidaya PetaniBerikut ini adalah pedoman budidaya tanaman kina yang perlu diperhatikan.

    Pembibitan.Pada kebun produksi, kina diperbanyak dengan cara vegetatif. Penyediaan bahan tanaman dilaksanakan dengan semai sambung, stek sambung, semai ledger, & stek ledger. Di Indonesia penyiapan dilakukan dengan cara stek sambung.
    1. Pembibitan Semai Sambung
      • Batang bawah : Batang bawah adalah semai kina succi yg ditanam di kebun & batang atas entres kina ledger. Penyambungan dilaksanakan pada saat bibit bawah berumur 8-12 bulan, tinggi 30-40 cm & diameter batang 1 cm. Satu-dua minggu sebelum penyambungan daun semai succi dirempel sampai ketinggian 20-25 cm dari permukaan tanah.
      • Entres batang atas : Didapat dari tanaman berumur 3-5 tahun dengan daya regenerasi optimal. Setiap 5 tahun pohon induk entres dipangkas setinggi 1 m dari permukaan tanah agar ranting entres selalu muda.
      • Penyambungan : Batang bawah, pada ketinggian 4-5 cm dari permukaan tanah, disayat dari atas ke bawah sepanjang 1,5 cm. Siapkan entres kina ledger (1 cm) yg daunnya sudah dibuang & runcingkan bagian bawah entres. Selipkan entres ke sayatan di batang bawah, ikat dengan tali bambu & oleskan lilin sambungan penutup luka (lilin dicairkan dulu) sampai tertutup rapat. Penyambungan dilakukan sekitar pukul 12.00, jika cuaca tidak terik dpt dilakukan sampai pukul 14.00. Setelah sambungan berumur 3 minggu tunas entres telah tumbuh, pucuk batang bawah succi dipotong. Pada saat umur 7-8 minggu panjang tunas 3-4 cm batang bawah dipotong setengahnya. Setelah berumur 12 minggu & panjang tunas sambungan 12 cm, batang suci dipotong kira-kira 1 cm dari sambungan.
      • Pemeliharaan : Pemeliharaan yg dilakukan selama periode persemaian bibit ini (disebut persemaian II) adalah penyiangan, pemberantasan hama-penyakit & pemupukan. Pupuk diberikan setiap 3 bulan dimulai pada waktu bibit sambungan berumur 2 bulan & berakhir 1 bulan sebelum dicabut (dipindahtanam). Pupuk berupa 160-200 g Urea, 80-100 g TSP & 160-200 g KCl yg diberikan dalam larikan sedalam 2-3 cm di antara barisan bibit setelah disiangi.
      • Pindah tanam : Bibit dipindahkan ke kebun produksi saat berumur 1 tahun di persemaian II, tinggi 40 - 50 cm & akar tunggang 50 cm. Seminggu sebelum bibit dibongkar 2/3 bagian daun dibuang & sehari sebelum dibongkar tanah pembibitan disiram air sampai basah. 50 bibit diikat menjadi satu.
    2. Pembibitan Stek Sambung.
      • Batang bawah Succi : Berasal dari batang muda atau tunas-tunas dari bekas tebangan, bukan dari cabang. Pohon induk yg baik dipilih dari pohon yg pertumbuhannya cepat & mudah berakar dalam penyetekan. Bahan stek diambil setelah tunas berumur 8-12 bulan dan, mempunyai ukuran sebesar pinsil.
      • Batang atas ledger : Pohon induk batang atas ledger dipilih dari klon-klon yg dianjurkan. Pohon induk ditanam pada jarak 1,25 cmx1,25 cm, lokasi kebun dipilih datar, dekat tempat pembibitan. Pohon induk yg siap diambil
        steknya pada umur 3-5 tahun.
      • Bahan tanaman & penyambungan : Batang bawah succi yg baik diambil dari pertumbuhan tunas berumur 10-12 bulan yg dipotong pada pohon induk sampai pangkal pangkasan. Semua daun dibuang, batang dibungkus dengan batang pisang & disimpan di tempat teduh. Bahan stek diambil dari bagian batang yg masih berair, berwarna coklat muda & agak tua. Batang dipotong miring 45-60° menjadi stek-stek berukuran 10 cm dengan satu mata tunas. Bagian sisi ujung atas batang bawah dibelah sedalam 1,5-2,0 cm utk menyelipkan batang atas. Pohon induk batang atas ledger terbaik berumur 3-5 tahun setelah pemangkasan. Batang atas hanya diambil pucuknya sekitar 12 cm, terdiri dari 3-4 ruas paling ujung. Pangkal pucuk dipotong runcing sepanjang 2 cm. Batang atas diselipkan ke belahan batang bawah, diikat dengan tali bambu.
      • Media tanam : Pembibitan stek sambung dilakukan di kantung plastik/polibag ukuran 12x25 cm. Pada sekeliling & di tengah polibag bagian bawah diberi luang-lubang. Media tanaman berupa tanah andosol dengan pH 4,6- 6,0 yg diisikan ke dalam polibag sebanyak 2/3 bagiannya. Sebelumnya tanah disterilkan dengan larutan Trimaton 150 ml/15 l atau Vapam 250 ml/15 l utk 1 m 3 .
