Tuesday, December 22, 2015

Manfaat Belimbing Manis - Budidaya Petani. Manfaat tanaman belimbing sebagai makan buah segar maupun makanan buah olahan ataupun obat tadisional. Manfaat lainnya sebagai stabilisator & pemeliharaan lingkungan, antara lain dapat menyerap gas-gas beracun buangan kendaraan bermotor, dll, menyaring debu, meredam getaran suara, dan memelihara lingkungan dari pencemaran karena berbagai kegiatan manusia. Sebagai wahana pendidikan, penanaman belimbing di halaman rumah tidak terpisahkan dari program pemerintah dalam usaha gerakan menanam sejuta pohon.

Selain itu manfaat buah belimbing manis sebagai obat tradisional atau obat alternatif. Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah Belimbing Manis bermanfaat sebagai antioksidan yang berfungsi untuk memerangi radikal bebas dan mencegah penyebaran sel-sel kanker, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah sariawan. Pektin yang terdapat dalam buah Belimbing Manis mampu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus, kemudian membantu pengeluarannya sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan melancarkan pencernaan. Sedangkan kandungan Kalium yang tinggi dan Natrium yang rendah sangat memungkinkan Belimbing Manis dijadikan sebagai obat anti hipertensi.

Selain buahnya yang memiliki banyak khasiat, pada bunga, daun, dan akarnya diyakini memiliki khasiat untuk obat anti malaria, maag, bisul, rematik dan lain-lain. Namun hingga saat ini penulis belum menemukan literature terpercaya yang bisa dijadikan acuan.

Selain memiliki banyak manfaat, pada beberapa kasus buah Belimbing Manis ternyata juga sangat berbahaya untuk dikonsumsi. Karena kadar gula yang tinggi, buah ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Juga pada penderita penyakit ginjal, mengkonsumsi buah ini akan memperparah penyakitnya karena kandungan Asam Oxalat yang tinggi yang terdapat dalam buah ini. Belimbing Manis mengandung racun yang mempengaruhi otak dan syaraf dimana pada penderita penyakit ginjal, racun tersebut tidak dapat disaring dan dibuang. [baca juga artikel tentang Syarat Tumbuh Tanaman Belimbing]

Demikian artikel tentang Manfaat Tanaman Belimbing dan Manfaat Buah Belimbing Manis, semoga bermanfaat.


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/manfaat-belimbing-manis.html
Category: articles
SYARAT TUMBUH JAMBU BIJI - Budidaya Petani. Ada beberapa yang perlu diperhatikan supaya dalam budidaya jambu biji dapat maksimal yaitu tentang syarat tumbuh tanaman jambu biji/ jambu batu

Iklim Yang Cocok untuk budidaya jambu biji
  1. Dalam budidaya tanaman jambu biji / jambu batu angin berperan dlm penyerbukan, namun angin yg kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga.
  2. Tanaman jambu biji merupakan tanaman daerah tropis & dapat tumbuh di daerah sub-tropis dengan intensitas curah hujan yg diperlukan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun & merata sepanjang tahun.
  3. Tanaman jambu biji dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil), yg ideal musim berbunga & berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-September sedang musim buahnya terjadi bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.
  4. Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah & sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yg rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok utk pertumbuhan tanaman jambu biji.
Media Tanam Jambu Biji
  1. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah.
  2. Jambu biji dapat tumbuh baik pada lahan yg subur & gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yg keadaan liat & sedikit pasir.
  3. Derajat keasaman tanah (pH) tdk terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 & bila kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
Ketinggian Tempat
  • Jambu biji dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian antara 5-1200 m dpl.
Demikian artikel SYARAT TUMBUH JAMBU BIJI, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/syarat-tumbuh-jambu-biji.html
 
Baca Juga:
Jenis Jambu Biji
Melon
Hama dan Penyakit Tanaman Melon


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/syarat-tumbuh-jambu-biji.html
Category: articles
PEDOMAN BUDIDAYA SAWO - Budidaya Petani. Dalam menanam sawo perlu suatu pedoman untuk budidaya sawo supaya hasil yang dihasilkan dapat maksimal. berikut adalah pedoman budidaya sawo.
Pembibitan

