Thursday, December 29, 2016

Sahabat petani. Tentunya anda pernah mendengar istilah jamur. Nah pada kesempatan kali ini saya akan sedikit berbagi untuk anda bagaimana cara budi daya jamur. Emang klo dilihat jenis jamur banyak ada yang disebut jamur tiram, jamur kuping, jamur merah, Jamur maintake, dan Sebagainya. kesempatan kali akan sedikit mengulas tentang jamur tiram:
Cara Budidaya Jamur Tiram. Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastic. Pertumbuhan jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui mengenai kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya sebelum kita melakukan budidaya jamur tiram. Jamur ini tumbuh di hutan dan biasanya tumbuh berkembang dibawah pohon berdaun le bar atau dibawah tanaman berkayu. Jamur Pleurotus ini tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak . Dari Hasil penelitian diperoleh bahwa miselium yang disimpan di tempat yang redup, jumlahnya lebih banyak disbanding di temapat yang terang dari cahaya matahari yang penuh.
Jamur Tiram
Kalo istilah asing disebut Miselium. Miselium adalah jaringan yang didalamnya kumpulan dari hifa jamur. Miselium dapat tumbuh pada sel dinding kayu dengan melakukan penetrasi pada dinding sel kayu dengan cara melubanginya.

Proses penetrasi dinding sel kayu dibantu oleh enzim pemecah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang dihasilkan oleh jamur melalui ujung benang-benang miselium. Enzim tersebut mencerna senyawa kayu sekaligus memanfaatkannya sebagai sumber (zat) makanan.
Syarat Tumbuh JamurTiram

IKLIM

1. Temperature

Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 C, artinya kisaran temperature normal untuk pertumbuhannya. Waluapun begitu, dengan temperature di bawah 23 C, miselium jamur masih dapat tumbuh meskipun memerlukan waktu yang lebih lambat. Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yang bentuk seperti cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 C selama 2 samapai 3 hari.

Bila nilai temperature rendah tersebut tidak didapatkan, maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu pertumbuhan tumbuh buah jamur tidak akan terbentuk, yang berarti pemeliharaan tidak berhasil, atau walaupun terbentuk maka waktu yang diperlukan akan lama. Tetapi walaupun demikian fase kedua jamur tiram putih tersebut masih dapat tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 C.

2. Kelembapan
Kandungan air di dalam subtract sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur.
Terlalu sedikit air akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan terhenti sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat dengan baik bila dilakukan penyiraman.
Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang memiliki kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.

3. Cahaya

Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal bila saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.

Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara langsung dapat merusak dan menyebabkan kelayuan, serta ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur hanya akan memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, diperlukan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.

4. Udara


Jamur tiram putih adalah tanaman saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur dapat mengganggu pertumbuhan tubuh buah.

Jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksisgen akan mudah layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik.

Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo dioksida yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.

5. Derajat Keasaman (pH)

Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, seperti produksi asam organic.

Kondisi asam dapat menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa), dapat menyebabkan system metabolism dari jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).

MEDIA TANAM
Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang atau garisan di kayu kering. Pengeringan dilakukan dengan tenaga sinar matahari atau listrik. Dalam budidaya modrn, media tumbuh yang digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air.

1. Nutrisi

Pertumbuhan yang optimal dapat dicapai bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain diperlukan untuk pembentukan protoplasma, juga diperlukan sebagai sumber energy. Sehingga karbon lebih banyak dibutuhkan disbanding dengan nitrogen.
Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin diperlukan untuk pembentukan dinding sel jamur.

2. Kehadiran Mikroorganisme lain

Media tempat tumbuh merupakan sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain dapat menyebabkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi, sehingga jamur yang diharapkan tidak dapat tumbuh dengan optimal.
Bahkan, sebagian dari competitor tersebut dapat mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin terhadap organism disekitarnya.
Sterilisasi media merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak diharapkan.

KETINGGIAN TEMPAT


Kondisi di atas lebih mudah dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur didataran rendah tidak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan jamur.