      • Penanaman stek : Media dalam polibag disiram sampai lembab, oleskan Rootone (perangsang akar) pada ujung tanaman stek sambung lalu tanamkan pada media sedalam 5 cm. Padatkan tanah di sekitar stek supaya tanaman tegak.
      • Penyungkupan : Bedengan diberi sungkup plastik dengan rangka dari bambu, besi atau kawat dengan jari-jari 50-70 cm dengan tinggi puncak 70 cm. Sungkup jangan bocor & air hujang yg menggenangi plastik harus dibuang.
      • Pemeliharaan : Penyiraman dilakukan 3-4 minggu sekali. Sungkup dibuka setelah stek berumur 3-4 bulan & tinggi 20-25 cm. Pembukaan dilakukan secara bertahap. Jika hujan, sungkup ditutup. Pada bulan ke 6 sungkup dibuka sama sekali & pada bulan ke 7 dilakukan seleksi bibit. Tanaman diberi pupuk daun Gandasil atau Bayfolan 0,2-0,3% setiap minggu atau urea 0,2%. Pemupukan hanya dilakukan pada bibit yg tumbuhnya lambat sebanyak 1-5 g NPK 15-15-15/polibag. Penyiangan.dilakukan dengan tangan, penyemprotan insektisida dilakukan jikaada gejala serangan.
      • Pindah tanam : Bibit dipindahkan ke kebun setelah berumur 10-12 bulan, tinggi 40-50 cm. & akar telah mencapai dasar polibag.
    3. Pembibitan Semai Ledger
      • Bibit semai kina ledger : Adalah bibit semai dari biji kina ledger yg berasal dari poliklonal dengan klon-klon yg terpilih & dipelihara khusus. Penyiapan bibit relatif singkat hanya 1,5 tahun karena tidak perlu penyambungan.
      • Persemaian : Dilakukan langsung pada bedengan atau dengan memakai polibag berukuran 12 x 25 cm berisi tanah hutan.
      • Pindah tanam : Bibit dipindahtanamkan pada umur 1 tahun & tinggi 40-50 cm. Bibit dari bedengan dipindahkan dengan cara dicabut sedangkan bibit dari polibag dipindahkan dengan tanahnya setelah polibag disobek dengan hati-hati.
    4. Pembibitan Stek Ledger
      • Stek ledger : Setek ledger adalah bibit kina dari pucuk ledger. Tanaman kina ledger umumnya sulit dikembangbiakan dengan stek. Bahan stek yg digunakan adalah pucuk, dari pohon induk yg telah berumur 3-5 tahun, & setiap 3-5 tahun harus dipangkas setinggi 25-30 cm dari sambungan. Pohon induk ditanam dari bibit semai sambung dengan jarak tanam 1,25x1,25 m. Bahan stek dipilih dari pucuk yg coklat muda, masih berair tetapi sudah agak tua dengan panjang 20-25 cm & dipetik di pagi hari. Panjang stek 12-15 cm terdiri dari 3-4 ruas. Sebelum ditanam daun dibuang /dirompes setengahnya.
      • Pembibitan : Persiapan pembibitan, media, bedengan, penanaman stek, penyungkupan & pemeliharaan sama dengan pembibitan stek sambung. Bibit dipindahtanamkan ke lapangan umur 10-12 bulan, tinggi rata-rata 40-50 cm.
    Pengolahan Media Tanam
    Pengolahan tanah dimaksudkan utk mendapatkan tanah yg gembur, bersih dari tunggul sisa-sisa akar & gulma. Pengolahan tanah pertama dilakukan dengan pencangkulan tanah sedalam 60 cm, & pengolahan tanah ke dua sedalam 40 cm dilakukan 2-3 minggu setelah pengolahan tanah pertama. Pada pertanian organic saat pengolahan tanah yg kedua yaitu menghancurkan bongkahan & membuat struktur tanah lebih remah & gembur, juga dilakukan penebaran pupuk kandang atau kompos sekitar 50 ? 60 ton per hektar sbg pupuk dasar..
    1. Persiapan Lahan : Setelah pengolahan tanah dilakukan pengukuran & pematokan dengan memberi tanda, setiap 20 m ke arah mendatar, ke arah kemiringan atas & bawah. Dengan demikian terbentuk petakan-petakan areal seluas 20 x 20 m2 = 400m 2 yg disebut satu patok. Tanda-tanda patok berupa hanjuang dipelihara dengan baik & mati segera diganti.
    2. Pengapuran : Pengapuran hanya dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 4,5 dengan dosis kapur yg sesuai dengan keperluan. Kapur berupa dolomit, kalsit, dicampurkan merata 100gram/lubang.
    3. Pemupukan (sebelum tanam) : Pupuk utk memacu pertumbuhan bibit diberi 50 gram TSP. Diberikan dalam larikan sekitar tanaman.
    Teknik Penanaman Kina.
