Sunday, January 15, 2017

Cara Budidaya Lengkuas Cepat Sukses - Lengkuas adalah tanaman berbentuk umbi-umbian yang dapat tumbuh didataran tinggi maupun rendah. Lengkuas merupakan tumbuhan yang banyak memiliki manfaat bagi tubuh kita. Lengkuas dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit, karena didalam lengkuas terkandung senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain untuk obat, lengkuas juga dapat dimanfaatkan untuk bahan tambahan pada bumbu masakan. Jika tidak ada lengkuas dalam bumbu masakan khususnya masakan berkuah atau gulai, maka rasanya ada yang kurang.

gambar lengkuas yang baik
lengkuas ( Alpinia galanga )

Lengkuas atau orang jawa menyebutnya laos, dan dalam bahasa latin disebut ( Alpinia galanga ) merupakan salah satu dari banyak tanaman umbi-umbian yang memiliki banyak manfaat dan mudah kita dapatkan. Jika anda pergi kepasar-pasar sudah pasti akan menjumpai orang yang menjual lengkuas ini. Perlu anda tahu bahwa sebenarnya budidaya lengkuas ini bisa menghasilkan keuntungan lho. Cara menanamnya pun terbilang mudah, namun walaupun mudah jangan disepelekan lho. Ada tips dan Cara Budidaya Lengkuas Cepat Sukses.
Cara Budidaya Lengkuas Cepat Sukses
gambar lengkuas yang tumbuh subur ( foto pribadi wahyu hendro wibowo )
Cara Budidaya Lengkuas Cepat Sukses
gambar lengkuas yang tumbuh subur ( foto pribadi wahyu hendro wibowo )

Pada postingan kali ini saya akan memberikan tips dan Cara Budidaya Lengkuas Cepat Sukses yang bisa anda coba sendiri. Silahkan ikuti langkah-langkahnya dibawah ini.

Cara Budidaya Lengkuas Cepat Sukses

1. Siapkan lahan
Sebelum memulai menanam lengkuas ini maka siapkan dulu lahan yang akan ditanami lengkuas. Lahan yang akan ditanami adalah lahan yang memiliki tingkat kesuburan baik, tidak masalah apakah didataran tinggi atau dataran rendah yang penting lahan tersebut memiliki tingkat kesuburan yang cukup baik.

2. Pengolahan lahan
Setelah didapat lahan yang cocok, langkah selanjutnya adalah mengolah lahan yang akan ditanami lengkuas. Caranya dengan membajak atau membuat bedengan agar tanah menjadi gembur. Setelah tanah olah dan menjadi gembur, maka diamkan dulu selama kurang lebih satu atau dua minggu agar senyawa-senyawa racun dalam tanah hilang.

3. Memilih bibit lengkuas
Dalam memilih bibit lengkuas sebaiknya anda lakukan dengan mengambil langsung dari tanaman lengkuas yang berkualitas dan telah memiliki catatan panen terbaik. Jangan anda beli bibit dari pasar karena anda tidak tahu seluk beluknya. Bisa jadi bibit dari pasar itu tidak memiliki kualitas yang baik, jadi lebih baik anda pilih sendiri dari tanamannya langsung.

4. Penyemaian
Setelah mendapatkan bibitnya, langkah selanjutnya yaitu menyemaikan bibit lengkuas. Caranya dengan menyemaikan dengan tempat khusus yang diberi sekam padi. Hingga tumbuh tunas disetiap potongan lengkuas.

5. Proses penanaman
Setelah mendapatkan bibit terbaik, langkah selanjutnya adalah menanam pada lahan yang sudah dipersiapkan. Cara menanamnya cukup sederhana sekali, yaitu dengan membenamkan bibit lengkuas pada lubang yang telah dibuat pada lahan, lalu timbun kembali dengan tanah. Beri pagar agar tidak diganggu binatang dan hewan peliharaan. Selanjutnya tinggal dirawat dengan baik, jangan lupa beri pupuk dan siram secara rutin.

