Friday, January 27, 2017

Penasaran negara mana sajakah yang menjadi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia? Kelapa sawit biasanya dimanfaatkan daging buahnya untuk dibuat menjadi minyak kelapa. Hampir semua orang di dunia ini menggunakan minyak kelapa sawit untuk keperluan masak-memasak dan lain-lain. Hal inilah yang menjadikan kelapa sawit sebagai salah satu komoditi yang penting di pasar dunia.

negara-penghasil-kelapa-sawit.jpg

Kebun Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit sudah lama digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sejak 5.000 tahun yang lalu. Kepopulerannya semakin meningkat setelah Bangsa Arab memperdagangkan minyak ini ke Mesir. Selain sebagai minyak nabati untuk masakan, minyak kelapa sawit juga banyak dipakai oleh industri sabun dan deterjen.

Minyak kelapa sawit mulanya berkelir kemerah-merahan karena mengandung beta caroten dengan kadar yang tinggi. Setelah melalui proses pemurnian, minyak ini akan berubah warna menjadi kuning keemasan dan jernih. Minyak kelapa sawit dihasilkan dari daging buah kelapa sawit yang memiliki kandungan minyak cukup tinggi.

Produsen kelapa sawit di dunia masih didominasi oleh negara-negara di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika. Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit nomor satu di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 31,10 juta ton per tahun. Negara Jiran Malaysia menempati urutan kedua, setelah beberapa tahun silam kokoh di posisi pertama, dengan produksi per tahun sebanyak 19,2 juta ton.

Kedudukan keempat diisi oleh Thailand dengan total produksi 2,18 juta ton/tahun yang diikuti oleh Kolumbia sebanyak 1,23 juta ton/tahun. Posisi kelima dihuni oleh salah satu negara di Afrika yaitu Nigeria dengan kemampuan produk sekitar 930 ribu ton/tahun. Menariknya, Papua Nugini sanggup merebut posisi keenam karena berhasil mengumpulkan kelapa sawit 670 ribu ton setiap tahun.

Negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia yang ketujuh adalah Ekuador dengan produksi 565 ribu ton/tahun. Sedangkan posisi kedelapan dan kesembilan ditempati oleh Honduras dan Cote Divoire yang masing-masing menghasilkan 430 ribu ton dan 400 ribu ton kelapa sawit per tahun. Urutan kesepuluh dipegang oleh Brazil yang hanya mampu menyediakan kelapa sawit sekitar 350 ribu ton/tahun.

Tabel Peringkat Negara Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia

PERINGKATNEGARAPRODUKSI (juta ton)
PertamaIndonesia31,10
KeduaMalaysia19,20
KetigaThailand2,18
KeempatKolumbia1,23
KelimaNigeria0,93
KeenamPapua Nugini0,67
KetujuhEkuador0,565
KedelapanHonduras0,43
KesembilanCote Divoire0,40
KesepuluhBrazil0,35


reff : http://klpswt.blogspot.com/2015/08/10-negara-penghasil-kelapa-sawit.html
Category: articles

Dasar Pertanian - Mengatasi Hama dan Penyakit pada tanaman merupakan hal yang wajar dilakukan jika kita melakukan budidaya tanaman. Karena biasanya dalam melakukan budidaya tanaman, pasti masalah yang dihadapi adalah hama dan penyakit. Seperti halnya tanaman gambas, tentu akan mengalami masalah seperti terjangkit hama dan penyakit.

Gambas atau biasa juga disebut oyong, dalam bahasa latinnya ( Luffa acutangula ) adalah salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan masyarakat. Pembudidayaan gambas bisa dilakukan dikebun atau pekarangan, juga lebih baik jika ada lahan yang luas. Tanaman gambas ini memiliki masa panen yang singkat dan cepat. Gambas biasanya akan dijadikan sayuran dan tentunya memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.

Didalam melakukan budidaya gambas, sudah tentu hal yang menjadi masalah adalah adanya serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman gambas ini biasanya akan menyerang pada daun gambas. Contoh hama tanaman gambas ini seperti, kumbang daun, ulat grayak, lalat buah, dan sebagainya. Nah pada kesempatan kali ini dasar pertanian akan share sedikit informasi tentang bagaimana cara mengatasi hama penyakit pada tanaman gambas.
Silahkan Baca Juga : Penyebab Tanaman Gambas Tidak Optimal


Mengatasi Hama dan Penyakit Pada Tanaman Gambas


1. Lakukan Penyemprotan Hama dan Penyakit
Agar tanaman gambas terhindar dari hama dan penyakit, langkah yang harus anda lakukan adalah menyemprot atau membasmi hama penyakit dengan produk pembasmi hama dan penyakit. Anda bisa membeli ditoko pertanian sudah banyak yang menjualnya.

Untuk Hama jenis Kumbang Daun

Hama Kumbang Daun Pada Tanaman Gambas
Hama kumbang daun ini biasanya akan menyerang bagian daun dari tanaman gambas. Tanda-tandanya adalah daun akan berlubang, awalnyasedikit dan lama-lama menjadi banyak. Jika tidak segera ditanggulangi maka dapat menyebabkan tanaman gambas menjadi tidak maksimal dalam pertumbuhan dan menghasilkan buah.