PEMBIBITAN

Bibit yang dapat digunakan adalah F3. Bibit ini dapat dibuat atau diperoleh dari petani jamur yang s udah bisa membuat bibit bibit jamur. Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan bahan yang steril karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa menggunakan laminar flow atau transfer box.

ALAT DAN BAHAN

Untuk membudidayakan jamur tiram, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :

? Kompor minyak tanah
? Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
? Rak, dengan luas 3m?
? pH meter
? Thermometer
? Sprayer / penyemprot, dengan pipa paralon 2 inci sebanyak 300 buah
? Cincin
? Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
? Baskom plastic
? Sekpo
? Serbuk kayu albasia sebanyak 10,5 kg
? Dedak halus sebanyak 21 kg
? Tepung jagung sebanyak 0,6 kg
? TSP murni 1 kg
? Kapur 3 buah
? Bibit jamur F3 sebanyak 3 buah
? Alcohol 95% sebanyak 1 liter
? Kantung plastic transparan (20x35x0,5) cm sebanyak 300 buah
? Kertas roti 10 x 10 sebanyak 300 buah
? Karet gelang tahan panas 600 buah
? Air sumur 30 liter

PEMBUATAN JAMUR TIRAM
Adapun proses pembuatan jamur tiram adalah sebagai berikut
1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yang besar dan tajam dibuang karena dapat merusak plastic substrat.
2. Bahan yang sudah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk sampai merata, jangan sampai ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yang dicampurkan untuk menghasilkan 100 log adalah sebagai berikut :
? Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg
? Tepung jagung 0,6 kg
? Dedak halus 21 kg
? TSP 1 kg
? Kapur 3 buah
Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.

3. Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Media yang bagus adalah kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk supaya masak. Hal ini dilakukan agar bahan yang dimasukkan dan dipadatkan bisa duduk posisinya (tidak miring). Pengisian dilakukan tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam mengikat.
4. Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lalu diikat mulut plastic tersebut dengan karet tahan panas.
6. Tutup mulut log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, lalu diikat lagi dengan karet.
7. Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
8. Lamanya pengukusan dihitung setelah air di dalam drum mendidih.
9. Setelah selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau sampai dingin pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman bibit.
10. Setelah media dingin, baru dilakukan penanaman bibit, caranya:

  • Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup
  • Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%
  • Gunakan sarung sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%
  • Untuk memudahkan penanaman bibit, media yang akan diinokulasi disimpan di depan dekat tangan kiri. Bibit yang akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan. Antara media yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.
  • Buka karet, kertas penutup, serta kapas penutup media.
  • Masukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media.
  • Setiap gerakan sendok yang dipakai, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.
  • Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kapas.
  • Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.
11. Media yang sudah ditanami bibit disimpan di atas rak.
12. Biarkan sampai seluruh media diisi miselium jamur.
13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada bagian atas log tersebut dibuka.
14. Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot menggunakan sprayer.
15. Tubuh buah yang sudah cukup mekar dapat dipanen.

Demikianlah sahabat tani ulasan dari saya mengenai cara Budi daya Jamur. Silahkan anda persiapkan bahan-bahan / bibitnya dan praktekan jika anda ingin mencoba budi daya jamur (Tiram). Semoga Bermanfaat dan Terimakasih.


reff : http://www.carabertani.com/2015/05/cara-budidaya-jamur-dengan-benar.html
Category: articles

keunggulan dan manfaat pupuk organik cair

Kelebihan penggunaan pupuk organik di antaranya menyehatkan lingkungan, memperbaiki struktur tanah, menekan biaya produksi, dan meningkatkan produktivitas tanaman. Berikut ini kami jelaskan secaran lengkap manfaat dan keunggulan pupuk organik.

