Sunday, January 22, 2017

Dasar Pertanian - Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak. Budidaya kelapa sawit sudah berkembang sejak lama dan kini semakin maju, buktinya sekarang banyak dibuka pabrik-pabrik industri kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit termasuk salah satu komoditas yang menyumbangkan pendapatan negara cukup besar.

Budidaya kelapa sawit memiliki prospek yang cukup baik, apalagi ditambah pengelolaan dan sistem perawatan yang baik akan menambah nilai plus dari budidaya kelapa sawit ini. Namun untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, perlu adanya kerja keras dan ilmu yang dimiliki guna mengembangkan tanaman kelapa sawit menjadi baik. Banyak cara yang bisa kita lakukan agar budidaya kelapa sawit yang kita lakukan bisa berhasil.
Tips Paling Ampuh Budidaya Kelapa Sawit Cepat Sukses
Perkebunan Kelapa Sawit

Untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal dalam budidaya kelapa sawit, perlu beberapa persiapan dan bekal ilmu pengetahuan tentang budidaya kelapa sawit ini. Jika anda tidak memiliki modal dan bekal tersebut, maka harapan untuk mendapatkan hasil panen kelapa sawit yang berkualitas tidak akan terwujud. Untuk itu disini saya akan membagikan sedikit informasi tentang Tips Paling Ampuh Budidaya Kelapa Sawit Cepat Sukses yang saya dapatkan dari beberapa sumber yang saya baca dan juga bertanya kepada narasumberyang telah sukses dalam budidaya kelapa sawit.

Tips Paling Ampuh Budidaya Kelapa Sawit Cepat Sukses


1. Pemilihan Benih atau Bibit

Agar sukses dalam budidaya kelapa sawit, yang perlu anda persiapkan pertama adalah benih atau bibit kelapa sawit. Dalam memilih bibit kelapa sawit harus anda lakukan secara benar dan tapat, jangan sampai salah memilih bibit kelapa sawit. Untuk mengetahui bagaimana memilih bibit kelapa sawit yang baik dan benar, silahkan baca juga artikel saya tentang Tips Memilih Bibit Kelapa Sawit Yang Baik Dan Benar.

2. Menyiapkan Lahan

Setelah proses pemilihan bibit sudah anda lakukan, langka selanjutnya adalah menyiapkan lahan untuk menanam. Persiapan lahan sangat tergantung pada area perkebunan yang akan anda ditanami. Ada beberapa jenis area yang bisa anda gunakan untuk lokasi ideal penanaman kelapa sawit, Contohnya seperti lahan yang baru dibuka pada area hutan primer dan sekunder, atau lahan yang ditumbuhi ilalang maupun semak belukar. Selain itu, ada pula jenis lahan konversi yang mana lahan tersebut merupakan lahan yang pernah digunakan sebelumnya untuk perkebunan tanaman jenis lain

3. Proses Penanaman Kelapa Sawit

Dalam proses penanaman kelapa sawit ada beberapa tahap persiapan penanaman yang sangat penting dan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan produksi buah kelapa sawit itu sendiri. Salah satunya adalah tahap pengajiran, yang merupakan tahap yang sangat penting untuk menentukan jarak tanam antar pohon kelapa sawit. Pengajiran dilakukan dengan sistem jarak tanam segitiga sama sisi berukuran 9 x 9 x 9 meter dengan populasi 143 pohon setiap hektarnya. Selain itu, anda juga bisa menerapkan jarak 9,5 x 9,5 x 9,5 meter dengan populasi per hektar sekitar 128 pohon.

4. Perawatan

Dalam proses budidaya kelapa sawit, peratana adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Jika anda ingin hasil budidaya kelapa sawit behasil, maka jangan acuhkan poin ini yaitu perawatan. Pokok sawit yang baru ditanam dan masih awal akan mengalami banyak problem, seperti gulma, hama dan penyakit, dan sebagainya. Maka dari itu perawatan menjadi alasan penting dalam budidaya kelapa sawit cepat sukses.

5. Pemupukan

Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam budidaya kelapa sawit, maka proses pemupukan harus dilakukan secara bertahap. Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik agar hasil buah bagus dan berkualitas, selain itu dengan menggunakan pupuk organik, tanah tidak akan menjadi rusak dan undu hara tanah tetap terjaga.
Baca Juga : Jenis Pupuk Untuk Kelapa Sawit Yang Baik dan Berkualitas

6. Panen

Setelah pohon sawit berumur sekitar 2,5 sampai 3 tahun, akan mulai berbuah pasir. Terus lakukan perawatan dan pemupukan secara berkala agar pertumbuhan pohon sawit tetap terjaga. Bersihkan pelepah sawit yang sudah banyak dan menggangu pertumbuhan buah.

Itulah beberapa Tips Budidaya Kelapa Sawit Yang Benar, mudah-mudahan dapat menambah wawasan anda semua. Semoga bermanfaat.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/02/tips-paling-ampuh-budidaya-kelapa-sawit.html
Category: articles
Prinsip-prinsip Bertanam Organik - Sahabat tani, sebenarnya semua tanaman dapat diusahakan secara organik karena mulanya tanaman tumbuh secara alami, tanpa penambahan pupuk dari luar. Hanya saja ada tanaman yang peka terhadap hama dan penyakit sehingga pemeliharaan yang intensif. Apalagi bagi pebisnis untuk mendapat hasil terkadang para petani berupaya dengan segala cara bagaimana panennya bisa berlimpah dan mendapatkan keuntungan yang besar tanpa memperhatikan akibat atau dampak terhadap lingkungan dan para pemakai produk pertanian tersebut. Padahal semua itu dapat disikapi dengan cara bijak sehingga tidak merusak lingkungan dan merugikan bagi konsumen yaitu dengan bertanam secara organic. Bertanam secara organic itu merupakan system pertanian masa depan. bertaman organik disini bukan...
hanya pertanian yang bebas dari bahan kimia tetapi merupakan pertanian yang ramah lingkungan dan mengutamakan keseimbangan ikosistem. Menurut International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) memiliku tujuan untuk :
  1. menghasilkan bahan pangan berkualitas dan nutrisi tinggi dalm jumlah yang cukup
  2. Melaksnakan interaksi yang efektif denngan system dan daur alami yang mendukung semua bentuk kehidupan
  3. Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam system usaha tani dengan mengaktifkan kehidupan mikroba, tanah, tumbuhan dan hewan.
  4. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan
  5. Membatasi terjadinya semua bentuk pencemaran lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh kegiatan pertanian
  6. Mempertahankan keanekaragaman hayati termasuk pelestarian habitat tanaman dan hewan.
Sebelum bercocok tanam secara organic, perlu diperhatikan cara dan upaya meningkatkan kesuburan tanaman dan tetap menjaga lingkungan supaya tidak tercemar dan merusak lingkungan hidup. Pada prinsipnya bertanam secara organik adalah :
  • Tidak mengunakan benih atau bibit hasil rekayasa genetika
  • Tidak mengunakan pupuk kimia, untuk meningkatkan kesuburan tanah digunakan pupuk organic dan mikroba pembenahan tanah
  • Tidak mengunakan pestisida kimia
  • Tidak mengunakan zat pengatur tumbuh
Untuk menjaga lingkungan tetap subur dan tidak tercemar kita dapat melakukan hal sebagai berikut :
  1. Memupuk dengan kompos, pupuk kandang, guano, kotoran hewan peliharaan atau satwa lainnya.
  2. Memupuk dengan pupuk hijau, orok-orok (Crotalaria Juncera), batang akar dan daun-daun kacang tanah, kedelai, kacang hijau yang telah dipanen
  3. Memupuk dengan limbah dari kandang ternak, limbah dari rumah pemotongan hewan (RPH), limbah dari septic tank.
  4. Mempertahankan macam-macam kehidupan, pelestarian habitat tanaman dengan penanaman ganda, tumpangsari dan rotasi tanaman, tanaman perangkap, tanaman tumpang, pohon naungan.
  5. Penanaman secara polikultur.
  6. Kesuburan tanaman ditentukan oleh beberapa factor, seperti kesuburan tanah, iklim, hama dan penyakit dan benih. Penanaman secara organic dapat dilakukan dengan system monokultur dan polikultur. Dari kedua system ini polikultur paling banyak digunakan karena memiliki banyak kelebihan yaitu :
  7. Mengurangi hama dan penyakit tanaman
  8. Menambah kesuburan tanah
  9. Memperoleh hasil panen yang beragam
  10. Memutuskan siklus hidup hama dan penyakit.
Dalam bertanam secara polikultur dikenal beberapa istilah yang hampir sama yaitu menaman lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan, missal ;
  1. Tumpang gilir (multiple cropping) menanam lebih dari satu tanaman pada lahan yang sama dalam satu tahun untuk memperoleh lebih dari satu hasil panenan.
  2. Tanaman pendamping (companion planting) : menanam lebih dari satu tanaman dalam satu bedeng sebagai pendamping jenis tanaman lain dengan tujuan untuk saling melengkapi kebutuhan fisik dan unsure hara.
  3. Tanaman campuran (mixed cropping) : menanam lebih dari satu jenis tanamanpada satu lahan dan dalam waktu yang sama.
  4. Tumpangsari (intercropping dan interplanting) : menanam lebih dari satu jenis tanamanpada satu lahan dan dalam waktu yang sama dengan baris yang teratur.
  5. Penanaman lorong (allay cropping) : menanam tanaman berusia pendek bersama tanaman yang berusia tahunan dengan tujuan supaya meningkatkan nitrogen dalam tanah, mengurangi gulma, mencegah erosi, meningkatkan penyerapan air tanah dan meningkatkan kelembapan tanah.
  6. Pergiliran tanaman (rotasi tanaman) menanam jenis tanaman dari famili yang berbeda secara bergantian dengan tujuan memutuskan siklus hama dan penyakit. 
Sekian mengenai artikel Prinsip-prinsip Bertanam Organik semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan untuk sobat tani yang setia.


