Wednesday, December 16, 2015

Hama Penyakit Lebah - Budidaya Petani. Ada beberapa hama dan penyakit yang menyerang dalam budidaya lebah yaitu:

Penyakit Lebah
Di daerah tropis penyakit Lebah jarang terjadi dibandingkan dgn daerah sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit Lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah & penyebabnya antara lain:

Foul Brood
  • Ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva & European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran & tempayak lebah.
Chalk Brood
  • Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak & menutupnya hingga mati.
Stone Brood
  • Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr & Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yg diserang berubah menjadi seperti batu yg keras.
Addled Brood
  • Penyebab: telur ratu yg cacat dari dlm & kesalahan pada ratu.
Acarine
  • Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yg hidup dlm batang tenggorokkan Lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.
Nosema & Amoeba
  • Penyebab: Nosema Apis Zander yg hidup dlm perut Lebah & parasit Malpighamoeba mellificae Prell yg hidup dlm pembuluh malpighi Lebah dan akan menuju usus.

Hama Lebah
Hama yg sering mengganggu lebah antara lain:
  • Burung, sebagai hewan yg juga pemakan serangga menjadikan Lebah sebagai salah satu makanannya.
  • Kadal & Katak, gangguan yg ditimbulkan sama dgn yg dilakukan oleh burung.
  • Semut, membangun sarang dlm stup & merampas makanan Lebah.
  • Kupu-kupu, telur kupu-kupu yg menetas dlm sisiran menjadi ulat yg dapat merusak sisiran.
  • Tikus, merampas madu & merusak sisiran.

Pencegahan Serangan Penyakit & Hama Lebah
Upaya mencegah serangan penyakit & hama tindakan yg perlu adalah:

  • Pembersihan stup setiap hari.
  • Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran & kondisi Lebah.
  • Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
  • Pintu masuk dibuat seukuran Lebah. Baca selengkapnya tentang Cara Beternak/ Budidaya Lebah di >>Teknik Budidaya Lebah
Demikian Hama Penyakit Lebah, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-penyakit-lebah.html

Baca Juga:
Pedoman Teknis Budidaya Lebah
Manfaat Lebah
Jenis Lebah


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-penyakit-lebah.html
Category: articles

Budidaya Buah Semangka - Budidaya Petani. Sebelumnya telah disajikan tentang bagai mana cara budidaya anggur, Budidaya Kedondong, pala dan pada kesempatan ini akan disajikan tentang Tips Cara Budidaya Buah Semangka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya semangka.

Syarat Tumbuh Tanaman Semangka Dalam Budidaya Semangka..

A.Media Tanam

  • Tanah yg cocok utk tanaman semangka adalah tanah porous (sarang) sehingga mudah m?buang kelebihan air, tetapi tanah yg terlalu mudah m?buang air kurang baik utk ditanami semangka.
  • Kondisi tanah yg cocok utk tanaman semangka adalah tanah yg cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam & tanah kebun/persawahan yg tlah dikeringkan.
  • Keasaman tanah (pH) yg diperlukan antara 6-6,7. Jika pH < 5,5 (tanah asam) maka diadakan pengapuran dgn dosis disesuaikan dgn tingkat keasaman tanah tersebut.

B.Ketinggian Tempat
  • Ketinggian tempat yg ideal utk areal penanaman semangka adalah: 100-300 m dpl. Kenyataannya semangka dapat ditanam di daerah dekat pantai yg m?punyai ketinggian di bawah 100 m dpl & di atas perbukitan dgn ketinggian lebih dari 300 m dpl.
C.Iklim
  • Suhu udara yg ideal bagipertumbuhan tanaman semangka adalah suhu harian rata-rata yg b?kisar 20?30 mm.
  • Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal penanaman, b?arti udara kering yg miskin uap air. Kondisi demikian cocok utk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir yg b?hawa kering. Sebaliknya, kelembaban yg terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman.
  • Secara teoritis curah hujan yg ideal utk areal penanaman semangka adalah 40-50 mm/bulan.
  • Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen.
  • Tanaman semangka akan dapat tumbuh b?kembang serta b?buah dgn optimal pada suhu ? 25 derajat C (siang hari).
Bibit Semangka.
  • Persyaratan Benih : Pemilihan jenis benih semangka yg disemaikan adalah: Hibrida import, terutama benih jenis Triploid (non biji) yg m?punyai kulit biji yg sangat keras & jenis Haploid (b?biji).
  • Penyiapan Benih : Jenis benih Hibrida impor, terutama jenis bibit triploid setlah dipilih disiapkan alat bantu utk menyayat/merenggangkan sedikit karena tanpa direnggangkan biji tersebut sulit utk b?kecambah, alat bantu tersebut b?bentuk gunting kuku yg m?punyai bentuk segitiga panjang b?ukuran kecil & disediakan tempat kecil yg m?punyai permukaan lebar. Jenis Haploid dgn mudah disemai karena bijinya tidak keras s?hingga mudah m?belah pada waktu b?kecambah.
  • Teknik Penyemaian Benih : Teknik penyemaian benih semangka dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :
    1. Perenggangan bibit biji semangka terlebih dahulu supaya utk m?permudah dlm proses pertumbuhannya;
    1. Perendaman biji dlm suatu satuan obat yg diramu dari bahan-bahan: 1 liter air hangat suhu 20-25 derajat C; 1 sendok teh hormon (Atornik, Menedael, Abitonik); 1 sendok peres fungisida (obat anti jamur) seperti: Difoldhan 4T, Dacosnil 75 WP, Benlate; 0,5 sendok teh peres bakterisida (Agrept 25 WP). Setlah direndam 10-30 menit, diangkat & ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi & bibit siap dikecambahkan.
  • Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Kantong-kantong persemaian diletakkan b?deret agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Dib?i perlindungan plastik transparan serupa rumah kaca mini & utk salah satu ujungnya terbuka dgn pinggiran yg terbuka. Pemupukan dilakukan lewat daun utk m?acu perkembangan bibit dicampur dgn obat, dilakukan rutin setiap 3 hari sekali. Pada usia 14 hari, benih-benih dipindahkan ke lapangan yg tlah matang & siap ditanami benih tersebut.
  • Pemindahan Bibit : Setlah pengecambahan dilakukan penyemaian bibit menggunakan kantong-kantong plastik b?ukuran : 12 cm x (0,2 - 0,3 )mm. Satu kantong ditanam satu benih (sudut kantong dipotong secukupnya utk pengurangan sisa air) & diisi campuran tanah dgn pupuk organik komposisi: 1 bagian tanah kebun, 1 bagian kompos/humus, 1 bagian pupuk kandang yg sudah matang. Setlah bibit b?umur 12-14 hari & tlah b?daun 2-3 helai, dipindahkan ke areal penanaman yg tlah diolah.

