Wednesday, January 18, 2017

A. Prospek Bisnis Bertanam Pisang

bisnis bertanam pisang
Bisnis Bertanam Pisang. Pisang merupakan salah satu komoditas tanaman buah dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia (40% dari produksi buah nasional). Pada tahun 2009, produksi pisang mencapai 6,3 juta ton. Jumlah tersebut memiliki selisih yang cukup besar jika dibandingkan dengan produksi jeruk dan mangga yang berkisar antara 2,1?2,2 juta ton. Tingginya jumlah produksi tersebut salah satunya didukung oleh iklim Indonesia yang sesuai untuk bertanam pisang, lahan penanaman yang tersebar di seluruh Indonesia, dan karakteristik pisang yang dapat berbuah sepanjang tahun.
Daya dukung lingkungan, ketersediaan lahan, dan karakter unggul pisang menjadikan komoditas ini layak untuk dijadikan salah satu peluang agrobisnis. Terlebih, permintaan pasar domestik dan internasional pun semakin meningkat,
baik untuk konsumsi pangan maupun industri pengolahan pisang. Tidak hanya itu, karena masa produksi yang cukup singkat, agrobisnis pisang memberikan keuntungan yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat.

B. Persiapan Lahan Bertanam Pisang

  1. Pilih lokasi tanam sesuai dengan syarat tumbuh pisang seperti daerah beriklim tropis basah, lembap, dan panas dengan curah hujan optimum 1.520?3.800 mm/tahun. Pastikan tanah memiliki pH 5,5?7,5 dan bebas patogen layu fusarium.
  2. Bersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman musim sebelumnya.
  3. Cangkul atau bajak tanah untuk membalik dan memecah bongkahan tanah.
  4. Buat lubang di tengah bedengan dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m, jarak antarlubang 2,5 m. Pisahkan tanah bagian atas di kanan dan tanah bagian bawah di kiri lubang.
  5. Campur tanah lapisan atas dengan pupuk kandang dua minggu sebelum tanam sebanyak 15?25 ton/ha. Biarkan lubang tanam terbuka selama 1?2 minggu lalu timbun kembali lubang tanam tersebut.
  6. Pasang ajir di tengah lubang yang telah ditimbun untuk menandai lubang tanam.

C. Penanaman Bibit Pisang

  1. Hitung jumlah bibit yang dibutuhkan. Jika jarak tanam yang digunakan 3 x 3 m, maka keperluan bibit untuk luas tanam satu hektare adalah 1.100 rumpun.
  2. Pilih varietas pisang yang akan ditanam.
  3. Pastikan bibit berasal dari penangkar yang terpercaya atau bisa juga membuat persemaian sendiri yang berasal dari anakan atau stek bonggol pisang.
  4. Tanam bibit di lahan (transplanting) hingga sebatas 5?10 cm di atas pangkal batang. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.
  5. Lepaskan bibit dari polibag secara hati-hati. Jaga agar media tanam tidak lepas atau berhamburan karena bisa mengakibatkan akar tanaman terputus.
  6. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam, lalu tekan tanah di sekitar bibit supaya bibit tetap tegak.
  7. Siram bibit segera setelah ditanam dengan menggunakan sprayer.
  8. Lakukan penyulaman terhadap bibit yang mati atau tumbuh abnormal satu minggu setelah penanaman.

D. Pemeliharaan Tanaman Pisang

  1. Sebulan setelah tanam, lakukan pemupukan I dengan memberikan pupuk anorganik yang terdiri atas urea 150 g, SP-36 100 g, dan KCl 200 g per tanaman.
  2. Lakukan pemupukan II, III, dan IV pada 4 bulan, 8 bulan, dan 10 bulan setelah tanam, masing-masing pohon diberi pupuk urea sebanyak 150 g, SP-36 200 g, dan KCl 50 g. Pupuk ditaburkan di sekeliling pohon, sejajar dengan lebar tajuk terluar tanaman, lalu tutup dengan tanah.
  3. Lakukan penyiangan untuk menghindari tumbuhnya gulma. Buat piringan yang bersih seluas tajuk tanaman di sekitar batang tanaman.
  4. Siram tanaman pada pagi dan sore hari, terutama pada saat musim kemarau.