reff : http://www.carabertani.com/2015/04/prinsip-prinsip-bertanam-organik.html
Category: articles

Apakah kelebihan dan kekurangan minyak kelapa sawit? Tahukah Anda, minyak kelapa sawit dihasilkan oleh bagian daging buah. Semakin matang buah kelapa sawit tersebut, maka kandungan minyak di dalamnya akan semakin tinggi. Setelah buah melewati tahap matang, kadar asam lemak bebas yang terkandung di buah tersebut akan bertambah naik. Hal ini menyebabkan buah akan rontok dengan sendirinya dari tangkai buah.

Proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak dimulai dari tahap perebusan buah pada suhu 90 derajat celsius untuk melunakkan bagian dagingnya. Setelah itu, buah diproses menggunakan mesin press untuk memisahkan bagian daging dari bagian inti sawit dan cangkang. Sedangkan tahap pemisahan inti sawit dari cangkang dilakukan dengan teknik pemanasan yang dilanjutkan memakai mesin press.

Minyak kelapa sawit banyak digunakan dalam pembuatan minyak goreng, margarin, sabun, lilin, dan kosmetik. Bahkan industri baja, industri elektronika, dan industri farmasi pun biasa menggunakan bahan baku berupa minyak kelapa sawit mentah/CPO (Crued Palm Oil). Sedangkan ampas yang dihasilkan dari proses pengolahan buah kelapa sawit ini bisa digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk kompos.

kelebihan-kekurangan-minyak-sawit.jpg

Kenapa sih ada begitu banyak industri yang menggunakan minyak kelapa sawit? Penyebab tentu karena minyak ini mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak bisa ditemukan di minyak yang lainnya. Nah, berikut ini beberapa keunggulan minyak sawit yang harus Anda ketahui :

  1. Tahan Oksidasi dengan Tekanan yang Tinggi

Sudah bukan rahasia lagi kalau minyak kelapa sawit memiliki daya tahan yang baik terhadap tekanan yang tinggi. Sifat dasar inilah yang membuat minyak ini begitu banyak digunakan dalam berbagai industri. Misalnya pemanfaatan minyak kelapa sawit sebagai pelumas untuk melindungi permukaan mesin dalam lingkungan karat.

  1. Mempunyai Daya Lapis yang Tinggi

Kelebihan selanjutnya yang dimiliki oleh minyak sawit adalah daya lapisnya yang cukup tinggi. Hal ini menjadikan minyak sawit sebagai bahan yang sangat bagus untuk melapisi sesuatu dari kain, kulit, kayu, dan sebagainya. Selain lapisan yang dibentuk oleh minyak ini tahan lama, lapisan minyak sawit juga mampu memberikan perlindungan yang maksimal terhadap lapisan di bawahnya.

  1. Mampu Melarutkan Bahan Kimia yang Sulit Larut

Di dalam industri kimia, minyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai bahan pelarut. Minyak ini mampu melarutkan bahan kimia yang sukar sekali untuk larut. Bahkan minyak ini pun sanggup membuat larut suatu bahan kimia yang tidak bisa larut oleh bahan pelarut lainnya.

  1. Tidak Menimbulkan Iritasi

Faktanya minyak kelapa sawit sama sekali tidak menimbulkan iritasi pada kulit manusia. Itulah kenapa minyak ini sering digunakan oleh industri kosmetik menjadi salah satu bahan dasar pembuatan berbagai produk kecantikan. Minyak kelapa sawit justru dapat memberikan manfaat yang bagus bagi manusia seperti menutrisi, menghaluskan, dan melembabkan permukaan kulit.

  1. Harganya Murah

Indonesia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit paling banyak di dunia sampai saat ini. Itulah kenapa harga CPO di Nusantara terbilang cukup murah dibandingkan dengan bahan baku yang lain. Selain itu, minyak sawit pun dapat dibeli dengan mudah di pasaran.

  1. Rendah Kolesterol

Salah kaprah apabila Anda menyebut minyak kelapa sawit mengandung kolesterol yang tinggi. Kenyataannya proses metabolisme dalam tubuh yang menjadi penyebab terjadinya peningkatan kolesterol lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas tinggi. Minyak sawit juga bebas dari rekayasa genetika. Sampai saat ini tidak ada kelapa sawit yang termodifikasi genetik sebagai penghasil minyak.

  1. Memiliki Kandungan Karoten yang Tinggi

Minyak kelapa sawit mengandung karoten dalam kadar yang cukup tinggi. Inilah yang menyebab minyak sawit berwarna kemerah-merahan. Kandungan tersebut meliputi alfa-karotena, beta-karotena, dan likopen. Bahkan minyak sawit murni mengandung setidaknya sepuluh jenis karotena termasuk tokoferol, tokotrienol, fitosterol, dan gikolipid.

Sayangnya, di balik kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, minyak kelapa sawit juga mempunyai sejumlah kekurangan. Kekurangan minyak sawit ini khususnya mengenai dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan. Berikut ini dua di antara dampak negatif tersebut.

  1. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Minyak kelapa sawit tersusun atas asam lemak yang ter-esterifikasi dengan gliserol. Akibatnya kandungan lemak jenuh pada minyak ini cukup tinggi. Adapun kandungan asam lemak di dalam minyak sawit di antaranya asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat tunggal, dan asam linoleat ganda. Menurut data WHO, mengonsumsi asam palmitat dapat menyebabkan peningkatan risiko serangan penyakit kardiovaskular.

  1. Dapat Berubah Menjadi Racun

Pada dasarnya, semua bahan makanan yang beredar di Indonesia dan telah mendapatkan sertifikasi dari BPOM memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Hal ini dengan catatan apabila makanan-makanan tersebut diolah dengan teknik yang benar. Sama halnya dengan minyak kelapa sawit. Minyak ini pada dasarnya sehat, tetapi bisa menjadi racun mematikan bila Anda menggunakan minyak sawit bekas pakai terus-menerus.

Perlu diketahui, minyak sawit yang sudah pernah dipakai untuk menggoreng makanan akan mengandung akrolein. Akrolein sendiri adalah produk beracun dan berbau busuk hasil dari pemecahan minyak. Akrolein paling banyak ditemukan di dalam biji bunga matahari.



reff : http://klpswt.blogspot.com/2016/10/kelebihan-dan-kekurangan-minyak-kelapa.html
Category: articles

Apakah tugas-tugas seorang manager di pabrik kelapa sawit? Di dalam pekerjaan pabrik, salah satu peran yang memegang tugas yang penting sekali adalah pengatur. Peran untuk mengatur dan mengontrol jalannya proses di pabrik ini biasanya dimiliki penuh oleh manager. Manager adalah perangkat/level yang mengatur proses pekerjaan di pabrik. Mereka akan mengatur bagaimana aktivitas perkerja-perkerja di dalam pabrik agar lebih efektif dan efisien.