A. Menyehatkan Lingkungan

Sebagai materi akhir atau sisa suatu proses, sampah biasa- nya diatasi dengan mengangkutnya dari tempat sampah di permukiman dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah akhir atau membakarnya. Padahal, jika dilihat dari jumlah penduduk yang terus meningkat, perubahan tingkat pola konsumsi, pola penyediaan kebutuhan hidup, serta iklim dan musim, cara seperti itu kurang mampu mengatasi masalah sampah. Pasalnya, sampah yang dihasilkan setiap hari terus meningkat dan berisiko menimbulkan banyak masalah.
Satu-satunya cara menangani sampah yang efektif dan efisien adalah dengan mendaur ulang. Sampah non- organik bisa didaur ulang menjadi biji plastik. Sementara itu, sampah organik bisa diolah lagi menjadi kompos atau pupuk organik. Daur ulang sampah organik menjadi pupuk tidak hanya dapat menyuburkan tanaman, tetapi juga turut menyehatkan lingkungan. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga tidak meninggalkan residu pada tanaman sehingga aman untuk dikonsumsi.
manfaat pupuk organik bagi lingkungan

B.Revitalisasi Produktivitas Tanah

Pada dasarnya, penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus hingga pada tahap tertentu ternyata dapat berakibat buruk bagi kondisi hara tanah. Pupuk anorganik akan terakumulasi di dalam tanah dan menyebabkan kekahatan (kekurangan) hara. Tanah yang sering diberi pupuk anorganik lama-kelamaan dapat menjadi keras sehingga menjadi sulit untuk diolah dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
Karena itu, pemanfaatan pupuk organik untuk tanah sangat membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan permeabilitas tanah, dan mengurangi ketergantungan lahan pada pupuk anorganik. Selain itu, pupuk organik juga berperan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme tanah. Efek positifnya, dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme tanah sehingga tanah menjadi gembur dan mudah menyerap air.

Pupuk Organik

Pupuk organik membantu proses pertumbuhan dengan prinsip kerja holistik yaitu membantu kebutuhan fisik, kimia, dan biologi tanah.
Fisik
  1. Menggemburkan tanah
  2. Memperbaiki aerasi dan drainase
  3. Meningkatkan pengikatan antar-partikel
  4. Meningkatkan kapasitas mengikat
  5. Mencegah erosi dan longsor
  6. Merevitalisasi daya olah tanah
Kimia
  1. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK)
  2. Meningkatkan ketersediaan unsur hara
  3. Meningkatkan proses pelapukan bahan mineral
Biologi Menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi, bakteri, serta mikroorganisme menguntungkan lainnya, sehingga perkem- bangannya lebih cepat.

C. Menekan Biaya

biaya produksi pupuk organik
Tidak dapat dipungkiri, para petani umumnya lebih sering menggunakan pupuk anorganik dibandingkan dengan pupuk organik. Menurut mereka, penggunaan pupuk anorganik lebih praktis dari pupuk organik. Selain itu, hasilnya juga lebih cepat dilihat.
Pada akhirnya, petani menjadi ketergantungan dengan pupuk anorganik. Padahal harga dan ketersediaannya di pasaran cenderung berfluktuatif. Pada saat ketersediaan pupuk anorganik sulit ditemukan di pasar, harganya pun menjadi mahal. Namun, para petani terpaksa tetap membelinya karena sudah terbiasa dengan pupuk tersebut. Kondisi seperti ini akan sangat memberatkan beban petani.
Karena itu, diperlukan sosialisasi yang berkesinambungan untuk memperkenalkan petani tentang keunggulan dan keuntungan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk anorganik. Selain itu, harga pupuk organik di pasaran biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga pupuk anorganik. Karena itu, penggunaan pupuk organik dapat menekan biaya operasional dan juga meningkatkan hasil panennya.