  1. Persyaratan Bibit : Saat ini tanaman sawo sudah dapat dikembangkan dalam dua tempat, yaitu di kebun dan di dalam pot. Bibit yang dipilih sebaiknya bibit yang berasal dari cangkok atau sambung, sebab bibit yang berasal dari biji lambat dalam menghasilkan buah. Bibit dipilih yang sehat dengan daun yang kelihatan hijau segar dan mengembang sempurna serta bebas hama dan penyakit. Bibit dari cangkok dipilih yang memiliki cabang atau ranting yang bagus dan sehat.
  2. Penyiapan Bibit : Untuk memperoleh bibit tanaman sawo ada beberapa cara, misalnya dari biji, sambung, dan cangkok.
      • Pembenihan biji : Perbanyakan tanaman sawo secara generatif dengan biji memiliki keunggulan dan kelemahan. Bibit yang berasal dari biji memiliki perakaran yang kuat dan dalam. Akan tetapi perbanyakan secara generatif hampir selalu memberikan keturunan yang berbeda dengan induknya karena ada pencampuran sifat kedua tetua atau terjadi proses segregasi genetis. Tanaman sawo yang berasal dari biji mulai berbuah pada umur ? 7 tahun. Teknik pembibitan tanaman sawo dari biji melalui tahap tahap sebagai berikut:
      • Pemilihan buah : Pilih buah tua yang matang di pohon, sehat, bentuknya normal dan berasal dari pohon induk varietas unggul yang telah berbuah.
      • Pengambilan biji. Belah buah menjadi beberapa bagian. Ambil dan kumpulkan biji-biji sawo yang baik saja, kemudian tampung dalam wadah.Cuci dalam air yang mengalir atau air yang disemprotkan sampai biji benar-benar bersih.Keringkan biji selama 3 hari sampai 7 hari agar kadar air biji berkisar antara 12-14%.Masukkan biji ke dalam wadah tertutup rapat untuk disimpan beberapa waktu.
      • Pengecambahan benih. Siapkan bak pengecambahan yang telah diisi media pasir bersih setebal 10?15 cm. Sebarkan biji sawo pada permukaan media, kemudian tutup dengan pasir setebal 1?2 cm. Siram media dalam bak pengecambahan dengan air bersih hingga cukup basah. Tutup permukaan bak pengecambahan dengan lembaran plastik bening (tembus cahaya) untuk menjaga kestabilan kelembaban media. Biarkan biji berkecambah ditempat yang teduh selama 7 hari sampai 15 hari. Biji sawo yang telah berkecambah atau keluar akar sepanjang 2-5 mm dapat segera dipindahsemikan.
    1. Bibit Asal Enten (Grafting) : Penyambungan tanaman sawo sebagai batang atas dilakukan dengan tanaman ketiau atau melali (Bassia sp.) sebagai batang bawahnya. Metoda penyambungan yang dilakukan adalah metoda sambung pucuk (top grafting). Tata laksana memproduksi bibit sawo dengan cara sambung pucuk (top grafting) adalah sebagai berikut:.
      1. Persiapan : Siapkan alat dan bahan berupa pisau tajam, tali rafia atau lembar plastik, gunting, kantong plastik bening, batang bawah melali atau bassia umur 3-6 bulan atau berdiameter batang 0,3?0,7 cm, dan cabang atau tunas entres.
      2. Pelaksanaan sambung pucuk. Potong ujung batang tanaman bassia pada ketinggian 15?20 cm dari permukaan tanah. Sayat batang bawah membentuk celah atau huruf V sepanjang 3?5 cm. Sayat cabang entres sepanjang 4 cm membentuk baji seukuran sayatan batang bawah dan buang sebagian daunnya. Masukkan pangkal cabang entres ke celah batang bawah hingga pas benar. Ikat erat-erat hasil sambungan tadi dengan tali rafia atau lembaran plastik. Kerudungi hasil sambungan dengan kantong plastik bening selama 10-15 hari.
      3. Pengakhiran : Hasil sambungan dapat diperiksa setelah 10 hari sampai 15 hari kemudian. Caranya adalah dengan membuka kerudung kantong plastik, kemudian mata entres atau bidang sambungan diperiksa. Jika mata entres berwarna hijau dan segar berarti penyambungan berhasil. Sebaliknya, bila mata entres berwarna coklat dan kering berarti penyambungan gagal.
    2. Bibit Cangkok : Perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cangkok paling umum dipraktekkan oleh pembibit tanaman tahunan, khususnya buah-buahan. Kelemahan bibit cangkok adalah sistem perakaran kurang kuat karena tidak memiliki akar tunggang. Keuntungan perbanyakan tanaman dengan cangkok, antara lain adalah sebagai berikut:
      1. cangkok mempercepat kemampuan berbuah karena pada umur kurang dari satu tahun tanaman sudah mulai berbunga atau berbuah;
      2. cangkok memperoleh kepastian kelamin serta sifat genetiknya sama dengan pohon induk;
      3. Habitus tanaman pada umumnya pendek (dwarfing) sehingga memudahkan pemeliharaan dan panen. Tata laksana pembibitan tanaman sawo dengan cangkok adalah sebagai berikut:
        1. Persiapan : Siapkan alat dan bahan yang terdiri dari pisau, sabut kelapa atau lembaran plastik, tali pembalut, kotak alat, tali, media atau campuran tanah subur dengan pupuk kandang (1:1), dan cabang yang cukup umur.
        2. Pelaksanaan mencangkok :
          • Pilih cabang yang memenuhi persyaratan, yaitu berukuran cukup besar, tidak terlalu muda ataupun tua, pertumbuhannya baik, sehat dan tidak cacat, serta lurus.
          • Tentukan tempat untuk keratan pada bagian cabang yang licin.
          • Buat dua keratan (irisan) melingkar cabang dengan jarak antara 3?5 cm.
          • Lepaskan kulit cabang bidang keratan tadi.
          • Kerik kambium hingga tampak kering.
          • Biarkan bekas keratan mengering antara 3 hari sampai 5 hari.
          • Olesi bidang sayatan dengan zat pengatur tumbuh akar, seperti Rootone F.
          • Ikat pembalut cangkok pada bagian bawah keratan.
          • Letakkan media pada bidang karatan sambil dipadatkan membentuk bulatan setebal ? 6 cm.
          • Bungkus media dengan pembalut sabut kelapa atau lembaran plastik.
          • Ikat ujung pembalut (pembungkus) di bagian ujung keratan.
          • Ikat bagian tengah pembungkus cangkok, dan buat lubang-lubang kecil dengan cara ditusuk-tusuk lidi.
        3. Pemotongan bibit cangkok : Setelah bibit cangkok menunjukkan perakarannya (1,5?3,5 bulan dari pencangkokan), potong bibit cangkok dari pohon tepat dibawah bidang keratan.
        4. Pendederan bibit cangkok :
          • Siapkan polybag berdiameter antara 15-25 cm atau sesuai dengan ukuran bibit cangkok.
          • Isi polybag dengan media berupa campuran tanah dan pupuk kandang matang (1:1) hingga mencapai setengah bagian polybag.
          • Lepaskan (buka) pembalut bibit cangkok.
          • pangkas sebagian dahan, ranting, dan daun yang berlebihan untuk mengurangi penguapan.
          • Tanamkan bibit cangkok tepat di tengah-tengah polybag sambil mengatur perakarannya secara hati-hati.
          • Penuhi polybag dengan media hingga cukup penuh sambil memadatkan pelan-pelan pada bagian pangkal batang bibit cangkok.
          • Siram media dalam polybag dengan air bersih hingga cukup basah.
          • Simpan bibit cangkok di tempat yang teduh dan lembab.
          • Biarkan dan pelihara bibit cangkok selama 1-1,5 bulan agar beradaptasi dengan lingkungan setempat dan tumbuh tunas-tunas dan akar baru.
          • Pindah tanamkan bibit cangkok yang sudah tumbuh cukup kuat ke kebun atau dalam pot.
        5. Pengakhiran : Berhasil tidaknya cangkok dapat diketahui setelah 1,5-3,5 bulan kemudian. Berdasarkan pengalaman para pembibit tanaman buah-buahan, pembungkus (pembalut) cangkok yang berupa lembaran plastik lebih cepat menumbuhkan akar dibandingkan sabut kelapa.
  3. Teknik Penyemaian Benih
    1. Pembuatan media persemaian : Persemaian dapat dilakukan pada bedengan persemaian atau menggunakan polybag. Tata laksana penyiapan lahan persemaian berupa bedengan adalah sebagai berikut:
      1. Buat bedengan persemaian berukuran 100-150 cm, tinggi 30-40 cm, panjang tergantung keadaan lahan, dan jarak tanam antar bedengan 50-60 cm.
      2. Sebarkan pupuk kandang sebanyak 2 kg/m 2 sampai 3 kg/m 2 luas bedengan, lalu campurkan merata dengan lapisan tanah atas.
      3. Buat tiang-tiang persemaian setinggi 100-150 cm di sebelah dan 75-100 cm di sebelah barat, kemudian pasang palang-palang dan atap persemaian yang terbuat dari plastik atau daun kering.
      4. Ratakan dan rapikan bedengan persemaian, lalu siram dengan air bersih hingga cukup basah. Tata cara penyiapan tempat semai dalam polybag adalah sebagai berikut:
        • Siapkan polybag berdiameter 10-15 cm, media campuran tanah subur, pupuk kandang halus (diayak), dan pasir (1:1:1), atau campuran tanah dengan pupuk kandang (1:1).
        • Lubangi bagian dasar polybag untuk pembuangan air.
        • Isikan media ke dalam polybag hingga cukup penuh.
        • Simpan polybag yang telah diisi media di tempat yang rata mirip bedengan dan diberi naungan.
    2. Penyemaian
      1. Semaikan biji sawo yang sudah berkecambah (7-15 hari setelah tahap pengecambahan biji) pada bedengan penyemaian atau dalam polybag sedalam 1-2 cm. Jarak semai antar biji yang disemai pada bedengan penyemaian diatur 10 cm x 10 cm atau 15 cm x 15 cm. Penyemaian dalam polybag cukup diisi satu butir biji sawo tiap polybag.
      2. Siram media dengan air bersih hingga cukup basah.
      3. Biarkan biji tumbuh menjadi bibit muda.
  4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Tata laksana pemeliharaan bibit dalam tempat penyemaian adalah sebagaiberikut:
    1. Lakukan penyiraman secara kontinu tiap hari 1 kali sampai 2 kali, atau tergantung pada cuaca dan keadaan media.
    2. Pupuklah tanaman muda tiap 1 bulan sampai 3 bulan sekali dengan pupuk NPK (15-15-15 atau 16-16-16) sebanyak 10 gram sampai 25 gram, yang dilarutkan dalam 10 liter air untuk disiramkan pada media.
    3. Lakukan penyemprotan pestisida bila ditemukan serangan hama dan penyakit dengan menggunakan dosis rendah (30-50% dari dosis anjuran).
    4. Pindah tanamkan bibit dari bedengan persemaian secara cabutan ke dalam polybag, atau dari polybag lama ke polybag baru yang ukurannya lebih besar.