Dalam pekerjaannya, manager tidak harus selalu bersentuhan langsung dengan para pekerja, melainkan juga bisa melalui perantara mandor pabrik kelapa sawit. Oleh karena itu, pengaturan ini harus dilakukan secara profesional yaitu dengan memposisikan diri sesuai tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Misalnya, seorang manager harus menempatkan diri dengan posisi mengatur, mengontrol, dan mengarahkan langkah kerja, sedangkan seorang pekerja pabrik merupakan orang yang melaksanakan pekerjaan.

Dengan berlangsungnya sistem pengaturan yang baik oleh manager, maka manfaat-manfaat yang bisa dipetik antara lain :

  • Terjaganya kualitas pekerjaan sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur)
  • Semakin meningkatnya tingkat produktifitas pekerja pabrik
  • Terkontrolnya biaya pekerjaan sesuai standar anggaran yang telah ditentukan
  • Terjalinnya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan pekerja

tugas-manager-pabrik-sawit.jpg

Lantas, apa sajakah tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang manager pabrik kelapa sawit? Berikut ini 15 tugas pokoknya!

  1. Mengawasi dan merencanakan pekerjaan seluruh operasional pabrik kelapa sawit supaya berlangsung efektif dan efisien.
  2. Menilik pengembangan pabrik demi peningkatan daya produktifitasnya sehingga produktifitas unit perusahaan pun turut meningkat.
  3. Mencapai target produksi sesuai dengan standar perusahaan.
  4. Menuntut dan menilik seluruh aspek produksi yang ada di pabrik melalui semua tenaga kerja yang berada di bawah naungannya.
  5. Menyusun biaya operasional, baik bulanan maupun tahunan.
  6. Mengorganisir pekerjaan seluruh kegiatan agar bisa terselenggara secara sinergis, seksama, dan berhasil guna.
  7. Membina hubungan kerjasama yang baik dengan pihak-pihak eksternal.
  8. Merencanakan pola kegiatan operasional pabrik termasuk upaya pencegahan kecelakaan, kesehatan, keselamatan, dan dampak lingkungan.
  9. Mengusahakan tercapainya sasaran pengolahan kelapa sawit dengan memperhatikan mutu, efisiensi, hasil analisa laboratorium, hasil pengolahan air, hasil pengolahan limbah, dan biaya produksi.
  10. Membina kerjasama dengan bagian perawatan di lingkungan pabrik guna mendukung kelancaran proses produksi dan memperhatikan kualitas hasil produksi.
  11. Merencanakan jadwal pengolahan sesuai dengan estimasi buah yang akan diterima dari kebun.
  12. Melaksanakan pembinaan karyawan melalui pelatihan di tempat lokasi kerja dan tempat latihan khusus.
  13. Merencanakan jumlah penggunaan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi minyak kelapa sawit.
  14. Melakukan koordinasi dengan petugas perkebunan terutama mengenai pemanfaatan limbah pabrik, pemeriksaan mutu buah di loading ramp, dan penggunaan alat berat di dalam pabrik.
  15. Melakukan pemeriksaan terhadap mesin-mesin pengolahan di PKS secara rutin dan teratur.



reff : http://klpswt.blogspot.com/2016/03/15-tugas-pokok-manager-pabrik-kelapa.html
Category: articles

cara menanam jambu biji dalam pot
Menanam Jambu Biji dalam Pot atau Tabulampot Jambu. Satu lagi jenis tanaman buah yang mudah perawatannya adalah jambu biji. Selain tidak memerlukan perlakuan khusus dalam pertumbuhannya, jambu biji juga termasuk tanaman yang tahan banting terhadap serangan penyakit.

A. Sipat-sipat Jambu Biji

Jambu batu (Psidium guava) atau yang biasa disebut jambu biji, jambu siki, atau jambu klutuk sebenarnya berasal dari Brazil. Disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Buahnya berbentuk bulat, berwarna hijau, berbiji banyak, dan daging buahnya berwarna putih atau merah jambu. Daunnya berbentuk bulat oval dan serat daun saling bertemu. Sementara itu, perakarannya serabut.

B. Syarat Tumbuh Jambu Biji

1. Tanaman tumbuh dengan baik di ketinggian tempat 5?1.200 m dpl.
2. Suhu yang dibutuhkan 23?30 C.
3. Curah hujan 1.000?2.000 mm per tahun dan kelembapan rendah.
4. Intensitas matahari cukup

C. Jenis-jenis Jambu Biji

Sebagian kultivar jambu biji di Indonesia merupakan introduksi dari negara lain. Berikut beberapa jenis yang sudah dikenal di pasaran.
  1. Jambu getas merah. Warna daging buah hijau sampai kekuningan. Bentuk buah agak lonjong dan rasanya kurang manis. Keistimewaan jenis jambu biji ini adalah selalu berbuah setiap saat dan tidak mengenal musim.
  2. Jambu australia. Daunnya berwarna merah keunguan. Kebanyakan hobiis menanam jenis jambu biji ini sebagai tanaman hias. Meskipun, buahnya bisa dimakan dan berasa manis ketika matang.
  3. Jambu kristal taiwan. Merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak. Masuk ke Indonesia sejak tahun 1991. Jenis ini merupakan jenis jambu biji yang hampir tidak berbiji.
  4. Jambu pasar minggu. Jenis ini memiliki dua varian, yakni daging buah putih dan merah. Jambu yang berdaging buah putih lebih dikenal dengan nama jambu susu putih. Rasanya manis, tekstur buah lembut, dan daging buah agak tebal. Sementara itu, jambu yang memiliki daging buah merah memiliki rasa yang kurang manis dan cepat membusuk, sehingga kurang disukai.
  5. Jambu bangkok. Bentuknya bulat sempurna, berukuran cukup besar. Uniknya, jenis jambu biji ini lebih besar ketika matang.
  6. Jambu sukun. Jenis jambu ini tidak berbiji dan merupakan varietas unggul. Tekstur buah agak keras, tetapi renyah ketika dikunyah. Daging buah berwarna putih kekuningan. Aromanya wangi, rasanya manis agak asam.
  7. Selain jenis jambu biji yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi jenis jambu biji yang lain, yakni jambu sari, jambu apel, jambu palembang, dan jambu mutiara.

D. Menanam Tabulampot Jambu Biji

tabulampot jambu biji
  1. Sediakan pot plastik berdiameter 40 cm atau drum bekas yang telah dibagi dua dan bagian bawahnya diberi lubang-lubang kecil. Letakkan pecahan genting atau batu bata merah di dasar pot hingga ketinggian sekitar 5 cm.
  2. Masukkan media tanam berupa campuran tanah merah dan pupuk kandang (1 : 1) atau campuran tanah merah, pupuk kandang, dan sekam (1 : 2 : 1) hingga ketinggian setengah pot.
  3. Buka plastik polibag pada bibit tanaman, lalu masukkan bibit ke dalam pot tepat di tengah-tengah media.
  4. Tambahkan kembali media tanam di sekitar bibit, lalu siram tanaman hingga air mulai merembes dari dasar pot.
  5. Tempatkan tanaman di tempat teduh selama dua minggu. Setelah itu, tanaman bisa dipindahkan ke tempat yang mendapat cahaya matahari langsung.

E. Perawatan Harian Jambu Biji

a. Penyiraman

Penyiraman dapat dilakukan satu atau dua hari sekali. Usahakan, penyiraman dilakukan secara konsisten. Artinya, jika penyiraman dilakukan pada pagi hari, maka selanjutnya hanya setiap pagi hari. Namun, jika terbiasa melakukan pada sore hari, untuk selanjutnya penyiraman juga dilakukan pada sore hari.

b. Pemupukan

Umur Tanaman Jenis Pupuk
NPK 15-15-15 Vitamin Tanaman Pupuk Kandang
0?1 tahun 50?60 gram, diberikan setiap enam bulan sekali 2 cc per liter air, diberikan empat bulan sekali 10 kg, diberikan satu tahun sekali.
1?2 tahun 100?110 gram, diberikan setiap empat bulan sekali 2 cc per liter air, diberikan 1 bulan sekali 20 kg, diberikan satu tahun sekali
2?5 tahun 150?160 gram, diberikan setiap enam bulan sekali 2 cc per liter air, diberikan 1 bulan sekali 30 kg, diberikan satu tahun sekali
Lebih dari 5 tahun 200?210 gram, diberikan setiap enam bulan sekali 2 cc per liter air, diberikan 1 bulan sekali 40 kg, diberikan satu tahun sekali

c. Pemangkasan

perawatan jambu biji
Sama halnya dengan tanaman buah lain, teknik pemangkasan pada jambu biji juga menggunakan pola 1-3-9. Artinya, dari 1 batang utama yang dipangkas akan menghasilkan 3 cabang primer. Begitu juga dari 3 cabang primer yang dipangkas hanya dipilih 9 cabang sekunder.
Selanjutnya, dari 9 cabang sekunder yang dipangkas dipilih 27 cabang tersier. Dari cabang tersier inilah bunga bakal buah bermunculan. Selain cabang, pangkas pucuk juga perlu dilakukan untuk mempercepat munculnya bunga.