Demikianlah sedikit tips dari saya tentang bagaimana Cara Budidaya Lengkuas Cepat Sukses. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/01/cara-budidaya-lengkuas-cepat-sukses.html
Category: articles

A. Prospek Bisnis Pembibitan Mangga

bisnis pembibitan mangga sistem okulasi
Bisnis Pembibitan Mangga Sistem Okulasi. Siapa pun pasti mengenal mangga. Buah yang memiliki rasa asam dan manis dengan tekstur serat yang bernutrisi tinggi ini sudah lama dikenal masyarakat Indonesia. Selain rasa dan teksturnya, mangga juga memiliki aroma khas yang banyak disukai. Tingginya permintaan masyarakat terhadap buah ini tentu membuka peluang tersendiri, tidak terkecuali usaha pembibitan mangga. Selain untuk memenuhi kebutuhan perkebunan, bibit mangga juga banyak digunakan untuk pembuatan tabulampot mangga yang banyak diburu hobiis dan kolektor.
Di Indonesia, bibit mangga termasuk jenis bibit yang paling diburu selain bibit durian, jeruk, rambutan, jambu air, dan sirsak. Umumnya, bibit mangga yang paling diminati di antaranya mangga arumanis, manalagi, gedong gincu, dan indramayu. Selain jenis lokal tersebut, saat ini produksi bibit mangga introduksi juga mulai berkembang. Sebut saja mangga okyong, chok?anan, irwin, mahachanok, dan haden.

B. Persiapan Lokasi dan Perlengkapan Pembibitan Mangga

  1. Pilih lokasi pembibitan yang sesuai dengan syarat tumbuh mangga. Mangga akan tumbuh optimum pada ketinggian tempat 0?500 m dpl, suhu 24?30 C, curah hujan 750?2.000 mm/tahun, dan pH tanah 5,5?8. Selain itu, lokasi juga harus memiliki sumber air yang cukup. Sumber air bisa berasal dari sungai (air mengalir) atau membuat sumur.
  2. Siapkan sarana pembibitan berupa bedeng semai batang bawah, bedeng bibit hasil okulasi, dan lokasi pengolahan media tanam. Usahakan lokasi pembibitan dinaungi paranet dengan persentase naungan 60%.
  3. Siapkan prasarana pembibitan seperti cangkul, gembor, sprayer, dan polibag berukuran 18 cm x 12 cm yang berisi tanah (top soil) dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Alat dan bahan untuk melakukan teknik sambung, seperti pisau cutter dengan lebar 1 cm atau silet, plastik kemasan transparan untuk pengikat dengan ketebalan 0,003 mm dan lebar 0,5?1 cm, serta batang pisang. Untuk mencegah serangan cendawan dan semut, siapkan fungisida dan insektisida butiran.
  4. Siapkan biji mangga untuk persiapan tanaman batang bawah dengan kriteria berasal dari tanaman sehat, kuat, memiliki batang yang kokoh, dan perakaran yang baik. Biji harus berasal dari buah yang matang.
  5. Sementara itu untuk bahan okulasi, pilih entres dengan cabang setengah berkayu, tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda. Ciri-cirinya, memiliki warna kulit cokelat muda kehijauan. Entres yang berasal dari cabang tua akan tumbuh lambat dan persentase keberhasilannya lebih rendah. Selain itu, usahakan cabang entres tidak berdaun

C. Persiapan Bahan Tanam Pembibitan Mangga

a. Batang Bawah

  1. Pilih biji mangga yang berasal dari buah segar dan berukuran sedang. Bersihkan biji dari daging buah dan kulit biji yang melekat. Kering anginkan di tempat teduh yang terhindar dari sinar matahari langsung.
  2. Sementara itu, buat bedeng semai dengan ukuran lebar 80 cm, tinggi 15 cm, dan panjang menyesuaikan dengan kontur. Tanam biji dengan cara membenamkannya ke dalam tanah dengan posisi pusar (hilum) menghadap ke bawah. Beri jarak 15?20 cm untuk penanaman berikutnya.
  3. Tambahkan fungisida dan insektisida butiran dengan dosis sesuai anjuran.
  4. Buat naungan di bedengan menggunakan paranet untuk menaungi bibit selama 4 bulan hingga batang bawah memiliki tinggi 30?50 cm.
  5. Siram bibit batang bawah secara teratur 2?3 hari sekali.
  6. Setelah berumur sekitar 4 bulan, bibit diseleksi untuk mendapatkan bibit batang bawah yang kokoh.
  7. Pilih bibit yang memiliki pertumbuhan baik, terlihat dari jumlah daun, warna daun hijau, tinggi batang 30?50 cm, batang berbentuk tegak lurus, dan keadaan akar normal. Sementara itu, pisahkan bibit apkir yang memiliki pertumbuhan abnormal seperti batang bengkok, rasio panjang akar dan tinggi batang tidak seimbang, terserang hama dan penyakit, serta daun telihat roset atau mengecil.
  8. Pindahkan bibit sehat yang dipilih ke dalam polibag yang berisi media tanam.
  9. Simpan bibit di bawah naungan paranet 60%.
  10. Siram dengan teratur dan lakukan pengendalian hama dan penyakit jika diperlukan.
  11. Setelah bibit berumur sekitar 8 bulan sejak semai dengan jumlah ruas sebanyak 2 buah, bibit siap untuk dijadikan batang bawah dalam teknik okulasi.