Cara menanggulanginya :
  • Dengan cara kimiawi : yaitu melakukan penyemprotan dengan insektisida, seperti Decis 2, EC atau bisa juga yang 500 EC. Pemakaian bisa dilakukan sesuai anjuran dalam kemasan.
  • Dengan cara non-kimiawi : yaitu dengan cara mengatur waktu tanam serempak dan pergiliran ( rotasi ) tanaman dengan tanaman lain yang bukan inang utama kumbang. ( sumber dari ruangtani.com).
2. Rajin Memberi Nutrisi Bagi Tanaman Gambas
Agar tanaman kebal terhadap hama dan penyakit, maka rajinlah anda beri nutrisi pada tanaman gambas. Untuk nutrisi yang baik anda bisa cari ditoko pertanian pasti sudah banyak yang menjualnya. Dengan memberikan nutrisi tersebut, maka tanaman akan lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

3. Berikan Perawatan Intensif
Langkah yang harus anda lakukan agar tanaman gambas tidak diserang oleh hama dan penyakit adalah dengan merawatnya secara intensif. Jangan setengah-setengah dalam menanam gambas jika ingin mendapatkan hasil yang baik.

Mungkin ketiga hal diatas jika anda terapkan dengan baik, maka tanaman gambas anda tidak akan diserang hama dan penyakit. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan anda.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/07/tips-mengatasi-hama-penyakit-pada.html
Category: articles

Cara Menamam Stroberi - Sahabat tani pada kesempatan ini kita akan belajar Cara Mudah Bertanam Stroberi. Dengan adanya artikel ini semoga bisa membantu sahabat tani yang saat ini berencana membuka usaha buah stroberi. Cara menanam stroberi sebenarnya sangatlah mudah. Menaman stroberi dimulai dengan terlebih dahulu mengolah tanah, pengapuran, dan selanjutnya dilakukan dengan penanaman stroberi.

Sebelum ditanami stroberi, tanah terlebih dahulu dibersihkan dari gulma khususnya yang memiliki batang atau umbi di dalam tanah. Proses ini dilakukan dengan mencangkul tanah, kemudian membolak-balikkan pemukaan tanah agar kegemburan tanah atau drainase tanah meningkat. Tanah yang drainasenya buruk akan mengganggu pertumbuhan akar tanaman stroberi dan mengundang penyakit red stele yang disebabkan oleh Phytoptora fragariae .

Stroberi sangat sesuai dengan tanah dataran tinggi berjenis regosol yang memiliki pH 5,5 ? 6,9. akan tetapi kondisi pH tanah dapat berubah karena penggunaan pupuk kimia dan intensitas hujan. Pupuk dan curah hujan dapat menyebabkan pH tanah menjadi rendah. pH tanah yang rendah menjadikan tanaman stroberi keracunan aluminium dan besi, serta menyebabkan tananaman stres karena kekurangan unsur hara terutama P dan K. Untuk mengatasi masalah pH tanah, dapat digunakan kapur kalsit atau dolomit. Kalsit yang dibutuhkan sebanyak 4 ton per hektat atau dolomit 6 ton per hektar.

Penanaman stroberi dilahan terbuka dilakukan setelah lahan diolah dengan baik dan sebaiknya ditutup dengan mulsa plastik. Penanaman menggunakan mulsa plastik harus diberi lubang pada titik tempat tanaman akan ditanam. Adapun tahapan penanaman bibit stroberi yang akan ditanam di lahan terbuka menggunakan mulsa plastik sebagai berikut :
  1. Lakukan pemupukan lahan dengan cara memberikannya di dalam larikan berjarak 15 cm di samping tanaman. Dosis anjuran pemupukan per hektar menggunakan pupuk N sebanyak 135 kg, P sebanyak 80 kg, dan K sebanyak 150 kg. Dapat juga menggunakan urea sebanyak 300 kg, SP-36 sebanyak 225 kg, dan KCL sebanyak 430.
  2. Setelah tanah diolah dan dipupuk, pasang mulsa plastik hingga menutupi bedengan. Kemudian tentukan lubang tempat penanaman di mulsa plastik. Lubang ini dibuat dengan jarak tanam yang ideal sekitar 40 cm.
  3. Tanah yang berada di bawah lubang mulsa plastik digali dengan kedalaman yang sesuai dengan perakaran bibit stroberi, sekitar 12 cm.
  4. Keluarkan bibit dari polibag bersama media tanamnya dengan hati-hati.
  5. Bibit ditanam pada lubang tanam, kemudian tekan / padatkan tanah disekitar batang bibit stroberi.
  6. Siram tanah disekitar pangkal batang hingga lembab (Aries, 2007 ).
Itulah beberapa cara menanam Stroberi yang bisa kami share pada kesempatan kali ini. sekian semoga bermanfaat.


reff : http://www.carabertani.com/2015/04/cara-menanam-stroberi-yang-baik-dan.html
Category: articles


cara menanam melon dalam pot
Cara Menanam Melon dalam Pot atau Tabulampot Melon. Banyak hobiis mengeluhkan jika budi daya melon dalam pot terbilang sulit. Risiko kegagalan sangat besar. Bahkan, tidak sedikit melon yang ditanam tidak berkembang. Namun, sebenarnya masalah ini bisa diatasi jika perlakuan dan perawatan dilakukan sesuai kebutuhan tanaman.

