Thursday, December 24, 2015

Manfaat dan Khasiat Alpukat untuk kesehatan - Budidaya Petani. Buah ini banyak sekali kegunaannya, dan kali ini dilihat dari sudut kesehatan. Berikut ini merupakan Manfaat Avokad bagi kesehatan.

1. Manfaat Alpukat untuk mengobati darah tinggi :
  • Bahan : 3 lembar daun alpokat
  • Caranya : dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin diminum sekaligus.

2. Manfaat Alpukat untuk kulit muka kering:
  • Bahan : Buah alpukat yang masak
  • Caranya : diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka dibasuh dengan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.
 
3. Manfaat Alpukat untuk sariawan:
  • Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

4. Manfaat Alpukat untuk kencing batu:
  • Bahan : 4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau.
  • Caranya : bahan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

5. Manfaat Alpukat untuk sakit gigi berlubang:
  • Caranya : Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.

6. Bengkak karena Peradangan:
  • Caranya : Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit.

7. Manfaat Alpukat untuk kencing manis:
  • Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok, kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat.
  • Saring, minum setelah dingin.
8. Teh daun alpokat 
Baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia) dan datang haid tidak teratur.[baca juga artikel tentang Budidaya Alpukat, Jenis-Jenis Alpukat]

Demikian Artikel tentang Manfaat dan Khasiat Alpukat/ Avokad untuk Kesehatan , semoga bermanfaat.


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/manfaat-dan-khasiat-alpukat-avokad.html
Category: articles
Syarat Tumbuh Tanaman Semangka - Budidaya Petani. Berikut akan disajikan tentang syarat tumbuh buah semangka. Langsung saja ke Syarat Tumbuh Tanaman Semangka.

A.Media Tanam
  • Tanah yg cocok utk tanaman semangka adalah tanah porous (sarang) sehingga mudah m?buang kelebihan air, tetapi tanah yg terlalu mudah m?buang air kurang baik utk ditanami semangka.
  • Kondisi tanah yg cocok utk tanaman semangka adalah tanah yg cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam & tanah kebun/persawahan yg tlah dikeringkan.
  • Keasaman tanah (pH) yg diperlukan antara 6-6,7. Jika pH < 5,5 (tanah asam) maka diadakan pengapuran dgn dosis disesuaikan dgn tingkat keasaman tanah tersebut.

B.Ketinggian Tempat dalam Budidaya Semangka.
  • Ketinggian tempat yg ideal utk areal penanaman semangka adalah: 100-300 m dpl. Kenyataannya semangka dapat ditanam di daerah dekat pantai yg m?punyai ketinggian di bawah 100 m dpl & di atas perbukitan dgn ketinggian lebih dari 300 m dpl.
C.Iklim
  • Suhu udara yg ideal bagipertumbuhan tanaman semangka adalah suhu harian rata-rata yg b?kisar 20?30 mm.
  • Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal penanaman, b?arti udara kering yg miskin uap air. Kondisi demikian cocok utk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir yg b?hawa kering. Sebaliknya, kelembaban yg terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman.
  • Secara teoritis curah hujan yg ideal utk areal penanaman semangka adalah 40-50 mm/bulan.
  • Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen.
  • Tanaman semangka akan dapat tumbuh b?kembang serta b?buah dgn optimal pada suhu ? 25 derajat C (siang hari). 
http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/budidaya-semangka.html.

reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/syarat-tumbuh-tanaman-semangka.html
Category: articles
Syarat Tumbuh Pala - Budidaya Petani. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikann supaya tanaman pala dapat tumbuh dengan baik. Berikut ini adalah Syarat Tumbuh Tanaman Pala di blog ini
Iklim Untuk Budidaya Pala
  • Tanaman pala juga membutuhkan iklim yang panas dengan curah hujan yang tinggi dan agak merata/tidak banyak berubah sepanjang tahun.
  • Suhu udara lingkungan 20-30 derajat C sedangkan, curah hujan terbagi secara teratur sepanjang tahun. Tanaman pala tergolong jenis tanaman yang tahan terhadap musim kering selama beberapa bulan.
Media Tanam Pala
  • Tanaman ini membutuhkan tanah yang gembur, subur dan sangat cocok pada tanah vulkasnis yang mempunyai pembuangan air yang baik. Tanaman pala tumbuh baik di tanah yang bertekstur pasir sampai lempung dengan kandungan bahan organis yang tinggi.
  • Sedangkan pH tanah yang cocok untuk tanaman pala adalah 5,5 ? 6,5. Tanaman ini peka terhadap gangguan air, maka untuk tanaman ini harus memiliki saluran drainase yang baik.
  • Pada tanah-tanah yang miring seperti pada lereng pegunungan, agar tanah tidak mengalami erosi sehingga tingkat kesuburannya berkurang, maka perlu dibuat teras-teras melintang lereng.
Ketinggian Tempat Untuk Budidaya Pala
  • Tanaman pala dapat tumbuh baik di daerah yang mempunyai ketinggian 500-700 m dpl. Sedangkan pada ketinggian di atas 700 m, produksitivitas tanaman akan rendah.[baca juga artikel kami yang lain yang berjudul Budidaya Pala  dan Hama dan Penyakit Tanaman Pala]


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/syarat-tumbuh-pala.html
Category: articles

Gambar Bunga Gladiol - Budidaya Petani. Berikut adalah Gambar Bunga Gladiol.

Gambar Bunga Gladiol



Demikian contoh foto/ Gambar Bunga Gladiol.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/04/gambar-bunga-gladiol.html

Artikel Lainnya:
Budidaya Bunga Gladiol


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/04/gambar-bunga-gladiol.html
Category: articles

Budidaya Jamur Tiram - Jamur tiram selain rasanya yang gurih ketika di goreng dan nikmat ketika di oseng-oseng, mempunyai banyak sekali gizi yang terkandung. Budidaya Jamur Tiram Rumah Tangga adalah ide yang bagus, selama ini jamur tiram dibudidayakan di dataran tinggi dalam skala besar. namun, ternyata jamur tiram adaptif di dataran rendah seperti jakarta dan sekitarnya. produktivitas pun tidak beda jauh dengan di dataran tinggi. besar kumbung bisa disesuaikan dengan luas tanah yang ada. pasarnya kian terbentang karena kian banyak olahan berbahan baku jamur tiram.


Usaha Budidaya Jamur Tiram Rumah Tangga

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa miselium yang disimpan di tempat yang redup, jumlahnya lebih banyak disbanding di temapat yang terang dari cahaya matahari yang penuh.
Miselium adalah jaringan yang didalamnya kumpulan dari hifa jamur. Miselium dapat tumbuh pada sel dinding kayu dengan melakukan penetrasi pada dinding sel kayu dengan cara melubanginya.

Proses penetrasi dinding sel kayu dibantu oleh enzim pemecah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang dihasilkan oleh jamur melalui ujung benang-benang miselium. Enzim tersebut mencerna senyawa kayu sekaligus memanfaatkannya sebagai sumber (zat) makanan.
Syarat Tumbuh Jamur Tiram.

Keadaan IKLIM
  1. Temperature
    Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 C, artinya kisaran temperature normal untuk pertumbuhannya. Waluapun begitu, dengan temperature di bawah 23 C, miselium jamur masih dapat tumbuh meskipun memerlukan waktu yang lebih lambat.

    Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yang bentuk seperti cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 C selama 2 samapai 3 hari.

    Bila nilai temperature rendah tersebut tidak didapatkan, maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu pertumbuhan tumbuh buah jamur tidak akan terbentuk, yang berarti pemeliharaan tidak berhasil, atau walaupun terbentuk maka waktu yang diperlukan akan lama.

    Tetapi walaupun demikian fase kedua jamur tiram putih tersebut masih dapat tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 C.
  2. Kelembapan
    Kandungan air di dalam subtract sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur.

    Terlalu sedikit air akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan terhenti sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat dengan baik bila dilakukan penyiraman.

    Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang memiliki kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.
  3. Cahaya
    Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal bila saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.

    Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara langsung dapat merusak dan menyebabkan kelayuan, serta ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur hanya akan memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, diperlukan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.
  4. Udara
    Jamur tiram putih adalah tanaman saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur dapat mengganggu pertumbuhan tubuh buah.

    Jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksisgen akan mudah layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik.

    Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo dioksida yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
  5. Derajat Keasaman (pH)
    Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, seperti produksi asam organic.