Teknik Menanam Semangka dalam Budidaya Semangka.
  • Penentuan Pola Tanaman : Tanaman semangka merupakan tanaman semusim dgn pola tanam monokultur.
  • Pembuatan Lubang Tanaman : Penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setlah persemaian b?umur 14 hari & tlah tumbuh daun ? 2-3 lembar. Sambil menunggu bibit cukup besar dilakukan pelubangan pada lahan dgn kedalaman 8-10 cm. Persiapan pelubangan lahan tanaman dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindah ke darat. B?jarak 20-30 cm dari tepi bendengan dgn jarak antara lubang sekitar 80-100 cm/t?gantung tebal tipisnya bedengan. Lahan t?tutup dgn plastik mulsa, maka diperlukan alat bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yg diberi lubang-lubang disesuaikan dgn kondisi tanah bendengan yg diberi lobang.
  • Cara Penanaman : Setlah dilakukan pelubangan, areal penanaman disiram secara massal supaya tanah siap menerima penanaman bibit sampai menggenangi areal sekitar ? tinggi bedengan, & dibiarkan sampai air meresap. Sebelum batang bibit ditanam dilakukan perendaman, agar mudah pelepasan bibit menggunakan kantong plastik yg ada. Langkah imunisasi dilakukan dgn perendaman selama 5-10 menit disertai campuran larutan obat obatan. Susunan obat t?diri dari: 1 sendok teh hormon Atonik, Abitonik, dekamon, menedael, 1 sendok teh peres bakterisida tepung, 1 sendok teh peres fungisida serbuk/tepung (Berlate, dithane M-45, Daconiel). Urutan penanaman adalah sebagai b?ikut:
    1. Kantong plastik diambil hati-hati supaya akar tidak rusak.
    1. Tanam dgn tanah posisi kantong & masukkan ke lubang yg sudah disiapkan
    1. Celah-celah lubang ditutup dgn tanah yg tlah disiapkan
    1. Lubang tanaman yg t?sisa ditutup dgn tanah & disiram sedikit air agar media bibit menyatu dgn tanah disekeliling dpt b?satu tanpa t?sisa.