A. Sipat-sipat Tanaman Melon

Tanaman melon mirip dengan semangka, yaitu bercabang banyak. Namun, bulu batangnya lebih halus. Bunga melon berumah satu dan berkelamin tunggal. Ada pun bunga yang muncul pertama hingga kelima biasanya bunga jantan. Tipe buah melon banyak sekali, di antaranya ada yang berkulit kuning, putih kekuningan, dan hijau. Namun, berdasarkan kulitnya, melon dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni kulit berjaring, kulit berjaring tetapi tidak jelas, dan kulit halus tanpa jaring. Semua buah melon berbiji banyak, terkumpul dalam rongga buah yang diliputi lendir.

B. Syarat Tumbuh Tanaman Melon

  1. Tumbuh di dataran menengah yang suhunya agak dingin, yakni pada ketinggian tempat 300?l.000 m dpl. Kurang dari angka tersebut, pertumbuhan buah kurang maksimal.
  2. Lebih senang berada di daerah terbuka. Tanaman melon membutuhkan penyinaran selama 10 jam per hari.
  3. Rata-rata suhu yang dikehendaki 25?30 C dan kelembapan udara 70?80%.

C. Jenis-jenis Melon

tabulampot melon
Kebanyakan jenis melon yang ada saat ini merupakan jenis melon hibrida. Beberapa jenis melon hibrida yang kini banyak dibudidayakan di antaranya honey dew, jade dew, autumn sweet, emerald sweet, sky rocket, select rocket, new century, golden prize, silver light, red queen, action 434, ten me, dan eagle.

D. Bibit Melon untuk Tabulampot

Umumnya, tanaman melon dijual hanya berupa benih yang dikemas plastik, bukan berupa tanaman yang sudah tumbuh. Satu plastik berisi puluhan hingga ratusan benih, tergantung pada harga dan besarnya kemasan. Benih ini bisa dibeli di toko bibit buah dan sayuran.

Perlakuan Sebelum Menyemai Benih
  1. Rendam benih di dalam air selama satu malam. Setelah itu, peram benih pada suhu yang hangat selama 2 hari.
  2. Siapkan media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 5 : 1. Masukkan media tersebut ke dalam polibag atau pot kecil. Buat lubang tanam, lalu masukkan benih melon dengan posisi ujung yang lancip berada di bawah. Tutup lagi dengan media semai, lalu siram.
  3. Letakkan pot berisi benih di tempat yang memperoleh sinar matahari. Namun, buatkan pelindung dari plastik bening. Pelihara hingga bibit siap tanam, yaitu telah memiliki 4?5 helai daun.

E. Memindahkan Bibit Melon dari Polibag ke Pot

  1. Siapkan pot plastik berdiameter 30 cm atau lebih.
  2. Siapkan juga media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, pasir, dan sekam bakar dengan perbandingan 4 : 2 : 1 : 1.
  3. Masukkan media tanam tersebut ke dalam pot hingga ketinggian sekitar 5 cm dari bibir pot. Tambahkan pupuk NPK sebanyak 50 gram dan Furadan 3G sebanyak 20 gram di atasnya.
  4. Masukkan bibit melon ke dalam media tanam secara hati-hati agar tidak merusak perakaran.
  5. Pasang ajir sedini mungkin sebagai tempat untuk merambat tanaman. Ajir bisa terbuat dari bambu, paralon, atau besi dengan ketinggian mencapai 1,5?2 meter.
  6. Siram media agar media tanam menjadi lembap, lalu letakkan pot atau polibag di tempat yang memperoleh sinar matahari.
  7. Jika tanaman sudah lebih besar, lakukan repotting agar kebutuhan nutrisi tanaman bisa terjaga baik.

F. Perawatan Harian Tanaman Melon

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan satu kali sehari, yakni pada pagi atau sore hari menggunakan gembor atau sprayer. Saat buah sudah terbentuk, penyiraman sebaiknya dikurangi menjadi 2?3 hari sekali. Penyiraman yang terlalu berlebih justru dapat mengundang penyakit.

b. Pemupukan

Setelah berumur 6?14 hari tanaman bisa diberi pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis 10 gram per tanaman, diulangi setiap 14 hari. Berikan juga pupuk KNO3 dengan dosis 5 gram per tanaman setiap satu bulan sekali. Sebelum diberikan, pupuk dilarutkan dalam 1 liter air. Pemupukan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 untuk menghindari penguapan berlebih.

c. Pengikatan Tanaman

Tanaman yang sudah setinggi 40 cm sebaiknya diikatkan ke ajir. Tujuannya agar tanaman melon tidak rebah dan bisa merambat pada ajir tersebut. Jika tanaman semakin tinggi, maka pengikatan dilakukan lagi pada batang selanjutnya. Jarak pengikatan pertama dengan pengikatan berikutnya sekitar 40 cm.