E. Pemeliharaan Buah Pisang

  1. Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir.
  2. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, bungkus tandan pisang dengan kantong plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, lalu lubangi dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantong menutupi 15?45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
  3. Sangga batang tanaman dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke tanah.

F. Panen dan Pascapanen Bertanam Pisang

  1. Panen pisang setelah berumur 80?100 hari sejak buah terbentuk dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat. Umumnya, pisang siap panen memiliki ciri-ciri daun bendera sudah mengering, buah tampak berisi dan tepi buah tidak bersudut, serta warna kulit buah hijau tua.
  2. Tebang batang pisang dengan cara menusuk batangnya atau membacok setengah bagian batang setinggi dua per tiga dari tinggi batang agar tandan pisang tidak menyentuh tanah.
  3. Potong tandan buah di sebelah atas buku tandan (30 cm dari pangkal sisir paling atas) menggunakan golok tajam.
  4. Simpan tandan pisang dengan posisi terbalik supaya getahnya tidak mengotori buah.

G. Kendala dan Solusi Bisnis Bertanam Pisang


No.
Kendala
Solusi
1. Tingginya serangan layu fusarium.
  1. Hindari penanaman pisang di lahan yang pernah terserang layu fusarium.
  2. Taburi dengan arang sekam untuk menghambat penyebaran cendawan.
  3. Gunakan bibit yang sehat.
  4. Musnahkan tanaman yang terserang.
2. Impor pisang meningkat karena permintaan ritel dan pasar modern yang menginginkan buah bermutu baik. Perbaiki mutu buah dengan melakukan proses budi daya, panen, dan pascapanen sesuai dengan prosedur standar.
3. Rendahnya mutu pisang Gunakan teknik pascapanen dan pemeraman yang baik.

E. Analisis Usaha Bisnis Bertanam Pisang

a. Asumsi

  1. Lahan yang digunakan merupakan lahan pribadi seluas 5000 m?.
  2. Jenis pisang yang dibudidayakan adalah pisang raja bulu. Masa produksi pisang raja bulu dari persiapan lahan hingga panen adalah 15 bulan.
  3. Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk jarak tanam 3 x 3 m adalah 550 bibit. Pengadaan bibit ditambahkan 10% untuk bibit sulam. Bibit yang digunakan dibeli dari penangkar bibit terpercaya. Umumnya, bibit berasal dari perbanyakan bonggol pisang atau perbanyakan secara kultur jaringan. Penggunaan bibit anakan akan membuat pertumbuhan pisang menjadi tidak seragam.
  4. Rata-rata bobot tandan yang dihasilkan adalah 15 kg dan dijual dengan harga Rp5.000 per kg. Harga tersebut merupakan harga terendah di tingkat pekebun. Di lapangan, harga pisang kepok bisa lebih tinggi, terutama jika kualitas buah baik dan dijual di pasar modern.

b. Rincian Biaya

?Biaya Investasi


Komponen
Harga(Rp)
Jumlah
Satuan
Biaya
Hand sprayer
350.000
1
Buah
350.000
Cangkul
50.000
5
Buah
250.000
Sabit dan kored
95.000
5
Buah
475.000
Gembor
40.000
5
Buah
200.000
Garpu
50.000
5
Buah
250.000
Pembuatan sumur
2.000.000
1
Paket
2.000.000
Pompa air dan slang
1.000.000
1
Buah
1.000.000
Wheel barrow
200.000
4
Buah
800.000
Ember
25.000
8
Buah
200.000
Total Investasi
5.525.000

?Biaya Tetap per Periode

Komponen
Masa pakai (bulan)
Harga (Rp)
Perhitungan
Total Biaya (Rp)
Penyusutan hand sprayer
36
350.000
15/36 x Rp350.000
145.833
Penyusutan cangkul
48
250.000
15/48 x Rp250.000
78.125
Penyusutan sabitdan kored
48
475.000
15/48 x Rp475.000
148.438
Penyusutan gembor
48
200.000
15/48 x Rp200.000
62.500
Penyusutan garpu
48
250.000
15/48 x Rp250.000
78.125
Penyusutan sumur
180
2.000.000
15/180 xRp2.000.000
166.667
Penyusutan pompa air dan slang
96
1.000.000
15/96 xRp 1.000.000
156.250
Penyusutan wheel barrow
60
800.000
15/60 x Rp800.000
200.000
Penyusutan ember
36
200.000
15/36 x Rp250.000
83.333
Total biaya tetap
1.119.271

