Sunday, December 6, 2015

Budidaya Buah Stroberi - Budidaya Petani.Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L. lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia.

Budidaya Buah Stroberi

Budidaya Buah Stroberi

1. JENIS TANAMAN STROBERI
Klasifikasi botani tanaman stroberi adalah sebagai berikut:

  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub divisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledonae
  • Keluarga : Rosaceae
  • Genus : Fragaria
  • Spesies : Fragaria spp.

Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang dihasilkan dari persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis L. var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan stroberi modern (komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne. Varitas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia adalah Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella dan Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah. Petani Lembang (Bandung) yang sejak lama menanam stroberi, menggunakan varitas lokal Benggala dan Nenas yang cocok untuk membuat makanan olahan dari stroberi seperti jam.

2. MANFAAT TANAMAN STROBERI
Buah stroberi dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar atau olahannya. Produk makanan yang terbuat dari stroberi telah banyak dikenal misalnya sirup, jam, ataupun stup (compote) stroberi.

3. SENTRA PENANAMAN BUDIDAYA BUAH STROBERI
Dapat dikatakan bahwa budidaya stroberi belum banyak dikenal dan diminati. Karena memerlukan temperatur rendah, budidaya buah stroberi di Indonesia harus dilakukan di dataran tinggi. Lembang dan Cianjur (Jawa Barat) adalah daerah sentra pertanian di mana petani sudah mulai banyak membudidayakan stroberi. Dapat dikatakan bahwa untuk saat ini, kedua wilayah tersebut adalah sentra penanaman stroberi.

4. SYARAT TUMBUH TANAMAN STROBERI
4.1. Iklim

  • Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600-700 mm/tahun.
  • Lamanya penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8?10 jam setiap harinya.
  • Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17?20 derajat C.
  • Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80-90%.

    4.2. Media Tanam

    • Jika ditanam di kebun, tanah yang dibutuhkan adalah tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara baik.
    • Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk budidaya stroberi di kebun adalah 5.4-7.0, sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6.5?7,0.
    • Jika ditanam dikebun maka kedalaman air tanah yang disyaratkan adalah 50-100 cm dari permukaan tanah. Jika ditanam di dalam pot, media harus memiliki sifat poros, mudah merembeskan airdan unsur hara selalu tersedia.

      4.3. Ketinggian Tempat Yang Cocok Untuk Budidaya Buah Stroberi
      Ketinggian tempat yang memenuhi syarat iklim tersebut adalah 1.000-1.500 meter dpl.

