Friday, November 20, 2015

Media Tanam Buah Durian - Budidaya Petani. Seperti halnya budidaya buah duku, tanaman durian pun ada media tanamnya. Berikut adalah artikel ttg Media Tanam Buah Durian.
  • Tanaman durian menghendaki tanah yg subur (tanah yg kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat & debu sehingga mudah membentuk remah.
  • Tanah yg cocok utk durian adalah jenis tanah grumosol & ondosol. Tanah yg memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, & kemampuan mengikat air tinggi.
  • Derajat keasaman tanah yg dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dgn pH optimum 6-6,5.
  • Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dgn perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dgn kedalam cukup, (50-150 cm) & (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tdk manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.

Media Tanam Buah Durian

Media Tanam Buah Durian
Media Tanam Buah Durian
Demikian artikel ttg Media Tanam Buah Durian, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/media-tanam-buah-durian.html

Baca secara lengkap ttg Budidaya Buah Durian melalui link berikut ini
Budidaya Buah Durian


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/media-tanam-buah-durian.html
Category: articles
JENIS TANAMAN STROBERI - Budidaya Petani. Klasifikasi botani tanaman stroberi adalah sebagai berikut:

Jenis Tanaman Stroberi

Jenis Tanaman Stroberi

  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub divisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledonae
  • Keluarga : Rosaceae
  • Genus : Fragaria
  • Spesies : Fragaria spp.

    Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah jenis hibrida yang dihasilkan dari persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis L. var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan stroberi modern (komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne. Varitas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia adalah Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella dan Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah. Petani Lembang (Bandung) yang sejak lama menanam stroberi, menggunakan varitas lokal Benggala dan Nenas yang cocok untuk membuat makanan olahan dari stroberi seperti jam.

    Demikian Jenis Tanaman Stroberi, semoga bermanfaat.

     Artikel Lainnya:
     Budidaya Buah Stroberi


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/jenis-tanaman-stroberi.html
    Category: articles
    PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA - Budidaya Petani.
    Pembibitan Pepaya
    1. Persyaratan Bibit/Benih : Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit yg baik & murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
      1. Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yg besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yg di kepyok-kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali
      2. Cari pepaya yg berbunga & berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yg terbesar yg hampir mekar & terletak pada ujung tangkai Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki secara alami oleh bunga lain selama 10 hari. Biji-biji yg digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yg telah masak benar & berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yg dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yg menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yg teduh. Biji yg segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yg sudah terlalu masak/tua & jangan dari pohon yg sudah tua.
    2. Penyiapan Benih : Kebutuhan benih perhektar 60 gram (.... 2000 tanaman). Benih direndam dlm larutan fungisida benomyl & thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian disemai dlm polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yg digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yg di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yg sudah matang & diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar. Biji-biji yg sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yg ditangguhkan dipergunakan sebagai bibit.
    3. Teknik Penyemaian Benih : Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.
    4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Pada persemaian biji-biji ditaburkan dlm larikan (barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yg baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.
    5. Pemindahan Bibit : Bibit-bibit yg sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
    Pengolahan Media Tanam untuk Pepaya
    1) Persiapan
    Lahan dibersihkan dari rumput, semak & kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak & digemburkan.
    2) Pembentukan Bedengan
    Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
    3) Pengapuran
    Apabila tanah yg akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yg matang, perlu ditambah ? 1 kg dolomit & biarkan 1-2 minggu.
    4) Pemupukan
    Sebelum diberi pupuk, tanah yg akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yg telah matang.

    Teknik PenanamanPepaya
    1) Pembuatan Lubang Tanam
    Untuk biji yg disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yg digali secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yg telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek. Lubang-lubang yg ditutupi gundukan tanah yg cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman. Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ? 5 bulan sebelum musim hujan.
    2) Cara Penanaman
    Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yg jantan & betina atau berkelamin dua.

    Pemeliharaan Tanaman Pepaya
    1. Penjarangan & Penyulaman : Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
    2. Penyiangan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan & berapa kalli kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
    3. Pembubunan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan & berapa kalli kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
    4. Pemupukan : Pohon pepaya memerlukan pupuk yg banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yg diperlukan & dapat menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:
      1. Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP & 25 gram KCl, dicampur & ditanam melingkar.
      2. Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, & 40 gram KCl.
      3. Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.
      4. Umur 6 bulan & seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, & 75 gram KCl.
    5. Pengairan & Penyiraman : Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yg tergenang. Maka pengairan & pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yg banyak turun hujan & bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami. Baca selengkapnya budidaya pepaya di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html
     http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-pepaya.html

    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-pepaya.html
    Category: articles
    Bibit Jambu Air - Budidaya Petani. Ada beberapa ha yang perlu diperhatikan dalam bibit jambu air. Berikut adalah mengenai bibit jambu air secara lengkapnya.
     