?Biaya Variabel per Periode


Komponen
Harga (Rp)
Jumlah
Satuan
Biaya (Rp)
Biaya Input
Bibit pisang
2.000
550
Bibit
1.100.000
Pupuk kandang
500
7.500
Kg
3.750.000
Urea
1.600
330
Kg
528.000
KCl
7.900
193
Kg
1.520.750
SP-36
2.200
385
Kg
847.000
Insektisida 75.000
2
Kg
150.000
Fungisida 75.000
2
Liter
150.000
Biaya Tenaga kerja
Persiapan lahan 35.000
30
HOK
1.050.000
Pembuatan lubang tanam
35.000
40
HOK
1.400.000
Penanaman bibit 35.000
15
HOK
525.000
Penyulaman 35.000
3
HOK
105.000
Pendangiran 35.000
8
HOK
825.000
Pengairan 35.000
10
HOK
1.050.000
Pemupukan 35.000
5
HOK
175.000
Penyiangan gulma 35.000
13
HOK
458.333
Pemberantasan HPT 35.000
8
HOK
280.000
Panen dan pascapanen 35.000
42
HOK
1.466.667
Total biaya variabel
15.380.750

?Total Biaya Operasional per Periode

Total biaya operasional = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp1.119.271+ Rp15.380.750
= Rp16.500.021

c. Pendapatan dan Keuntungan

?Pendapatan per Periode

Pendapatan = Jumlah hasil panen x harga per kg
= (550 tandan x 15 kg/tandan) x Rp5000/kg
= Rp41.250.000

?Keuntungan per Periode

Keuntungan = Pendapatan?Total biaya operasional
= Rp41.250.000? Rp16.500.021
= Rp24.749.979

d. Kelayakan Usaha

?R/C rasio

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp44.000.000 : Rp16.500.021
= 2,50
R/C lebih dari satu artinya usaha layak dijalankan. R/C 2,50 artinya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,50.


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-pisang.html
Category: articles

Dasar Pertanian - Buah mangga adalah buah yang banyak diminati oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Memang buah mangga ini memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh buah lainnya yaitu baunya yang wangi dan menyegarkan. Disamping itu buah mangga merupakan buah yang baik untuk dikonsumsi karena banyak mengandung serat. Serat sangat dibutuhka oleh tubuh kita guna memperlancar sistem pencernaan. Namun yang menjadi persoalan disini adalah seringnya kita menjumpai buah mangga yang busuk dan tidak bisa dimakan. Apa sebenarnya yang menyebabkan buah mangga menjadi busuk? Ada kalanya kita sering menjumpai buah mangga yang diluarnya mulus dan cantik, namun ketika dibelah ternyata bagian dalamnya busuk dan banyak ulatnya.

Buah Mangga Busuk, Penyebab dan Cara Mencegahnya
Buah mangga busuk karena ulat penggerek
Buah Mangga Busuk, Penyebab dan Cara Mencegahnya
Buah mangga busuk didalam dan banyak ulatnya
Buah Mangga Busuk, Penyebab dan Cara Mencegahnya
Buah mangga bagus dan mulus bagian luarnya tapi dalamnya busuk