Cara Pengolahan Lahan Untuk Tanaman Semangka dalam Budidaya Semangka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Cara Pengolahan Lahan Untuk Tanaman Semangka.
  • Persiapan : Bila areal bekas kebun, perlu dib?sihkan dari tanaman terdahulu yg masih tumbuh. Bila bekas persawahan, dikeringkan dulu beb?apa hari sampai tanah itu mudah dicangkul, kemudian diteliti pH tanahnya.
  • Pembukaan Lahan : Lahan yg ditanami dilakukan pembalikan tanah utk menghancurkan tanah hingga menjadi bongkahan-bongkahan yg merata. Tunggul bekas batang/jaringan perakaran tanaman terdahulu dibuang keluar dari areal, & juga segala jenis batuan yg ada dibuang, s?hingga tidak m?pengaruhi perkembangan tanaman semangka yg akan ditanam di areal tersebut.
  • Pembentukan Bendengan : Tanaman semangka m?butuhkan bendengan supaya air yg t'kandung di dlm tanah mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yg dibuat. Jumlah bendengan t'gantung jumlah baris tanam yg dikehendaki oleh si penanam (bentuk bendengan baris tanaman ganda, bendengan melintang pada areal penanaman). Lebar bendengan 7-8 meter, t'gantung tebal tipis & tinggi bendengan (tinggi bendengan minimum 20 cm).
  • Pengapuran : Dilakukan dgn pemb?ian jenis kapur pertanian yg me-ngandung unsur Calsium (Ca) & Magnesium (Mg) yg b?sifat menetralkan keasaman tanah & menetralkan racun dari ion logam yg terdapat didlm tanah. Dgn kapur Karbonat/kapur dolomit. Penggunaan kapur per 1000 m 2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , utk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit & pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
  • Pemupukan : Pupuk yg dipakai adalah pupuk organik & pupuk buatan. Pupuk kandang yg digunakan adalah pupuk kandang yg b?asal dari hewan sapi/kerbau & dipilih pupuk kandang yg sudah matang. Pupuk kandang b?guna utk m?bantu m?ulihkan kondisi tanah yg kurang subur, dgn dosis 2 kg/ bedengan. Caranya, ditaburkan disekeliling baris bendengan secara merata. Pupuk t'sebut t'diri atas:
    1. Pupuk Makro yg t'diri dari unsur Nitrogen, Phospor, Kalsium (dibuat dari pupuk ZA, TSP & KCl);
    1. Pupuk Mikro yang t'diri dari Kalsium (Ca) Magnesium (Mg) Mangaan (Mn), Besi (Fe), Belerang (S), Tembaga (Cu), Seng (Zn) Boron (Bo) & Molibden (Mo). Pupuk t'sebut, dijual dgn beb?apa merek seperti Mikroflex, Microsil dll. Penggunaannya, dicampur 1% obat anti hama penggerek batang.
  • Lain-lain : Tahap penghalusan & perataan bongkahan tanah pada sisi bendengan pada tempat penanaman semangka dilakukan dgn cangkul. Di bagian tengah, sebagai landasan buah pada bedengan, diratakan & diatas lapisan ini dib?i jerami kering utk perambatan semangka & peletakan buah. Bendengan perlu disiangi, disiram & dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm & plastik mulsa dgn lebar plastik 110-150 cm agar menghambat penguapan air & tumbuh tanaman liar. Pemakaian plastik lebih menguntungkan karena lebih tahan lama, sampai 8-12 bulan pada areal t'buka (2 - 3 kali periode penanaman). Plastik sisa yg b?warna perak yg m?antulkan sinar matahari & secara tidak langsung m?bantu tanaman banyak mendpt sinar matahari utk pertumbuhannya.
Cara Memelihara Semangka.
  • Penjarangan & Penyulaman : Tanaman semangka yg b?umur 3-5 hari perlu diperhatikan, apabila tumbuh t?lalu lebat/tanaman mati dilakukan penyulaman/diganti dgn bibit baru yg tlah disiapkan dari bibit cadangan. Dilakukan penjarangan bila tanaman t?lalu lebat dgn m?pangkas daun & batang yg tidak diperlukan, karena menghalangi sinar matahari yg m?bantu perkembangan tanaman.
  • Penyiangan : Tanaman semangka cukup m?punyai dua buah saja, dgn pengaturan cabang primer yg cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa m?otong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yg tidak b?guna, ujung.cabang sekunder dipangkas & disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yg tumbuh pada ruas yg ada buah ditebang karena mengganggu pertumbuhan buah. Pengaturan cabang utama & cabang primer agar semua daun pada tiap cabang tidak saling menutupi, s?hingga pembagian sinar merata, yg m?pengaruhi pertumbuhan baik pohon/buahnya.
  • Pembubunan : Lahan penanaman semangka dilakukan pembubunan tanah agar akar menyerap makanan secara maksimal & dilakukan setlah beb?apa hari penanaman.
  • Perempalan : Dilakukan melalui penyortiran & pengambilan tunas-tunas muda yg tidak b?guna karena m?pengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yg sedang b?kembang. Perempelan dilakukan utk mengurangi tanaman yg t?lalu lebat akibat banyak tunas-tunas muda yg kurang b?manfaat.
  • Pemupukan : Pemb?ian pupuk organik pada saat sebelum tanam tidak akan semuanya t?serap, maka dilakukan pemupukan susulan yg disesuaikan dgn fase pertumbuhan. Pada pertumbuhan vegetative diperlukan pupuk daun (Topsil D), pada fase pembentukan buah & pemasakan diperlukan pemupukan Topsis B utk m?perbaiki kualitas buah yg dihasilkan. Pemb?ian pupuk daun dicampur dgn insekstisida & fungisida yg disemprotkan b?samaan secara rutin. Adapun penyemprotan dilakukan sebagai b?ikut:
    1. Pupuk daun dib?ikan pada saat 7, 14, 21, 28 & 35 hari setlah tanam;
    1. Pupuk buah dib?ikan pada saat 45 & 55 hari setlah tanam;
    1. ZA & NPK (perbandingan 1:1) dilakukan 21 hari setlah tanam sebanyak 300 ml, 25 hari setlah tanam sebanyak 400 ml & 55 hari setlah tanam sebanyak 400 ml.
  • Pengairan & Penyiraman : Sistim irigasi yg digunakan sistem Farrow Irrigation: air dialirkan melalui saluran diantara bedengan, frekuensi pemberian air pada musim kemarau 4-6 hari dgn volume pengairan tidak b?lebihan. Bila dgn pompa air sumur (diesel air) penyiraman dilakukan dgn bantuan slang plastik yg cukup besar s?hingga lebih cepat. Tanaman semangka m?erlukan air secara terus menerus & tidak
    kekurangan air.
  • Waktu Penyemprotan Pestisida : Selain pupuk daun, insktisida & fungisida, ada obat lain yaitu ZPZ (zat perangsang tumbuhan); bahan perata & perekat pupuk makro (Pm) b?bentuk cairan. Dosis ZPT: 7,5 cc, Agristik: 7,5 cc & Metalik (Pm): 10 cc utk setiap 14-17 litter pelarut. Penyemprotan campuran obat dilakukan setlah tanaman b?usia >20 hari di lahan. Selanjutnya dilakukan tiap 5 hari sekali hingga umur 70 hari. Penyemprotan dilakukan dgn sprayer utk areal yg tidak t?lalu luas & menggunakan mesin b?tenaga diesel bila luas lahan ribuan hektar. Penyemprotan dilakukan pagi & sore hari t?gantung kebutuhan & kondisi cuaca.
  • Pemeliharaan Lain : Seleksi calon buah merupakan pekerjaan yg penting utk m?peroleh kualitas yg baik (berat buah cukup besar, t?letak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman), calon buah yg dekat dgn perakaran b?ukuran kecil karena umur tanaman relatif muda (ukuran sebesar telur ayam dlm bentuk yg baik & tidak cacat). Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Setiap calon buah ? 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yg kurang baik akibat ketidak-merataan t?kena sinar matahari, s?hingga warna kurang menarik & menurunkan harga jual buah itu sendiri.
Demikian artikel ttg Budidaya Buah Semangka, semoga bermanfaat
http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/budidaya-semangka.html