      5. PEDOMAN BUDIDAYA BUAH STROBERI

      5.1. Pembibitan Buah Stroberi
      Stroberi diperbanyak dengan biji dan bibit vegetatif (anakan dan stolon atau akar sulur). Adapun kebutuhan bibit per hektar antara 40.000-83.350.
      1. Perbanyakan dengan biji
        • Benih dibeli dari toko pertanian, rendam benih di dalam air selama 15 menit lalu keringanginkan.
        • Kotak persemaian berupa kotak kayu atau plastik, diisi dengan media berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (kompos) halus yang bersih (1:1:1). Benih disemaikan merata di atas media dan tutup dengan tanah tipis. Kotak semai ditutup dengan plastik atau kaca bening dan disimpan pada temperatur18-20 derajat C.
        • Persemaian disiram setiap hari, setelah bibit berdaun dua helai siap dipindahtanam ke bedeng sapih dengan jarak antar bibit 2-3 cm. Media tanam bedeng sapih sama dengan media persemaian. Bedengan dinaungi dengan plastik bening. Selama di dalam bedengan, bibit diberi pupuk daun. Setelah berukuran 10 cm dan tanaman telah merumpun, bibit dipindahkan ke kebun.
      2. Bibit vegetatif untuk budidaya stroberi di kebun Tanaman induk yang dipilih harus berumur 1-2 tahun, sehat dan produktif. Penyiapan bibit anakan dan stolon adalah sebagai berikut:
        • Bibit anakan : Rumpun dibongkar dengan cangkul, tanaman induk dibagi menjadi beberapa bagian yang sedikitnya mengandung 1 anakan. Setiap anakan ditanam dalam polibag 18 x 15 cm berisi campuran tanah, pasir dan pupuk kandang halis (1:1:1), simpan di bedeng persemaian beratap plastik.
        • Bibit stolon : Rumpun yang dipilih telah memiliki akar sulur pertama dan kedua. Kedua akar sulur ini dipotong. Bibit ditanam di dalam atau polibag 18 x 15 cm berisi campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Setelah tingginya 10 cm dan berdaun rimbun, bibit siap dipindahkan ke kebun.
      3. Bibit untuk budidaya stroberi di polibag : Pembibitan dari benih atau anakan/stolon dilakukan dengan cara yang sama, tetapi media tanam berupa campuran gabah padi dan pupuk kandang (2:1). Setelah bibit di persemaian berdaun dua atau bibit dari anakan/stolon di polibag kecil (18 x15) siap pindah, bibit dipindahkan ke polibag besar ukuran 30 x 20 cm berisi media yang sama. Di polibag ini bibit dipelihara sampai menghasilkan.
      5.2. Pengolahan Media Tanam
      1. Budidaya di Kebun Tanpa Mulsa Plastik
        • Di awal musim hujan, lahan diolah dengan baik sedalam 30-40 cm.
        • Keringanginkan selama 15-30 hari.
        • Buat bedengan: lebar 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 40 x 60 cm atau guludan: lebar 40 x 60 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar guludan 40 x 60 cm.
        • Taburkan 20-30 ton/ha pupuk kandang/kompos secara merata di permukaan bedengan/ guludan.
        • Biarkan bedengan/guludan selama 15 hari.
        • Buat lubang tanam dengan jarak 40 x 30 cm, 50 x 50 cm atau 50 x 40 cm.
      2. Budidaya di Kebun Dengan Mulsa Plastik.
        • Di awal musim hujan, lahan diolah dengan baik dan keringanginkan 15-30 hari.
        • Buatlah bedengan: lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 60 cm atau guludan: lebar bawah 60 cm, lebar atas 40 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 60 cm.
        • Keringanginkan 15 hari.
        • Taburkan dan campurkan dengan tanah bedengan/guludan 200 kg urea, 250 kg SP-36 dan 100 kg/ha KCl.
        • Siram hingga lembab.
        • Pasang mulsa plastik hitam atau hitam perak menutupi bedengan/guludan dan kuatkan ujung-ujungnya dengan bantuan bambu berbentuk U.
        • Buat lubang di atas plastik seukuran alas kaleng bekas susu kental manis. Jarak antar lubang dalam barisan 30, 40 atau 50 cm, sehingga jarak tanam menjadi 40 x 30, 50 x 50 atau 50 x 40 cm.
        • Buat lubang tanam di atas lubang mulsa tadi.
      3. Pengapuran : Bila tanah masam, 2-4 ton/ha kapur kalsit/dolomit ditebarkan di atas bedengan/guludan lalu dicampur merata. Pengapuran dilakukan segera setelah bedengan/guludan selesai dibuat.
      5.3. Teknik Penanaman

      • Siram polybag berisi bibit dan keluarkan bibit bersama media tanamnya dengan hati-hati.
      • Tanam satu bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar pangkal batang.
      • Untuk tanaman tanpa mulsa, beri pupuk dasar sebanyak 1/3 dari dosis pupuk anjuran (dosis anjuran 200 kg/ha Urea, 250 kg SP-36 dan 150 kg/ha KCl). Pupuk diberikan di dalam lubang sejauh 15 cm di kiri-kanan tanaman.
      • Sirami tanah di sekitar pangkal batang sampai lembab.