    1) Persyaratan Benih/Bibit Jambu Air
    Biji berasal dari varietas unggul, berumur lebih dari 15 tahun, produktif & produksi stabil. Biji berasal dari buah masak pohon, yg besarnya normal & mulus. Biji dikeringanginkan selama 1-3 hari di tempat teduh. Biji-biji yg memenuhi syarat adalah berukuran relatif besar, ukuran seragam, bernas & tidak cacat, dianjurkan dlm meggunakan bibit jambu air hasil cangkokan/okulasi.Selain lebih mudah dilakukan, cara ini lebih cepat menghasilkan buah.

    2) Persiapan Benih Jambu Air

    a. Bibit Enten (Grafting)
    Model sambungan yg terbaik adalah sambungan celah. Batang bawah berasal dari bibit hasil perbanyakan dgn biji yg berumur 10 tahun, sedangkan pucuk berasal dari pohon induk unggul. Setelah disambung bibit dipelihara selama 2-3 bulan

    b. Bibit Cangkok
    Cabang yg akan dicangkok berada pada tanaman yg unggul & produktif. Cabang yg dipilih tidak telalu tua/muda, berwarna hijau keabu-abuan/kecoklat-coklatan dgn diameter sedikitnya 1.5 cm. Setelah 2-2.5 bulan (sudah berakar), bibit segera dipotong & ditanam dipolibag dgn media campuran : pupuk kandang 1 : 1. Bibit dipelihara selama 1 bulan.

    Bibit Jambu Air

    Bibit Jambu Air
    Bibit Jambu Air
    3) Teknik Penyemaian Benih Jambu Air
    Persemaian dapat dilakukan di dlm bedengan atau di polibag.

    a) Bedengan
    • Olah tanah sedalam 30-40 cm dgn cangkul kemudian keringkan selama 15-30 hari.
    • Buat bedengan dgn lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang sesuai lahan & jarak antar bedengan 60 cm.
    • Campurkan 2 kg/m 2 pupuk kandang dgn tanah bedengan.
    • Buat sungkup bedengan berbentuk setengah lingkaran dgn tinggi pusat lingkaran minimal 50 cm. Naungi sungkup dgn plastik bening.
      b) Polybag
      • Lubangi dasar polybag diameter 10-15 cm.
      • Isi polibag dgn media berupa campuran tanah, pupuk kandang (2 : 1).
      • Simpan polybag di dlm sungkup.
        4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian Jambu Air
        Pemeliharaan pembibitan dilakukan dgn cara sbg berikut:
          • Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama jika kemarau.
          • Penyiangan dilakukan sesuai dgn pertumbuhan gulma.
          • Pemupukan setiap 3 bulan dgn urea, SP-36 & KCl (2:1) sebanyak 50-100 gram/m 2 atau 4 gram/polibag.
          • Penyemprotan pestisida dgn konsentrasi 30-50% dari dosis anjuran.
          • Membuka sungkup jika cuaca cerah secara berangsur-angsur agar tanaman dapat beradaptasi dgn lingkungan kebun.
            5) Pemindahan Bibit Jambu Air
            Bibit di bedengan dipindahkan ke polybag setelah berumur 6 bulan. Pindah tanam ke lapangan dilakukan setelah bibit berumur 10-12 bulan di persemaian.

            Demikian artikel tetang Bibit Jambu Air, semoga bermanfaat.
            http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-jambu-air.html

            Baca juga secara lengkap tentang Jambu Air dan Belimbing melalui link berikut di bawah ini
            Budidaya Jambu Air 
            Belimbing 


            reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-jambu-air.html
            Category: articles
            Cara menanam singkong super yang baik - Singkong tentu sudah tidak asing lagi bagi para petani, singkong juga mempunyai nilai harga jual yang tinggi sehingga banyak para pak tani yang lebih memilih singkong sebagai tanaman kebun mereka. Singkong juga banyak yang dapat dimanfaatkan seperti daunnya juga buahnya, singkong itu sendiri dapat dimanfaatkan sebagai keripik untuk camilan, diolah unruk diambil ragunya, bahkan sampai dimakan hanya dengan menggoreng atau mengukusnya, daunnya pun juga dimanfaatkan para ibu-ibu untuk sayur, ditumis ataupun disayur santan. Tapi kali ini saya bukan untuk membahas manfaat atau kandungan daun singkong, tapi kali ini saya akan membahas tentang bagaimana cara menanam singkong super yang baik. Berikut penjelasannya:

            Syarat Pertumbuhan Singkong

            Iklim
            • Untuk dapat tumbuh maksimal, singkong memerlukan curah hujan 150- 200 mm pada umur 1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen.
            • Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
            • Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60-65%.
            • Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam / hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.
            Persiapan Lahan
            • Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
            • Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
            • Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 ? 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.