    Kondisi asam dapat menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa), dapat menyebabkan system metabolism dari jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).

Media Tanam Jamur Tiram

Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang atau garisan di kayu kering. Pengeringan dilakukan dengan tenaga sinar matahari atau listrik. Dalam budidaya modrn, media tumbuh yang digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air.

Nutrisi
Pertumbuhan yang optimal dapat dicapai bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain diperlukan untuk pembentukan protoplasma, juga diperlukan sebagai sumber energy. Sehingga karbon lebih banyak dibutuhkan disbanding dengan nitrogen.
Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin diperlukan untuk pembentukan dinding sel jamur.

Kehadiran Mikro Organisme lain
Media tempat tumbuh merupakan sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain dapat menyebabkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi, sehingga jamur yang diharapkan tidak dapat tumbuh dengan optimal.
Bahkan, sebagian dari competitor tersebut dapat mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin terhadap organism disekitarnya.
Sterilisasi media merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak diharapkan.

Ketinggian Tempat
Kondisi di atas lebih mudah dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur didataran rendah tidak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan jamur.

Pembibitan Jamur Tiram
Bibit yang dapat digunakan adalah F3. Bibit ini dapat dibuat atau diperoleh dari petani jamur yang s udah bisa membuat bibit bibit jamur. Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan bahan yang steril karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa menggunakan laminar flow atau transfer box.

Alat dan Bahan
Untuk membudidayakan jamur tiram, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :
  1. Kompor minyak tanah
  2. Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
  3. Rak, dengan luas 3m?
  4. pH meter
  5. Thermometer
  6. Sprayer / penyemprot, dengan pipa paralon 2 inci sebanyak 300 buah
  7. Cincin
  8. Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
  9. Baskom plastic
  10. Sekpo
  11. Serbuk kayu albasia sebanyak 10,5 kg
  12. Dedak halus sebanyak 21 kg
  13. Tepung jagung sebanyak 0,6 kg
  14. TSP murni 1 kg
  15. Kapur 3 buah
  16. Bibit jamur F3 sebanyak 3 buah
  17. Alcohol 95% sebanyak 1 liter
  18. Kantung plastic transparan (20x35x0,5) cm sebanyak 300 buah
  19. Kertas roti 10 x 10 sebanyak 300 buah
  20. Karet gelang tahan panas 600 buah
  21. Air sumur 30 liter

Pembuatan Jamur Tiram
Adapun proses pembuatan jamur tiram adalah sebagai berikut
  1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yang besar dan tajam dibuang karena dapat merusak plastic substrat.
  2. Bahan yang sudah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk sampai merata, jangan sampai ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yang dicampurkan untuk menghasilkan 100 log adalah sebagai berikut :
    ? Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg
    ? Tepung jagung 0,6 kg
    ? Dedak halus 21 kg
    ? TSP 1 kg
    ? Kapur 3 buah
    Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
  3. Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Media yang bagus adalah kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk supaya masak. Hal ini dilakukan agar bahan yang dimasukkan dan dipadatkan bisa duduk posisinya (tidak miring). Pengisian dilakukan tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam mengikat.
  4. Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
  5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lalu diikat mulut plastic tersebut dengan karet tahan panas.
  6. Tutup mulut log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, lalu diikat lagi dengan karet.
  7. Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
  8. Lamanya pengukusan dihitung setelah air di dalam drum mendidih.
  9. Setelah selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau sampai dingin pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman bibit.
  10. Setelah media dingin, baru dilakukan penanaman bibit, caranya:
    - Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup
    - Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%
    - Gunakan sarung sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%
    - Untuk memudahkan penanaman bibit, media yang akan diinokulasi disimpan di depan dekat angan kiri. Bibit yang akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan. Antara media yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.
    - Buka karet, kertas penutup, serta kapas penutup media.
    - Masukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media.
    - Setiap gerakan sendok yang dipakai, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.
    - Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kapas.
    - Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.
  11. Media yang sudah ditanami bibit disimpan di atas rak.
  12. Biarkan sampai seluruh media diisi miselium jamur.
  13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada bagian atas log tersebut dibuka.
  14. Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot menggunakan sprayer.
  15. Tubuh buah yang sudah cukup mekar dapat dipanen.
Penyimpanan Log Jamur Tiram
Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak tidak diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat. Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah.
Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen.

Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m? yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m?. jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.

Panen Jamur Tiram
  • Ciri dan Umur Panen Jamur Tiram
    Jamur tiram Pleurotus adalah jamur yang rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika dipanen pada waktu umur muuda. Panen dilakukan setelah tubuh buah mencapai ukuran maksimal saat 2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.
  • Cara Panen Jamur Tiram
    Pengambilan jamur harus dilakukan dari pangkal batang karena batang yang tersisa dapat mengalami kebusukan. Potong jamur dengan pisau yang bersih dan tajam, kemudian simpan di wadah plastic dengan tumpukan setinggi 15 cm.
  • Periode Panen Jamur Tiram
    Panen dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali, tergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.
Demikianlah ulasan tentang usaha budidaya jamur tiram yang bisa di lakukan skala rumah tangga maupun bisnis yang besar. semoga bermanfaat. sumber yang saya dapat dari bestbudidayatanaman.blogspot.com.


reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/05/budidaya-jamur-tiram-usaha-jamur-tiram.html
Category: articles

Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper, nama ilmiahnya Cyprinus caprio. Ikan ini dihasilkan dari perkawinan silang dari berbagai macam ikan mas. Ikan koi dipopulerkan oleh bangsa Jepang. Banyak versi yang menerangkan asal-usul ikan koi.

SuhuOksigenpHUmur IndukanJumlah Telur
27-30 derajat> 35-7.> 2 tahun100.000/kg

Memilih indukan untuk budidaya ikan koi
calon indukan ikan koi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun
  2. Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku
  3. Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo
  4. Gaya berengang tenang dan seimbang
  5. Warna cemerlang dan kontras
  6. Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam.
  7. Indukan jantan dan betina telah matang gonad
Pemeliharaan indukan ikan koi
  1. Kolam Khusus indukan (kedalaman 1,5 meter, berukuran 4x5 meter.
  2. Diisi 20 betina dan 40 jantan
  3. Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara umum pemeliharaan kolam indukan sama saja dengan pemeliharaan kolam pembesaran.
  4. Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali.
Pemijahan ikan koi
a. Tempat pemijahan
  1. Kolam terbuat dari semen dan permukaannya diplester
  2. ukuran kolam 3x6 m kedalaman 60cm dan ketinggian air 40 cm
  3. Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar.Pada kedua saluran tersebut harus dipasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.
  4. Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Di endapkan 24 jam
  5. Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada dalam kolam. sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam pemijahan.
b. Proses pemijahan
  1. Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan indukan betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stres.
  2. Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor.
  3. Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas.
c. Penetasan larva
  1. Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam.
  2. Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari.
  3. Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.
  4. Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat kolam kotor dan menyebabkan kematian massal sehingga dapat diganti kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.
  5. Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.
d. Pendederan
  1. Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 34 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi.
  2. Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.
  3. Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.
Penyortiran ikan koi
  1. ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1 bulan Atau kalau ingin lebih aman, lakukan setelah ikan berumur 3 bulan.
  2. Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk dan kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan yang kecil dan ukuran besar dengan yang besar.
  3. Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk yang tidak bagus. Bentuk badan yang bagus harus proporsional. Badannya membulat seperti peluru tidak terlalu panjang. Siripnya simetris dan gerakannya tenang tapi mantap.
  4. Pemilahan juga dilakuan terhadap ikan yang warnanya cerah dan memiliki garis batas yang tegas. Koi yang baik memiliki batas warna yang kontras. Tidak ada gradasi warna pada batas-batasnya. Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar internasional kualitas ikan koi berdasarkan jenisnya.
Sumber :
Alam Ikan; alamtani.com/

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
Semoga Bermanfaat



reff : http://www.alamikan.com/2014/10/cara-budidaya-pembenihan-ikan-koi.html
Category: articles

Syarat Tumbuh Tanaman Nangka - Budidaya Petani. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Buah Nagka supaya dapat menghasilkan hasil yang baik. Berikut adalah syarat tumbuh tanaman nangka.