        5.4. Pemeliharaan Tanaman
        1. Penyulaman : Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Tanaman yang disulam adalah yang mati atau tumbuh abnormal.
        2. Penyiangan : Penyiangan dilakukan pada pertanaman stroberi tanpa ataupun dengan mulsa plastik. Mulsa yang berada di antara barisan/bedengan dicabut dan dibenamkan ke dalam tanah. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan gulma, biasanya dilakukan bersama pemupukan susulan.
        3. Perempelan/Pemangkasan : Tanaman yang terlalu rimbun, terlalu banyak daun harus dipangkas. Pemangkasan dilakukan teratur terutama membuang daun-daun tua/rusak. Tanaman stroberi diremajakan setiap 2 tahun.
        4. Pemupukan
          • Pertanaman tanpa mulsa: Pupuk susulan diberikan 1,5-2 bulan setelah tanam sebanyak 2/3 dosis anjuran. Pemberian dengan cara ditabur dalam larikan dangkal di antara barisan, kemudian ditutup tanah.
          • Pertanaman dengan mulsa: Pupuk susulan ditambahkan jika pertumbuhan kurang baik. Campuran urea, SP-36 dan KCl (1:2:1,5) sebanyak 5 kg dilarutkan dalam 200 liter air. Setiap tanaman disiram dengan 350-500 cc larutan pupuk.
        5. Pengairan dan Penyiraman : Sampai tanaman berumur 2 minggu, penyiraman dilakukan 2 kali sehari. Setelah itu penyiraman dikurangi berangsur-angsur dengan syarat tanah tidak mengering. Pengairan bisa dengan disiram atau menjanuhi parit antar bedengan dengan air.
        6. Pemasangan Mulsa Kering : Mulsa kering dipasang seawal mungkin setelah tanam pada bedengan/ guludan yang tidak memakai mulsa plastik. Jerami atau rumput kering setebal 3?5 cm dihamparkan di permukaan bedengan/guludan dan antara barisan tanaman.
        6. HAMA DAN PENYAKIT BUDIDAYA BUAH STROBERI