            Pengolahan Lahan

            Persiapan:
            • Pengukuran PH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester.
            • Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
            • Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.
            • Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.
            Pembukaan dan pembersihan lahan:
            • Pembukaan lahan pada intinya adalah merupakan pembersihan lahan dari segala gulma (Tumbuhan pengganggu) dan akar tanaman sebelumnya.
            • Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang memungkinkan ada.
            Pembentukan Bedengan:
            • Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahan penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
            • Pembentukan bedengan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman itu sendiri.
            Pengapuran:
            • Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam/tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah Kalsit/Kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 â?? 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan Bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.

            Persiapan Bibit

            • Gunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi, disukaikonsumen, dan sesuai untuk daerah penanam.
            • Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
            • Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
            • Batang telah berkayu dan berdiameter ? 2,5 cm lurus.
            • Belum tumbuh tunas-tunas baru.

            Teknik Penanaman

            1. Penanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokulturan adalah 80 x 120 cm.
            2. Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati SOT HCS yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman di lahan, hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.
            3. Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek Ketela Pohon, kemudian tanamlah sedalam 5 ? 10 cm atau kurang lebih 1/3 bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam saja.

            Perawatan Tanaman

            • Penyulaman
              Lakukan penyulaman yakni dengan cara mencabut dan diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.
            • Penyiangan
              Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar/tanaman pengganggu yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim, minimal dilakuakan penyiangan 2 kali. Periode kritis atau periode tanaman harus bebas dari tanaman pengganggu adalah antara 5 ? 10 minggu HST (Hari Setelah Tanam). Bila tanaman peengganggu tidak terkendali selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% jika dibandingkan dengan kondisi tanpa gangguan tanaman liar/pengganggu.
            • Pembubunan
              Lakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelahnya dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila  tanah disekitar pohon terkikis karena hujan atau karena yang lain, maka perlu dilakukan penimbunan ulang.
            • Perempelan/Pemangkasan
              Perempelan/Pemangkasan tunas perlu dilakukan kerana minimal setiap pohon harus mempunyai 2 atau 3 cabang, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.

            Pemupukan


            Pemupukan perlu dilakukan dengan Pupuk Kandang yang telah diolah terlebih dahulu dengan POLA HCS. Jika pupuk kandang berasal dari ternak yang belum menggunakan SOC HCS, maka kebutuhan per hektar sebanyak 2 ton. Namun jika kotoran berasal dari ternak yang telah menggunakan SOC HCS, maka kebutuhan per hektar hanya 8 kwintal.


            Pengairan dan Penyiraman

            Kondisi lahan Ketela Pohon dari awal tanam sampai umur 4-5 bulan HST (Hari Setelah Tanam) selalu daam keadaan lembab, tapi tidak terlalu becek. Pada tanah kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan. Pada musin kering, penyiraman dilakukan dengan cara menyiram langsung namun cara ini dapat merusak gundukan tanah di pangkal pohon, yang lebih baik adalah dengan system genangan dengan tujuan agar air dapat meresap ke tanah.

            Panen

            • Ciri dan Umur Panen
              Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6?8 bulan untuk varietas Genjah dan 9?12 bulan untuk varietas dalam.
            • Cara Panen
              Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

            Pasca Panen

            • Pengumpulan
              Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.
            • Penyortiran dan Penggolongan
              Pemilihan atau penyortiran umbi ketela pohon sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran umbi ketela pohon dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis pada daging umbi.


            reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/02/cara-menanam-singkong-super-yang-baik.html
            Category: articles
            Teknik Menanam Buah Duku - Budidaya Petani. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Teknik Menanam Buah Duku supaya hasilnya bagus. Berikut Cara Menanam Buah Duku.
            1) Penentuan Pola Tanam
            Pohon duku umumnya di tanam di pekarangan, tetapi sering pula ditanam tumpang sari di bawah pohon kelapa (di Filipina) atau ditumpang sarikan dgn tanaman lain seperti pohon manggis & durian (di Indonesia & Thailand). Jarak tanam yg dianjurkan sangat bervariasi dari jarak 8x8 m (kira-kira 150 pohon/ha, di Philipina) sampai jarak 12x12 m utk tipe longkong yg tajuknya memencar di Thailand bagian selatan (50-60 pohon/hektar). Jarak tanam ini ditentukan dgn memperhatikan adanya pohon-pohon pendampingnya.
            Variasi jarak tanam yg lain adalah ukuran 7x8 m, 8x9 m, 9x9 m, 9x10 m. Namun hal yg perlu diperhatikan adalah jarak tanam harus cukup lebar, karena jika tanamannya sudah dewasa tajuknya membutuhkan ruangan yg cukup luas. Salah satu variasi tersebut dapat diterapkan tergantung kondisi tanah terutama tingkat kesuburannya. Seandainya diterapkan jarak tanam 10x10 m, berarti utk lahan yg luasnya satu hektar akan dapat ditanami bibit duku sebanyak 100 pohon.
            2) Pembuatan Lubang Tanam
            Setelah jarak tanam ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan lubang tanam. Waktu yg terbaik utk membuat lubang tanam adalah sekitar 1-2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang tanam minimal yg dibuat adalah berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 meter. Namun akan lebih baik apabila ukurannya lebih besar yaitu 0,8 x 0,8 x 0,7 meter. Jika bibit duku yg akan ditanam berakar panjang (bibit dari biji), maka lubang yg dibuat harus lebih dalam. Tetapi jika bibit duku berakar pendek (bibit hasil cangkok), penggalian lubang diusahakan lebih lebar & lebih luas.