    1. Penentuan Pola Tanaman : Pola penanaman tergantung tofografi lahan. Tiga macam jarak tanam yaitu jarak tanam rapat 75 cm x 75 cm, jarak tanam menengah 100 cm x 100 cm, & jarak tanam lebar yaitu 1,25 cm x 1,25 cm. PTP Nusantara VIII di Bukit Tunggul menerapkan jarak tanam 100 x 150 cm dengan populasi tanaman per hektar sekitar 6.500.
    2. Pembutan Lubang Tanam : Pengajiran utk pedoman penanaman sehingga sesuai dengan pola & jarak tanam yg dibuat. Lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 40 cm (untuk bibit dari polibag) & 30 cm x 30 cm x 40 cm (untuk bibit cabutan).
    3. Cara Penanaman :
      • Bibit cabutan : Panjang akar bibit sekitar 30 cm, tinggi bibit 40-50 cm & 2/3 daunnya dirompes. Masukkan bibit dengan tegak jangan miring. Tanah timbunan dipadatkan dengan cara diinjak dengan kaki, kemudian diratakan.
      • Bibit dalam Polibag : Polibag dibuka dengan cara menyobeknya lalu bibit ditanam bersama medianya, disangga dengan belahan bambu, ditimbun dengan tanah. Tanah di sekitar batang dipadatkan & tanaman disiram.
      • Tanaman pelindung : Tanaman ini berfungsi sbg penutup tanah & memperbaiki iklim mikro agar lebih segar. Tanaman berupa legum Crotalaria atauTephrosia yg ditanam selama 3 tahun.
    4. Perioda Tanam : Masa penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan yaitu pada bulan September & biasanya di saat kondisi tidak terlalu terik utk menghindari penguapan yg terlalu banyak dari bibit yg akan ditanam. Dengan menentukan masa tanam secara tepat maka akan menentukan keberhasilan pertumbuhan tanaman.
    Pemeliharaan Tanaman Kina
    1. Penyulaman : Penyulaman dilakukan satu bulan setelah penanaman, dilakukan secara terus-menerus sampai 3 bulan, menjelang kemarau. Penyulaman pada tahun ke tiga tidak dianjurkan. Kebutuhan bibit sulaman maksimum 10% & pada tahun kedua 5%.
    2. Penyiangan : Penyiangan dimaksudkan utk penggemburan tanah sedalam 10 cm dengan menggunakan cangkul. Penyiangan dilakukan 1,5?2 bulan sekali. Kegiatan penyiangan sampai umur 2-3 tahun.
    3. Pembubunan : utk pertanaman kina sebenarnya tidak diperlukan kegiatan pembubunan karena memang tanaman ini merupakan tanaman pohon yang berumur dalam. Namun demikian pada tanaman muda dpt dilakukan kegiatan ini utk menimbun kembali tanah di sekitar daerah perakaran yg terbawa air & dilakukan sekaligus pada saat pemberian pupuk organic kompos setiap 3 ? 4 bulan sekali agar pertumbuhan perakarannya lebih baik.
    4. Pemupukan :
      1. Pemupukan Organik : Pemupukan secara organic dengan menggunakan pupuk kompos yg merupakan pupuk organic komplek bias diberikan sbb: utk tanaman muda dilakukan pemupukan secara rutin setiap 2 ? 3 bulan sekali sebanyak 5 ? 7 kg per tanaman. Sedangkan untuk tanaman yg telah tua (diatas 3 tahun) bias dilakukan pemupukan kompos organic setiap 6 bulan sekali sebanyak 10 ? 12 kg pertanaman. Adapun pemberian pupuk di sekitar batang tanaman di daerah perakaran dilakukan sekaligus dengan pekerjaan dangir & penyiangan.
      2. Pemupukan Konvensional
        • Tanaman muda
          • 1 tahun: Urea 108 kg, TSP 62 kg, KCl 30 kg & Kieserit 19 kg.
          • 2 tahun: Urea 173 kg, TSP 83 kg, KCl 40 kg & Kieserit 37 kg..
          • 3 tahun: Urea 217 kg, TSP 124 kg, KCl 60 kg & Kieserit 37 kg.
          • 4 tahun: Urea 325 kg, TSP 165 kg, KCl 80 kg & Kieserit 56 kg.
        • Tanaman dewasa
          • 5 tahun: Urea 390 kg, TSP 186 kg, KCl 80 kg & Kieserit 56 kg.
          • 6 tahun: Urea 390 kg, TSP 186 kg, KCl 80 kg & Kieserit 56 kg.
          • 7 tahun keatas: Urea 433 kg, TSP 207 kg, KCl 100 kg & Kieserit 75 kg.
    Catatan : Kieserit iberikan jika ada gejala kekurangan Mg. Pemupukan dilakukan saat curah hujan terakhir antara 100-300 mm, dilaksanakan dua kali setahun. Cara pemberian pupuk diberikan secara setempat. Selengkapnya tentang teknik cara budidaya kina ada di Budidaya Kina

     Artikel Lainnya: 
     Budidaya Buah Rambutan
     Cara Budidaya Cabe
     Budidaya Jambu Biji


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/05/pedoman-budidaya-kina.html
    Category: articles