D. Meningkatkan Kualitas Produk

manfaat pupuk organik untuk tanaman
Pada dasarnya, tanaman yang diberikan pupuk organik bisa lebih berkualitas. Tanaman sayuran yang dipupuk dengan pupuk organik akan lebih segar dan enak, serta daya simpannya lebih lama. Misalnya, wortel organik bisa disimpan selama 3?4 minggu, sedangkan wortel non- organik hanya tahan disimpan 1?2 minggu. Kubis organik bisa tahan disimpan sampai satu minggu, sedangkan kubis non-organik hanya bertahan kurang dari seminggu. Selain tahan lebih lama, kubis organik juga memiliki bobot yang
lebih berat dibandingkan dengan kubis non-organik, yakni sekitar 2 kg/buah. Sementara itu, selada organik bisa tahan disimpan selama tujuh hari, sedangkan selada anorganik hanya tahan disimpan dua hari.
Tanaman buah pun kualitasnya menjadi lebih baik dengan pupuk organik. Tanaman salak yang dipupuk menggunakan pupuk organik dapat menghasilkan buah yang rasanya lebih manis. Selain itu, daya fruitset atau persentase bunga yang menjadi buah jauh lebih banyak. Begitu pula makanan yang diolah dari bahan organik pun daya simpannya lebih tahan lama. Nasi yang diolah dari beras organik bisa tahan selama 24 jam tanpa dimasukkan ke dalam alat pemanas elektrik (rice cooker), sedangkan nasi dari beras anorganik hanya tahan disimpan selama 12 jam. Secara umum keunggulan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk anorganik dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel berbagai keunggulan pupuk organik dan anorganik
Jenis Pupuk
Keunggulannya
Pupuk Organik
  1. Mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi jumlahnya sedikit.
  2. Dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah menjadi gembur.
  3. Memiliki daya simpan air (water holding capasity) yang tinggi.
  4. Beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan terhadap serangan penyakit.
  5. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan.
  6. Memiliki residual effect yang positif, sehingga tanaman yang ditanam pada musim berikutnya tetap bagus pertumbuhan dan produktivitasnya.
Pupuk Anorganik
  1. Hanya mengandung satu atau beberapa unsur hara, tetapi dalam jumlah banyak.
  2. Tidak dapat memperbaiki struktur tanah, justru penggunaannyadalamjangkawaktu lama menyebabkan fisik tanah menjadi keras.
  3. Dapat membuat tanaman rentan terhadap penyakit.
  4. Pupuk anorganik mudah menguap dan tercuci. Karena itu, pengaplikasian yang tidak tepat akan sia-sia karena unsur hara yang ada hilang akibat menguap atau tercuci air.


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/keunggulan-dan-manfaat-pupuk-organik.html
Category: articles

Bagaimana cara membuat pupuk urea cair? Tahukah Anda, urea adalah pupuk buatan yang termasuk ke dalam golongan pupuk nitrogen dan biasa digunakan dalam pertanian. Pupuk ini ternyata bisa dibuat sendiri dengan mudah. Bahan baku pembuatannya bisa diperoleh di sekitar pekarangan rumah. Di antaranya yaitu azolla, leguminosa, jerami/dedaunan hijau, dan urine binatang ternak.

Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan panduan praktis bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan pupuk urea cair secara organik. Panduan ini akan sangat bermanfaat bagi para petani yang kesulitan dalam mendapatkan pupuk urea, baik itu karena harga maupun kelangkaan. Selain dapat digunakan untuk menyuburkan kelapa sawit, pupuk ini juga bagus sekali bila diaplikasikan kepada tanaman sayur-mayur, palawija, dan holtikultura.

Beberapa fungsi unsur nitrogen (N) yang terkandung di dalam pupuk urea antara lain :

  1. Merangsang daya pertumbuhan tanaman
  2. Mengisi organ dari sel tanaman itu sendiri
  3. Memurnikan protein dan asam amino dalam tanaman
  4. Merangsang pertumbuhan vegetatif bagian tanaman yang berwarna hijau seperti daun
  5. Meningkatkan kekokohan batang utama

cara-membuat-pupuk-urea.png

Alat dan bahan yang dibutuhkan :

  • 1 kg tepung daun lamtoro
  • 1 kg tepung biji kacang panjang
  • 10 gram terasi
  • 2 ons gula merah
  • 3 ons dedak halus
  • 1 liter urine sapi/kambing
  • EM4 secukupnya
  • Jerigen ukuran besar