    5. Pelihara bibit sawo sampai cukup besar atau setinggi 50-100 cm untuk siap ditanam.
  5. Pemindahan Bibit : Bibit sawo yang telah siap dipindahkan adalah bibit yang telah mencapai ketinggian 50-100 cm.
6.2. Pengolahan Media Tanam
  1. Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan sawo harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi dan sumber air.
  2. Pembukaan Lahan
    1. Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.
    2. Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.
6.3. Teknik Penanaman
  1. Penentuan Pola Tanam : Untuk tujuan mendapatkan buah yang banyak, menanam sawo di kebun memanglebih tepat. Penanaman tidak hanya dilakukan dengan satu atau dua buah pohon, tetapi dalam jumlah yang banyak. Tanaman sawo di kebun dapat tumbuh besar dengan tajuk yang lebar. Mengingat hal ini maka penanaman sawo harus dilakukan dengan jarak yang tidak terlalu rapat antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain. Jarak tanam untuk sawo yang dianggap cukup adalah 12 m x 12 m. Dengan jarak tanam seperti ini, antara tanaman sawo yang satu dengan yang lain tidak bersentuhan yang dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada waktu musim penghujan.
  2. Pembuatan Lubang Tanam : Pembuatan lubang tanam dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi bibit yang akan ditanam. Untuk itu tanah tempat penanaman dalam lubang tanam haru gembur karena sistem perakaran bibit yang masih lemah.Lubang tanam untuk sawo dapat dibuat dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm.Tanah galian bagian atas ? 30 cm dipisah dengan tanah bagian bawah. Keduanya kemudian dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 20 kg sampai rata. Pupuk kandang ini berfungsi sebagai pupuk dasar. Selama dua minggu lubang tanam ini dibiarkan terjemur sinar matahari. Bila bibit telah siap, bisa langsung ditanam di lubang tanam. Tetapi bila bibit belum siap tanam, maka tanah galian bagian bawah dikembalikan ke bawah dan tanah galian atas dikembalikan ke bagian atas. Sebagai tanda bahwa di tempat itu ada lubang tanam, dapat ditandai dengan kayu yang ditancapkan pada lubang tersebut. Setelah bibit siap tanam maka lubang tanam digali lagi.
  3. Cara Penanaman : Sebelum ditanam, pembungkus (polybag) harus dilepas dengan hati-hati agar tanahnya tidak berantakan dan perakaran tidak rusak. Penanaman dilakukan sedalam leher akar tegak di tengah lubang tanam.Masukkan tanah bagian atas bekas galian lebih dahulu, baru disusul tanah bagian bawah bekas galian. Tanah di sekeliling akar tanaman dipadatkan agar tidak terjadi rongga-rongga udara yang dapat menyulitkan akar mencari makan.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
  1. Penyiangan : Setelah satu bulan sampai dua bulan tanam, perlu dilakukan penyiangan tanaman sawo untuk membersihkan rumput dan gulma yang menggangu. Jika tanaman sudah tumbuh besar gangguan tersebut tidak berarti, tetapi jika tanaman masih kecil akan sangat berarti karena akan mengganggu pertumbuhan tanaman sawo. Gangguan tumbuhan parasit seperti benalu juga harus diperhatikan. Jika kelihatan pada ranting pohon sawo terdapat benalu atau parasit agar segera dibersihkan dengan cara memotong ranting tempat benalu menempel. Pemotongan sebaiknya dilakukan sebelum benalu berbunga. Perlu pula dilakukan pemberantasan benalu pada pohon lain di dekat tanaman sawo untuk mencegah penularan.
  2. Pembubunan : Pada saat melakukan penyiangan tanaman sawo, dapat juga dilakukan pembubunan tanah di sekitar tanaman. Pembubunan dilakukan untuk menggemburkan tanah di sekitar tanaman sawo dan untuk memperkokoh batang tumbuhnya.
  3. Pemupukan : Sebagai pedoman pemupukan dapat diberikan 250-500 gram urea/pohon/tahun sebelum tanaman sawo berbuah. Pemupukan ini dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan batang dan daun, karena urea adalah sumber N yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan batang dan daun. Bila tanaman sudah waktunya berbuah, kurang lebih berumur 4 tahun, dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk majemuk NPK (10-20-15) yang kandungan fosfor (P) dan kaliumnya (K) tinggi sebanyak 500 gram per pohon tiap tahun. Bila tidak ada NPK bisa diganti dengan pupuk urea, DS, dan KCl sebanyak 108 gram, 277 gram, dan 144 gram. Unsur P bagi tanaman berfungsi untuk mempercepat pembungaan, sedangkan unsur K berfungsi untuk menjaga bunga dan buah supaya tidak mudah gugur. Jumlah pupuk tersebut secara bertahap ditingkatkan sampai 2 kg/pohon tiap tahun untuk tanaman sawo yang telah berumur 15 tahun. Selain urea dan NPK yang diberikan, perlu juga diberikan pupuk kandang sebanyak 10 kg/pohon untuk memperbaiki struktur tanah. Pemberian pupuk lanjutan tersebut dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Dosis yang diberikan setengah dari yang disebutkan di atas. Cara pemberian pupuk dengan menaburkan pupuk ke dalam parit yang digali di bawah pohon mengelilingi lingkaran tajuk dengan lebar dan kedalaman ? 10 cm. Dapat juga ditanam pada empat lubang di bawah tajuk pohon dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm untuk tiap lubang.
  4. Penyiraman : Pada awal tanaman sawo memulai kehidupannya, perlu dilakukan penyiraman paling sedikit dua minggu sekali jika tidak ada hujan. Pemberian air pada tanaman sawo perlu dilakukan sampai tanaman berumur 3-4 tahun. Semakin tua tanaman, semakin tahan terhadap kekeringan. Kekurangan air pada waktu tanaman sawo sedang berbunga atau berbuah dapat menyebabkan bunga atau buah mudah gugut. Pemberian air yang baik dan teratur akan menghasilkan buah dengan jumlah dan kualitas yang baik.
  5. Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan dengan pestisida atau insektisida dapat dilakukan jika pada tanaman sawo terdapat hama dan penyakit yang menyerangnya, yaitu:
    1. Penyemprotan dengan insektisida jenis Agrothion 50 EC dengan dosis 3-4 cc/liter air untuk membunuh lalat buah (Ceratitis capitata atau Dacus sp.).
    2. Penyemprotan dengan insektisida jenis Diasinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/liter air atau Basudin 50 EC dengan dosis 2 cc/liter air untuk membunuh kutu hijau (Lecanium viridis atau Coccus viridis) dan kutu coklat (Saissetia nigra) yang menyerang ranting muda dan daun-daun tanaman sawo yang menyebabkan ranting dan daun mengkerut, layu, kering, dan terhambat pertumbuhannya.
    3. Penyemprotan dengan fungisida Cuspravit OB 21 dengan dosis 4 gram/liter air setiap tiga minggu sekali untuk mengatasi dan mencegah serangan jamur upas yang disebabkan oleh jamur Corticium salmonicolor.
    4. Penyemprotan dengan fungisida Antracol 70 WP dengan dosis 2 gram/liter air atau Dithane M-45 80 WP dengan dosis 1,8-2,4 gram/liter air untuk mengatasi penyakit jamur jelaga yang disebabkan oleh jamur Capnodium sp. Penyemprotan dengan fungisida Dithane M-45 80 WP dengan dosis 1,8-2,4 gram/liter air untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh jamur Phytopthora valmivora Butl. Yang menyebabkan busuk buah sawo.
  6. Pemangkasan : Jika dibiarkan tumbuh secara alami, tanaman sawo dapat mencapai ketinggian 20 m. Pohon dengan ketinggian seperti itu akan menyulitkan dalam pemetikan buah. Agar tanaman sawo tidak terlalu tinggi, maka dilakukan pemangkasan. Pemangkasan juga bertujuan membentuk sistem percabangan yang baik dan kuat. Ada dua tahap pemangkasan pada tanaman sawo, yaitu pemangkasan bentuk dan pemangkasan pemeliharaan.
    1. Pemangkasan Bentuk : Pemangkasan bentuk ditujukan untuk mengatur tinggi rendah dan bentuk tajuk untuk memudahkan dalam pemetikan buah serta pengontrolan terhadap hama dan penyakit. Pemangkasan pertama dilakukan ketika tanaman telah mencapai tinggi 100-160 cm. Pemangkasan dilakukan pada musim penghujan dengan memotong ujung batang hingga ketinggiannya tinggal 75-150 cm. Tempat pemangkasan harus sedikit di atas ruas batang. Untuk mencegah penyakit, luka bekas pangkasan dapat ditutup dengan cat meni atau parafin. Beberapa hari setelah pemangkasan akan tumbuh tunas-tunas baru. Tiga dari tunas yang tumbuh sehat dan tidak saling berdekatan dipilih sebagai cabang primer dan tunas lainnya dibuang. Pemangkasan ke dua dilakukan pada awal musim penghujan berikutnya, tunas yang telah berumur satu tahun dipangkas lagi hingga panjangnya tinggal 25-40 cm. Pemangkasan ini dilakukan tepat di atas mata tunas. Akibat pemangkasan ini akan muncul tunas-tunas baru. Tiga sampai empat tunas yang sehat dibiarkan tumbuh menjadi cabang sekunder dan tunas yang lain dipotong. Pemangkasan ke tiga yang merupakan pemangkasan terakhir dilakukan pada awal musim penghujan berikutnya, cabang-cabang sekunder dipotong untuk membentuk cabang-cabang tersier. Pemotongan dilakukan sampai jumlah cabang-cabang sekunder tinggal dua pertiganya. Setelah pemangkasan ini akan muncul tunas-tunas baru. Dua atau tiga tunas dari masing-masing cabang sekunder dibiarkan tumbuh, yang lainnya dibuang setelah tumbuh sepanjang 10 cm.
    2. Pemangkasan Pemeliharaan : Pemangkasan pemeliharaan ditujukan untuk mencegah serangan penyakit, menumbuhkan tunas baru untuk mengganti cabang tua yang tidak berproduktif lagi, serta mengurangi kerimbunan sehingga sinar matahari dapat dimasukkan ke mahkota tajuk. Dalam pemangkasan ini yang perlu dipangkas adalah cabang-cabang air yaitu cabang-cabang yang tumbuh lurus ke atas dengan kecepatan pertumbuhan lebih besar dibandingkan cabang-cabang lain. Warna cabang air ini lebih muda dengan jarak antar ruas cabang yang lebih panjang. Selain cabang air yang perlu dihilangkan adalah cabang yang tumbuh liar, cabang yang sakit atau rusak, dan cabang yang terlalu rendah. Pemangkasan pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap saat jika diperlukan.
     