d. Pembungkusan Buah

Sebaiknya, buah yang telah berumur 30?40 hari dibungkus dengan kertas atau plastik. Namun, semprotkan pestisida di sekitar buah sebelum pembungkusan dilakukan. Perlakuan ini bertujuan untuk mencegah serangan hama yang dapat merusak kualitas buah yang dihasilkan


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/menanam-jambu-biji-dalam-pot-tabulampot.html
Category: articles
Cara menanam pepaya - Selamat malam sahabat tani, kali ini admin akan berbagi informasi masih terkait pertanian, dan sekarang admin akan memberikan informasi tentang cara menanam pepaya yang baik.
Tanpa basa basi lagi, langsung saja silahkan anda baca dan ikuti langkah langkah menanam buah pepaya dibawah ini.

Cara Menanam Pepaya

1. Memilih Benih Pepaya

Langkah pertama dalam proses menanam pepaya tentu saja adalah memilih benih pepaya yang baik. Benih untuk budidaya pepaya didapatkan dari biji terseleksi. Untuk mendapatkan sebanyak mungkin pohon pepaya sempurna diperlukan ketelitian dan keterampilan dalam memilih calon benih.
Benih yang baik didapatkan dari buah pepaya yang dihasilkan pohon sempurna. Bentuk buah memanjang, tidak cacat dan bebas dari penyakit. Buah tersebut sebisa mungkin dibiarkan matang di pohon.
Biji pepaya terdapat dalam rongga buah, ada yang berwarna hitam kelam ada yang pucat putih. Biji berwarna putih merupakan biji yang mati tidak akan tumbuh. Biji yang hitam dapat tumbuh menjadi pohon, namun hanya sekitar 25-50% yang menjadi pohon sempurna tergantung sifat genetisnya. Sisanya menjadi pohon betina dan pohon jantan.
Biji yang tumbuh di ujung buah memiliki kemungkinan untuk tumbuh menjadi pohon pepaya sempurna dibanding bagian pangkal. Untuk menyeleksi benih sebaiknya ambil biji pada bagian ujung hingga tengah buah. Jangan mengambil biji dari pangkal buah.

2. Penyemaian Benih Pepaya

Langkah kedua setelah memilih benih pepaya yang baik yaitu penyemaian benih pepaya. Sebelum disemaikan, benih yang masih kering perlu dikecambahkan terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk mempersingkat waktu budidaya pepaya. Pertama-tama rendam benih dalam air hangat kuku selama satu malam. Kemudian pilih biji tenggelam atau tidak mengapung dalam air.
Siapkan kertas tisu sebagai pembungkus, basahi tisu tersebut dengan air. Tebarkan biji yang telah direndam di atas tisu kemudian tutup atasnya dengan tisu dan siram atau basahi. Masukkan bungkusan benih tersebut dalam besek (kotak anyaman bambu) atau wadah lain yang serupa. Tempat atau wadah harus yang bisa tembus air atau mengalirkan air.
Letakkan wadah tersebut di sinar matahari, jangan terlalu terik, perkecambahan benih membutuhkan suhu kira-kira 30 derajat celcius. Benih akan berkecambah setelah 7-10 hari, atau bisa lebih.
Setelah benih berkecambah menjadi bibit, pindahkan kecambah-kecambah tersebut dalam polybag semai, satu bibit satu polybag. Pilih polybag kecil dengan ukuran 9×10 cm. Sebelumnya, isi polybag tersebut dengan media persemaian terdiri dari tanah, kompos, arang sekam yang telah diayak dengan perbandingan 1:1:1.
Sebelum disemaikan, benih yang masih kering perlu dikecambahkan terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk mempersingkat waktu budidaya pepaya. Pertama-tama rendam benih dalam air hangat kuku selama satu malam. Kemudian pilih biji tenggelam atau tidak mengapung dalam air.
Siapkan kertas tisu sebagai pembungkus, basahi tisu tersebut dengan air. Tebarkan biji yang telah direndam di atas tisu kemudian tutup atasnya dengan tisu dan siram atau basahi. Masukkan bungkusan benih tersebut dalam besek (kotak anyaman bambu) atau wadah lain yang serupa. Tempat atau wadah harus yang bisa tembus air atau mengalirkan air.
Letakkan wadah tersebut di sinar matahari, jangan terlalu terik, perkecambahan benih membutuhkan suhu kira-kira 30 derajat celcius. Benih akan berkecambah setelah 7-10 hari, atau bisa lebih.
Setelah benih berkecambah menjadi bibit, pindahkan kecambah-kecambah tersebut dalam polybag semai, satu bibit satu polybag. Pilih polybag kecil dengan ukuran 9×10 cm. Sebelumnya, isi polybag tersebut dengan media persemaian terdiri dari tanah, kompos, arang sekam yang telah diayak dengan perbandingan 1:1:1. Itulah cara penyemaian benih pepaya yang baik, sekarang mari kita masuk ke langkah berikutnya.

3. Mengolah Tanah Lalu Menanam

Langkah ketiga setelah memilih benih pepaya dan menyemainya yaitu mengolah tanah yang akan ditanami pepaya. Berikut ini adalah pengolahan lahan untuk budidaya pepaya di lahan tegalan atau hamparan non terasering. Pertama-tama, lahan dicangkul atau dibajak untuk menggemburkan tanah. Kemudian buat bedengan dengan lebar 2 meter, panjangnya menyesuaikan bentuk lahan dan tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan selebar 50 cm. Jarak tanam budidaya pepaya hendaknya disesuaikan dengan luas tanam. Berikut ketentuannya:

  • Budidaya pepaya <0,2 Ha jarak tanamnya 2×2 meter
  • Budidaya pepaya 1-5 Ha jarak tanamnya 2×2,5 meter
  • Budidaya pepaya >1 Ha jarak tanamnya 3×3 meter

Buatlah lubang tanam sesuai dengan jarak tanam, ukuran lubang tanam 50x50x40 cm. Sebaiknya pembuatan lubang tanam tidak di musim hujan. Ketika menggali lubang tanam, pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah. Biarkan lubang tersebut terbuka selama 1-2 minggu.
Kemudian campurkan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang yang telah matang dengan tanah bagian atas. Dosis pupuk sebanyak 20 kg per lubang tanam. Kemudian masukkan terlebih dahulu tanah bagian bawah kedalam lubang tanam, selanjutnya masukkan tanah bagian atas. Biarkan kembali lubang tanam yang telah tertutup selama 1-2 minggu.
Sebagai catatan, untuk tanah yang memiliki pH dibawah 5 netralkan dengan kapur atau dolomit. Dosis pemberian kapur sebanyak 1-2 ton per hektar atau 1 kg per lubang tanam. Pemberian dolomit setidaknya 2 minggu sebelum tanam. Setelah lubang tanam siap, pindahkan bibit dari polybag semai ke lubang tanam. Umur bibit yang siap dipindahkan minimal 2-2,5 bulan setelah semai. Lakukan penyiraman pagi atau sore hari setidaknya hingga tanaman berumur 1,5 bulan sejak dipindahkan. Terdapat dua kebiasaan petani dalam budidaya pepaya, yaitu menanam satu bibit dalam satu lubang tanam atau dua bibit dalam satu lubang semai. Tujuan penanaman dua bibit untuk menghindari tumbuhnya pepaya jantan dan pepaya betina serta memudahkan penyulaman. Pada bulan ke-4, ketika pepaya berbunga pertama kali, dilakukan seleksi untuk mencabut pepaya yang tidak dikehendaki. Pada akhirnya hanya satu pepaya sempurna per lubang tanam yang dibiarkan tumbuh hingga berbuah.
Itulah cara mengolah dan menanam pepaya, selanjutnya kita akan masuk ke poin atau langkah perawatan pohon pepaya.