d. Pemangkasan

Tipikal pemangkasan pada melon berbeda dengan pemang-kasan tanaman buah pada umumnya. Pemangkasan dilakukan ketika tanaman sudah setinggi 2 meter atau berumur satu bulan, tetapi belum berbunga. Berikut pemangkasan yang biasa dilakukan pada tanaman melon.
  1. Pangkas tanaman pada ruas ke-20 atau ke-25, dihitung dari bawah.
  2. Pangkas juga cabang yang tumbuh pada ruas 1?9. Pemangkasan tidak menghilangkan seluruh cabang, tetapi tetap menyisakan sekitar dua helai daun pertama yang tumbuh.
  3. Sebaliknya, cabang yang tumbuh pada ruas 10?13 tetap dipelihara.
  4. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada siang hari agar luka bekas potongan cepat mengering.

e. Seleksi Bunga

Bunga yang tumbuh dari cabang nantinya tidak semua dipelihara. Hanya bunga yang muncul dari cabang 8?9 yang dipelihara. Pembuangan bunga dilakukan dengan cara memotongnya menggunakan gunting steril.

f. Seleksi Buah

Biasanya, setelah 15 hari penyerbukan terjadi, akan tampak pentil atau calon buah. Untuk mendapatkan hasil yang ideal, buah yang muncul juga harus diseleksi. Acuannya, jika buah melon berasal dari varietas buah sedang, maka dalam tanaman dapat disisakan dua buah melon. Jarak kedua buah tersebut juga harus berjauhan. Sementara itu, jika varietas melon merupakan jenis besar, maka dalam satu tanaman hanya disisakan satu buah melon.

g. Pengikatan Buah

Pada melon, tidak hanya tanaman yang perlu diikat, tetapi buahnya juga. Perlakuan ini dilakukan agar tangkai tanaman tidak patah ketika buah melon tumbuh membesar. Bagian yang diikat adalah cabang tempat tumbuh buah yang posisinya horisontal. Pengikatan menggunakan sistem simpul atau sistem jangkar yang dikaitkan pada ajir.






reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/cara-menanam-melon-dalam-pot-tabulampot.html
Category: articles

Menanam pepaya dipekarangan adalah kegiatan yang menyenangkan bagi saya. Karena memang pada dasarnya saya menyukai buah pepaya ini. Buah pepaya ini memiliki kandungan vitamin C yang bagus untuk tubuh dan dapat melancarkan sistem pencernaan. Jika anda mengalami susah BAB ( Buang Air Besar ) maka cobalah makan buah pepaya ini, maka insyaAllah BAB anda segera lancar kembali.

Menanam pepaya ini sangatlah mudah sekali, cukup anda taburkan bijinya dipekarangan yang subur, maka dengan sendirinya pohon pepaya akan tumbuh. Ada sesuatu yang membuat saya takjub dan terheran-heran dengan pohon pepaya yang ada dipekarangan saya ini. Coba anda perhatikan baik-baik bentuk pohon dan daunnya, lihat pula bagaimana bentuk buahnya. Silahkan anda lihat fotonya dibawah ini.
Meskipun Daunnya Sedikit Namun Buah Pepaya Ini Besar-Besar
Gambar pribadi oleh : Wahyu Hendro Wibowo
Meskipun Daunnya Sedikit Namun Buah Pepaya Ini Besar-Besar
Gambar pribadi oleh : Wahyu Hendro Wibowo

Setelah anda perhatikan baik-baik, maka mungkin anda akan bertanya-tanya kenapa kok itu buahnya besar-besar ya..padahal daunnya sedikit dan kecil-kecil. Sayapun sebelumnya juga heran ini pepaya kok besar sekali buahnya padahal daunnya kayak gak sehat gitu. Sampai-sampai harus saya beri penyangga agar pohonnya tidak tumbang karena keberatan buah. Alasannya adalah karena pohon pepaya ini saya tanamkan dibelakang kandang kambing. Jadi kemungkinan buah yang besar tersebut karena kandungan dan tekstur tanahnya subur karena dekat kandang kambing. Untuk daun yang sedikit dan kecil memang sampai sekarang saya juga belum tahu pasti asalannya. Yang jelas buahnya sangat besar dan rasanya manis sekali.

Jadi intinya Meskipun Daunnya Sedikit Namun Buah Pepaya Ini Besar-Besar dikarenakan pohon pepaya ini tumbuh disekitar kandang kambing. Sudah sangat jelas jika tanaman tumbuh disekitar kandang pasti akan subur dan memiliki buah yang bagus dan besar.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/02/meskipun-daunnya-sedikit-namun-buah.html
Category: articles

Bagian-Bagian Serta Manfaat Bunga Kamboja - Ada beberapa bagian dari Bunga Kamboja yang memiliki manfaat yang menarik buat kita pahami. Bagian dari Bunga Kamboja antara lain ada Batang Bunga Kamboja, Bunga Kamboja, dan Getah Bunga Kamboja.
Bagian-Bagian Serta Manfaat Bunga Kamboja

Manfaat dari Bagian-Bagian Bunga Kamboja


Batang Bunga Kamboja

Batang bunga Kamboja mengandung getah putih yang mengandung damar, kautscuk, senyawa sejenis karet, senyawa triterpenoid amytin dan lupeol. Kulit batang kamboja sendiri bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit karena bengkak atau adanya pecah-pecah pada telapak kaki. Getah bunga kamboja yang mengandung senyawa glikoda bersifat racun oleh karena itu dapat digunakan sebagai obat sakit gigi atau obat luka apabila dengan dosis yang tepat. Satu hal yang harus diperhatikan, getah bunga kamboja tidak bola terkena mata karena akan mengakibatkan kebutaan.