Langkah-langkah cara pembuatan :

  1. Rebus gula merah dengan air secukupnya agar berubah wujud menjadi cair. Sembari menunggu gula merah tersebut mencair, Anda bisa menumbuk terasi sampai halus.
  2. Masukkan tepung daun lamtoro, tepung biji kacang panjang, dedak halus, dan urine sapi ke dalam jerigen. Kemudian aduk supaya tercampur rata.
  3. Tambahkan cairan gula merah dan terasi halus ke dalam jerigen tadi. Lakukan pengadukan kembali hingga bahan-bahan di dalamnya tercampur secara merata.
  4. Setelah campuran semua bahan di atas sudah benar-benar tercampur rata, Anda bisa memasukkan EM4 secukupnya ke dalam jerigen tersebut. Aduk sekali lagi supaya EM4 tersebut tercampur dengan bahan-bahan lainnya.
  5. Jerigen kemudian ditutup dengan rapat. Selanjutnya simpan jerigen ini di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang lancar kurang lebih selama 14 hari. Setiap 3 hari sekali, Anda bisa membuka penutup jerigen tersebut sebentar untuk membuang gas yang terjebak di dalamnya, lalu tutup kembali.

Langkah-langkah cara penggunaan :

  1. Sebelum digunakan untuk memupuk tumbuh-tumbuhan, Anda perlu melarutkan pupuk urea cair ini dengan air terlebih dahulu. Perbandingan yang dipakai adalah 1:1.
  2. Kelapa sawit dan tanaman holtikultura lainnya perlu dilakukan pemupukan menggunakan urea setiap 1-2 minggu sekali. Sedangkan pemupukan untuk tanaman palawija adalah setiap 2 minggu sekali. Dan untuk tanaman buah-buahan, berikanlah pupuk urea ini setiap setahun sekali pada saat selesai pemanenan buah.


reff : http://klpswt.blogspot.com/2016/10/panduan-praktis-cara-membuat-pupuk-urea.html
Category: articles

Untuk mengetahui benih kelapa sawit yang bersifat unggul, Anda bisa memperhatikan ciri-ciri yang dimiliki oleh benih tersebut. Biasanya kecambah yang berkualitas bagus mempunyai rupa lebih sempurna daripada benih abal-abal. Walaupun harga yang dibandrol lebih mahal, tetapi Anda tidak akan kecewa jika berinvestasi dengan benih kelapa sawit unggulan.

Terdapat enam produsen resmi yang sekarang menyediakan bibit kelapa sawit untuk kebutuhan di dalam negeri. Di antaranya yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), PT Socfin, PT Bina Sawit Makmur, PT London Sumatra, PT Tunggal Yunus Estate, dan PT Dami Mas Sejahtera. Disarankan untuk membeli benih dari produsen-produsen di atas karena mutunya benar-benar diperhatikan dan sudah diuji secara menyeluruh.

ciri-benih-sawit-unggul.jpg

Di bawah ini ciri-ciri dari benih kelapa sawit yang unggul :

Ciri-ciri Umum

Pada umumnya, kecambah kelapa sawit yang berkualitas tinggi mempunyai mata tunas putih bersih, normal, dan ukuran akarnya kurang dari 2 cm. Wujud benih tersebut juga cenderung lonjong menyerupai biji melinjo. Sedangkan tempurungnya harus berwarna hitam gelap, bebas jamur, serta bersih dari serabut. Setiap benih pun hanya memiliki satu mata tunas dengan bentuk tunas yang lurus serta akar yang segar dan masih bertudung.

Ciri-ciri Berdasarkan Jenisnya

Setiap jenis kelapa sawit, memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Sehingga Anda juga perlu mempelajari karakteristik yang diharapkan dari jenis benih tersebut. Misalnya benih tenera yang bagus ditandai dari bijinya yang tipis dan tempurungnya berukuran kecil. Sebaliknya, benih dura yang bermutu tinggi justru memiliki biji besar dengan tempurung tebal.