4. Cara Merawat Pepaya

Penyulaman tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 1,5 bulan sejak tanam. Tanaman yang tumbuhnya jelek atau berpenyakit dicabut dan diganti bibit baru. Apabila menggunakan metode dua bibit dalam satu lubang tanam, tinggal mencabut tanaman yang terlihat tidak bagus.
Berikut ini tips-tips yang diberikan Prof. Sobir dari Pusat Kajian Buah Tropika, Institut Pertanian Bogor, untuk menyeleksi tanaman pepaya sempurna.

  • Amati saat pohon berbunga untuk pertama kalinya. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bila bunga yang tumbuh tunggal, berarti bunga betina atau bunga sempurna. Bunga ini keluar saat umur 4 bulan. Bila berkelompok atau dalam rangkaian berarti jantan, pohon harus dicabut dan disulam dengan bibit lain.
  • Petik bunga tersebut kemudian tekan ujungnya dengan ibu jari hingga terbuka, bila bunga yang keluar jantan pohon berarti ini adalah pohon sempurna yang akan dipertahankan. Bunga sempurna akan muncul 1-2 bulan kemudian.
  • Bila setelah ditekan keluar bunga betina, berarti pohon ini pohon betina. Berarti harus dicabut.
  • Kemudian sulam tanaman yang dicabut tersebut dengan bibit baru. Atau, bila kita menerapkan metode penanaman dua pohon dalam satu lubang tanam, pindahkan pohon sempurna dari lubang lain. Karena untuk satu lubang hanya bisa dibesarkan satu pohon sempurna saja.

Pemupukan susulan dimulai 2 minggu setelah bibit dipindahkan. Pemupukan diberikan dengan cara menggali parit melingkari tanaman pepaya. Kedalaman parit kurang lebih 5-10 cm, campuran pupuk diletakkan pada parit tersebut. Berikut ketentuan pemupukan budidaya pepaya:

  • Pemupukan pertama, umur 2 minggu, Urea 30 gr, SP-36 40 gr, ZA 40 gr dan KCl 20 gr per pohon
  • Pemupukan kedua, umur 1 bulan, Urea 40 gr, SP-36 70 gr, ZA 70 gr dan KCl 30 gr per pohon
  • Pemupukan ketiga, umur 4 bulan, Urea 45 gr, SP-36 80 gr, ZA 80 gr dan KCl 60 gr per pohon
  • Pemupukan keempat, umur 6 bulan, Urea 50 gr, SP-36 90 gr, ZA 90 gr dan KCl 70 gr per pohon
  • Pemupukan selanjutnya setiap satu bulan, Urea 60 gr, SP-36 100 gr, ZA 100 gr dan KCl 75 gr per pohon

Itulah cara merawat pohon pepaya yang benar, dan poin berikutnya yaitu memanen.

5. Saatnya Memanen Pepaya

Dan langkah terakhir yang perlu anda perhatikan adalah saat memanen pepaya. Budidaya pepaya biasanya dapat dipanen setelah berumur 9-14 bulan. Frekuensi panen bisa dilakukan setiap 10 hari sekali. Produktivitas budidaya pepaya berkisar 20-35 ton per hektar. Produktivitas ini tergantung dari kondisi iklim, varietas dan teknik budidaya.
Buah pepaya yang dipetik harus mendekati stadium matang pohon. Cirinya terdapat garis-garis menguning pada kulit buahnya. Bila hasil panen akan dipasarkan ke tempat yang jauh, bisa dipetik lebih dini.

Sahabat tani, kita sudah sampai pada akhir artikel tentang cara menanam pepaya yang baik. Semoga bermanfaat untuk anda yang akan memulai bertani pepaya. Sampai jumpa lagi.

reff : http://www.carabertani.com/2015/05/cara-menanam-pepaya.html
Category: articles

Tips Budidaya Padi Organik Dengan Metode SRI - Cara budidaya padi secara organik merupakan salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk menunjang pasokan beras diseluruh dunia, khususnya indonesia. Sebagaimana kita lihat akhir-akhir ini maraknya beras palsu atau beras plastik yang beredar luas yang sangat meresahkan masyarakat kita. Melihat hal tersebut tentu membuat kita khususnya para petani padi sangat jengkel dengan adanya beras plastik tersebut. Makanya sebaiknya kita mendukung para petani untuk menanam padi. Tehnik budidaya padi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan metode SRI.

Untuk menghindari masalah isu beras plastik yang seperti saya ungkapkan diawal tadi, alangkah baiknya jika kita tanam sendiri padi organik yang jelas tidak mengandung unsur kimia. Bagi para petani khususnya petani padi, sebaiknya tetap mempertahankan budidaya padi organik agar pasokan beras lokal tetap terjaga. Jadi kita tidak lagi bergantung pada beras impor yang justru digunakan oleh sebagian oknum tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan dengan melakukan penipuan dan manipulasi beras dengan plastik.

Budidaya padi organik ini banyak jenis dan metodenya, salah satunya adalah budidaya padi organik dengan metode SRI ( System of Rice Intensification ). Adapun metode SRI ini merupakan salah satu bentuk inovasi didalam peningkatan mutu dan kualitas budidaya padi. Bahkan dibeberapa tempat yang telah melakukan budidaya padi dengan metode SRI, rata-rata hasil produktivitas padi lebih meningkat dua kali lipat dari metode biasa.
Tips Budidaya Padi Organik Dengan Metode SRI
contoh budidaya padi organik


Metode SRI dalam budidaya padi ini sudah lama digunakan oleh petani diseluruh dunia. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh seorang Pastor Jesuit dari Prancis yaitu Fr. Henri de Laulanie, yang metode tersebut telah dikembangkan di Madagaskar telah berhasil membuat para petani padi menjadi tahu bagaimana cara menanam padi organik yang benar. Sehingga hasil panen padi dapat meningkat dua kali lipat. Adapun metode tersebut telah beliau publikasikan pada tahun 1983, melalui penemuannya yang disebut dengan System of Rice Intensification atau disingkat SRI.

Dengan adanya metode menanam padi organik tersebut, diharapkan para petani lebih maju dalam menanam padi dan mengetahui bagaimana Cara Menanam Padi Yang Baik dan Benar. Untuk mendapatkan hasil panen padi yang melimpah, maka rasanya tehnik ini cocok digunakan untuk budidaya padi.
Baca juga Cara Meningkatkan Hasil Panen Padi Sawah

Lalu Apa Hubungan Antara Metode SRI dengan Budidaya Padi Organik ?

Dengan banyaknya hasil penelitian dan praktek di berbagai negara yang telah melakukan metode ini, rata-rata mereka menemukan bahwa metode SRI ini telah berhasil menekan serendah mungkin input produksi. Hal tersebut sejalan dengan upaya para aktivis pertanian organik guna mengolah tanah secara berkelanjutan, dan hasilnya adalah telah ditemukan hubungan konservasi air pada sistem budidaya padi metode SRI dengan upaya konservasi tanah yang dilakukan pada budidaya padi organik. Dengan adanya hubungan tersebut, tentu membuat banyak para petani padi menerapkan budidaya padi organik metode SRI.

Untuk menerapkan budidaya padi organik metode SRI ini sebenarnya cukup mudah, anda bisa ikuti langkah-langkahnya dibawah ini.

Langkah-langkah Menanam Padi Organik Metode SRI


1. Tahap Penyemaian Benih

Tahap pertama untuk menanam padi organik menggunakan metode SRI adalah dengan melakukan penyemaian benih. Sebelum benih anda semai, sebaiknya anda lakukan seleksi untuk menentukan mana benih padi yang unggul dan mana yang tidak layak semai. Untuk menentukan benih padi yang bagus kualitasnya adalah dengan merendam dalam air, jika benih tenggelam itu berarti benih tersebut bagus, namun jika terapung, berarti benih tersebut tidak bagus. Setelah mendapatkan benih yang berkualitas, maka silahkan anda semaikan benih padi tersebut dilahan dengan cara yang benar.

2. Tahap Pengolahan Lahan

Cara mengolah lahan untuk menanam padi bisa dilakukan dengan metode tradisional dan modern. Metode tradisional bisa digunakan cangkul, bajak sapi atau kerbau. Sedangkan metode modern bisa menggunakan mesin bajak pertanian. Proses pembajakan lahan yaitu dengan membolak-balikkan tanah yang biasanya dilakukan dengan dua kali bajak. Setelah pembajakan yang kedua biasanya tekstur lumpur akan menjadi lembut dan bisa dilakukan penanaman padi.