Iklim
  • Angin berperan dlm membantu penyerbukan bunga pada tanaman nangka.
  • Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yg memilki curah hujan tahunan rata-rata 1.500-2.500 mm & musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka dapat tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah yg mempunyai bulan-bulan kering lebih dari 4 bulan
  • Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesa & pertumbuhan, karena pohon ini termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan terganggunya pembentukan bunga & buah serta pertumbuhannya.
  • Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C & suhu udara maksimum 31- 31,5 derajat C.
  • Kelembaban udara yg tinggi diperlukan untuk mengurangi penguapan.
Media Tanam
  • Pohon nangka dipelihara di berbagai tipe tanah, tetapi lebih menyenangi aluvial, tanah liat berpasir/liat berlempung yg dlm & beririgasi baik.
  • Umumnya tanah yg disukai yaitu tanah yg gembur & agak berpasir. Pohon ini hidup pada tanah tandus sampai subur dengan kondisi reaksi tanah asam sampai alkalis. Bahkan pada tanah gambutpun pohon ini dapat tumbuh & menghasilkan buah.
  • Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dengan pH 6,0-7,5, tetapi yg optimum pH 6?7.
  • Kedalaman air tanah yg cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m atau antara 1-2.5 m. Karena perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada tanah yg cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1 m).
Ketinggian Tempat
  • Pohon nangka dapat tumbuh dari mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat 1.300 m dpl. Namun ketinggian tempat yg terbaik untuk pertumbuhan nangka adalah antara 0-800 m dpl. Baca selengkapnya tentang Budidaya Tanaman Nangka melalui link berikut >> http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/nangka.html
 Artikel Lainnya:
 Jenis Tanaman Nangka
 Artikel Nanas
 Hama dan Penyakit Tanaman Nanas
 Budidaya Cabe


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/syarat-tumbuh-tanaman-nangka.html
Category: articles
Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat/ Avokad - Budidaya Petani. Dalam menanam alpukat supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik sebaiknya memperhatikan beberapa hal. Berikut merupakan Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat/ Avokad yang perlu diperhatikan tersebut. 


A. Media Tanam
  1. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat adalah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay loam) dan lempung endapan.
  2. Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, (sistem drainase/pembuangan air yang baik), subur dan banyak mengandung bahan organik.
  3. Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara pH sedikit asam sampai netral, (5,6-6,4). Bila pH di bawah 5,5 tanaman akan  menderita keracunan karena unsur Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah yang cukup banyak. Sebaliknya pada pH di atas 6,5 beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg, dan Zn akan berkurang.

B. Iklimnya
  1. Curah hujan minimum untuk pertumbuhan adalah 750-1000 mm/tahun. Jenis Alpukat Ras Hindia Barat dan persilangannya tumbuh dengan subur pada dataran rendah  beriklim tropis dengan curah hujan 2500 mm/tahun. Untuk daerah dengan curah hujan kurang dari kebutuhan minimal (2-6 bulan kering), tanaman alpukat masih dapat tumbuh asal kedalaman air tanah maksimal 2 m.
  2. Angin diperlukan oleh tanaman alpukat, terutama untuk proses penyerbukan. Namun demikian angin dengan kecepatan 62,4-73,6 km/jam dapat dapat mematahkan ranting dan percabangan tanaman alpukat yang tergolong lunak, rapuh dan mudah patah.
  3. Kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan alpukat berkisar 40-80 %. Untuk ras Meksiko dan Guatemala lebih tahan terhadap cuaca dingin dan iklim  kering, bila dibandingkan dengan ras Hindia Barat.
  4. Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3 derajat C. Mengingat tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu udara antara 15-30 derajat C atau lebih. Besarnya suhu kardinal tanaman alpukat tergantung ras masing-masing, antara lain ras Meksiko memiliki daya toleransi sampai ?7 derajat C, Guatemala sampai -4,5 derajat C, dan Hindia Barat sampai 2 derajat C.
C. Ketinggian Tempat Tanam
  • Pada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 M dpl. Namun tanaman ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 m dpl. Untuk jenis alpukat Meksiko dan Guatemala lebih cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 1000-2000 m dpl., sedangkan ras Hindia Barat pada ketinggian 5-1000 M dpl. [baca juga artikel tentang Budidaya Alpukat, manfaat alpukat untuk kesehatan]
  Demikian artikel tentang Syarat Tumbuh Alpukat, Semoga bermanfaat


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/syarat-tumbuh-tanaman-alpukat-avokad.html
Category: articles