 Artikel Lainnya:
 Budidaya Sawo


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/05/pedoman-budidaya-sawo.html
Category: articles

Pala - Budidaya Petani. Artikel yang berhubungan dengan Buah Pala antara lain:
  1. Pala
  2. http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pala.html
  3. Syarat Tumbuh Tanaman Pala
  4. http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/syarat-tumbuh-tanaman-pala.html
  5. Hama Dan Penyakit Tanaman Pala
  6. http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/hama-dan-penyakit-tanaman-pala.html
  7. Syarat Tumbuh Pala
  8. http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/syarat-tumbuh-pala.html
  9. Budidaya Pala
  10. http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/budidaya-pala.html


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pala.html
Category: articles

Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Durian - Budidaya Petani. Dalam budidaya buah durian harus memperhatikan iklim yg ada supaya tanaman durian dapat tumbuh dengan baik. Berikut adalah artikel ttg Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Durian.
  • Curah hujan utk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun & minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dgn kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
  • Intensitas cahaya matahari yg dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tdk tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
  • Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20C-30C. Pada suhu 15C durian dpt tumbuh tetapi pertumbuhan tdk optimal. Bila suhu mencapai 35C daun akan terbakar.

Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Durian

Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Durian
Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Durian
Demikian artikel ttg Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Durian, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/iklim-yang-cocok-untuk-budidaya-tanaman.html

Baca juga artikel Budidaya Tanaman Durian secara lengkap melalui link berikut ini
Budidaya Buah Durian


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/iklim-yang-cocok-untuk-budidaya-tanaman.html
Category: articles

Pedoman Budidaya Tanaman Palem - Budidaya Petani. Hal yang terkait denganPedoman Budidaya Tanaman Palem antara lain:

Pedoman Budidaya Tanaman Palem


Pedoman Budidaya Tanaman Palem


Pembibitan

Untuk skala produksi palem diperbanyak dengan biji. Pembiakan melalui anakan memiliki resiko kegagalan bila cara yang benar tidak diterapkan.
1) Persyaratan Benih/Bibit
Di antara ke empat palem yang dibahas hanya palem merah yang menghasilkan anakan. Pemisahan anakan palem merah tergolong sulit dan memerlukan waktu sekitar satu bulan. Anakan palem merah tidak bisa dipisahkan secara mendadak dari pohon induknya. Cara pemisahan terdiri 2 cara:
1.Cara irisan bertahap
oIris ? bagian rimpang anakan dan biarkan 10 hari.
oLanjutkan irisan terdahulu sampai setengah bagian rimpang dan biarkan selama 10 hari.
oIris kembali sampai ? bagian dan biarkan kembali 10 hari. Setelah itu anakan dapat dilepas dari pohon induk.
2.Cara irisan langsung
oIris rimpang anakan sampai putus tetapi jangan diambil dari rumpun.
oBiarkan irisan rimpang hidup selama beberapa bulan.
oGali tanah di sekitar anakan itu dan angkat dengan cara putaran.
2) Teknik Penyemaian Benih
Pembibitan dengan biji terdiri atas tiga tahap yaitu pengecambahan, penumbuhan tunas dan pembesaran bibit.
1.Pengecambahan biji
oAmbil buah tua yang jatuh atau buah di pohon yang kulitnya berwarna merah atau coklat kehitaman.
oRendam buah di dalam air dan kupas kulitnya serta daging buah dengan cara digosok.
oTiriskan biji dan jemur sampai kering. Biji kering dapat disimpan sampai setahun dalam wadah yang bersih, kering dan tertutup.
oRendam biji di dalam air yang mengandung Dithane M-45 (2cc/liter) selama 6-12 jam untuk biji lunak dan 2-3 hari untuk biji keras. Perendaman biji di dalam lumpur selama 4 hari menghasilkan biji yang lebih cepat berkecambah.
oMasukkan biji basah ke dalam kantung plastik, polybag karung untuk merangsang perkecambahkan. Semprotkan air ke dalamnya, ikat dan taruh di tempat teduh.
oBiji berkecambah setelah beberapa minggu: palem putri 2-4 minggu, palem merah 2-4 minggu, palem botol 8-16 minggu dan palem raja 2-4 minggu.
oBiji yang baru berkecambah disimpan di dalam wadah berisi media mos (gambut) lembab 2-3 hari sampai radikula (calon akar) muncul.
2.Penumbuhan tunas
oSiapkan media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
oMasukkan media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90% dari volume wadah.
oBenamkan 1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam rapat dan usahakan akar langsung menembus media.
oTaburkan selapis pasir .
oTutup wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
oAmati 2-3 hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup kembali.
oSetelah 1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki 2-4 lembar daun.
3.Membesarkan bibit
oBibit dengan 2-4 lembar daun ditanam di polibag, pot atau wadah lainnya.
oSiapkan media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan masukkan ke dalam wadah.
oCabut/congkel bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
oCelupkan akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
oTanamkan 1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
oSetiap 1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis tergantung besar tanaman dan jumlah media (ukuran polibag). Untuk polibag15-20 cm cukup diberi 1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
oSiram tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
oPelihara sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga tanaman dapat beradaptasi dengan sinar matahari terik.
3) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
1.Bibit dengan 2-4 lembar daun ditanam di polybag, pot atau wadah lainnya.
2.Siapkan media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan masukkan ke dalam wadah.
3.Cabut/congkel bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
4.Celupkan akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
5.Tanamkan 1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
6.Setiap 1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis tergantung besar tanaman dan jumlah media (ukuran polybag). Untuk polybag 15-20 cm cukup diberi 1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
7.Siram tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
8.Pelihara sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga tanaman dapat beradaptasi dengan sinar matahari terik.
4) Pemindahan Bibit
1.Siapkan media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
2.Masukkan media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90 % dari volume wadah.
3.Benamkan 1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam rapat dan usahakan akar langsung menembus media.
4.Taburkan selapis pasir .
5.Tutup wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
6.Amati 2-3 hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup kembali.
7.Setelah 1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki 2-4 lembar daun.

Pengolahan Media Tanam

1.Persiapan : Hanya palem botol dan palem merah yang biasa ditanam di dalam pot.
1.Sediakan pot, sebaiknya dari tanah liat, yang ukurannya sesuai dengan bibit/tanaman palem.
2.Siapkan media berupa tanah kebun, pasir dan humus/pupuk kandang (1:1:1) atau sekam padi, sabut kelapa dan pasir (1:2:1) dengan pH 6,5.
3.Tanamkan palem sampai seluruh akar dan 2-3 cm di atas pangkal batang terbenam di dalam tanah. Jika akar tidak terpendam semua, pertumbuhan menjadi lebih lambat.
4.Siram sampai media jenuh air.
2.Pengapuran : Tambahkan kapur dolomit 200 gram/10 kg media.
3.Pemupukan : Anakan ditanam di dalam wadah/media tanam yang berisi tanah kebun, pasir dan pupuk kandang (1:1: 2) atau sekam padi, tanah ladang dan pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan Furadan sebelum anakan ditanam.

Teknik Penanaman

1.Penentuan Pola Tanam : Pola tanam palem botol dan merah biasanya ditanam secara individual jadi jarak tanam tidak menjadi masalah. Selain ditanam di halaman secara indiovidu, palem putri dan raja sering dipakai sebagai pohon penghias sisi jalan . Jarak tanam untuk kedua palem tersebut antara 2,5-3 m.
2.Pembuatan Lubang Tanam : Lubang tanam disiapkan 2 minggu sebelum tanam. Buat lubang tanam 30 x 30 x 30 cm untuk tanah berpasir dan 50 x 50 x 50 cm untuk tanah liat. Jika tanaman yang akan ditanam sudah besar, lubang tanam disesuaikan dengan luasnya perakaran
3.Cara Penanaman : Masukkan tanaman ke lubang tanam dan timbun akar sampai pangkal batang dengan sisa tanah. Padatkan tanah di sekitar batang

Pemeliharaan Tanaman

1.Pemupukan : Dosis pemupukan tergantung umur tanaman:
1.Pemupukan anorganik: palem putri dan raja yang telah berukuran 3 m memerlukan 3-5 kg NPK. Palem berukuran 2-3 m memerlukan 1-2 kg NPK dan palem kecil berukuran kurang dari 2 m memerlukan 0,5-1 kg NPK.
2.Pemupukan organik: palem putri dan raja yang telah berukuran 3 m memerlukan 5-15 kg pupuk kandang. Palem berukuran 2-3 m memerlukan 2,5-5 kg dan palem kecil berukuran kurang dari 2 m memerlukan 1-2,5 kg. Frekuensi pemupukan anorganik 2-3 kali setahun dan organik 2-4 kali setahun.
2.Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan dan tergantung cuaca.

Demikian artikel Pedoman Budidaya Tanaman Palem, semoga bermanfaat.

Artikel Lainnya:
Budidaya Tanaman Palem


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/pedoman-budidaya-tanaman-palem.html
Category: articles
Budidaya Kedondong - Budidaya Petani. Untuk budidaya kedondong ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pada kesempatan ini blog budidaya petani mencoba menampilkan tentang Budidaya Buah Kedondong. Berikut Artikel tentang Budidaya Kedondong tersebut.