3. Tahap Penanaman Padi

Cara menanam padi yang baik dan benar adalah seperti ini, sebelum padi organik ditanam, silahkan buat dulu jarak tanam padi. Untuk jarak tanam yang baik adalah jarak tanam sesuai dengan metode SRI, tidak terlalu rapat, bisa berjarak 25 x 25 cm atau bisa juga 30 x 30 cm. Setelah anda selesai membuat jarak tanam, langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman padi, caranya pasti anda sudah tahu yakni dengan memasukkan satu bibit pada satu lubang tanam. Sebaiknya penanaman jangan terlalu dalam, hal ini supaya akar bisa dengan leluasa bergerak.

4. Tahap Perawatan

Dalam budidaya padi organik metode SRI ini, tahap perawatan yang paling penting adalah selalu menjaga aliran air agar sawah tidak tergenang terus menerus. Caranya dengan hanya mengalirkan air saja, jadi setiap hari para petani harus melakukan kontrol dengan membuka dan menutup pintu air dengan teratur. Berikut ini panduan pengairan metode SRI:
  • Jika penanaman dangkal, maka jangan digenangi air, sampai anakannya sekitar 10-14 hari.
  • Setelah itu, silahkan isi air supaya menghambat pertumbuhan rumput dan juga guna pemenuhan kebutuhan air dan supaya tanah menjadi lumpur.
  • Setelah padi berumur sekitar seminggu, disaat akan dilakukan pemupukan, sebaiknya lahan dikeringkan dengan cara menutup tanggul supaya aliran air tidak masuk kelahan.
  • Setelah padi mulai mekatak ( berbunga ) maka bisa digenangi air lagi, baru kemudian setelah akan panen dikeringkan lagi.
Selain itu tahap perawatan padi organik ini adalah dengan membasmi hama dan penyakit yang menggangu tanaman. Lakukan penyemprotan hama secara rutin agar tanaman tidak rusak diserang hama penyakit. Hama yang banyak menyerang padi ini adalah wereng, walang sangit, kepik, ulat grayak, dan lain-lain. Untuk produk pembasmi hama, anda bisa coba gunakan Imidastar 200 SL. Keunggulan Imidastar 200 SL memang tidak diragukan lagi. Untuk itu silahkan baca Keunggulan Imidastar 200 SL.

5. Tahap Pemupukan

Untuk mendapatkan hasil panen yang bagus, maka harus dilakukan pemupukan pada tanaman padi. Proses pemupukan padi organik biasanya dilakukan setelah padi berumur sekitar 20 hari setelah ditanam. Adapun pupuk yang bisa digunakan adalah pupuk kompos sekitar 175-200 kg. Silahkan lakukan pemupukan secara berkala, setelah padi mulai berbunga, sebaiknya lakukan lagi pemupukan.

6. Tahap Panen

Biasanya padi akan mulai berbunga pada umur 2-3 bulan bulan, dan padi sudah bisa dipanen rata-rata setelah berumur sekitar 3,5 sampai 6 bulan, hal ini sebenarnya tergantung dari jenis dan varietas padi yang ditanam. Kalau benih yang berumur pendek, biasanya 3 bulan sudah bisa dipanen.

Demikian sedikit informasi tentang Cara Budidaya Padi Organik Dengan Metode SRI, mudah-mudahan menambah wawasan anda dibidang pertanian. Semoga pertanian indonesia semakin maju dan berkembang. Pertanian indonesia harus tetap kita dukung supaya kita tidak kehabisan stok beras dan tidak bergantung pada beras impor terus. Semoga bermanfaat.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/06/tips-budidaya-padi-organik-dengan.html
Category: articles

A. Prospok Bisnis Perkebunan Karet

bisnis perkebunan karet
Bisnis perkebunan karet atau berbisnis di bidang perkebunan karet memang memiliki peluang yang besar. Pasalnya, permintaan karet alam dunia semakin meningkat setiap tahunnya seiring dengan perkembangan bisnis otomotif, peralatan rumah tangga, alat kesehatan, mainan, dan berbagai kebutuhan lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Internasional Rubber Study Group, total konsumsi karet alam dunia pada tahun 2010 mencapai nilai 10,778 juta ton dengan total produksi hanya 10,401 juta ton. Karena itu, terjadi kekurangan pasokan karet alam sebanyak 377 ribu ton.
Kurangnya pasokan karet alam dunia yang terjadi dalam tiga tahun terakhir, membuka peluang usaha untuk berkebun karet. Terlebih, Indonesia memiliki kesesuaian iklim dan lokasi untuk bertanam karet. Hingga tahun 2011, Indonesia menduduki peringkat pertama dunia sebagai negara yang memiliki lahan karet terluas dengan total luas tanam karet mencapai 3,45 juta hektare. Selain kesesuaian lahan, indikator penting yang menunjukkan tingginya peluang usaha karet adalah harga karet alam yang diperkirakan tetap tinggi antara U$4?U$4,5 per kilogram.
Kebijakan Pengembangan Agrobisnis Karet
Dalam upaya meningkatkan produktivitas karet Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian mengeluarkan kebijakan pengembangan agrobisnis karet, baik di bidang on farm maupun off farm. Kebijakan tersebut di antaranya penggunaan klon karet unggul, peningkatan intensifikasi dan pemeliharaan, percepatan peremajaan karet tua, diversifikasi usaha tani dan pola tanam, peningkatan efisiensi, pencanangan Gerakan Nasional Bokar Bersih, serta menyebarluaskan harga olahan karet terbaru dalam rangka transparasi harga.

B. Persiapan Lahan Berkebun Karet

  1. Pastikan lahan yang akan digunakan memenuhi persyaratan tumbuh karet, seperti ketinggian lahan 0?400 m dpl, suhu udara 25?30C, curah hujan tinggi (2.000?2.500 mm/tahun), pH tanah 5?6, dan panjang hari minimum 5?6 jam/hari. Selain itu, usahakan lahan memiliki kontur datar untuk memudahkan pemeliharaan, penyadapan, dan pengangkutan lateks.
  2. Bersihkan lahan dari gulma dan semak-belukar secara manual atau menggunakan herbisida 1?2 bulan sebelum penanaman.
  3. Lakukan pengolahan lahan menggunakan cangkul atau traktor untuk membongkar tanah dan membersihkan perakaran ilalang.
  4. Buat teras dengan lebar minimum 3 m, jika lahan memiliki kontur yang tidak rata dengan kemiringan lebih dari 10.
  5. Buat jalan utama, jalan antarblok, jalan kontrol, dan jalan pengangkutan lateks untuk memudahkan pemeliharaan dan penyadapan.
  6. Tentukan jarak tanam yang sesuai. Jika penanaman dilakukan secara monokultur, jarak tanam yang digunakan idealnya 3 x 7 m. Sementara itu, pada pola tanam tumpang sari, jarak tanam dapat disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditumpangsarikan.
  7. Setelah diketahui titik tanamnya, buat lubang tanam dengan ukuan 60 x 60 x 60 cm minimum dua minggu sebelum penanaman. Caranya, cangkul tanah hingga ukuran yang diinginkan. Pisahkan tanah bagian bawah (subsoil) dengan tanah bagian atas (topsoil).

C. Persiapan Bibit Karet Klon Unggul

  1. Pastikan bibit karet berasal dari instansi pemerintah seperti Pusat Penelitian Karet dan perusahaan swasta yang telah memiliki sertifikasi.
  2. Selain menggunakan bibit siap tanam, bibit dapat dibuat sendiri dengan cara mengokulasikan batang bawah dan batang atas. Klon unggul untuk batang bawah di antaranya GT 1, AVROS 2037, RRIC 100, dan PB 260. Sementara itu, klon unggul untuk batang atas dapat dibedakan berdasarkan tujuan penanaman.
Klon unggul karet berdasarkan tujuan penanaman

Tujuan Penanaman
Klon
Penghasil lateks BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 217, dan PB 260
Penghasil lateks-kayu BPM 1, PB 330, PB 340, RRIC 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 112, dan IRR 118
Penghasil kayu IRR 24, IRR 33, IRR 41, IRR 54, IRR 64, IRR 105, IRR 107, IRR 111, IRR 119, IRR 141, IRR 144, IRR 208, IRR 211, dan IRR 220

D. Penanaman Bibit Karet Secara Benar

  1. Pastikan waktu tanam karet dilakukan pada awal musim hujan dan berakhir sebelum musim kemarau.
  2. Pastikan bibit yang ditanam memenuhi kriteria. Jika bahan tanam berupa stum mata tidur, pastikan mata okulasi harus sudah membengkak. Sementara itu, jika bahan tanam berupa bibit yang sudah ditumbuhkan dalam polibag, maka bibit maksimum memiliki dua payung daun tua.
  3. Lakukan penanaman dengan cara memasukkan bibit tepat di bagian tengah lubang tanam. Jika bahan tanam berupa stum mata tidur, seragamkan arah tanam menghadap gawangan. Sementara itu, jika bahan tanam berupa bibit dalam polibag, pastikan arah okulasi menghadap timur.
  4. Timbun bibit menggunakan tanah bagian bawah (subsoil), selanjutnya dengan tanah bagian atas (topsoil). Padatkan tanah agar tidak ada rongga udara di dalam lubang tanam.
  5. Jika memungkinkan, tanami daerah sekitar piringan tegakan karet dengan tanaman penutup (land cover crop) berupa tanaman kacang-kacangan.