b. Mata Entres

  1. Pilih mata entres yang berukuran besar, menonjol, terlihat segar, dan sehat, tetapi belum mekar (plast). Pastikan mata entres berasal dari cabang dengan jaringan kambium yang masih aktif. Ciri-cirinya, kulit mudah dikupas dan bagian kambium berwarna putih terlihat lembap dan berair.
  2. Gunakan entres dari pohon indukan dengan varietas yang jelas dan bersertifikat. Entres dapat dibeli di Balai Benih Induk atau penangkar terpercaya.
  3. Simpan entres di dalam batang pisang atau dalam kardus yang dilapisi kertas koran basah maksimum 4?5 jam.

D. Tahapan Okulasi Bibit Mangga

  1. Lakukan okulasi pada pagi hari pukul 07.00?11.00. Pasalnya, pada waktu tersebut kambium tanaman dalam kondisi aktif dan optimum. Proses okulasi yang melebihi waktu tersebut akan menyebabkan daun menjadi layu dan mata tunas cepat mengering.
  2. Sterilkan alat-alat sebelum melakukan okulasi. Pastikan pisau atau cutter yang digunakan dalam keadaan tajam dan tidak berkarat.
  3. Buang daun yang berada di bawah tempat yang ditentukan untuk penyayatan.
  4. Buat sayatan melintang berbentuk huruf U terbalik sepanjang 2?3 cm dan lebar 1?1,5 cm pada batang bawah. Pastikan sayatan berada 20?30 cm dari permukaan tanah. Tujuannya, untuk menyiapkan tem-pat jika okulasi pertama tidak berhasil. Okulasi kedua dapat dilakukan di bawah okulasi pertama dengan arah yang berlawanan. Begitu pula okulasi ketiga, dapat dilakukan di bawah okulasi kedua dengan arah yang berlawanan. Proses okulasi tersebut dilakukan dengan selang waktu tiga minggu agar tanaman tidak mengalami stres.
  5. Potong sayatan tersebut, sisakan sepertiga sayatan di batang untuk tempat menempelkan mata tunas.
  6. Sementara itu, kupas pola mata entres dari atas ke bawah dengan ukuran sayatan yang lebih kecil dari sayatan batang bawah. Sebaiknya, mata entres disayat dengan satu gerakan searah tidak putus dan dibuat agak dalam hingga menembus kayu agar kambium tetap terbawa.
  7. Bersihkan lapisan kayu yang masih menempel pada mata entres.
  8. Tempelkan mata entres dengan cara menyisipkannya pada sepertiga bagian batang bawah yang telah disayat. Pastikan posisi mata entres mengarah ke atas dan tidak tertutup oleh sepertiga sayatan batang bawah.
  9. Ikat bidang tempel menggunakan lembaran plastik yang telah disediakan. Lakukan pengikatan dari bagian bawah ke bagian atas bidang tempel, usahakan mata entres tidak tertutup tali pengikat. Pengikatan dilakukan hati-hati jangan sampai terlalu kencang atau longgar. Ikatan yang terlalu kencang dapat mengganggu proses penyatuan batang bawah dan entres, sedangkan ikatan yang longgar dapat menyebabkan air masuk ke bidang tempel dan menyebabkan kebusukan.
  10. Letakkan bibit hasil okulasi di tempat teduh yang terhindar dari sinar matahari secara langsung.

E. Pemeliharaan Bibit Mangga

  1. Potong pucuk atau titik tumbuh batang bawah untuk mendorong tumbuhnya mata tunas tempel. Dengan demikian, pertumbuhan mata tunas dan batang bawah akan seimbang.
  2. Siram bibit dengan rutin dua hari sekali. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati agar air tidak masuk ke dalam ikatan.
  3. Amati pertumbuhan mata entres. Pada minggu kedua sampai ketiga setelah okulasi, mata entres mulai tumbuh. Buka perlahan ikatan paling atas dengan menggunakan silet.
  4. Perhatikan mata entres hasil okulasi. Jika mata entres berwarna hijau, segar, tidak kering dan tidak patah, artinya okulasi berhasil. Sebaliknya, mata tunas yang mengering dan berwarna cokelat kehitaman menunjukkan okulasi tidak berhasil.
  5. Setelah tunas berkembang dan mempunyai 2?3 helai daun dewasa yang siap berfotosintesis, lakukan pemotongan batang bawah 2?3 cm di atas tempat tunas tumbuh.
  6. Agar pertumbuhan tunas entres maksimal, potong mata tunas yang tumbuh liar pada batang bawah.
  7. Lakukan pemupukan seminggu sekali menggunakan pupuk daun dengan konsentrasi 2 cc/l air. Pemupukan bisa juga dilakukan menggunakan pupuk NPK yang dilakukan sebulan sekali dengan dosis 1?2 g/tanaman.
  8. Lakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman, seperti hama, gulma, dan penyakit.
  9. Lakukan pemeliharaan bibit okulasi ini minimum dua bulan hingga bibit siap jual.