            Teknik Menanam Buah Duku

            Teknik Menanam Buah Duku
            Teknik Menanam Buah Duku
            3) Cara Penanaman
            Penanaman bibit duku sebaiknya menunggu sampai tanah galian memadat atau tampak turun dari permukaan tanah sekitarnya. Sebelum penanaman dilakukan, maka tanah pada lubang tanam digali terlebih dahulu dgn ukuran kira-kira sebesar kantung yg dibuat utk membungkus bibit. Setelah itu pembungkus bibit dibuka & tanaman dimasukkan dlam lubang tanam. Hal yg perlu diperhatikan adalah posisi akar tdk boleh terbelit sehingga nantinya tdk mengganggu proses pertumbuhan. Pada saat penanaman bibit, kondisi tanah harus basah/disiram dahulu. Penanaman bibit duku jangan terlalu dangkal. Selain itu permukaan tanah yg dibawa oleh bibit dari kantung pembungkus harus tetap terlihat. Setelah bibit tanam, maka tanah yg ada disekitarnya dipadatkan & disiram dgn air secukupnya. Disekitar permukaan atas lubang tanam dapat diberi bonggol pisang, jerami, atau rumput-rumputan kering utk menjaga kelembaban & menghindari pengerasan tanah. 

            Demikian artikel ttg  Teknik Menanam Buah Duku, semoga bermanfaat.
            http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-menanam-buah-duku.html

            Baca Selengkapnya ttg Budidaya Buah Duku di link berikut:
            Budidaya Buah Duku


            reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-menanam-buah-duku.html
            Category: articles
            BudidayaTanaman Mangga Dalam Pot ? Untuk yang tidak memiliki lahan yang begitu luas, budidaya mangga dalam pot adalah cara praktis. Budidaya mangga dalam pot semakin banyak digemari karena cara ini sangat efektif untuk lahan memanftkn lahn yang sempit. Yang membuat mempesona juga adalah bila kita melihat buahnya yang bergelantungan, membuat tetamu kita yang berkunjung pada ?ngiler? pingin memetiknya. Budidaya mangga dalam pot belum tentu bisa diharapkan hasilnyaoleh karena itu kita perlu mengetahui teknik-teknik dan cara budidaya mangga dalam pot, seperti sejak memilih bibit, penanaman, pemupukan, perawatan, hingga panen atau memetik hasilnya.

            CARA BUDIDAYA MANGGA DALAM POT



            Persyaratan

            Agar tanaman dalam pot rajin berbuah, ada paling tidak ada lima syarat tumbuh atau faktor yang jadi pertimbangan, yaitu:
            1.      pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan lokasi penanaman.
            2.      pemilihan bibit tanaman diikuti pemilihan media tanam dan pot.
            3.      pemupukan yang efektif dan terakhir pengendalian hama dan penyakit tanaman.

            Pemilihan Bibit

            Kalau memilih bibit perhatikan varietasnya. Cari varietas mangga yang gampang berbuahnya, seperti mangga manalagi, arumanis. Jangan tanam bibit dari bijinya, kelamaan, kapan mau makan buahnya. Tanamlah cangkokannya atau dari hasil okulasi. Bibit ini akan lebih cepat berbuah dibanding yang berasal dari biji.

            Varietas

            Hampir semua varietas dapat dibuahkan dalam pot. Namun, masing-masing varietas mempunyai perbedaan dalam kecepatan masa berbuah, produksi buah, bentuk tajuk dan tingkat kesulitan. Sebaliknya dipilih varietas yang mudah berbuah, mudah dirawat, bertajuk kompak dan produktif. Contoh manalagi kecil, apel, nangklangwan, okyong dan namdokmai. Ini dapat dibuahkan sejak umur 2,5 tahun, selain itu jumlah buah juga relatif banyak sehingga penampilan menarik. Sedangkan arumanis, gedong, golek dan gedong gincu, baru bisa dibuahkan setelah berumur 3-4 tahun sejak okulasi. Buahnya tak sebanyak apel, manalagi kecil atau dokmai, tetapi berpenampilan eksotik. 

            Media Tanam 

            Mangga menyenangi media berstruktur remah, berbutir-butir, gembur dan kaya unsur hara. Media juga harus porous, cukup ringan agar mudah dipindahkan serta bebas dari hama dan penyakit. Komposisi bahan yang digunakan adalah merupakan campuran dari tanah, pupuk kandang/kompos dan arang sekam dengan perbandingan 2 : 1 : 1. 