Bunga Kamboja

Bunga kamboja dapat dimanfaatkan untuk mencegah rematik atau asam urat, meredakan demam yang tinggi, melancarkan keluarnya air seni, mengobati pencernaan, dan menyembuhkan sembelit. Selain itu wangi bunga kamboja juga sering dimanfaatkan sebagai bahan campuran sabun mandi, obat nyamuk, dan minyak wangi.

Getah Bunga Kamboja

Getah Bunga Kamboja dapat menyembuhkan gatal-gatal karena mengandung sejenis antiseptik. Namun dalam pemakain perlu diperhatikan dosis dan kondisi kulit penderita karena apabila jenis kulit penderita sensitif maka pemakaian getah bunga kamboja akan menimbulkan iritasi. Getah Bunga Kamboja dapat diambil dengan cara mematahkan pangkal daun atau memangkas batang pohon kamboja.

Demikianlah informasi singkat tentang Bagian-Bagian Serta Manfaat Bunga Kamboja semoga bermanfaat..


reff : http://berbungakamboja.blogspot.com/2015/09/bagian-bagian-serta-manfaat-bunga-kamboja.html
Category: articles

Mangga termasuk jenis buah yang banyak dipilih para hobiis tanaman buah untuk ditanam di pot. Mangga yang ditanam di dalam pot lebih memudahkan dalam proses perawatan dan pemindahan. Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penanaman mangga di dalam pot (tabulampot

A. Memilih Pot dan Media Tanam
Pot dan media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan mangga. Pot sebagai wadah media tanam dapat berupa pot plastik, pot kayu, pot drum, dan sebagainya asalkan tidak mudah pecah dan ringan. Pot yang digunakan untuk menanam mangga sebaiknya berdiameter 50 cm. Bagian dasar pot dilubangi untuk memperlancar pembuangan air. Agar air siraman tidak tergenang, sebaiknya pot diberi penyangga berupa batako atau kayu untuk mencegah terjadinya serangan penyakit busuk akar. Penyangga atau kaki di bagian bawah pot juga berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara dan kelembapan pot.
Bentuk dan ukuran pot yang digunakan juga harus diper-hatikan. Sebaiknya gunakan pot yang memiliki mulut pot tidak terlalu lebar atau terlalu sempit. Bentuk pot yang memanjang ke bawah sangat dianjurkan. Ukuran pot yang tidak seimbang dengan ukuran tanaman dapat mengakibatkan pertumbuhan akar terhambat, sehingga serapan unsur hara dan air tidak maksimal. Akibatnya, tanaman mangga tidak berbuah, bahkan mati.
Bahan pot yang akan digunakan juga dapat disesuaikan dengan umur tanamannya. Tanaman yang masih berumur 6?12 bulan sebaiknya ditanam menggunakan pot berbahan tanah liat, ember plastik, atau polibag. Sementara itu, tanaman yang sudah berumur dua tahun atau lebih sebaiknya ditanam menggunakan pot yang lebih kuat, seperti drum, tanah liat, kayu, atau pot plastik tahan pecah.
Media tanam yang digunakan untuk bertanam tabulampot mangga harus mengandung unsur hara yang cukup dan mudah diserap tanaman, bebas hama dan penyakit, mudah mengikat dan melepas air, ringan, gembur, serta mengandung mikroorganisme yang berperan dalam penguraian bahan organik. Tanah liat atau tanah kebun berhumus cocok digunakan sebagai media untuk menanam mangga dalam pot. Media tersebut harus dicampur dengan kompos, pasir, atau pupuk kandang.
Agar media tanam yang digunakan lebih ringan, pasir dapat diganti dengan serbuk gergaji atau bubuk arang. Komposisi media tanam yang dianjurkan, yakni tanah, pupuk kandang, dan serbuk gergaji dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Tambahkan 1 liter bubuk arang untuk setiap 10 kg campuran media tanam.
Kesalahan dalam pemilihan media tanam dapat menye-babkan akar tanaman sulit menembus tanah sehingga menghambat penyerapan unsur hara dan air. Keasaman (pH) media tanam juga berpengaruh terhadap kemampuan akar dalam menyerap unsur hara. Media tanam yang terlalu basa atau asam akan menyulitkan akar dalam menyerap unsur hara tertentu. Pemberian kapur dolomit bertujuan untuk menetralkan pH tanah yang terlalu rendah. Sementara itu, belerang dapat diaplikasikan untuk menetralkan media tanam yang memiliki pH tinggi atau basa. Tanah yang terlalu liat juga dapat diatasi dengan menambahkan pasir atau arang sekam dan pupuk kandang.