F. Kendala dan SolusiBisnis Pembibitan Mangga


Kendala
Solusi
Kegagalan okulasi
  1. Lakukan okulasi dengan teliti dan steril.
  2. Gunakan cutter atau silet yang tajam dan terbebas dari karat.
  3. Lakukan proses pada pagi atau sore hari agar mata tunas entres tidak cepat layu.
  4. Lakukan okulasi dengan cepat agar mata tunas tidak mengering.
Sulit mendapatkan mata tunas entres yang bersertifikat Mencari penyedia entres yang terpercaya dan telah tersertifikasi. Biasanya, sumber tunas pucuk tersedia di Balai Benih Induk.
Tingginya serangan busuk akibat cendawan
  1. Penataan jarak antartanaman agar tidak terlalu rapat.
  2. Pisahkan bibit yang terserang.
  3. Jika serangan cukup parah, semprotkan pestisida tepat jenis dengan dosis sesuai dengan yang tertera pada kemasan.

G. Analisis Usaha Pembibitan Mangga

a. Asumsi

  1. Lahan yang digunakan merupakan lahan sewa seluas 500 m?.
  2. Target produksi sebanyak 10.000 bibit dengan masa produksi 10 bulan (8 bulan pemeliharaan batang bawah dan 2 bulan pemeliharaan setelah okulasi).
  3. Bahan tanam berupa benih mangga batang bawah dan entres sepanjang satu meter (jumlah mata tunas rata-rata 10 buah/entres).
  4. Persentase berkecambah benih sebesar 80%.
  5. Persentase bibit siap tanam sebesar 80%.
  6. Kebutuhan benih untuk target produksi 10.000 bibit adalah 15.625 benih.
    Kebutuhan benih = Target produksi x 100/persentase berkecambah x 100/persentase bibit siap tanam
    = 10.000 x 100/80 x 100/80
    = 15.625 benih
  7. Persentase kerusakan polibag sebesar 3%.
  8. Jumlah polibag per kg sebanyak 1.000 buah.
    Kebutuhan polibag = (jumlah bibit + (jumlah bibit x persentase kerusakan)) : jumlah polibag/kg
    = (10.000 + (10.000 x 3%))/1.000
    = 10,3 kg
    = 11 kg
  9. Media tanam berupa tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
  10. Pembelian tanah menggunakan mobil colt berkapasitas 7 m?.

b. Rincian Biaya

?Biaya Investasi


Komponen
Harga Satuan (Rp)
Jumlah
Satuan
Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 500 m2
400.000
1
Tahun
400000
Paranet
875.000
2
Gulung
1750000
Bambu
7.500
25
Batang
187500
Pembuatan sumur
2.000.000
1
Paket
2000000
Pemasangan instalansi listrik
250.000
1
Paket
250000
Pompa air
750.000
1
Buah
750000
Sprayer
350.000
1
Buah
350000
Saung (barak)
1.000.000
1
Paket
1000000
Alat okulasi
375.000
3
Paket
1125000
Peralatan pertanian
350.000
1
Paket
350000
Sungkup plastik
300.000
1
paket
300000
Total biaya investasi
8.462.500

?Biaya Tetap per Periode


Komponen
Masa Pakai (bulan)
Harga
Penyusutan
Total Biaya (Rp)
Penyusutan sewa lahan
12
400.000 10/12 x Rp400.000
333.333
Penyusutan
paranet
36
1.750.000
10/36 x Rp1.750.000
486.111
Penyusutan bambu
12
187.500 10/12 x Rp187.500
156.250
Penyusutan sumur
180
2.000.000
10/180 x Rp2.000.000
111.111
Penyusutan instalasi listrik
60
250.000 10/60 x Rp250.000
41.667
Penyusutan pompa air
96
750.000 10/96 x Rp750.000
78.125
Penyusutan sprayer
36
350.000 10/36 x Rp350.000
97.222
Penyusutan saung 60 1.000.000 10/60 x Rp1.000.000 166.667
Penyusutan alat okulasi 36 375.000 10/36 x Rp375.000 104.167
Penyusutan peralatan pertanian 24 350.000 10/24 x Rp350.000 145.833
Penyusutan sungkup 36 300.000 10/36 x Rp300.000 83.333
Total biaya tetap 1.803.819