            ?         Pot yang Digunakan

            Banyak jenis pot atau wadah tanaman yang dapat dipakai. Sebaiknya pilih yang ringan, tidak mudah pecah, berbentuk normal dan serasi dengan tanaman. Dipasaran wadah yang memenuhi syarat cukup banyak, yaitu mulai dari pot plastik tahan pecah, pot semen, drum hingga pot kayu. Dasar pot harus dilubangi, ukuran lubang 1-2 cm sejumlah 4-6 buah. Selain itu agar pembuangan air lancar, pot harus memiliki kaki atau dapat juga diganjal dengan batu bata atau batako. 


            ?         Persiapan Pot

            Kalau untuk phon mangga,jelaslah ukuran pot harus disesuaikan dengan tinggi tanaman. Misalnya tingginya 1,5 meter, pot yang digunakan sebaiknya drum berdiameter 60 cm yang dipotong setengah bagian. Dasar pot harus dibuat lubang untuk membuang kelebihan air.

            Penanaman Bibit

            Mula-mula isi dasar pot dengan serutan gergaji atau pecahan batu bata/genting hingga setebal 5-10 cm. itu untuk menjamin kelancaran drainase dan aliran udara. Setelah itu masukan campuran media kedalam pot secara merata, hingga mencapai separuh pot. Masukan tanaman setelah polibagnya dibuka, dengan posisi tanaman tepat di bagian tengah. Ruang-ruang kosong di sekeliling bola akar diisi lagi dengan media campuran sampai mendekati permukaan atas pot, usahakan bidang bekas okulasi atau sambungan masih menonjol 10-15 cm di atas permukaan media, selanjutnya siram media tanaman dengan air. 

            Pemeliharaan Tanaman 

            Pemeliharaan tanaman sangat penting dilakukan untuk menjamin pertumbuhan dan pembuahan mangga yaitu penyiraman, pemangkasan, pemupukan, perangsangan pembuahan dan pengendalian hama/penyakit.

            ?         Penyiraman

            Pada awal penanaman harus disiram secara teratur setiap hari, pagi dan sore. Jika media dalam pot cepat kering, terutama saat musim kemarau, penyiraman boleh dilakukan 2 kali sehari. Volume penyiraman jangan berlebihan sebab membuat media tanam keluar dari pot.

            ?         Pemupukan

            Tanaman sangat membutuhkan unsur hara untuk hidupnya. Itulah sebabnya perlu dipupuk. Jenis pupu k yang diberikan dapat berupa pupuk anorganik maupun organik. Pupuk anorganik misalnya, urea, NPK. Sedangkan pupuk organik seperti pupu kandang, kompos. Pupuk tersebut diberikan dengan cara ditaburkan dan kemudian disiram. Untuk pupu kandang, harus sudah matang saat diberikan. Cirinya, berbentuk remah, tidak berbau, dan tidak terasa panas saat dipegang.

            ?         Penanggulangan Hama

            Tanaman mangga sering terserang ham, seperti kutu, lalat, bisul, ulat, dan binatang penggerek. Bila serangan hama itu muncul, segera semprot dengan insetisida. Penyemprotan dengan insektisida baru dilakukan bila memang diperlukan. Penyemprotan setiap minggu tidak dianjutkan karena akan mengganggu populasi serangga penyerbuk bunga.

            Panen

            Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang dipetik harus masih keras.

            ?         Cara Panen


            Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah. Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen. Tanaman buah dalam pot (tabulampot) mangga termasuk eksklusif, karena relatif sulit dibuahkan. 


            reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/06/cara-budidaya-mangga-dalam-pot.html
            Category: articles
            SYARAT PERTUMBUHAN KUMIS KUCING - Bididaya Petani. Berikut adalah syarat pertumbuhan kumis kucing.
             
            Iklim Yang Cocok Untuk Tanaman Kumis Kucing.
            • Curah hujan yg ideal bagi pertumbuhan tanaman ini adalah lebih dari 3.000 mm/tahun.
            • Dengan sinar matahari penuh tanpa ternaungi. Naungan akan menurunkan kadar ekstrak daun.
            • Keadaan suhu udara yg baik utk pertumbuhan tanaman ini adalah panas sampai sedang. 
            Media Tanam Kumis Kucing
            • Tanaman ini dapat dgn mudah tumbuh di lahan-lahan pertanian, utk produksi sebaiknya dipilih tanah yg gembur, subur, banyak mengandung humus/bahan organik dgn tata air & udara yg baik.
            • Tanah Andosol & Latosol sangat baik utk budidaya kumis kucing.
            Ketinggian Tempat 
            • Ketinggian tempat optimum tanaman kumis kucing 500 - 1.200 m dpl. Baca selengkapnya tentang budidaya tanaman kumis secara lengkap di >> Budidaya Tanaman Kumis Kucing
            Demikian artikel tentang syarat tumbuh tanaman kumis kucing, semoga bermanfaat.
            http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/syarat-pertumbuhan-kumis-kucing.html