Cantik tampak diluar tapi dalamnya busuk..he..he..apa itu ya..? Pernah anda mendengar kata tersebut? Hayoo..pasti anda berpikir yang bukan-bukan nih. Maksud admin disini adalah mau menyebut istilah untuk si buah mangga ini lho. Coba kalau kalian pernah mengalami hal seperti ini, beli mangga udah harganya mahal, tampak dari luar sih oke, mulus dan cantik pula, tapi ketika dibelah bagian dalamnya waduh..kok banyak ukirannya yah..Itu tuh kerjaannya si ulat pengerek buah. Jadinya kita gagal deh menikmati buah mangga yang harum dan manis gara-gara ulah si ulat. Lantas apa sebenarnya maksud si ulat kok pake masuk dalam buah mangga kita dan mendahului untuk memakannya? Tidak lain penyebab ulat penggerek masuk dalam buah adalah untuk bersarang dan mencari makan. Lalu lewat mana ya si ulat tersebut masuk dalam buah mangga? Padahal kalau kita perhatikan bagian kulit luar buah mangga sih mulus dan tidak cacat? hayo..ada yang pada tahu tidak lewat mana si ulat bisa masuk dalam buah mangga? Pasti gak ada yang tahu kan..? Nih admin kasih tahu ya lewat mana si ulat jahat bisa masuk dan bersarang dalam buah mangga tanpa merusak bagian luar buah mangga, sehingga patut disebut sebagai penyebab buah mangga sering busuk.

Ulat penggerek sebenarnya bisa masuk dalam buah mangga sejak buah mangga masih dalam masa berbunga. Itu fakta pertama, dan selanjutnya bisa jadi si ulat masuk lewat larva, karena pada mulanya ia adalah larva kecil yang bisa masuk lewat pori-pori buah mangga dan membesar didalam menjadi ulat. Fakta ketiga adalah biasanya buah mangga yang disentuh oleh kumbang, atau kalau bahasa kami menyebutnya " di entup kumbang " hingga akhirnya membusuk dan menjadi ulat. Atau bisa juga buah mangga disentuh lalat buah yang akhirnya bisa busuk. Jadi penyebab buah mangga sering busuk bagian dalamnya adalah karena serangan hama ulat penggerek, lalat buah, selain itu ada juga faktor alam yang kurang bersahabat.


Setelah kita tahu penyebab buah mangga sering busuk, terus bagaimana cara mencegah agar buah mangga tidak busuk? Ada yang tahu apa solusi untuk mencegah agar buah mangga tidak mudah busuk oleh ulat penggerek. Kalau tidak ada yang tahu maka sudah pasti dasar-pertanian akan berikan solusinya.

Cara mencegah buah mangga agar tidak busuk


Adapun cara melakukan pencegahan supaya buah mangga yang sudah kita budidayakan tidak mudah busuk, maka perlu dilakukan kiat-kiat berikut ini.

1. Lakukan penyemprotan dengan insektisida. Cara paling gampang dan mudah untuk mencegah agar buah mangga tidak diserang hama dan penyakit, dalam hal ini penyebabnya adalah ulat penggerek, jadi lakukan penyemprotan dengan insektisida pada saat buah mangga mulai berbuah. Lakukan penyemprotan rutin 1-2 kali dalam seminggu dengan kadar yang sudah ditetapkan dalam kemasan insektisida.

2. Membungkus buah mangga yang sudah mulai besar dengan bungkus plastik agar mencegah hama tidak dapat menyentuhnya, seperti kumbang atau tawon, kepik,lalat buah, dan lain-lain.

3. Membersihkan lingkungan tepatnya lokasi disekitar pohon mangga agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Jika lingkungan disekitar kita dan disekitar tanaman buah mangga bersih, maka hal itu dapat meminimalisir terjadi gangguan hama dan penyakit pada buah mangga.

Itulah 3 hal yang bisa menegah agar buah mangga tidak mudah busuk. Mudah-mudahan artikel tentang Buah Mangga Busuk, Penyebab dan Cara Mencegahnya ini dapat memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan bagi anda semua. Semoga bermanfaat.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/11/buah-mangga-busuk-penyebab-dan-cara.html
Category: articles

Pemangkasan pelepah kelapa sawit (pruning) adalah pekerjaan kultur teknis yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pekerjaan ini harus dilakukan secara hati-hati mengingat jumlah pelepah sangat mempengaruhi banyaknya TBS (Tandan Buah Segar) yang mampu dihasilkan oleh pohon sawit. Beberapa penelitian telah membuktikan semakin banyak pelepah yang dimiliki tanaman, maka semakin tinggi pula daya produksinya karena proses fotosintesisnya semakin besar.