?Biaya Variabel per Periode


Komponen
Harga Satuan(Rp)
Jumlah
Satuan
Total Biaya
Polibag
25.000
11
Kg
275.000
Plastik okulasi
35.000
10
Kg
350.000
Kompos
10.000
50
Karung
500.000
Tanah
300.000
1
Bak colt
300.000
Arang sekam
10.000
20
Karung
200.000
Entres
6.000
1.500
Batang
9.000.000
Benih mangga
300
15.625
Buah
4.687.500
PupukNPK
3.000
70
Kg
210.000
Pestisida
100.000
1
Kg
100.000
Pembukaan lahan
100.000
1
Borongan
100.000
Biaya listrik
50.000
10
bulan
500.000
Tenaga borongan pengisian media
50
10.000
Polibag
500.000
Tenaga borongan okulasi
1.250
12.000
Polibag
15.000.000
Biaya tenaga kerja tetap
300.000
10
bulan
3.000.000
Total biaya variabel
34.722.500
?Total Biaya per Periode
Total biaya operasional
= Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp1.803.819 +Rp34.722.500
= Rp36.526.319

c. Pendapatan dan Keuntungan Bisnis Pembibitan Mangga

?Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah bibit siap salur x Harga bibit
= 10.000 x Rp10.000
= Rp100.000.000
?Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan?Total biaya operasional
= Rp100.000.000? Rp36.526.319
= Rp63.473.681

d. Kelayakan usaha

?R/C rasio
Rasio R/C
= Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp100.000.000 : Rp36.226.319
= 2,74
R/C lebih dari satu artinya usaha layak dijalankan. R/C 2,74 artinya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,74.
?Pay Back Period
Pay back period (titik balik modal atau titik impas) adalah perbandingan antara total investasi dengan keuntungan yang diperoleh.
Payback period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 10 bulan
= (Rp8.462.500 : Rp64.141.181) x 10 bulan
= 1,33 bulan

reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-pembibitan-mangga-sistem-okulasi.html
Category: articles

Dasar Pertanian - Budidaya Jambu Air Dalam Polybag menjadi alternatif bagi banyak orang yang tidak mau repot menanam jambu air dipekarangan. Biasanya menanam tanaman didalam polybag ini untuk jenis tanaman usia pendek seperti sayuran. Tapi apakah menanam jambu air dalam polibag juga bisa? Terus kalaupun bisa, apakah budidaya jambu air didalam polybag dapat tumbuh maksimal? Mungkin ada pertanyaan seperti ini yang selalu dibenak anda semua. Sebenarnya budidaya tanaman buah didalam polybag ini bisa dikatakan cukup efektif dan mudah untuk dilakukan. Karena menanam buah didalam polybag akan membuat perawatan tanaman menjadi lebih mudah, selain itu tanaman bisa dipindah-pindahkan. Yang paling penting dalam budidaya buah jambu air didalam polybag ini adalah ketelatenan kita dalam merawatnya.

Jika anda ingin menanam buah jambu air didalam polybag ini, ada beberapa syarat yang harus dilakukan. Apa saja syarat tersebut berikut penjelasannya.

menanam buah jambu air didalam polybag


1. Menentukan Ukuran Polybag

Untuk memilih jenis ukuran polybag harus disesuaikan dengan bibit tanaman. Biasanya jika yang ditanam adalah jenis tanaman buah, maka ukuran polybag harus cukup besar, minimalnya berdiamter 10 cm.

2. Perhatikan Kualitas Polybag

Jika ingin berhasil dalam budidaya tanaman dalam polybag, maka kualitas polybag juga harus bagus. Anda bisa memilih sendiri jenis polybag yang berkualitas baik. Jangan anda pakai polybag yang mudah robek.

3. Tekstur Tanah Gembur

Jika anda ingin menanam jambu air dalam polybag, maka tekstur tanah harus gembur, selain itu anda harus mencampurkannya dengan pupuk kandang dan sekam padi. Kenapa harus bahan tersebut? Karena pupuk kandang dan sekam padi merupakan bahan yang bagus untuk membentuk tanah semakin subur, dan juga polybag tidak akan terasa berat jika dipindahkan.

4. Rajin Menyiram

Untuk mendapatkan hasil maksimal budidaya jambu air dalam polybag ini, anda harus rajin menyiram tanaman dipagi dan sore hari.