B. Menanam Mangga
Penanaman mangga dalam pot relatif sama dengan tabulampot lainnya. Bibit yang akan ditanam disesuaikan dengan bibir pot. Caranya, masukkan bibit ke dalam pot yang telah diisi media tanam seperempat volume pot. Jarak minimum antara tinggi tanaman dengan permukaan bibir pot adalah 5?10 cm. Jika ketinggian batang mangga sudah disesuaikan dengan bibir pot, barulah bibit dikeluarkan dari polibag. Berikut tahapan-tahapan penanaman mangga dalam pot.
1. Alasi dasar pot dengan humus dan ijuk atau serbuk gergaji untuk menghindari terjadinya erosi media tanam saat penyiraman. Selain itu, pemberian alas ini bertujuan menjaga kelembapan media dalam pot. Tambahkan insektisida butiran (seperti Furadan) dalam serbuk gergaji untuk menghindari serangan cacing tanah, rayap, dan orong-orong. Setelah itu, masukkan media tanam ke dalam pot.
2. Keluarkan bibit dari polibag secara hati-hati. Untuk memudahkan proses pemisahan bibit, siram media tanam di polibag, lalu balik posisinya dan tepuk-tepuk atau buat keratan di bagian bawah dan samping polibag. Akar yang terputus akan mengakibatkan tanaman stres, bahkan mati saat dipindahkan ke dalam pot. Pangkas ranting, cabang, dan daun untuk mengurangi transpirasi.

3. Tanam bibit di tengah-tengah media tanam dengan posisi batang utama tegak, lalu tambahkan media di sekitar pangkal batang bibit hingga pot terisi penuh sambil dipadatkan. Penimbunan media tanam yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan batang membusuk.
4. Siram media tanam hingga cukup basah. Hal ini bertujuan agar bibit tanaman kembali segar dan akar bibit tidak mengalami gangguan akibat tekanan yang berlebihan.
5. Letakkan tabulampot di tempat yang ternaungi atau teduh untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman. Bibit yang telah memunculkan tunas-tunas baru (3?5 minggu) dipindahkan ke tempat terbuka agar terkena matahari secara langsung.