Baca juga tentang Budidaya Bunga Dahlia melalui link di bawah ini
Budidaya Bunga Dahlia.

reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/budidaya-semangka.html
Category: articles

Manfaat kotoran ayam sebagai pupuk organik - Sudah rahasia umum jika kotoran hewan bisa dijadikan pupuk yang bagus untuk digunakan dalam bercocok tanam, tidak terkecuali kotoran ayam. Kotoran ayam dianggap panas dan harus dikomposkan sebelum ditambahkan ke tanah kebun. Sebelum membahas tentang manfaat kotoran ayam, saya jelaskan terlebih dahulu tentang tanah dan kesuburan tanah ya, karena hal ini menyangkut tentang pemanfaatan kotoran ayam.
Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk dapat menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan berimbang untuk pertumbuhan dan hasil tanaman. Kesuburan tanah ditentukan oleh : Ketersediaan unsur hara yang cukup dan berimbang. Kondisi tata air tanah yang optimal. Kondisi tata udara tanah yang optimal dan kondisi mikrobia tanah yang baik.
Kesuburan tanah dibedakan menjadi dua yaitu kesuburan tanah aktual, yaitu kesuburan tanah hakiki (aseli/alamiah) dan kesuburan tanah potensial, yaitu kesuburan tanah maksimum yang dapat diperoleh dengan intervensi teknologi yang mengoptimumkan semua faktor, misalnya dengan memasang instalasi pengairan untilk lahan yang tidak tersedia air secara terus menerus atau yang lainnya.

Manfaat Kotoran Ayam

  1. Komponen
    Kotoran ayam terdiri dari tingkat tinggi nitrogen, dan tingkat rata-rata fosfor dan kalium. Tergantung pada kesehatan, diet dan umur hewan, tingkat ini dapat bervariasi.
  2. KomposBau pupuk kompos ayam tidak sekuat beberapa pupuk. Ketika dicampur dengan kompos lain, kotoran ayam mempertahankan kelembaban di sekitar akar dan menjaga lapisan atas tanah menjadi terlalu panas.
  3. OrganikAyam adalah pupuk kandang kompos alami dan bebas dari bahan kimia yang dapat masuk ke tanah. Ini berisi ? baik? bakteri yang memecah bahan organik dan membantu lingkungan.
  4. PenyimpananBakteri membantu dan nutrisi dalam pupuk kandang ayam ditingkatkan dengan penuaan, sehingga akan mempertahankan manfaat yang lama setelah bulan penyimpanan kering.
  5. AksesibilitasJika Anda atau tetangga Anda tidak memelihara ayam, pupuk bisa dibeli di taman yang paling atau toko pertanian pasokan.

Apabila dibandingkan antara berbagai macam pupuk kandang, kotoran ayam mempunyai nilai hara yang tertinggi karena bagian cair tercampur dengan bagian padat. Pupuk kandang kotoran ayam mengandung N tiga kali Iebih banyak dari pupuk kandang lainnya (Hardjowigeno,1995).