Jadi pada intinya Budidaya Jambu Air Dalam Polybag ini bisa anda lakukan dan juga akan maksimal jika anda benar-benar rajin merawatnya, tahu bagaimana tips budidaya tanaman dalam polybag. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/09/bisakah-budidaya-jambu-air-dalam-polybag.html
Category: articles

A. Prospek Bisnis Kopi

bisnis berkebun kopi
Bisnis Kebun Kopi. Tren meminum kopi sebagai gaya hidup tidak hanya terjadi di luar negeri. Di Indonesia, meminum kopi juga sudah menjadi kebiasaan yang terus bertambah jumlah "pengikutnya". Secara tidak langsung, kondisi ini ikut meningkatkan permintaan kopi domestik. Berdasarkan survei, rata-rata permintaan kopi dalam negeri pada periode 1984?2008 meningkat dengan laju 4,32% per tahun. Sementara itu, rata-rata peningkatan konsumsi kopi di Benua Asia serta Benua Amerika dan Eropa masing-masing sebesar 5?8% dan 8% per tahun. Adanya tren dan peningkatan permintaan kopi membuka peluang usaha untuk bertanam kopi. Terlebih, peluang ekspor ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, dan Inggris juga terbuka lebar.

B. Persiapan Lahan Bertanam Kopi

  1. Pastikan lahan yang akan digunakan memenuhi 1. persyaratan tumbuh sesuai dengan jenis kopi yang akan ditanam. Secara umum, kopi arabika dan robusta dapat tumbuh optimal pada tanah yang memiliki pH 5?7 serta kandungan hara dan organik tinggi.
    - Kopi arabika cocok tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian tempat 1.000-2.100 m dpl dengan curah hujan berkisar antara 1.000-1.500 mm/tahun dan suhu rata-rata 16-22 C.
    - Kopi robusta cocok tumbuh di daerah dengan ? ketinggian 400?1.200 m dpl, curah hujan maksimum 2.000 mm/tahun, dan suhu 20?28 C.
  2. Lakukan pembersihan lahan secara manual atau kimiawi menggunakan herbisida pada 1?2 bulan menjelang penanaman.
  3. Tentukan jarak tanam kopi. Umumnya, kopi dapat tumbuh optimum dengan jarak tanam 3 x 3 meter, 2,5 x 2,5 meter, atau 2 x 2 meter tergantung pada keinginan petani kopi.
  4. Buat lubang tanam satu bulan sebelum penanaman. Ukuran lubang tanam idealnya 60 x 60 x 60 cm. Sementara itu, jarak tanam dapat bervariasi. Pada saat 3?4 minggu sebelum penanaman, berikan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) ke dalam lubang tanam.

C. Pilih Jenis Kopi yang Sesuai

  1. Pilih jenis kopi yang akan ditanam sesuai dengan lokasi penanamannya. Jika lokasi yang akan ditanami berada pada ketinggian 1.000?2.100 meter dp, maka jenis kopi yang cocok adalah kopi arabika. Sementara itu, jika lokasi berada di ketinggian 400?1.200 mdpl, kopi yang cocok ditanam adalah kopi robusta.
  2. Pastikan bibit kopi yang akan ditanam berasal dari tanaman kopi yang telah berbuah minimum 2?3 tahun. Selain itu, bibit juga dapat dibeli di perusahaan pembibitan yang sudah memiliki sertifikasi.
Perbandingan Ciri Fisik Antara Biji Kopi Jenis Arabika dan Robusta

Arabika
Robusta
Rendemen 18-20% Rendeman 20-22%
Bentuknya agak memanjang dan bidang cembungnya tidak terlalu tinggi Biji kopi agak bulat
Ujung biji lebih mengilap, tetapi jika dikeringkan berlebihan akan terlihat retak atau pecah Lengkungan biji lebih tebal dibanding- kan dengan jenis arabika
Celah tengah (center cut) di bagian datar (perut) tidak lurus memanjang ke bawah, tetapi berlekuk Garis tengah (parit) dari atas ke bawah hampir rata
Untuk biji yang sudah diolah, kulit ari kadang-kadang masih menempel di celah atau parit biji kopi Untuk biji yang sudah diolah, tidak terdapat kulit ari di lekukan atau bagian parit

D. Penanaman Bibit Kopi Sesuai Prosedur

  1. Siapkan bibit siap tanam yang berumur 5?6 bulan dan tinggi batang 20?40 cm.
  2. Sobek polibag secara hati-hati. Usahakan media tanah jangan sampai pecah atau terpisah dari bibit.
  3. Tempatkan bibit ke dalam lubang tanam. Pastikan bibit terletak tepat di bagian tengah lubang tanam.
  4. Masukkan tanah dan padatkan agar bibit tetap tertanam kokoh.
  5. Untuk mengurangi penguapan, potong daun bibit hingga tersisa sepertiganya.