Buah Kedondong setiap daerah berbeda - beda namanya misalnya di  Indonesia & Malaysia namanya kedondong, di Filipina namanya hevi, kalau gway di Myanmar, mokah di Kamboja, kook kvaan di Laos, makak farang di Thailand, dan kalau di Vietnam namanya co'c . Tanaman kedondong berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara dan telah tersebar ke seluruh daerah tropis.
Jenis-jenis kedondong unggul yang banyak ditanam oleh petani antara lain kedondong karimunjawa, kedondong bangkok, dan kedondong kendeng. Kedondong karimunjawa merupakan kedondong yang buahnya berukuran besar. Produksi kedondong ini dapat terjadi sepanjang tahun. Bentuk buahnya lonjong dengan berat 0,7-1 kg/buah.
Manfaat buah kedondong manis kultivar unggul dimakan dalam keadaan segar, tetapi sebagian buah matang diolah menjadi selai, jeli, dan sari buah. Buah yang direbus dan dikeringkan dapat disimpan untuk beberapa bulan. Kedondong mentah banyak digunakan untuk rujak, dan acar. Daun mudanya yang dikukus dapat digunakan sebagai lalapan. Buah dan daunnya juga dijadikan pakan ternak. Kayunya berwarna coklat muda dan mudah mengambang, tidak dapat digunakan kayu pertukangan, tetapi kadang-kadang dibuat perahu. Ada juga yang memanfaatkan sebagai obat dari buah, daun, dan kulit batangnya, dan dari beberapa negara dilaporkan adanya pengobatan borok, kulit perih, dan luka bakar. Tiap 100 gram bagian buah yang dapat dimakan mengandung 60-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa, 0,85- 3,60 gram serat. Daging buahnya merupakan sumber vitamin C dan besi; buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10%. [baca juga tentang manfaat buah kedondong bagi kesehatan]
Daerah penanaman kedondong banyak ditanam di Asia Tenggara. Di Indonesia daerah penghasil kedondong salah satu diantaranya adalah Karimunjawa (Jepara, Jawa Tengah).
Untuk syarat tumbuh pohon kedondong dapat dilihat di artikel Budidaya Petani yang berjudul " Syarat Tumbuh Pohon Kedondong "