Unsur (%)
Nitrogen (N):
Kotoran ayam =1,70
Kotoran Sapi = 0,29
Kotoran Kuda = 0,44
Kotoran Babi = 0.60
Kotoran Domba = 0,55

Phospor (P2O5):
Kotoran ayam = 1,90
Kotoran Sapi = 0,17
Kotoran Kuda = 0,17
Kotoran Babi = 0,41
Kotoran Domba = 0,31

Kalium (K2O):
Kotoran ayam = 1,50
Kotoran Sapi = 0,35
Kotoran Kuda = 0,35
Kotoran Babi = 0,13
Kotoran Domba = 0,15

Dari Tabel diatas dapat terlihat bahwa pupuk kotoran ayam memiliki sumber kalium terbesar dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain yaitu sebesar 1,50 %. Selain itu, dalam pupuk kandang kotoran ayam juga mengandung unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), molybdenum (Mo). Pupuk kandang kotoran ayam lebih cepat matangnya dari pada pupuk kandang jenis lainnya.

Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk kotoran ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena kotoran ayam relative lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan kotoran hewan yang lainnya. (Hartatik, 2004).

Peranan Pupuk Kotoran Ayam dalam Manajemen Kesuburan Tanah

  1. Bahan organik dalam proses mineralisasi akan melepaskan hara tanaman dengan lengkap (N, P, K, Ca, Mg, S, serta hara mikro) dalam jumlah tidak tentu dan relatif kecil.
  2. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.
  3. Tanah lebih mudah diolah untuk tanah-tanah berat.
  4. Meningkatkan daya menahan air (water holding capacity). Sehingga kamampuan tanah untuk menyediakan air menjadi lebih banyak. Kelengasan air tanah lebih terjaga.
  5. Permeabilitas tanah menjadi lebih baik. Menurunkan permeabilitas pada tanah bertekstur kasar (pasiran), sebaliknya meningkatkan permeabilitas pada tanah bertekstur sangat lembut (lempungan).
  6. Meningkatkan KPK (Kapasitas Pertukaran Kation ) sehingga kemampuan mengikat kation menjadi lebih tinggi, akibatnya apabila dipupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak mudah tercuci.
  7. Memperbaiki kehidupan biologi tanah (baik hewan tingkat tinggi maupun tingkat rendah ) menjadi lebih baik karena ketersediaan makan lebih terjamin.
  8. Dapat meningkatkan daya sangga (buffering capasity) terhadap goncangan perubahan drastis sifat tanah.
  9. Mengandung mikrobia dalam jumlah cukup yang berperanan dalam proses dekomposisi bahan organik.

Proses Pengolahan Kotoran Ayam Menjadi Pupuk Organik

Bahan-bahan :

M-Bio (5 ml), gula merah (4 g), air (1 L), dedak (1,5 kg), pupuk kotoran ayam (5 kg).

Cara pembuatan :
  1. M-Bio dilarutkan, ditambah gula merah dan air, diinkubasikan selama 12 jam.
  2. Pupuk kandang kotoran ayam dicampur dengan dedak secara merata membentuk suatu adonan (pupuk kandang kotoran ayam dan dedak).
  3. Larutan M-Bio disiramkan ke dalam adonan secara merata dan kandungan air awal pada adonan diusahakan mencapai 50 % dengan cara mengepak dengan jari campuran adonan, air tidak keluar dari adonan dan jika kepalan lepas, campuran adonan akan mengembang.
  4. Campuran adonan ditimbun di atas lantai yang kering dengan ketinggian 15 sampai 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 12 sampai 15 hari.
  5. Setelah 12 sampai 15 hari kotoran ayam selesai difermentasi dan siap digunakan menjadi pupuk organik.


reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/02/manfaat-kotoran-ayam-sebagai-pupuk.html
Category: articles

Cara Budidaya Timun? Timun sering juga disebut dengan mentimun atau beberapa daerah sering menyebutnya dengan nama ketimun. Manfaat tanaman timun ini adalah yang dimakan dari sayuran ini adalah buahnya. Biasanya buah timun dimakan mentah sebagai lalap. Atau, buah itu dapat pula diasinkan sebagai teman nasi. Buah timun banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. timun juga paling sering digunkan untuk petisan.

CARA BUDIDAYA TIMUN



Syarat Tumbuh

1.Iklim

Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 - 26,7)C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl.

2. MediaTanam

Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah 6-7.

Teknis Budidaya

1. Pembibitan

Siapkan Natural GLIO dan campurkan dengan pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu. Siapkan tanah halus dan pukan dapat diganti SUPERNASA / POC NASA yang telah dicampur Natural GLIO (tanah : pukan = 7:3) dan masukkan polybag. Rendam benih dalam larutan POC NASA dan air hangat (2cc/l) selama 30 menit. Peram selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah dipindahkan ke polibag sedalam 0,5-1 cm. Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram dua kali sehari. Semprotkan POC NASA (2cc/l air) pada 7 hss. Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke kebun.