C. Perawatan Tanaman Kopi

  1. Lakukan penyulaman untuk mengganti bibit yang mati atau rusak agar produktivitas ke depannya tetap baik. Penyulaman dilakukan hingga tanaman kopi berumur dua tahun. Waktu yang tepat untuk penyulaman adalah pada akhir musim kemarau.
  2. Lakukan pemupukan setiap enam bulan. Untuk kopi yang berumur di bawah dua tahun, rasio pupuk urea, SP-36, dan KCl yang digunakan adalah 2 : 2 : 1 dengan dosis 200 gram per tanaman. Sementara itu, untuk tanaman kopi yang berumur di atas dua tahun, rasio pupuk urea, SP-36, dan KCl yang diberikan adalah 2 : 2 : 2 dengan dosis per tanaman sebanyak 600 gram. Tambahkan pula kompos untuk tanaman berumur di bawah dua tahun dan di atas dua tahun masing-masing sebanyak 250 gram dan 500 gram.
  3. Kendalikan gulma, hama, dan penyakit yang menyerang.
  4. Lakukan pendangiran dua kali dalam setahun dengan cara mencangkul tanah di radius piringan 30?50 cm dari titik tanam. Pendangiran dapat membantu keefektifan penyerapan unsur hara saat pemupukan.
  5. Pangkas pucuk tanaman setelah tinggi tanaman kopi mencapai 120?140 cm. Adanya pemangkasan dapat menghambat pertumbuhan ke arah atas. Pasalnya, pertumbuhan cabang yang dikehendaki sebenarnya mengarah ke samping sehingga memudahkan pemanenan (pemetikan buah kopi). Selain itu, pemangkasan juga dilakukan untuk memotong tunas wiwil yang tidak dikehendaki. Pemangkasan biasanya dilakukan 1?2 kali setiap tahun.

D. Pemanenan Kopi

  1. Lakukan pemanenan saat buah kopi berwarna merah tua. Hindari memetik buah yang masih hijau (belum matang). Umumnya, tanaman kopi mulai menghasilkan buah pada umur 3?4 tahun.
  2. Petik buah secara manual menggunakan tangan.
  3. Kumpulkan di keranjang panen. Petani kopi dapat menjual langsung buah kopi kepada pengepul. Namun, beberapa petani kopi biasanya menjual dalam bentuk biji kopi kering. Berikut tahapan pengolahan buah kopi menjadi biji kopi.
  • Pengeringan buah
  • Pengupasan kulit buah
  • Pengeringan biji
  • Pengupasan kulit tanduk
  • Pengupasan kulit ari
  • Pengeringan akhir
  • Sortasi biji dan pengemasan

E. Kendala dan Solusi Bisnis Kebun Kopi


Kendala
Solusi
Pemasaran buah kopi yang sulit Selain dijual dalam bentuk mentah (buah kopi basah). Petani dapat menjual dalam bentuk kering melalui serangkaian proses pengeringan. Selain itu, kualitas buah kopi yang hendak dijual diusahakan memiliki tingkat kematangan yang seragam. Hal ini dapat membuat "posisi tawar" petani lebih tinggi.

F. Analisis Usaha Bisnis Kebun Kopi

a. Asumsi

  1. Lahan yang digunakan merupakan lahan pribadi seluas satu hektare.
  2. Reinvestasi dilakukan setiap lima tahun.
  3. Masa produksi kopi selama 17 tahun dan mulai menghasilkan pada tahun ke-4.
  4. Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk jarak tanam 2,5 x 2,5 adalah 1.600 bibit. Pengadaan bibit ditambahkan 25% untuk bibit sulam.
  5. Harga kopi diasumsikan sebesar Rp25.000.

b. Rincian Biaya

Biaya investasi bertanam kopi


Komponen
Harga
Jumlah
Investasi
Tahun
ke-1
Tahun
ke-5
Tahun
ke-10
Tahun
ke-15
Hand sprayer 350.000
2 Buah
700.000 700.000 700.000
700.000
Cangkul
50.000
10 Buah
500.000 500.000 500.000
500.000
Garpu
50.000
8 Buah
400.000 400.000 400.000
400.000
Pompa air dan selang
1.000.000
1 Buah
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
Wheel barrow 200.000
3 Buah
600.000 600.000 600.000
600.000
Ember
25.000
10 Buah
250.000 250.000 250.000
250.000
Sabit
20.000
5 Buah
100.000 100.000 100.000
100.000
Ajir
500
1.600 Buah
800.000
-
-
-
Biaya investasi 4.350.000
3.550.000
3.550.000
3.550.000
Total biaya investasi
15.000.000