Persyaratan benih antara lain :
  • Benih Kedondong berasal dari tanaman induk yang sehat.
  • Benih yang dibeli di toko atau distributor harus yang memiliki persen kecambah sekitar 80% dan persen kemurniannya juga perlu diperhatikan.
  • Benih yang berasal dari pembiakan vegetatif harus dari bagian tanaman yang sehat dan dewasa.
  • Benih dapat disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam agar benih dapat tahan terhadap keadaan lingkungan.
Penyiapan Benih
  • Pengadaan benih kedondong dapat dilakukan secara generatif atau dengan vegetatif. Secara generatif adalah dengan menggunakan biji. Biji dapat terjadi dari penyerbukan sendiri maupun dari penyerbukan silang. Oleh karena itu benih yang berasal dari biji, setelah tumbuh dewasa sifat-sifat dari induknya akan berbeda. Sehingga kebanyakan orang menggunakan pembiakan vegetatif untuk memperbanyak tanaman kedondong. Pembiakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara cangkok, stek batang atau dengan okulasi sambungan. Benih biasanya tidak disimpan akan tetapi langsung ditanam di lapangan setelah dilakukan pembiakan baik pembiakan secara vegetatif maupun generatif.
Teknik Penyemaian Benih
  • Benih dapat disemai terlebih dahulu pada tempat pesemaian khusus. Tempat pesemaian ini biasanya dibuat dengan naungan dan pinggirnya ditutup dengan jaring kawat untuk melindungi benih dari gangguan hewan. Penyemaian dilakukan dengan menggunakan tanah humus atau tanah dicampur dengan kotoran hewan, setelah tumbuh 4-5 daun dapat dipindahkan ke dalam polybag. Pemindahannya dilakukan dengan hati-hati karena akar tanaman dapat rusak. Benih disemai pada waktu 2-3 minggu sebelum tanam.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
  • Semai sebaiknya disiram setiap pagi dan sore hari. Penyiraman menggunakan gembor yang lubang-lubangnya kecil sehingga kucuran air tidak merusak tanah pesemaian. Apabila biji yang tumbuh terlalu banyak dan rapat maka perlu dijarangi. Apabila ada gejala-gejala benih yang terkena serangan hama maka penyemprotan pestisida dapat dilakukan dengan dosis yang rendah.
Pemindahan Bibit
  • Setelah bibit sudah mencapai pertumbuhan yang baik dengan pertumbuhan daun antara 10-15 helai maka bibit siap ditanam dilapangan. Waktu pemindahan bibit dilakukan pada pagi hari/sore hari ketika udara masih sejuk. Setelah bibit dipindahkan dapat dilakukan penyiraman.
Persiapan Pengolahan Media Tanam
  • Sebelum membuka kebun, harus direncanakan dahulu. Kondisi tanah seperti halnya pH tanah perlu diukur dahulu dengan menggunakan pH-tester. Dengan mengetahui pH tanah maka dapat diketahui apakah tanah perlu pengapuran atau tidak. Selain pH tanah, perlu juga dilakukan analisis tanah dengan mengamati jenis tanah dan kesuburannya. Apabila tanah kurang subur maka perlu dilakukan pemupukan awal. Pemupukan awal biasanya dengan menggunakan pupuk kandang. Penetapan waktu penanaman juga sangat penting, untuk tanaman kedondong diusahakan ditanam pada awal musim hujan. Kemudian melakukan pengukuran luas areal penanaman sehingga dapat diketahui kebutuhan benih yang akan ditanam. Tanaman kedondong dapat berbuah lebat dan tajuknya menyebar sehingga jarak tanam antar pohon juga harus lebar. Produksi untuk setiap pohon bisa bermacam-macam tergantung jenis/varietas kedondong yang ditanam.
Pembukaan Lahan
  • Supaya tanaman kedondong tumbuh subur, maka hendaklah seluruh kebun dibajak atau dicangkul. Biayanya memang cukup banyak, tetapi biaya ini tidak akan sia-sia dibandingkan dengan hasil kebun yang akan didapat. Bagi tanah yang kurang baik pembuangan airnya, hendaklah dibuat saluran-saluran pembuangan air, umpamanya bagi tanah yang rendah, padat, dan sebagainya.
Pembentukan Bedengan
  • Pada umumnya penanaman kedondong tidak perlu menggunakan bedengan-bedengan. Akan tetapi, bila lahan sering digenangi air maka pembuatan bedengan sangat diperlukan.
Pengapuran
  • Kondisi pH tanah yang terlalu asam akan menghambat pertumbuhan tanaman kedondong. Untuk manaikkan pH tanah maka perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang diberikan biasa adalah dolomit. Mengenai jumlah kapur yang diberikan disesuaikan dengan besarnya keasaman tanah. Cara pengapuran dilakukan dengan penaburan pada waktu setelah pembajakan atau pada waktu pembuatan lubang tanam (diberikan untuk setiap lubang).
Pemupukan
  • Pada tanah yang kurang subur akibat kandungan humus hanya sedikit, atau tanah itu padat, maka hendaklah tanah tersebut ditanami pupuk hijau terlebih dahulu. Tanaman yang ditanam sebagai pupuk adalah tanaman yang dapat mengahasilkan unsur hara nitrogen (N) dan unsur-unsur hara lainnya yang sangat diperlukan tanaman kedondong. Pemakaian pupuk kimia seperti urea, TSP, ZA dan lainnya juga dapat diberikan dengan dosis yang sesuai. Pemupukan dilakukan pada setiap lubang tanam pada waktu pembuatan lubang.
Pemasangan Ajir
  • Setelah tanah selesai dikerjakan, maka mulailah dipasang ajir pada tempat-tempat yang akan ditanami pohon kedondong. Kegunaan ajir tersebut ialah agar bibit pohon yang ditanam dapat berjajar dengan teratur.
Penentuan Pola Tanam
  • Jarak tanam untuk tanaman kedondong adalah 7,5-12 m. Jarak tanam untuk tanaman kedondong memang harus cukup lebar, sebab tanaman ini memiliki tajuk yang menyebar. Pola tanam ada dua macam, yaitu secara bujur sangkar atau segitiga. Menurut aturan bujur sangkar, pohon ditanam pada tiap-tiap sudut bujur sangkar, sedangkan menurut aturan segi tiga kedua pohon ditanam pada tiap-tiap sudut segi tiga. Supaya kita dapat memasang dengan baik, maka digunakanlah alat yang dianamakan square atau boleh juga dipakai hoekspiegel. Kalau kedua alat tersebut tidak ada, dapatlah dibuat alat sendiri.
Pembuatan Lubang Tanam
  • Dua atau tiga minggu sebelum menanam pohon kedondong, lubang harus dibuat terlebih dahulu di tempat ajir-ajir yang sudah dipasang. Ukurannya 1 X 1 X 0,50 m atau 1,80 X 0,80 X 0,50 m pada kebun yang telah dibajak atau dicangkul. Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan menggali lapisan tanah atas dan dinaikkan ke depan atau kanan kiri lubang. Kemudian tanah lapisan bawah digali dan dinaikkan ke belakang atau diratakan disekitar, maksudnya agar tanah bawah itu tidak bercampur dengan tanah disekitarnya. Pada permulaan musim penghujan, lebih kurang 15-30 hari sebelum menanam, lubang-lubang tanaman harus sudah selesai ditutup. Tutup lubang sekali-kali tidak boleh dipadatkan, biarkan saja supaya turun sendiri. Waktu menutup lubang, tanah galian dari lapisan bawah sedapat mungkin jangan dikembalikan. Untuk menutup, pakailah lapisan atas dan tanah di sekelilingnya. Akan lebih baik lagi kalau tanah itu dicampur dengan pupuk organis dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Apabila saat membuat lubang itu di dalamnya terdapat air, maka hal itu membuktikan bahwa pembuangan air kurang lancar, sehingga perlu dibuat saluran-saluran pembuangan lagi. Lubang tanam tidak perlu dibuat terlalu dalam, sebab akan berakibat akar pohon itu terlalu dalam masuk ke dalam tanah dan yang menjalar pada lapisan tanah sebelah atas menjadi kurang.
Cara Penanaman Pohon Kedondong
  • Waktu terbaik untuk menanam pohon kedondong ialah pada permulaan musim hujan, sebab selama musim hujan akan tumbuh banyak akar, sehingga dalam musim kemarau tidak akan kekurangan air. Bibit yang berasal dari pesemaian lebih baik dari pada yang berupa stump, sebab lekas tumbuh dan tidak mudah dihinggapi penyakit. Bibit yang berasal dari semai, sebelum ditanam polybagnya (dari keranjang bambu) harus dibuang; bila tidak maka akan mudah untuk menjadi sarang rayap dan akar-akarnya terganggu menembusnya. Pada waktu menanam, batas akar dengan batang harus setinggi permukaan tanah. Apabila tidak hujan maka hendaklah disiram tiap-tiap hari selama 1 minggu.
Penjarangan dan Penyulaman.
  • Pohon yang terlihat lambat pertumbuhannya dapat disulam dan digantikan bibit yang baru dan sehat. Penyulaman dilakukan pada 1-2 minggu setelah tanam. Penyulaman dilakukan dengan menggali tanah disekelilingnya dan mencabutnya kemudian tanah bekas lubang tanam dibiarkan lagi seperti halnya ketika sebelum penanaman dilakukan.
Penyiangan Tanaman Kedondong
  • Penyiangan dilakukan setelah pohon berumur 2-4 minggu setelah tanam. Gulma yang ada di sekeliling tanaman muda segera di cabut sampai akar-akarnya dan dapat dimasukkan dalam lubang khusus untuk dibuat kompos. Pencabutan harus hati-hati jangan sampai merusak akar pohon kedondong.
Pembubunan
  • Pembubunan jarang dilakukan karena pohon kedondong ditanam cukup dalam sehingga akar tidak terlihat dipermukaan. Pembubunan dapat dilakukan apabila musim hujan yang lebat sehingga air melimpah, tanah dapat dinaikkan ke sekeliling pohon agar air hujan tidak menggenang.