            Baca Juga:
            HAMA & PENYAKIT TANAMAN MANGGIS
            Teknik Menanam Buah Manggis
            Pengolahan Media Tanam Manggis
            Bibit Manggis


            reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/syarat-pertumbuhan-kumis-kucing.html
            Category: articles
            Budidaya Belimbing - Budidaya Petani. Untuk lebih jelasnya tentang budidaya tanaman buah belimbing langsung saja yang diawali dengan sejarah belimbing. Belimbing merupakan tanaman buah berupa pohon yg berasal dari kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas ke berbagai negara yg beriklim tropis lainnya di dunia termasuk Indonesia. Pd umumnya belimbing ditanam dlm bentuk kultur pekarangan (home yard gardening), yaitu diusahakan sebagai usaha sambilan sebagai tanaman peneduh di halaman-halaman rumah. Di kawasan Amerika, buah belimbing dikenal dgn nama /sebutan ?star fruits?, & jenis belimbing yg populer & digemari masyarakat adalah belimbing ?Florida?.
              JENIS BELIMBING
              Dlm taksonomi tumbuhan, belimbing diklasifikasikan sebagai berikut:
              1. Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
              2. Divisi : Spermatphyta (tumbuhan berbiji)
              3. Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
              4. Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
              5. Ordo : Oxalidales
              6. Famili : Oxalidaceae
              7. Genus : Averrhoa
              8. Spesies : Averrhoa carambola L. (belimbing manis); A.bilimbi L. (belimbing
                wuluh)
              Di Indonesia dikenal cukup banyak ragam varietas belimbing, diantaranya varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak kapur, Demak kunir, Demak jingga, Pasar minggu, Wijaya, Paris, Filipina, Taiwan, Bangkok, & varietas Malaysia. Tahun 1987 tlah dilepas dua varietas belimbing unggul nasional yaitu: varietas Kunir & Kapur.

              MANFAAT BELIMBING
              Manfaat utama tanaman belimbing sebagai makan buah segar maupun makanan buah olahan ataupun obat tadisional. Manfaat lainnya sebagai stabilisator & pemeliharaan lingkungan, antara lain dpt menyerap gas-gas beracun buangan kendaraan bermotor, dll, menyaring debu, meredam getaran suara, & memelihara lingkungan dari pencemaran karena berbagai kegiatan manusia. Sebagai wahana pendidikan, penanaman belimbing di halaman rumah tidak terpisahkan dari program pemerintah dlm usaha gerakan menanam sejuta pohon. [baca juga tentang Manfaat Belimbing Manis]

              Utk syarat tumbuh tanaman belimbing dpt di baca di artikel yg lain yg berjudul SYARAT TUMBUH BELIMBING(kalau sempat monggo mampir)

              Pembibitan Belimbing
              1) Persyaratan Benih Belimbing
              • Teknologi produksi bibit unggul belimbing harus selalu menggunakan pohon induk unggul atau pembiakan secara vegetatif (cangkok, okulasi, enten, & susuan). Pembiakan secara generatif dgn biji tidak dianjurkan, karena hampir selalu memberikan keturunan berbeda dgn induknya (segregasi genetis). Oleh karena itu, pembiakan generatif (biji) hanya dimaksudkan utk menghasilkan bibit batang bawah (onderstam) yg kelak digunakan pd perbanyakan vegetatif.
              2) Penyiapan Benih
              Penyiapan bibit unggul belimbing dilakukan dgn cara pembiakan vegetatif (cangkok, okulasi, susuan & enten). Khusus pd perbanyakan vegetatif dgn cara penyambungan (okulasi, enten, susuan) diperlukan batang bawah atau bibit onderstam yg berasal dari biji-pembiakan generatif. Tata cara penyiapan batang bawah utk penyiapan biji belimbing sebagai berikut:
              • Pilih buah belimbing yg sudah matang dipohon & keadaannya sehat serta berasal dari varietas unggul nasional ataupun lokal.
              • Ambil (keluarkan) biji dari buah dgn cara membelahnya, kemudian tampung dlm suatu wadah.
              • Cuci biji belimbing dgn air bersih hingga bebas dari lendirnya.
              • Keringanginkan biji belimbing ditempat teduh & kering hingga kadar airnya berkisar antara 12?14 %.
              • Simpan biji belimbing dlm suatu wadah tertutup rapat & berwarna, atau langsung disemai di persemaian.
              3) Teknik Penyemaian Benih
                  Penyiapan lahan persemaian meliputi tahapan sebagai berikut:
              • Tentukan areal utk lahan persemaian di tempat yg strategis & tanahnya subur.
              • Olah tanahnya cukup dlm antara 30-40 cm hingga gembur, kemudian dikering-anginkan selama ? 15 hari. 
              • Buat bedgn selebar 100-120 cm, tinggi 30 cm & panjangnya tergantung keadaan lahan. Arah bedgn sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan.
              • Tambahkan pupuk kandang yg matang & halus sebanyak 2 kg/m2 luas bedgn sambil dicampurkan dgn tanah atas secara merata, kemudian rapikan bedgn dgn alat bantu papan kayu atau bambu ataupun cangkul.
              • Tancapkan tiang-tiang bambu di sisi Timur bedgn setinggi 100-150 cm & di sisi Barat 75-100 cm, kemudian pasang pula palang-palang dari bilah bambu sambil diikat.
              • Pasang atap persemaian dari dedaunan atau lembar plastik bening yg transparan, sehingga bedengan persemaian lengkap dgn atapnya siap disemai biji belimbing.
              Cara menyemai biji belimbing adalah sebagai berikut:
              • Rendam biji belimbing dlm air dingin atau hangat kuku (55-60 derajat C) selama 30 menit atau lebih.
              • Kecambahkan biji belimbing dgn cara disimpan dlm gulungan kain basah di tempat yg lembab selama beberapa waktu.
              • Semai biji belimbing yg tlah berkecambah pd lahan pesemaian. Caranya adalah biji disebar di sepanjang garitan atau alur-alur dangkal pd jarak antar alur sekitar 10-15 cm, kemudian tutup dgn tanah tipis.
              • Biarkan kecambah tumbuh & berkembang menjadi bibit muda.
              4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
                  Pemeliharaan bibit selama di pesemaian dilakukan dgn tahapan sebagai berikut :
              1. Penyiraman (pengairan) secara kontinyu 1-2 kali sehari atau tergantung keadaan cuaca.
              2. Pemupukan dgn pupuk Nitrogen (Urea, ZA) ataupun NPK yg dilarutkan dlm air dgn dosis 10 gram/10 liter utk disiramkan pd media pesemaian setiap 3 bulan sekali.
              Pengendalian hama atau penyakit dgn cara memotong bagian yg terserang parah, perbaikan drainase tanah & penyemprotan pestisida pd konsentrasi rendah antara 30?50 % dari yg dianjurkan.