Tabulampot mangga sebaiknya diletakkan di tempat yang terkena matahari langsung. Tanaman buah, termasuk mangga, membutuhkan sinar matahari selama 10?12 jam/hari. Kekurangan sinar matahari akan berpengaruh negatif terhadap proses fotosintesis tanaman. Akibatnya, pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman terganggu, bahkan dapat mengakibatkan tanaman mangga tidak menghasilkan buah.
Proses fotosintesis yang berlangsung sempurna akan mendorong tanaman mangga berbunga dan berbuah lebih cepat. Penempatan tabulampot di tempat yang rindang juga dapat mengakibatkan tanaman lebih mudah terserang hama dan penyakit. Penempatan tabulampot mangga harus tegak. Pot yang ditempatkan miring dapat mengakibatkan batang tumbuh bengkok, sehingga bentuk tanaman menjadi kurang menarik dan mengganggu keasrian tanaman.
C. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap mangga tabulampot bertujuan untuk menjaga kesehatan tanaman dan ke-indahan bentuknya. Pemeliharaan harus dilaksanakan sejak bibit mangga ditanam, karena kegiatan ini sangat berpengaruh terhadap proses pembungaan dan pem-buahan. Pemeliharaan yang harus dilakukan terhadap tabu-lampot mangga meliputi penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan.
a. Penyiraman dan Penggemburan
Mangga termasuk tanaman buah yang memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya. Penyiraman mangga tabulampot harus dilakukan secara tepat dan teratur. Kekurangan air dapat mengakibatkan tanaman mangga sulit bernapas akibat tertutupnya stomata atau mulut daun. Tanaman akan menjadi layu, bahkan mati bila mengalami kekurangan air yang berlangsung lama. Penyiraman yang berlebihan juga tidak disarankan, karena dapat mengganggu pertumbuhan akar tanaman mangga. Akar akan mudah membusuk akibat serangan cendawan karena media tanam terlalu lembap.
Penyiraman dimaksudkan untuk merangsang pembentukan bunga dan buah serta menjaga perkembangan buah. Tanaman mangga membutuhkan air yang cukup pada saat awal penanaman serta pembentukan bunga dan buah. Pada awal penanaman, penyiraman dilakukan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman?seperti perkembangan akar dan pertumbuhan tunas baru. Penyiraman juga ber-fungsi untuk menjaga kesehatan dan kesuburan tanaman.
Air yang digunakan untuk menyiram mangga dalam pot sebaiknya menggunakan air sumur atau yang berasal dari mata air. Penyiraman dilakukan sampai media tanam basah dan lembap. Jangan menyiram mangga tabulampot secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan tanaman sulit berbuah, karena penyiraman yang berlebihan hanya memacu pertumbuhan vegetatif.
Jika media terlalu basah, bunga yang muncul pun biasanya akan mudah rontok. Penyiraman harus dihentikan bila air siraman sudah meluber dari pot. Tanaman mangga yang masih muda atau yang sedang mengeluarkan buah, dapat disiram dua kali sehari, pagi dan sore hari. Alat yang digunakan untuk menyiram berupa sprayer, gembor, atau pipa karet.
Penggunaan sprayer pada tanaman mangga tabulampot akan memudahkan penyiraman karena tidak merusak media tanam dan bagian tanaman lainnya. Alat ini mengeluarkan air siraman secara merata. Pipa dengan sistem drip irrigation dapat dilakukan untuk mempermudah penyiraman, terutama jika tanaman yang akan disiram jumlahnya terlalu banyak.
Media tanam dalam pot biasanya menjadi padat setelah penyiraman. Hal ini dapat menghambat peresapan air dan sirkulasi udara. Media tanam perlu digemburkan untuk menghindari hal tersebut. Penggemburan dapat dilakukan sebulan sekali. Penggemburan diharapkan dapat kembali memperlancar peresapan air dan sirkulasi udara.
b. Pemupukan
Tanaman mangga yang ditanam dalam pot juga mem-butuhkan asupan unsur hara yang sama dengan tanaman mangga yang ditanam di kebun. Areal serapan akar mangga tabulampot hanya sebatas media tanam. Karena itu, pemupukan yang baik dengan dosis yang tepat harus dilakukan secara teratur.
Masa pembungaan tanaman mangga dalam pot dapat diatur (berbuah di luar musim. Syaratnya, pemupukan harus dilakukan secara teratur, baik dari jenis, dosis, dan waktu pemberian. Jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman berbeda-beda, sehingga sulit untuk ditentukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya komposisi media tanam, varietas tanaman, wadah yang digunakan, kondisi tanaman dan lingkungan tumbuh, cara pemupukan, tujuan pemupukan, dan ukuran buah.
Pemupukan yang tidak sesuai dosis dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu, bahkan mengalami keracunan. Pemupukan tanaman mangga dalam pot dapat dilakukan melalui akar lewat media tanam atau melalui daun. Pupuk yang digunakan berupa pupuk organik dan pupuk anorganik.
1. Pupuk Organik
Pupuk organik diberikan sebagai pupuk dasar sebelum penanaman yang bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah media tanam. Pupuk organik yang diberikan dapat berupa kompos atau pupuk kandang. Gunakan pupuk organik yang telah matang agar akar tidak terbakar akibat kenaikan suhu media tanam. Pupuk organik yang telah matang memiliki suhu yang rendah, tidak berbau, dan remah.
Pemberian pupuk organik untuk tanaman muda dapat dilakukan setiap enam bulan sekali sampai tanaman berumur dua tahun. Hal ini disebabkan pada rentang waktu tersebut unsur hara tanaman sering habis tercuci air atau terserap oleh tanaman. Selanjutnya, pupuk kandang cukup diberikan satu tahun sekali. Pupuk organik diberikan dengan cara ditaburkan di atas permukaan media tanam atau dengan mencampurkannya dengan air sampai menjadi bubur dengan kepekatan 50%.
Bubur pupuk ini kemudian disiramkan secara merata ke seluruh permukaan media tanam. Komposisi yang digunakan untuk membuat bubur pupuk adalah 20 liter air untuk 10 kg pupuk kandang. Pupuk organik (pupuk kandang) selain berfungsi menyuplai unsur hara bagi tanaman, juga dapat menstabilkan pH media tanam, memelihara sifat fisik tanah, menggemburkan tanah, dan menjaga agar struktur tanah tetap remah.
2. Pupuk Anorganik
Pemberian pupuk anorganik bertujuan untuk mencukupi suplai unsur hara bagi tanaman. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk tunggal, seperti urea, TSP, dan KCl atau pupuk majemuk seperti NPK. Pupuk anorganik harus diberikan sesuai jenisnya, tergantung kebutuhan tanaman. Urea atau ZA digunakan sebagai sumber nitrogen, TSP sebagai sumber fosfor (P), sedangkan KCl sebagai sumber kalium.
Pertumbuhan vegetatif dapat dirangsang dengan pemberian pupuk urea dengan unsur N yang tinggi, sedangkan untuk merangsang pertumbuhan generatif dapat diberikan pupuk TSP dengan unsur P yang tinggi. Unsur hara P sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan generatif untuk pembentukan bunga dan buah.
Urea, KCl, dan pupuk majemuk NPK diberikan sebelum atau sesudah tanam, sedangkan pupuk TSP diberikan setelah penanaman. Selanjutnya, pupuk anorganik dapat diberikan satu bulan sekali selama enam bulan. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk secara merata di atas media tanam dengan dosis satu sendok makan per pohon. Agar pupuk tercampur merata, media tanam digemburkan menggunakan garu. Pemupukan juga dapat dilakukan bersamaan dengan penyiraman dengan mencampurkan pupuk ke dalam air penyiraman.
c. Pemangkasan
Pemangkasan untuk tanaman mangga dalam pot bertujuan untuk memudahkan perawatan, dengan mengatur percabangan dan membentuk tajuk yang serasi dengan pot. Bertanam mangga dalam pot tidak hanya untuk tujuan estetika. Pemangkasan juga bertujuan merangsang pembentukan buah. Berbeda dengan pemangkasan untuk mangga yang ditanam di kebun, pemangkasan untuk mangga tabulampot dilakukan hanya dengan membuang cabang dan ranting yang rusak dan tidak sehat. Cabang dan ranting pun tidak dibiarkan tumbuh terlalu panjang.
Alat yang digunakan berupa gunting pangkas yang tajam. Pemangkasan yang dilakukan untuk tanaman mangga tabulampot meliputi pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, pemangkasan produksi, dan pemangkasan berat.
1. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan ini dilakukan terhadap tanaman muda untuk menjaga agar pertumbuhan cabang tidak saling bersilangan dan terhadap tanaman dewasa yang memiliki percabangan tidak teratur. Pemangkasan ini bertujuan untuk membentuk tajuk yang ideal dengan percabangan yang tumbuh teratur dan merata ke segala arah. Berikut tahapan pemangkasan bentuk.
- Pangkas batang pokok tepat di atas batas kulit yang ? berwarna hijau atau cokelat.
- Dari pemangkasan pertama biasanya akan muncul 5?6 cabang utama. Pangkas kembali dengan menyisakan tiga cabang utama yang sehat, kuat, dan tidak tumbuh bersilangan.
- Jika cabang utama telah berumur 3?6 bulan atau panjang mencapai satu meter, pemangkasan bentuk dapat dilakukan untuk membentuk cabang sekunder.
2. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan ini bertujuan untuk mengurangi kerimbunan, mengatur pertumbuhan cabang, serta mencegah serangan hama dan penyakit akibat keadaan tanaman yang terlalu lembap. Waktu yang tepat untuk pelaksanaan pemangkasan ini adalah pada musim hujan atau awal musim kemarau. Caranya, pangkas cabang-cabang nonproduktif untuk menghemat penggunaan energi. Pemangksan juga dapat dilakukan setelah panen dengan membuang cabang dan ranting yang patah, rusak, dan terkena penyakit.
3. Pemangkasan Produksi
Pemangkasan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan tanaman mangga, meningkatkan kuantitas dan kualitas buah yang dihasilkan, serta menjaga agar produktivitasnya tetap tinggi. Pemangkasan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni pemangkasan akar, pengeratan batang, pemangkasan dahan, cabang, ranting, dan daun, serta pemangkasan ranting buah.