Perempalan
  • Bagi pohon yang hanya untuk sementara ditanam, lebih baik kalau tidak dirempal atau hanya sedikit yang dirempal, supaya lekas berbuah. Tetapi bagi tanaman untuk jangka panjang, haruslah diadakan perempalan beberapa kali, supaya pohon menjadi kuat dan bagus bentuknya. Pada saat pohon kedondong berbuah, sekali-kali jangan dilakukan perempalan. Tujuan perempalan adalah untuk membentuk pohon, pemeliharan, dan untuk mempermuda pohon. Perempalan dahan yang besar hendaklah dilakukan dengan hati-hati; jagalah agar dahan tersebut jangan sampai pecah. Luka bekas perempalan harus dilicinkan dengan pisau, kemudian dilumasi dengan parafin supaya jangan kemasukan air atau dihinggapi cendawan.
Pemupukan
  • Jika pohon ditanami pohon yang tetap, maka hanya tanah sekeliling pohon yang dipupuk. Tetapi jika tanah yang terluang diantara pohon-pohon tersebut juga ditanami dengan tanaman sela, maka tanah kebun itu harus dipupuk seluruhnya, setelah setahun ditanami. Cara memupuk pohon kedondong yang tetap adalah dengan menyebar pupuk di tanah sekeliling pohon itu. Luas lingkaran itu adalah sebesar lingkaran mahkota daun. Lebih baik kalau lingkaran pupuk itu lebih besar daripada lingkaran mahkota daun, sebab biasanya akar-akar yang mencari makanan, panjangnya sampai melampaui lingkaran mahkota daun. Untuk pupuk kandang lebih baik dibuat lubang sekeliling pohon dengan ukuran 40x40x30 cm. Pupuk dimasukkan ke dalamnya dan kemudian ditutup kembali. Untuk menjaga agar akar pohon tidak rusak, sebaiknya digali lubang yang mengelilingi pohon kearah luar (sejajar akar pohon). Macam pupuk yang baik bagi pohon buah-buahan ialah pupuk organis. Pupuk organis dapat berupa pupuk kandang, kompos, sampah, pupuk hijau. Penggunaan pupuk kimia dianjurkan jenis N : P2O5 : K2O = 2: 1: 1 untuk tanah yang subur, sedangkan untuk tanah yang kurus perbandingannya ialah 1: 2: 2
Pengairan dan Penyiraman
  • Pengairan dilakukan pada saat musim kemarau. Apabila pengairannya sulit maka dapat dilakukan penyiraman pada waktu pagi dan sore hari. Penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan gembor atau menggunakan penyedot diesel bila lokasi pengambilan air agak sulit.
Waktu Penyemprotan Pestisida
  • Penggunaan pestisida harus hati-hati sebab salah-salah dapat membuat serangga yang menguntungkan akan ikut mati. Penyemprotan dilakukan pada pagi buta (pagi sekali) ketika udara masih tenang dan serangga-serangga yang menguntungkan belum datang seperti halnya lebah.
Pengurangan Buah
  • Buah yang terlalu lebat dapat menurunkan kualitas buah itu sendiri. Selain buahnya akan berukuran kecil-kecil tetapi juga bentuknya akan jelek dan dahan-dahannya mudah patah. Sehingga penjarangan buah perlu dilakukan pada waktu bunga menjadi buah, hendaknya sudah mulai dilakukan penjarangan. Pertama-tama buah yang sakit dan rusak dibuang, kemudian yang dipandang perlu saja. Buah yang akan dibuang digunting tangkainya dengan gunting kecil atau dirompes (diuntir) dengan tangan.
Hama Tanaman Kedondong
  • Ulat perusak daun (Cricula trifenestrata Helf.). Ciri: ulat yang berwarna hitam dengan bintik putih dan bulunya berwarna berwarna putih, kepala dan perut berwarna merah-cerah. Panjang ulat sekitar 60 mm, dan pupanya berada di dalam kokon berwarna emas dan sering dijumpai bergerombol pada daun. Kupu betina berwarna coklat dengan rentangan sayap sekitar 75 mm. Telur berwarna putih keabu-abuan yang diletakkan secara berderet pada tepi daun atau cabang. Pengendalian: secara alami populasinya dan penyemprotan insektisida.
  • Kumbang (Podontia affinis Grond.). Ciri: kumbang berukuran besar, dengan kaki berwarna kuning. Sayapnya dengan 8 bintik gelap, panjang 10-12 mm. Pupa berada dalam tanah. Dewasanya bila terganggu akan menjatuhkan diri ke tanah. Telur berukuran 1,6 mm yang diletakkan pada permukaan bawah daun dan tertutup oleh substansi gelap. Betina hidupnya sekitar 3 bulan dan menghasilkan telur sekitar 500 butir. Perkembangannya 38-42 hari. Musuh alaminya berupa parasit telur Ooencyrtus podontiae.  Pengendalian: populasinya secara alami dan penyemprotan insektisida.
Penyakit Tanaman Kedondong
  • Penyakit pada pohon kedondong sama seperti pada tanaman buah-buahan lainnya. Jenis penyakit yang sering muncul ialah penyakit kulit (Phytopthora), Fusarium, Diplodia, Gloeosporium, Phoma, dll yang disebabkan oleh cendawan, bakteri atau virus. Penyakit biasanya menyerang bagian daun, buah, dan batang. Pengendalian: menggunakan fungisida zat-zat aditif lainnya seperti bubur bordo dan bubur belerang.
Gulma
  • Alang-alang, rumput-rumputan benalu dan lainnya yang tumbuh pada tanaman sering mengganggu pertumbuhan. Pemberantasan dilakukan dengan manual yaitu penyiangan dan dapat pula menggunakan herbisida.
Ciri dan Umur Buah Kedondong Siap Panen
  • Buah kedondong siap panen ialah yang sudah masak dengan warna hijau kekuningan dan berukuran cukup besar. Buahnya matang setelah 6-8 bulan setelah bunga mekar. Waktu pemanenan dilakukan pada pagi hari ketika buah masih segar.
Cara Panen
  • Dalam pemanenan haruslah diketahui cara yang baik agar tidak merusak buah. Untuk pohon kedondong pemanenan dilakukan dengan cara memanjat pohon dan memasukkan buah yang dipetik ke dalam keranjang. Dan kalau terlalu jauh letaknya dapat mempergunakan galah yang ujungnya diberi jaring. Buah dipetik dan dimasukkan ke dalam keranjang yang alasnya diberi sabut atau lumut. Memanen buah haruslah dipegang dalam telapak tangan, tidak di antara ujung jari. Sebab jika buah terkena kuku dapat rusak; apalagi kalau jari-jarinya berkuku panjang.
Periode Panen
  • Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap dengan memetik buah yang matang, sedangkan yang belum matang dan masih kecil tidak dipetik. Dengan cara ini buah yang belum matang dan masih kecil akan bertambah besar. Pemanenan dapat dilakukan pada bulan Januari-April karena pembungaan biasanya pada bulan Juli -Agustus.
Prakiraan Produksi
  • Buah kedondong pada jenis karimunjawa beratnya dapat mencapai 1 kg. Sehingga perkiraan produksi dalam satiap pohon dapat dihitung dengan rata-rata banyaknya buah per pohon per hektar. Perhitungannnya kadang-kadang tidak merata untuk setiap pohon, karena perbedaan jenis juga akan berbeda pula ukuran buahnya dan jumlah buah yang dihasilkan.
Pengumpulan Buah Pasca Panen
  • Setelah dipetik buah dikumpulkan dalam keranjang kemudian setelah keranjang penuh dapat dikumpulkan pada tempat yang beralas daun-daun pisang atau alas lain. Pengumpulan dilakukan di tempat yang teduh sehingga buah tetap terjaga kesegarannya. Dalam mengumpulkan buah harus hati-hati jangan terlalu kasar sehingga buah tidak memar atau luka. Sebab kalau luka akan cepat membusuk.
Penyortiran dan Penggolongan Buah
  • Setelah dikumpulkan kemudian buah disortir dan kemudian digolongkan menurut kematangan dan ukuran buahnya. Buah yang bagus akan dikirik kepada penjual besar (supermarket), sedangkan buah yang kecil untuk pasar lokal. Buah yang akan dikirim jauh, sebaiknya buah yang belum kelihatan masak, karena jika sudah masak akan terjadi pembusukan setelah sampai di tempat pengiriman. Buah yang masak sebaiknya langsung dikonsumsi.
Penyimpanan Buah Kedondong
  • Buah kedondong dapat disimpan ditempat yang dingin dengan menggunakan alat pendingin. Pendinginan dapat mengawetkan buah sampai beberapa minggu. Tempat penyimpanan harus bersih dan buah yang akan disimpan juga dicuci terlebih dahulu sampai bersih betul.
Pengemasan dan Pengangkutan Buah Kedondong
  • Setelah penyortiran, langkah selanjutnya ialah buah kedondong dikemas dengan dimasukkan ke dalam karung goni khusus yang berlubang atau dikemas dengan bok kardus atau juga dengan kayu yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat terhindar dari benturan langsung dengan benda keras lain. Setelah dikemas kemudian diangkut dengan alat transportasi.
Pengemasan Buah Kedondong
  • Pengemasan buah kedondong dalam peti kayu, berat bersih setiap peti kayu maksimum 25 kg, susunan buah dalam peti kayu kompak dengan setiap buah yang diberi pembungkus/ penyekat, atau kotak kotoran diberi penyekat dan lobang udara, susunan buah dalam kotak karton satu lapis dengan berat bersih kotak karton maksimum 10 kg. Untuk pemberian merek di bagian luar kotak kayu di beri label yang dituliskan antara lain :
  1. Nama barang.
  2. Jenis mutu.
  3. Nama/kode perusahaan/eksportir.
  4. Berat bersih.
  5. Produksi Indonesia.
  6. Tempat/negara tujuan. 
Demikian artikel tentang Budidaya Kedondong , semoga bermanfaat. 

baca juga artikel tentan  
Cara Budidaya Anggur
Budidaya Buah Kedondong


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/budidaya-kedondong.html
    Category: articles