E. Pemeliharaan Tanaman Karet Sesuai Prosedur

  1. Lakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati atau rusak di kebun hingga tanaman berumur 1?2 tahun. Penyulaman dilakukan pada pagi atau sore hari. Bibit sulaman yang digunakan harus memiliki umur dan ukuran yang seragam.
  2. Buang tunas cabang yang tumbuh di batang utama pada ketinggian 2,75?3 m di atas permukaan tanah.
  3. Kendalikan gulma dengan cara melakukan penyiangan secara teratur agar pertumbuhan karet tetap optimal. Penyiangan dapat dilakukan secara manual atau kimiawi. Cara manual dapat menggunakan cangkul atau parang. Sementara itu, cara kimiawi biasanya menggunakan herbisida dengan dosis sesuai yang tertera di dalam kemasan.
  4. Kendalikan hama dan penyakit yang menyerang dengan cara melakukan sanitasi lahan, memberantas hama secara manual, membongkar tanaman yang terserang berat atau mati, menggunakan pestisida tepat sasaran, dan menggunakan desinfektan pada pisau sadap.
  5. Lakukan pemupukan setiap enam bulan sekali. Aplikasi pemupukan dilakukan dengan cara menggali tanah di sekitar titik tanam dengan radius sekitar 100 cm. Berikut patokan dosis pemupukan untuk tanaman karet.

Umur tanaman
Urea
(gram/pohon/tahun)
SP-36
(gram/pohon/tahun)
KCl
(gram/pohon/tahun)
1 tahun
250
150
100
2 tahun
250
250
200
3 tahun
250
250
200
4 tahun
300
250
200
5 tahun
300
250
200
6-15 tahun
350
260
300
16-25 tahun
300
190
250
Di atas 25 tahun
200
-
150

F. Melakukan Penyadapan Karet Sesuai Jadwal

  1. Siapkan alat panen berupa mangkuk lateks, cincin mangkuk, tali cincin, talang lateks, pisau sadap, pisau pengeruk kulit, pisau mal, meteran, pengukur ketebalan kulit, pengukur sudut sadapan, dan mal sadap.
  2. Tentukan tanaman matang sadap dengan cara menghitung umur tanaman dan pengukuran lilit batang. Biasanya, tanaman siap disadap pada saat berumur 5?6 tahun dengan lilit batang sudah mencapai 45 cm atau lebih. Lilit batang diukur pada ketinggian 100 cm dari pertautan okulasi.
  3. Tentukan frekuensi penyadapan. Misalnya, penyadapan dengan rumus ? s, d/2, 9m/12 artinya penyadapan dilakukan dengan panjang irisan ? spiral (? s), setiap dua hari sekali selama 9 bulan dalam satu tahun.
  4. Pastikan penyadapan dilakukan pada pukul 05.00?07.30 pagi agar getah yang dihasilkan maksimal.
  5. Buat irisan sadap dengan ketebalan 1,5?2 mm dan kedalamannya 1?1,5 mm dari lapisan kambium.
  6. Ambil lateks yang sudah terkumpul di dalam mangkuk pada pukul 08.00?10.00.

G. Mengolah Lateks Sesuai Tujuan Penjualan

Tentukan jenis bokar yang akan dibuat. Berdasarkan proses pengolahannya, bokar terdiri atas empat jenis sebagai berikut.
  • Lateks kebun berupa getah yang didapat dari penyadapan.
  • Sheet angin berupa produk lanjutan lateks kebun yang telah disaring dan digumpalkan menggunakan asam semut.
  • Slab tipis berupa bokar yang telah digumpalkan dengan asam semut dan digiling atau ditempa hingga ketebalan 30?40 mm.
  • Lump segar berupa gumpalan lateks segar yang terjadi secara alamiah di dalam mangkuk penampung.
Kriteria Bokar Bermutu Tinggi
  • Bebas dari kotoran seperti serpihan kayu dan dedaunan.
  • Tidak ditambahkan bahan-bahan lain.
  • Dibekukan dengan asam semut dengan dosis yang tepat.
  • Segera digiling dalam keadaan segar.
  • Tidak tercampur dengan gumpalan yang tidak segar.
  • Disimpan di tempat yang terbebas dari sinar matahari langsung dan genangan air.

H. Kendala dan Solusi Bisnis Perkebunan Karet


Kendala
Solusi
Bagi pasar internasional, kualitas karet dari Indonesia masih dianggap rendah Penyebab rendahnya kualitas karet dapat disebabkan oleh umur tanaman karet yang sudah terlampau tua. Di lain sisi, tanaman peremajaan belum berproduksi. Peningkatan kualitas karet dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu produksi, mutu kemasan, dan mutu pelayanan. Peningkatan mutu yang cukup penting dimulai dari penyadapan hingga pengolahan karet.

I. Analisis Usaha

a. Asumsi

  1. Lahan yang digunakan merupakan lahan pribadi seluas satu hektare.
  2. Reinvestasi dilakukan setiap lima tahun.
  3. Masa produksi karet selama 20 tahun dan mulai menghasilkan pada tahun ke-4.
  4. Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk jarak tanam 3 x 7 m adalah 500 bibit. Pengadaan bibit ditambahkan 10% untuk bibit sulam.
  5. Harga lump karet diasumsikan Rp13.000 per kilogram.

b. Rincian Biaya

Biaya investasi bisnis perkebunan karet


Komponen
Harga
Jumlah
Satuan Tahun
ke-1
Tahun
ke-5
Tahun
ke-10
Tahun
ke-15
Hand sprayer 350.000
2
Buah 700.000
700.000
700.000
700.000
Cangkul
50.000
10
Buah 500.000
500.000
500.000
500.000
Garpu
50.000
8
Buah 400.000
400.000
400.000
400.000
Pompa air dan selang
1.000.000
1
Buah 1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
Wheel barrow 200.000
3
Buah 600.000
600.000
600.000
600.000
Ember
25.000
10
Buah 250.000
250.000
250.000
250.000
Sabit
20.000
5
Buah 100.000
100.000
100.000
100.000
Alat dan mangkuk sadap
1.000.000
1
Paket 1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
Ajir
500
500
Buah 250.000
-
-
-
Biaya investasi 4.800.000
4.550.000
4.550.000
4.550.000
Total biaya investasi
18.450.000