Pemangkasan akar dilakukan pada saat pembungaan kurang, meskipun pertumbuhan tanaman terlihat baik. Pemangkasan dilakukan dengan membuang akar yang berukuran kecil menggunakan pisau atau golok yang tajam. Pengeratan batang bertujuan untuk membantu pembentukan buah dengan menghambat aliran zat makanan dari pucuk ke akar.
Selain dengan pengeratan batang, pembentukan bunga dan buah juga dapat dirangsang dengan pemangkasan dahan, cabang, ranting, dan daun. Pemangkasan selanjutnya adalah pemangkasan ranting buah yang dilakukan setelah panen dengan memotong bekas ranting buah yang telah dipanen dan menyisakan dua atau tiga mata tunas untuk memunculkan kembali ranting buah.



4. Pemangkasan Berat
Pemangkasan ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi tanaman yang baru dipanen agar mampu memunculkan cabang-cabang baru yang lebih produktif. Pemangkasan ini dilakukan setelah panen dengan memangkas total dan hanya menyisakan batang utama dari beberapa
dahan. Pemangkasan berat dilakukan bersamaan dengan pemangkasan akar dan penggantian media tanam. Pemangkasan akar ini bertujuan untuk mengefisienkan penyerapan unsur hara, sehingga memudahkan pendistribusian unsur hara ke bagian tajuk tanaman.
d. Penjarangan Buah
Penjarangan buah mangga yang ditanam di dalam pot perlu dilakukan. Tujuannya agar dihasilkan buah berkualitas baik. Penjarangan juga berguna untuk mencegah ranting tidak mudah patah, terutama ketika buah mangga mulai tumbuh besar. Lakukan penjarangan ketika buah masih berukuran kecil. Petik buah yang pertumbuhannya kurang baik (abnormal, sakit, dan berukuran kecil). Sisakan 2?5 buah dalam satu tandan. Pilih buah yang pertumbuhannya baik, bebas hama penyakit, serta memiliki bentuk dan warna yang menarik. Gunakan gunting pangkas untuk menjarangkan buah.
e. Pembungkusan BuahPembungkusan buah dimaksudkan untuk mencegah serangan hama, seperti penggerak buah dan lalat buah. Selain itu, buah yang dibungkus akan berukuran lebih besar dan berpenampilan menarik. Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah penjarangan buah. Buah sebaiknya disemprot dengan insektisida sebelum dibungkus untuk membasmi telur serangga yang menempel. Pembungkusan buah dilakukan dengan menyelubungi seluruh bagian buah. Bagian atas dan bawah pembungkus ditutup dengan cara distreples, diikat, ataupun dilem.





reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/cara-menanam-mangga-di-dalam-pot.html
Category: articles