              Pemindahan Bibit
              Pendederan bibit pd umur 6?8 bulan dari pesemaian ke dlm polibag atau keranjang atau lahan yg tlah diisi media campuran tanah dgn pupuk kandang.

              Pengolahan Media Tanam
              1) Persiapan
              • Luasan minimum yg diperlukan utk operasional pembibitan adalah 2.000 m 2 , yg dpt menampung bibit sebanyak 5.000-10.000 bibit. Sedangkan lahan utk pohon induk dpt disediakan tersendiri atau ditanam dlm lahan operasional. Syarat utama dlm pemilihan lahan adalah tersedianya air bagi tanaman, sebagai indikator alami ada atau tidaknya sumber air dpt digunakan pohon enau, karena umumnya pohon enau hidup di daerah yg banyak mengandung air. Ciri lain lahan yg mengandung air adalah daerah tersebut berada di suatu lembah bukit atau pegunungan. Lahan utk tanaman belimbing di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl, dgn kedalaman air tanah antara 50?200 cm dibawah pemukaan tanah & memiliki pH 5,5?7,5. Tanah lahannya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi & drainasenya baik, serta waktu penanaman yg paling baik di daerah yg mempunyai iklim antara 7,5 bulan basah & 4,5 bulan kering.
              2) Pembukaan Lahan
              • Tentukan areal lahan yg strategis & subur, cara pengolahan lahan (pembajakan/pengarukan & pencangkulan) tanah lahan cukup dlm antara 30?40 cm hingga gembur, kemudian dikeringanginkan selama 15 hari. Tambahkan pd tanah lahan yg tlah diolah pupuk kandang yg matang & halus sebanyak 2 kg/m 2 kemudian rapikan bedgn sambil icampurkan dgn tanah atas secara merata, & dirapikan dgn alat bantu papan kayu atau bambu atau cangkal & selanjutnya lahan siap ditanami.
              3) Pembentukan Bedengan
              • Bedengan dibuat dgn ukuran lebar 100?120 cm, tinggi 30 cm & panjangnya tergantung keadaan lahan. Bedgn sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan. Pasang (tancapkan) tiang-tiang bambu di sisi Timur bedgn setinggi 100?150 cm, & di sisi Barat 75?100 cm, kemudian pasang pula palang-palang sambil diikat. Selanjutnya pasang atap dari dedaunan (jerami) atau plastik bening (transparan) sehingga bedgn siap digunakan.
              Teknik Penanaman
              1) Penentuan Pola Tanam
              • Penetuan jarak tanam & pola tanam biasanya relatif tergantung pd luas lahan yg ada. Pd umumnya, bila areal lahan cukup luas maka jarak tanam antar tanaman belimbing dibuat sekitar 6 x 6 meter. Atau dpt pula digunakan dalan jarak tanam 5 x 5 m dgn pola tanam dlm bentuk kultur perkebunan secara permanen & dipelihara intensif.
              2) Pembuatan Lubang Tanam
              • Sebelum bibit ditanam, terlebih dulu dibuat lubang tanam. Lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm. Lubang digali sedlm 50 cm, separuh tanah galian bagian atas dipisahkan, lubang diangin-anginkan selama 2-4 minggu. Setlah cukup dianginkan, tanah dibagian atas dicampur dgn pupuk kandang ayam dgn perbandingan 1:1. Selain itu juga diberi pupuk NPK 20-10-10 sebanyak 1 genggam per lubang tanam. Kemudian campuran tanah & pupuk itu dimasukkan kembali ke dlm lubang.
              3) Cara Penanaman
              • Lubang yg sudah dipersiapkan utk ditanami seperti diatas, setlah diberi pupuk tidak langsung ditanami, tetapi dibiarkan selama 1 minggu setlah itu baru ditanami. Bila yg ditanam bibit okulasi klon B17, maka pd waktu ditanam di lapang harus dikombinasikan/diseling dgn bibit klon B2. Caranya,diantara 8 tanaman B17 ditengah-tengahnya ditanami B2. Kombinasi ini dimaksudkan utk membantu penyerbukan, karena menurut seorang ahli, diduga belimbing klon B17 ini bersifat male sterile, sehingga perlu bantuan serbuk sari klon B2 dlm penyerbukannya.
              Untuk memelihara tanaman belimbing dapat dilihat artikel yang lain di blog ini dengan judul  Cara Memelihara Tanaman Belimbing dan untuk mengetahui hama yang menyerang tanaman belimbing dapat dilihat di link berikut Hama dan Penyakit Tanaman Belimbing 