        6.1. Hama
        1. Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
          • Kutu berwarna kuning-kuning kemerahan, kecil (1-2 mm), hidup bergerombol di permukaan bawah daun.
          • Gejala: pucuk/daun keriput, keriting, pembentukan bunga/buah terhambat.
          • Pengendalian: dengan insektisida Fastac 15 EC dan Confidor 200 LC.
        2. Tungau (Tetranychus sp. dan Tarsonemus sp.)
          • Tungau berukuran sangat kecil, betina berbentuk oval, jantan berbentuk agak segi tiga dan telur kemerah-merahan.
          • Gejala: daun berbercak kuning sampai coklat, keriting, mengering dan gugur.
          • Pengendalian: dengan insektisida Omite 570 EC, Mitac 200 EC atau Agrimec 18 EC.
        3. Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerek akar (Otiorhynchus rugosostriatus) dan kumbang penggerek batang (O. sulcatus).
          • Gejala: di bagian tanaman yang digerek terdapat tepung.
          • Pengendalian: dengan insektisida Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 EC atau Curacron 500 EC pada waktu menjelang fase berbunga.
        4. Kutu putih (Pseudococcus sp.)
          • Gejala: bagian tanaman yang tertutupi kutu putih akan menjadi abnormal.
          • Pengendalian: kimia dengan insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5 EC.
        5. Nematoda (Aphelenchoides fragariae atau A. ritzemabosi)
          • Hidup di pangkal batang bahkan sampai pucuk tanaman.
          • Gejala: tanaman tumbuh kerdil, tangkai daun kurus dan kurang berbulu.
          • Pengendalian: dengan nematisida Trimaton 370 AS, Rugby 10 G atau Nemacur 10 G.
        6.2. Penyakit
        1. Kapang kelabu (Botrytis cinerea)
          • Gejala: bagian buah membusuk dan berwarna coklat lalu mengering.
          • Pengendalian: dengan fungisida Benlate atau Grosid 50 SD.
        2. Busuk buah matang (Colletotrichum fragariae Brooks)
          • Gejala: bah masak menjadi kebasah-basahan berwarna coklat muda dan buah dipenuhi massa spora berwarna merah jambu.
          • Pengendalian: dengan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP, Cupravit OB 21.
        3. Busuk rizopus (Rhizopus stolonifer).
          • Gejala:
            1. buah busuk, berair, berwarna coklat muda dan bila ditekan akan mengeluarkan cairan keruh;
            2. di tempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna putih dan spora hitam.
          • Pengendalian: membuang buah yang sakit, pasca panen yang baik dan budidaya dengan mulsa plastik.
        4. Empulur merah (Phytophthora fragariae Hickman)
          • Gejala: jamur menyerang akar sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar, kadang-kadang layu terutama siang hari.
        5. Embun tepung (Sphaetotheca mascularis atau Uncinula necator).
          • Gejala: bagian yang terserang, terutama daun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, bunga akan mengering dan gugur.
          • Pengendalian: dengan fungisida Benlate atau Rubigan 120 EC.
        6. Daun gosong (Diplocarpon earliana atau Marssonina fragariae)
          • Gejala: Daun berbercak bulat telur sampai bersudut tidak teratur, berwarna ungu tua.
          • Pengendalian kimia dengan fungisida Dithane M-45 atau Antracol 70 WP.
        7. Bercak daun
          • Penyebab :
            1. Ramularia tulasnii atau Mycosphaerella fragariae,
              • Gejala: bercak kecil ungu tua pada daun. Pusat bercak berwarna coklat yang akan berubah menjadi putih;
            2. Pestalotiopsis disseminata,
              • Gejala: bercak bulat pada daun. Pusat bercak berwarna coklat fua dikelilingi bagian tepi berwarna coklat kemerahan atau kekuningan, daun mudah gugur;
            3. Rhizoctonia solani,
              • Gejala : bercak coklat-hitam besar pada daun.
              • Pengendalian kimia dengan fungisida bahan aktif tembaga seperti Funguran 82 WP, Kocide 77 WP atau Cupravit OB 21.
        8. Busuk daun (Phomopsis obscurans).
          • Gejala: noda bula berwarna abu-abu dikelilingi warna merah ungu, kemudian noda membentuk luka mirip huruf V.
          • Pengendalian: dengan Dithane M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 WP.
        9. Layu vertisillium (Verticillium dahliae)
          • Gejala: daun terinfeksi berwarna kekuning-kuningan hingga coklat, layu dan tanaman mati.
          • Pengendalian: melalui fumigasi gas dengan Basamid-G.
        10. Virus
          • Ditularkan melalui serangga aphids atau tungau.
          • Gejala: terjadi perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning (khlorosis) sepanjang tulang daun atau totol-totol (motle), daun jadi keriput, kaku, tanaman kerdil.
          • Pengendalian: menggunakan bibit bebas virus, menghancurkan tanaman terserang, menyemprot pestisida untuk mengendalikan serangga pembawa virus. Pencegahan hama dan penyakit umumnya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun/tanaman, menanam secara serempak (untuk memutus siklus hidup), menanam bibit yang sehat, memberikan pupuk sesuai anjuran sehingga tanaman tumbuh sehat, melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan keluarga Rosaceae dan memangkas bagian tanaman/mencabut tanaman yang sakit. Membudidayakan stroberi dengan mulsa plastik juga akan menekan pertumbuhan hama/penyakit. Khusus untuk penyakit, perbaikan drainase biasanya dapat menurunkan serangan.
        7. PANEN
        Tanaman asal stolon dan anakan mulai berbung ketika berumur 2 bulan setelah tanam. Bunga pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanaman berumur 4 bulan, bunga dibiarkan tumbuh menjadi buah. Periode pembungaan dan pembuahan dapat berlangsung selama 2 tahun tanpa henti.

        7.1. Ciri dan Umur Panen

        • Buah sudah agak kenyal dan agak empuk.
        • Kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.
        • Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah.

          7.2. Cara Panen
          Panen dilakukan dengan menggunting bagian tangkai bunga dengan kelopaknya. Panen dilakukan dua kali seminggu.

          7.3. Perkiraan Produksi
          Produktivitas tanaman stroberi tergantung dari varietas dan teknik budidaya:

          • Varitas Osogrande: 1,2 kg/tanaman/tahun.
          • Varitas Pajero: 0,8 kg/tanaman/tahun.
          • Varitas Selva: 0,6-0,7 kg/tanaman/tahun.

            Teknik budidaya stroberi dengan naungan UV memberikan hasil 1-1,25 kg/tanaman/tahun.