2. Pengolahan Media Tanam

Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan. Berikan kalsit/dolomit pH tanah 6

3.Penanaman

Siram bibit dalam polibag dengan air, Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag.. Tanamkan bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar batang.


4. Pemeliharaan Tanaman

Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan tanaman yang baik. Bersihkan gulma (bisa bersama waktu pemupukan). Pasang ajir pada 5 hst ( hari setelah tanam ) untuk merambatkan tanaman. Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah tanam pada pagi atau sore hari. Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit. -Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.

5. Hama dan Penyakit

a. Hama
? Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver).
Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat, daun tinggal tulangnya.
? Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.
? Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.)
Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk.
? Kutu daun (Aphis gossypii Clover)
Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus

b. Penyakit
? Busuk daun (Downy mildew)
Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22C dan berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk.
? Penyakit tepung (Powdery mildew )
Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering.
? Antraknose
Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu.
? Bercak daun bersudut
Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang.
? Virus
Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov. Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil.
? Kudis (Scab)
Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus.
? Busuk buah
Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk.


6. Panen

? Ciri dan Umur Panen
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang.
? Cara Panen
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
? Periode Panen
Mentimun sayur dipanen 5 - 10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.


reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/06/cara-budidaya-mentimun.html
Category: articles

Hama dan Penyakit Tanaman Mangga - Budidaya Petani. Berikut akan disajikan mengenai Hama dan Penyakit Tanaman Mangga.

Hama Tanaman Mangga
  1. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
    • Menyerang buah & masuk ke dalamnya.
    • Pengendalian: dengan semut merah yg menyebabkan kepik tidak bertelur.
  2. Bubuk buah mangga
    • Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
    • Pengendalian: memusnahkan buah mangga yg jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon & menyemprotkan insektisida ke tanah yg telah dicangkul.
  3. Bisul daun(Procontarinia matteiana.)
    • Gejala: daun menjadi berbisul & daun menjadi berwarna coklat, hijau & kemerahan.
    • Pengendalian: penyemprotan buah & daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yg terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong & memperbaiki aerasi.
  4. Lalat buah
    • Gejala: buah busuk, jatuh & menurunkan produktivitas.
    • Pengendalian: dengan memusnahkan buah yg rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah & insektisida.
  5. Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
    • Jenis wereng ini berbeda dengan yg menyerang padi. Wereng ini menyerang daun, rangkaian bunga & ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yg membeku menimbulkan jamur kerak hitam.
    • Pengendalian dengan insektisida Diazinon & pengasapan seminggu empat kali.
  6. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
    • Tungau pertama menyerang daun mangga yg masih muda sedangkan yg kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga.
    • Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.
  7. Codot
    • Memakan buah mangga di malam hari.
    • Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit & melindungi pohon dengan jaring.
Penyakit Tanaman Mangga
  1. Penyakit mangga
    • Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam & menggulung.
    • Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
  2. Penyakit diplodia
    • Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
    • Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
  3. Cendawan jelaga
    • Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yg diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yg hidup di cairan manis.
    • Pengendalian: dengan memberantas serangga yg menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang.
  4. Bercak karat merah
    • Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga & tunas sehingga terbentuk bercak yg berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan.
    • Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.
  5. Kudis buah
    • Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting & daun.
    • Gejala: adanya bercak kuning yg akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan.
    • Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu & memangkas tangkai bunga yg terserang.
  6. Penyakit Blendok
    • Penyebab: jamur Diplodia recifensis yg hidup di dalam lubang yg dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yg akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.
    • Pengendalian: memotong bagian yg sakit, lubang ditutupi dengan kapas yg telah dicelupkan ke dalam insektisida & menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.
7.3. Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yg terserang, menebang tanaman yg diserang benalu dengan berat. Baca selengkapnya tentang Budidaya Mangga Melalui link berikut >> Cara Budidaya Tanaman Mangga.
Demikian artikel tentang Hama dan Penyakit Buah Mangga, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-dan-penyakit-tanaman-mangga.html

Artikel Lainnya:
Pedoman Budidaya Tanaman Mangga
HAMA & PENYAKIT TANAMAN KRISAN
PEDOMAN BUDIDAYA BUNGA KRISAN
SYARAT PERTUMBUHAN BUNGA KRISAN


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-dan-penyakit-tanaman-mangga.html
Category: articles

Cara menanam seledri yang baik dan benar - Daun seledri mungkin banyak kita jumpai di pasar sebagai tanaman sayuran untuk campuran sop juga ada yang mengolahnya untuk dijadikan obat ataupun perawatan kecantikan, Seledri (Apium graveolens L. Dulce) adalah tanaman sayuran dari famili Umbelliferae yang berasal dari Mediterania sekitar Laut Tengah, tetapi kali ini saya bukan ingin menyampaikan tentang manfaat daun seledri tetapi saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara menanam seledri yang baik dan benar agar berbuah panen seledri yang baik, nah berikut caranyaaa.......