              Panen Buah Belimbing
              • Umur panen (petik) buah belimbing sangat dipengaruhi oleh letak geografi penanaman, yaitu faktor lingkungan & iklim. Di dataran rendah yg tipe iklimnya basah, umur petik buah belimbing sekitar 35?60 hari setlah pembungkusan buah atau 65?90 hari setlah bunga mekar. Ciri buah belimbing yg sudah saatnya dipanen adalah ukurannya besar (maksimal), tlah matang & warna buahnya berubah dari hijau menjadi putih atau kuning atau merah atau variasi warna lainnya. Hal ini tergantung dari varietas belimbing.
              Cara Panen Belimbing
              • Cara panen buah belimbing dilakukan dgn cara memotong tangkainya. Pemetikan buah berlangsung secara kontinyu dgn memilih buah yg tlah matang. Waktu panen yg paling baik adalah pagi hari, saat buah masih segar & sebelum cuaca terlalu panas (terik). Buah belimbing yg baru dipetik segera dimasukkan (ditampung) dlm suatu wadah secara hati-hati agar tidak memar atau rusak.
              Periode Panen
              • Periode panen buah belimbing, umumnya penen perdana pd umur 3-4 tahun setlah tanam. Pembungaan & pembuahan belimbing dpt terus menerus sepanjang tahun, masa panen paling lebat (banyak) biasanya terjadi tiga kali dlm setahun.
              Prakiraan Produksi
              • Potensi hasil/produksi buah belimbing varietas unggul yg ditanam di kebun secara permanen & dipelihara intensif dpt mencapai antara 150?300 buah/pohon/tahun. Bila jarak tanam 5 x 5 m dgn populasi per hektar antara 250?400 pohon dgn produktivitas 150?300 buah/pohon & berat per buah rata-rata 160 gram, maka tingkat produksi per hektar mencapai 6?19 ton.
              Tahapan penangan pascapanen buah belimbing adalah sebagai berikut:
              • Kumpulkan buah belimbing di suatu tempat atau ruangan yg teduh. Pilih buah bedasarkan tingkat kematangan & ukuran yg seragam. Pisahkan (buang) buah yg rusak, cacat atau diserang hama & penyakit. Bersihkan buah dari kotoran yg mungkin menempel dgn alat bantu kuat lembut (halus). Simpan buah belimbing dlm wadah & ruangan (tempat) yg dingin utk persediaan keluarga, atau simpan kotak karton berisi buah belimbing di ruangan pendingin bersuhu antara 5-20 derajat C. Bungkus tiap buah atau beberapa buah dgn plastik regang atau kertas tissue atau polysterene net. Masukkan buah belimbing ke dlm wadah (kontainer) berupa kotak karton yg bagian dasar & dindingnya dialasi (dilapisi) busa. Tiap kotak karton berisi maksimal 3 lapis buah belimbing dgn posisi buah bagian pangkalnya berada di bawah. Buah belimbing yg sudah dikemas siap diangkut ke tempat penjualan/penampungan. Buah belimbing dikemas dgn peti kayu/bahan lain yg sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal. 
              Demikian artikel tentang Budidaya Tanaman Buah Belimbing , semoga bermanfaat 

              Baca juga artikel lainnya tentang Budidaya Bunga Anggrek  melelui link di bawah ini :
              Budidaya Anggrek


              reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/budidaya-belimbing.html
              Category: articles