?Biaya variabel bisnis perkebunan karet

Komponen
Harga
Jumlah
Satuan
Biaya Input
Bibit karet
5.000
550
Bibit
Pupuk kandang
500
800
Kg
Urea
3.600
250
Kg
SP-36
6.000
150
Kg
KCl
7.500
100
Kg
Pestisida
75.000
2
Kg
Herbisida
75.000
2
Liter
Biaya Tenaga kerja
Persiapan lahan
35.000
60
HOK
Pembuatan lubang tanam
35.000
30
HOK
Penanaman bibit karet
35.000
25
HOK
Penyulaman
35.000
5
HOK
Pemupukan
35.000
25
HOK
Penyiangan gulma
35.000
36
HOK
Pemberantasan HPT
35.000
8
HOK
Pemangkasan
35.000
24
HOK
Penyadapan
35.000
180
HOK
Biaya variabel per tahun
Total Biaya Variabel
Biaya Tahun Ke- (Rp)
1
2
3
4
5
6-20
2.750.000
-
-
-
-
-
400.000
400.000
400.000
400.000
400.000
6.000.000
900.000
900.000
900.000
900.000
900.000
13.500.000
900.000
900.000
900.000
900.000
900.000
13.500.000
750.000
750.000
750.000
750.000
750.000
11.250.000
150.000
150.000
150.000
150.000
150.000
2.250.000
150.000
150.000
150.000
150.000
150.000
2.250.000
2.100.000
-
-
-
-
-
1.050.000
-
-
-
-
-
875.000
-
-
-
-
-
175.000
-
-
-
-
-
875.000
875.000
875.000
875.000
875.000
13.125.000
1.260.000
1.260.000
1.260.000
1.260.000
1.260.000
18.900.000
280.000
280.000
280.000
280.000
280.000
4.200.000
840.000
840.000
840.000
840.000
840.000
12.600.000
-
-
-
-
6.300.000
94.500.000
7.455.000
6.505.000
6.505.000
6.505.000
6.505.000
192.075.000
225.550.000
Total biaya operasional = Total investasi + Total biaya variabel
= Rp18.450.000 + Rp225.550.000
= Rp244.000.000

b. Pendapatan dan Keuntungan Bisnis Perkebunan Karet

1. Pendapatan


Tahun
Jumlah Panen (kg)
Harga
(Rp)
Pendapatan
(Rp)
Pengeluaran
(Rp)
Keuntungan
(Rp)
1
0
13.000
0
12.255.000
-12.255.000
2
0
13.000
0
6.505.000
-6.505.000
3
0
13.000
0
6.505.000
-6.505.000
4
0
13.000
0
6.505.000
-6.505.000
5
2.000
13.000
26.000.000
11.055.000
14.945.000
6
2.500
13.000
32.500.000
12.805.000
19.695.000
7
3.000
13.000
39.000.000
12.805.000
26.195.000
8
3.500
13.000
45.500.000
12.805.000
32.695.000
9
4.000
13.000
52.000.000
12.805.000
39.195.000
10
4.400
13.000
57.200.000
17.355.000
39.845.000
11
4.400
13.000
57.200.000
12.805.000
44.395.000
12
4.400
13.000
57.200.000
12.805.000
44.395.000
13
4.400
13.000
57.200.000
12.805.000
44.395.000
14
4.400
13.000
57.200.000
12.805.000
44.395.000
15
4.400
13.000
57.200.000
17.355.000
39.845.000
16
4.000
13.000
52.000.000
12.805.000
39.195.000
17
4.000
13.000
52.000.000
12.805.000
39.195.000
18
4.000
13.000
52.000.000
12.805.000
39.195.000
19
4.000
13.000
52.000.000
12.805.000
39.195.000
20
4.000
13.000
67.000.000
12.805.000
54.195.000
813.200.000
244.000.000
569.200.000

2. Keuntungan

Keuntungan = Pendapatan ? total biaya
= Rp813.200.000 ? Rp244.000.000
= Rp569.200.000

c. Kelayakan Usaha Bisnis Perkebunan Karet

1. Rasio R/C

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp813.200.000 : Rp244.000.000
= 3,33
R/C lebih dari satu artinya usaha layak dijalankan. R/C 3,33 artinya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp3,33.

Bagaiman menurut Anda tentang bisnis perkebunan karet? Jika tertarik, silakan dihitung kembali dengan membandingkan tingkat implasi pada setiap tahunnya. Untuk bisnis perkebunan lainnya, dapat ditemukan, misalnya Bisnis Kayu Jati, Bisnis Kayu Sengon, Bisnis Kayu Jabon, dan lain-lain.


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-perkebunan-karet.html
Category: articles

Bagaimana cara pembuatan arang dari cangkang kelapa sawit? Industri pengolahan minyak kelapa sawit sering menyisakan limbah. Salah satu limbah tersebut adalah cangkang buah kelapa sawit. Jika tidak diolah dengan benar, cangkang akan menumpuk di segala tempat dan mencemari lingkungan.

cara-pembuatan-arang-cangkang-kelapa-sawit.jpg

Arang Cangkang Kelapa Sawit

Briket arang dibuat dengan membakar cangkang kelapa sawit memakai sistem karbonasi. Kelebihan dari briket ini antara lain bisa dibuat terus-menerus, tidak mengandung sulfur, tidak mencemari udara, dan tidak mengeluarkan emisi gas beracun seperti NOx dan SOx. Pemanfaatan cangkang kelapa sawit menjadi arang juga dapat meningkatkan efisiensi pemakaian limbah perkebunan.

Pada kelapa sawit, cangkang merupakan lapisan pelindung daging buah yang bertekstur keras. Sekilas arang sawit ini terlihat mirip sekali dengan arang batok kelapa. Bedanya terdapat pada kabar abu yang dihasilkan sebab mempengaruhi kualitas produk arang tersebut. Cangkang kelapa sawit sangat bagus diolah menjadi arang karena mengandung karbon berkadar tinggi dan berat jenis mencapai 1,4 g/ml sehingga mampu menghasilkan energi panas maksimal hingga 20.093 kJ/Kg.

Berikut ini langkah-langkah dalam pembuatan arang dari cangkang kelapa sawit!

Alat dan Bahan :

  • Cangkang kelapa sawit
  • Larutan alkali (NaOH)
  • Tempat pembakaran
  • Tepung kanji
  • Air
  • Pinggan panas
  • Mesin penggiling
  • Mesin pengayak
  • Mesin pencetak briket
  • Mesin pemanggang (oven)

Langkah-langkah :

  1. Bersihkan cangkang kelapa sawit dari kotoran yang dapat merusak kualitasnya. Kemudian rendam cangkang tersebut di larutan alkali selama kurang lebih 1 jam. Hal ini bertujuan untuk memastikan cangkang benar-benar bersih sehingga arang yang dihasilkan mempunyai mutu yang tinggi.
  2. Setelah sejam berlaku, angkat cangkang-cangkang kelapa sawit dari rendaman. Setelah itu tiriskan dan angin-anginkan di tempat yang terbuka supaya kering.
  3. Kini saatnya membakar cangkang kelapa sawit. Siapkan tempat pembakaran yang terbuat dari bahan logam tahan panas, lalu masukkan cangkang sawit ke dalamnya. Jangan lupa untuk menutup kembali wadah pembakaran tersebut dengan rapat.
  4. Panaskan tempat pembakaran tadi menggunakan api yang besar selama 4 jam. Cangkang kelapa sawit kini berubah wujud menjadi arang. Proses pembakaran bisa dihentikan setelah arang tidak mengeluarkan asap lagi.
  5. Setelah proses pengarangan selesai, angkat wadah pembakaran dari tungku. Kemudian letakkan di tempat yang aman. Biarkan selama beberapa saat agar arang tersebut menjadi dingin.
  6. Siapkan bahan lem untuk merekatkan serbuk arang kelapa sawit membentuk briket. Caranya yaitu campurkan tepung kanji dengan air secukupnya, lalu aduk merata. Pastikan tekstur lem ini cukup kental dan tidak terlalu encer. Kemudian panaskan lem kanji di atas pinggan panas sampai membentuk gel yang lengket.
  7. Setelah arang kelapa sawit bersuhu normal kembali, selanjutnya giling arang tersebut untuk membentuknya menjadi serbuk. Anda bisa menggunakan mesin penggilingi agar pekerjaan lebih efektif. Ukuran serbuk arang kelapa sawit yang diharapkan yakni 100 mesh untuk mempertahankan kualitasnya. Anda dapat memakai mesin pengayak untuk memperoleh serbuk kelapa sawit dengan ukuran tersebut.
  8. Setelah semua arang kelapa sawit berubah bentuk menjadi serbuk, langkah selanjutnya adalah mencampurkan serbuk ini dengan lem kanji. Aduk dengan tenaga yang kuat untuk memastikan kedua bahan ini benar-benar tercampur rata.
  9. Masukkan campuran arang dan lem ke dalam mesin pencetak briket. Gunakan mesin bersistem hidrolik press berkemampuan 5 ton. Tahan posisi pencetakan selama 5 menit agar briket yang dihasilkan kuat dan tak mudah buyar.
  10. Briket-briket yang sudah tercetak rapi ini lantas dijemur kembali untuk mengeringkannya. Penjemuran briket dengan metode alami memanfaatkan terik matahari secara langsung selama 3 hari. Opsi lain anda juga bisa mengeringkan briket memakai oven bersuhu 105 derajat selama 5 jam.


reff : http://klpswt.blogspot.com/2015/09/cara-pembuatan-arang-dari-cangkang.html
Category: articles