Namun di sisi lain, pelepah yang terlalu banyak juga akan menimbulkan kesulitan tersendiri pada saat proses pemanenan, termasuk banyak berondolan yang tersangkut di pelepah. Sedangkan apabila jumlah pelepahnya terlalu sedikit, maka jumlah bunga jantan yang dimiliki oleh pohon sawit tersebut malah akan semakin meningkat. Idealnya, jumlah pelepah yang dimiliki oleh pohon sawit muda yaitu 48-56 pelepah serta 40-48 pelepah pada pohon sawit tua. Perlu diketahui, kelapa sawit menghasilkan 18-30 pelepah per tahun, di mana yang menghasilkan TBS hanya sekitar 8-22 pelepah dan sisanya sama sekali tidak.

pemangkasan-pelepah-kelapa-sawit.jpg

Di bawah ini merupakan ragam dari pemangkasan pelepah kelapa sawit yang patut Anda ketahui.

A. Pemangkasan Sanitasi

Pemangkasan sanitasi dilaksanakan untuk membersihkan tanaman kelapa sawit dari pelepah-pelepah yang mengganggu dan menjaga tingkat keseimbangannya. Waktu pengerjaan pemangkasan ini bertepatan dengan saat melakukan kastrasi yakni ketika tanaman sudah berusia sekitar 17-19 bulan. metode pelaksaannya ialah membuang pelepah-pelepah sawit yang tampak mengering.

B. Pemangkasan Pertama

Pada umumnya, pemangkasan pertama dilakukan sebelum proses pemanenan yang pertama kali dilaksanakan. Caranya adalah membuang seluruh pelepah yang terletak di bawah TBS yang posisinya paling rendah sehingga pertumbuhan TBS akan lebih optimal. Setelah pelakasanaan pemangkasan pertama, maka tidak perlu dilakukan lagi pemangkasan lanjutan hingga usia pohon mencapai 4 tahun atau letak TBS yang terendah minimal berada 1 meter di atas permukaan tanah.

C. Pemangkasan 4 Tahun

Setelah 4 tahun berlalu sejak dilakukannya pemangkasan pertama, tanaman kelapa sawit harus dipangkas lagi. Biasanya pada umur di kisaran ini pohon sawit sudah mempunyai pelepah dalam jumlah yang cukup banyak. Jika dilaksanakan pemangkasan secara besar-besaran berisiko mengakibatkan pohon kelapa sawit mengalami stres. Oleh karena itu, metode pemangkasannya wajib dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu membuang 4 lingkaran pelepah apabila tanaman memiliki 8 lingkaran pelepah. Selanjutnya pada 2-3 bulan kemudian, 4 lingkaran pelepah sisanya tadi dibuang asalkan hanya sampai pada 2 pelepah di bawah TBS yang matang.

D. Pemangkasan 5-7 Tahun

Kelapa sawit yang telah berusia 5-7 tahun perlu dipangkas secara berkala setiap setahun sekali. Metode pelakasanaannya yakni membuang semua pelepah yang berada sampai 2 pelepah di bawah TBS yang masak. Demi menjaga tingkat keseimbangan struktur pohon kelapa sawit, usahakan pohon tersebut masih mempunyai 48-64 pelepah.

E. Pemangkasan 8-14 Tahun

Pada dasarnya, proses pengerjaan pelakasanaan pemangkasan tumbuhan sawit yang berumur 8-14 tahun mirip seperti pemangkasan pada usia 5-7 tahun di atas. Yakni seluruh pelepah yang tumbuh sampai 2 pelepah di bawah TBS yang masak perlu dibuang. Tetapi bedanya jumlah pelepah yang masih tertinggal di pohon kelapa sawit berkisar antara 40-48 pelepah atau 5-6 lingkaran pelepah.

F. Pemangkasan 15 Tahun

Pelaksanaan pruning tanaman kelapa sawit yang berusia 15 tahun juga masih sama seperti pemangkasan 8-14 tahun. Namun harus dicatat, jumlah pelepah yang tetinggal setelah pengerjaan pemangkasan dan pemanenan harus 32 pelepah atau 4 lingkaran pelepah. Ingat, proses pemangkasan ini wajib dilakukan secara bertahap dan terus-menerus sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas agar hasilnya maksimal.



reff : http://klpswt.blogspot.com/2016/04/metode-pemangkasan-pelepah-kelapa-sawit.html
Category: articles

Dasar-Pertanian - Secara bahasa arti Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan juga bisa diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Pengertian Hortikultura ini digunakan secara lebih luas dan tidak hanya untuk budidaya perkebunan saja. Adapun istilah hortikultura ini digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Untuk bidang kerja hortikultura ini meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Jadi dapat juga disimpulkan bahwa Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern ( sumber : wikipedia ).