Biaya variabel bertanam kopi

Komponen
Harga
(Rp)
Jumlah
Satuan
Biaya Input
Bibit kopi
5.000
2.000
Bibit
Bibit tanaman pelindung
3.000
88
Bibit
Pupuk kandang
500
800
Kg
PupukNPK
3.000
640
Kg
Pestisida
75.000
2
Kg
Herbisida
75.000
2
Liter
Biaya Tenaga kerja
Persiapan lahan
35.000
60
HOK
Pembuatan lubang tanam
35.000
38
HOK
Penanaman pohon pelidung
35.000
8
HOK
Penanaman bibit kopi
35.000
22
HOK
Penyulaman
35.000
5
HOK
Pendangiran
35.000
36
HOK
Pemupukan
35.000
25
HOK
Penyiangan gulma
35.000
30
HOK
Pemberantasan HPT
35.000
8
HOK
Pemangkasan
35.000
40
HOK
Pemeliharaan tanaman pelindung
35.000
4
HOK
Panen
35.000
96
HOK
Pascapanen
2.000
Kg
Biaya variabel per tahun
Biaya tahun ke- (Rp)
1
2
3
4
5-17
10.000.000
-
-
-
-
264.000
-
-
-
-
400.000
400.000
400.000
400.000
5.200.000
1.920.000
1.920.000
1.920.000
1.920.000
24.960.000
150.000
150.000
150.000
150.000
1.950.000
150.000
150.000
150.000
150.000
1.950.000
2.100.000
-
-
-
-
1.330.000
-
-
-
-
280.000
-
-
-
-
770.000
-
-
-
-
175.000
-
-
-
-
1.260.000
1.260.000
1.260.000
1.260.000
16.380.000
875.000
875.000
875.000
875.000
11.375.000
1.050.000
1.050.000
1.050.000
1.050.000
13.650.000
280.000
280.000
280.000
280.000
3.640.000
1.400.000
1.400.000
1.400.000
1.400.000
18.200.000
140.000
140.000
140.000
140.000
1.820.000
-
-
-
3.360.000
43.680.000
-
-
-
1.700.000
39.600.000
9.660.000
7.625.000
7.625.000
12.685.000
182.405.000
Total biaya variabel 220.000.000
Total biaya operasional = Total investasi + Total biaya variabel
= Rp15.000.000 + Rp220.000.000
= Rp235.000.000

c. Pendapatan dan Keuntungan Bisnis Kebun Kopi

1. Pendapatan

Tahun
Jumlah
Harga
Pendapatan
Pengeluaran
Keuntungan
ke-
Panen (kg)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
1
0
25.000
0
14.010.000
-14.010.000
2
0
25.000
0
7.625.000
-7.625.000
3
0
25.000
0
7.625.000
-7.625.000
4
850
25.000
21.250.000
12.685.000
8.565.000
5
1.050
25.000
26.250.000
17.581.154
8.668.846
6
1.250
25.000
31.250.000
14.031.154
17.218.846
7
1.500
25.000
37.500.000
14.031.154
23.468.846
8
1.600
25.000
40.000.000
14.031.154
25.968.846
9
1.600
25.000
40.000.000
17.581.154
22.418.846
10
1.600
25.000
40.000.000
14.031.154
25.968.846
11
1.600
25.000
40.000.000
14.031.154
25.968.846
12
1.600
25.000
40.000.000
14.031.154
25.968.846
13
1.600
25.000
40.000.000
14.031.154
25.968.846
14
1.600
25.000
40.000.000
14.031.154
25.968.846
15
1.600
25.000
40.000.000
17.581.154
22.418.846
16
1.600
25.000
40.000.000
14.031.154
25.968.846
17
1.600
25.000
40.000.000
14.031.154
25.968.846
516.250.000
235.000.000
281.250.000

2. Keuntungan

Keuntungan = Pendapatan ? total biaya
= Rp516.250.000 ? Rp235.000.000
= Rp281.250.000

d. Kelayakan Usaha

1. Rasio R/C

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp516.250.000 : Rp235.000.000
= 2,20
R/C lebih dari satu artinya usaha layak dijalankan. R/C 2,20 artinya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,20.


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-kebun-kopi.html
Category: articles