  1. Persyaratan agar Selederi bisa tunbuh:
    Untuk dapat tumbuh dengan baik, seledri harus ditanam di daerah subtropis dengan ketinggian 1.000-1.200 m dpl, suhu udara 15o-24o C, kelembaban berkisar antara 80-90%, Curah hujan berkisar antara 60-100 mm/bulan, dan lahan harus mendapat penyinaran matahari yang cukup. Lahan yang ideal untuk tanaman seledri adalah tanah yang gembur, subur, mengandung bahan organik, serta tata udara dan air yang baik. Tanah yang paling baik untuk budidaya seledri adalah tanah jenis Andosol, karena mengandung unsur-unsur yang mendukung pertumbuhan tanaman seledri, seperti: pH tanah antara 5,5-6,5, mengandung cukup natrium, boron, dan kalsium. Karena jika kekurangan ketiga unsur tersebut, maka pertumbuhan tanaman seledri akan kerdil, kuncup dan pucuk mengering, dan batang serta tangkai daun retak-retak.
  2. Pembibitan
    Perkembangbiakan seledri dapat dilakukan secara generatif lewat bijinya maupun vegetatif yakni dengan anakannya. Namun, memperbanyak seledri dengan menggunakan biji lebih sering dilakukan untuk tujuan komersial. Biji yang akan dijadikan benih tersebut berasal dari varietas unggul yang memiliki kemampuan atau daya berkecambah > 90%. Proses pembenihan diawali dengan :
    - Merendam benih ke dalam air hangat bersuhu 55o-60o C selama 15 menit. Benih selanjutnya disemai di bedengan yang berukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm dan panjang sesuai kondisi lahan.
    - Cara membuat bedengan dengan mengolah tanah sedalam 30-40 cm dan mencampur tanah yang diolah tersebut dengan pupuk kandang matang sebanyak 2 kg/m2. Bedengan dinaungi plastik bening atau nyaman daun kelapa, setinggi 120-150 cm di sisi timur dan 80-100 cm di sisi barat.
    - Semaikan benih di atas bedengan di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm. Benih kemudian ditutup dengan tanah tipis dan bedengan disiram sampai seluruh permukaannya lembab.
    - Benih yang sudah disemai tersebut, pada hari ke 15-25 disemprot dengan pupuk daun. Tanah bedengan, tepatnya di antara alur/larikan diberi larutan 10 gram NPK/10 liter air. Jika bibit terserang hama, semprotkan pestisida konsentrasi rendah (30-50% dosis anjuran) pada bibit tersebut. Setelah benih berumur 1 bulan atau telah memiliki 3-4 helai daun, pindahkan bibit tersebut ke media tanam.
  3. Pengolahan Lahan
    Pengolahan lahan dilakukan dengan mencangkul lahan sedalam 30-40 cm dan membiarkannya selama 15 hari. Campur tanah olahan dengan kapur kalsit atau dolomite jika pH tanah kurang dari 6.5. Dosisnya sebanyak 1-2 ton kapur untuk setiap hektar lahan, tergantung dari besarnya pH tanah serta kandungan Alumunium di dalam tanah.
    Di atas tanah yang telah diolah tersebut kemudian dibuat bedengan dengan lebar 80-100 cm, tinggi 30 cm, dan panjang sesuai dengan kondisi lahan, sementara jarak antar bedengan antara 30-40 cm. Campurkan pupuk kandang dengan tanah bedengan sebanyak 10-20 ton pupuk kandang untuk setiap 1 hektar lahan. Buatlah parit di antara bedengan yang satu dengan yang lain.
  4. Teknik Penanaman- Buatlah terlebih dahulu lubang tanam di dalam bedengan dengan jarak tanam 25 x 30 cm.
    - Bibit seledri yang telah memiliki 3 ? 4 helai daun yang ada di lahan persemaian dicabut bersama akarnya dengan hati-hati. Jika masih ada bibit yang belum memiliki 3 ? 4 helai daun, tinggalkan di ladang persemaian untuk digunakan sebagai tanaman sulam.
    - Tanamkan satu bibit untuk setiap lubang tanam, dan padatkan tanah di sekitar batang. Sebelum ditanam, rendamlah terlebih dahulu akar bibit selama 15 menit ke dalam larutan pestisida Benlate atau Derosol dengan konsentrasi 50% dari anjuran.
    - Setelah bibit ditanam, siramlah bedengan dengan air bersih hingga lembab. Tutup permukaan bedengan dengan mulsa jerami padi kering setebal 3-5 cm, dan mulsa tersebut jangan menutupi bibit seledri.
  5. Pemupukan
    Seledri membutuhkan zat hara dalam jumlah banyak, khususnya nitrogen, yang diperlukan untuk produksi biomassa yang besar. Karena itu untuk produksi seledri diperlukan tanah yang sangat subur. Untuk budidaya seledri diperlukan pupuk kandang sebanyak 20?30 ton/ha ditambah dengan N 300 kg, P 75 kg dan K 250 kg per hektar.
  6. Pemeliharaan Tanaman
    Selama masa pemeliharaan, lakukan penyulaman saat tanaman berumur 7-15 hari. Ganti bibit yang mati dan ganti dengan bibit tanaman yang baru. Untuk penyiangan, dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan pemupukan yakni pada saat umur tanaman 2 dan 4 minggu.
    Agar unsur hara dalam lapisan tanah senantiasa tercukupi, berikan pupuk susulan sebagai berikut:
    a. Larutan air dengan pupuk NPK dengan dosis 2-3 kg pupuk NPK (15-15-15 atau 16-16-16) dengan 200 liter air. Larutan pupuk sebanyak 200-250 cc tersebut kemudian disiramkan ke tanah sejauh 20 cm dari batang.
    b. Larutan pupuk lengkap yang mengandung seluruh unsur hara sebanyak 2-3 kg dengan 200 liter air, yang disiramkan sejauh 20 cm dari batang sebanyak 150-200 cc.
    c. Menaburkan campuran pupuk ZA dan KCl (3:2) ke dalam larikan sejauh 5-10 cm dari lubang tanam.
    d. Pupuk tablet yang mengandung seluruh unsur hara dengan cara membenamkan satu tablet seberat 2-3 gram ke dalam 10 cm di sekeliling batang.
    e. Untuk menjadikan tanaman hijau dan subur, tambahan garam dapur sebanyak 50 kg untuk setiap hektar lahan.
    Selama proses pemeliharaan tanaman, pengairan atau penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari pada awal tanam. Selanjutnya pengairan dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu, tergantung dari kondisi cuaca. Tapi yang pasti jangan sampai kondisi tanah kering, serta jangan sampai ada air yang tergenang atau becek.
  7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)OPT yang menyerang tanaman seledri antara lain lalat pengorok daun, bercak daun bakteri, busuk lunak bakteri, penyakit fusarium, penyakit hawar serkospora, rebah kecambah, busuk akar, dan berbagai macam virus. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Apabila diperlukan pestisida, gunakan pestisida yang aman sesuai kebutuhan dengan dosis yang sesuai petunjuk.
  8. Panen dan Pascapanen
    Tanaman seledri yang di tanam secara langsung tanpa melalui pesemaian dapat dipanen pada umur 160?180 hari, sedangkan seledri yang ditanam dari persemaian biasanya di panen pada umur 90?125 hari. Tanaman seledri biasanya dipanen ketika sebagian besar tanaman dianggap telah mencapai fase layak jual, tetapi ukuran yang agak beragam tidak dapat dihindari. Penundaan panen dapat menyebabkan sebagian tanaman menjadi bergabus, sedangkan panen yang terlalu dini berakibat sedikitnya tangkai daun yang berukuran besar. Panen dilakukan dengan cara dicabut. Seledri daun memiliki musim tanam yang lebih pendek, dan panen dapat dilakukan berulang kali jika daun dipotong cukup tinggi di atas permukaan tanah untuk memungkinkan pertumbuhan kembali daun baru. Produksi seledri dapat mencapai 40?70 ton/ha.


reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/02/CARA-MENANAM-SELEDRI-YANG-BAIK-DAN-BENAR.html
Category: articles

Pengolahan Media Tanam Jambu Air - Budidaya Petani. Ada beberapa tahap dalam Pengolahan Media Tanam Jambu Air yang dilalui misalnya persiapan, pembukaan lahan dll. Untuk lengkapnya simaklah artikel ttg Pengolahan Media Tanam Jambu Air berikut.

1) Persiapan
Calon tempat tumbuh tanaman jambu air harus dibersihkan dahulu dari berbagai pengganggu seperti: rerumputan, semak/onak & binatang. Lahan hanya diolah di lubang tanam & dilaksanakan 15-30 m hari sebelum tanam. Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dgn lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.

2) Pembukaan Lahan
Tanah yang akan dipergunakan utk Tanaman jambu air dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak atau dicangkul sampai dalam, dgn mempertimbangkan bibit yang akan ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dlm tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yang cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 m & kedalam disesuaikan dgn kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yang kurang lancar.Tanah yang kurus & kurang humus/tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yang dibuat dgn cara mengubur ranting-ranting & dedaunan, dgn kondisi seperti ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun kemudian dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dgn kebutuhan.

Pengolahan Media Tanam Jambu Air

Pengolahan Media Tanam Jambu Air
Pengolahan Media Tanam Jambu Air
3) Pengapuran
Pengapuran tanah sebaiknya dilakukan 1 atau 2 bulan menjelang hujan.

4) Pemupukan
Sebelum penanaman kedalam lubang tanam perlu dimasukkan pupuk kandang sekitar 1 blek minyak tanah. Jika perlu ditambah 2 genggam pupuk NPK. Setelah itu perlu diberi pelindung

Demikia artikel tentang Pengolahan Media Tanam Jambu Air, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pengolahan-media-tanam-jambu-air.html

Baca selengkapnya tentang Budidaya Buah Jambu Air dan Bibit Jambu Air melalui link di bawah ini
Budidaya Buah Jambu Air
Bibit Jambu Air


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/pengolahan-media-tanam-jambu-air.html
Category: articles