Tanaman hortikultura ini merupakan cabang dari agronomi. Namun yang membedakannya adalah bahwa holtikultura hanya memfokuskan pada budidaya tanaman seperti tanaman buah-buahan (pomologi/frutikultur), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman bunga (florikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka). Untuk lebih jelasnya berikut ini Jenis-Jenis Tanaman Holtikultura.

Jenis-Jenis Tanaman Hortikultura


1. Tanaman Buah ( Pomologi/frutikultur )

Jenis Tanaman Buah ( Pomologi/frutikultur )


Jenis tanaman holtikultura yang pertama adalah tanaman buah. Buah-buahan merupakan jenis tanaman yang dapat menghasilkan buah. Kita semua juga pasti tahu dan dapat membedakan mana tanaman buah dan mana yang bukan tanaman buah. Tanaman buah ini bisanya disebut sebagai tanaman musiman. Jadi tanaman buah akan berbuah pada saat musim buah tertentu. Ada jenis tanaman buah yang hanya berbuah satu kali daam masa tanam dan ada juga yang berbuah berkai-kali selama ditanam. Adapun salah satu jenis tanaman buah yang hanya berbuah sekali saja adalah adalah buah pisang. Sedangkan contoh tanaman buah musiman adalah buah rambutan. Jadi sudah jelas sekali bahwa tanaman buah ini termasuk dalam ketegori tanaman holitkultura.

2. Tanaman Sayur ( Olerikultura )

Jenis Tanaman Sayur ( Olerikultura )

Jenis tanaman holtikutura selanjutnya adalah sayuran. Jenis tanaman ini dapat kitajumpai disekitar lingkungan dan pekarangan rumah. Sayuran merupakan tanaman yang dapat dibudidayakan setiap saat tanpa melihat musim. Sebenarnya ada dua jenis tanaman sayur yang perlu kita pahami, yang pertama adalah tanaman sayuran tahunan atau bisa dipanen selama tanaman itu hidup, seperti petai, jengkol, melinjo, ubi atau singkong, dan lain-lain. Yang kedua adalah tanaman sayuran musiman, tanaman sayur jenis ini meliputi kangkung, bayam, wortel, kacang panjang, dan lain-lain.

3. Tanaman Bunga (florikultura)

Jenis Tanaman Bunga (florikultura)

Jenis tanaman bunga adalah tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman hias. Tanaman hias ini juga bermacam-macam jenisnya, ada yang ditaman dalam pot dan ada juga yang ditanam dengan cara mananam langsung ditaman. Contoh tanaman bunga atau tanaman hias ini adalah mawar, melati, anggrek, kenanga, kamboja, dan lain-lain. Tanaman bunga ini termasuk dalam jenis tanaman holtikultura yang berfungsi sebagai penambah nilai estetika dalam suatu taman atau ruangan.

4. Tanaman Obat ( Biofarmaka )

Jenis Tanaman Obat ( Biofarmaka )

Jenis tanaman holtikutura yang terakhir adalah tanaman obat ( biofarmaka ) atau bisa juga disebut sebagai tanaman rempah. Tanaman obat ini sangat banyak manfaatnya dan sudah lama digunakan oleh masyarakat sebagai bahan pembuat obat-obatan dan bisa juga digunakan sebagai bahan tambahan pada bumbu masakan. Contoh tanaman ini adalah jahe, lengkuas, temulawak, kayu manis, serai, brotowali, dan lain-lain.

Itulah sedikit informasi tentang Pengertian Tanaman Hortikultura dan Jenis-Jenis Tanaman Hortikultura. Mudah-mudahan informasi ini dapat menambah wawasan anda semua.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/08/pengertian-tanaman-holtikultura-dan.html
Category: articles