Ciri-ciri Saat Benih Masih Kecil

Ciri-ciri benih kelapa sawit yang masih kecil bersifat unggul yaitu tajuknya berbentuk sempurna, pangkal batangnya besar, dan strukturnya tampak gemuk pendek. Jika diperhatikan, daun dan batangnya berkelir hijau segar. Selain itu, benih juga memiliki akar yang kokoh, tidak mudah goyah, dan daunnya normal. Hindari benih yang berbentuk tinggi langsing, pelepah daun yang menutup, serta kondisinya penyakitan.

Harapannya setelah mengetahui ciri-ciri benih kelapa sawit unggulan di atas, Anda bisa memilih sendiri bibit yang berkualitas tinggi dalam rangka investasi melalui budidaya tanaman kelapa sawit.



reff : http://klpswt.blogspot.com/2016/01/ciri-ciri-benih-kelapa-sawit-unggul.html
Category: articles

Cara Menanam Tanaman Hidroponik - Cara menanam hidroponik adalah salah satu cara penanaman tumbuhan yang cukup populer dan praktis. hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang berarti tenaga air (hydro=air, ponics=tenaga). Istilah hidroponik juga dikenal dengan nama soiless culture atau cara budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanampnya. Jadi jika disimpulkan, hidroponik adalah sebuah cara penanaman tumbuhan dengan memanfaatkan air sebagai medianya dan tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya.budi daya hidroponik memang termasuk salah satu solusi bertanam yang mudah untuk dipraktikkan oleh siapa saja, termasuk ibu rumah tangga. Mudah karena kita tidak perlu mengotori tangan dengan tanah, menyiram tanaman secara manual, atau berpanas-panasan di bawah terik matahari.
Di antara berbagai jenissistem hidroponik, cara bertanam hidroponik sistem Wick adalah jenis yang paling sederhana. Cara bertanam hidroponik Wicksistemsebuah solusi pemberian nutrisi lewat di media tumbuh melaluiSumbuyang digunakan sebagai reservoir. Sistem ini dapat menggunakan berbagai media tanam, misalnya Perlite,Vermiculite, kerikil pasir, sekam bakar, dan serat/ serbuk kulit buah Kelapa. Cara bertanam hidroponik ini juga dikenal dengan sistem sumbu.
Berikut cara menanam tanamanhidroponik dengan cara paling sederhana:

Pertama siapkan terlebih dahulu alat-alat yang dibutuhkan, yaitu:
  1. Botol plastik air mineral bekas
    2.Gelas plastik bekas air mineral,
    3.Jerigen plastik bekas minyak goreng,
    4.Kain untuk sumbu (kain panel lebih bagus)
    5.Nutrisi hidroponik.
    6.Media tanam (rocwool, arang sekam, kerikil, pasir malang, pecahan bata merah). Pilih yang paling mudah didapat.
Kita bisa melihat betapa sederhananya bahan yang dibutuhkan. Bahkan kebanyakan besar dari barang bekas. Jadi menanam model hidroponik sederhana ini selain kita bisa mendapatkan tanaman sayuran yang sehat dan subur, kita juga bisa memanfaatkan barang barang bekas. Sehingga botol bekas, jerigen bekas dan gelas plastik bekas yang mestinya dibuang dan menjadi limbah ternyata masih bisa diambil manfaatnya.

Langkah-langkah

Hidroponik Wick dengan botol bekas :
1. Potong botol menjadi 2 bagian. (atas dan bawah)


2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) untuk pemasangan sumbu dan aliran udara
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol



4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik


5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media ini hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah.
6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.


7. Siram dengan larutan nutrisi hidroponik.

8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinarmatahari

itulah informasi tentang Cara Budidaya Tanaman Hidroponik semoga bermanfaat. Salam Tani


reff : http://www.carabertani.com/2015/05/tips-cara-budidaya-tanaman-sistem-hidroponik.html
Category: articles