            8. PASCAPANEN BUAH STROBERI
            1. Pengumpulan : Buah disimpan dalam suatu wadah dengan hati-hati agar tidak memar, simpan di tempat teduh atau dibawa langsung ke tempat penampungan hasil. Hamparkan buah di atas lantai beralas terpal/plastik. Cuci buah dengan air mengalir dan tiriskan di atas rak-rak penyimpanan.
            2. Penyortiran dan Penggolongan : Pisahkan buah yang rusak dari buah yang baik. Penyortiran buah berdasarkan pada varietas, warna, ukuran dan bentuk buah. Terdapat 3 kelas kualitas buah yaitu:
              • Kelas Ekstra: (1) buah berukuran 20-30 mm atau tergantung spesies; (2) warna dan kematangan buah seragam.
              • Kelas I: (1) buah berukuran 15-25 mm atau tergantung spesies; (2) bentuk dan warna buah bervariasi.
              • Kelas II: (1) tidak ada batasan ukuran buah; (2) sisa seleksi kelas ekstra dan kelas I yang masih dalam keadaan baik.
            3. Pengemasan dan Penyimpanan : Buah dikemas di dalam wadah plastik transparan atau putih kapasitas 0,25-0,5 kg dan ditutup dengan plastik lembar polietilen. Penyimpanan dilakukan di rak dalam lemari pendingin 0-1 derajat C.
            9. STANDAR PRODUKSI BUAH STROBERI

            9.1. Ruang Lingkup
            Standard ini meliputi klasifikasi/penggolongan dan syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan.

            9.2. Klasifikasi dan Standar Mutu : Berdasarkan ukurannya, stroberi diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu:
            • Kelas AA: > 20 gram/buah
            • Kelas A : 11-20 gram/buah
            • Kelas B : 7-12 gram/buah
            • Kelas C1 : 7-8 gram/buah
            • Kualitas stroberi ditentukan oleh rasa (manis-agak asam-asam), kemulusan kulit dan luka mekanis akibat benturan atau hama-penyakit.
            9.3. Pengambilan Contoh
            Satu partai/lot buah stroberi terdiri dari maksimum 1.000 kemasan. Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan dalam 1 (satu) partai/lot.

            • Jumlah kemasan dalam partai/lot 1 s/d 5, contoh pengambilan semua
            • Jumlah kemasan dalam partai/lot 6 s/d 100, contoh pengambilan sekurang-kurangnya 5
            • Jumlah kemasan dalam partai/lot 101 s/d 300, contoh pengambilan sekurang-kurangnya 7
            • Jumlah kemasan dalam partai/lot 301 s/d 500, contoh pengambilan sekurang-kurangnya 9
            • Jumlah kemasan dalam partai/lot 501 s/d 1000, contoh pengambilan sekurang-kurangnya 10

              Petugas pengambil contoh harus orang yang memenuhi persyaratan yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum.

              9.4. Pengemasan
              Buah stroberi segar disajikan dalam bentuk lepasan, dibungkus bahan kertas, jaring plastik atau bahan laian yang sesuai, lalu dikemas dengan keranjang bambu atau kotak karton/kayu/bahan lain yang sesuai dengan atau tanpa penyangga, dengan berat bersih maksimum 10 kg. Pada bagian luar kemasan, diberi label yang bertuliskan antara lain :

              • Produksi Indonesia.
              • Nama barang/kultivar.
              • Golongan ukuran.
              • Jenis mutu.
              • Nama Pprusahaan/eksportir.
              • Berat bersih/kotor.

                Sumber :www.iptek.net.id
                Demikian artikel budidaya buah stroberi, semoga memberi manfaat bagi kita semua.

                Artikel Lainnya:
                Budidaya Sawo


                reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-buah-stroberi.html
                Category: articles
                Masa Panen Buah Anggur - Budidaya Petani. Tanaman anggur dalam satu tahun mengalami masa panen sebanyak dua kali. Umur panen anggur tergantung dari jenis anggur, iklim dan tinggi tempat tanam buah anggur. Di daerah rendah umur buah anggur sekitar 90-100 hari setelah pangkas, di dataran tinggi umur buah anggur sekitar 105?110 hari. Tingkat kemasakan buah yang baik untuk dipanen adalah jika warna dalam satu tandan telah sama, butir buah mudah lepas dan keadaan buah kenyal serta lunak.

                Pelaksanaan panen buah anggur yang dibudidayakan dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di pagi hari dengan pemetikan yang hati-hati, jangan sampai bedak hilang. Hasil panen dimasukkan dalam keranjang/ dos karton diusahakan penempatannya tidak menumpuk, agar buah yang terletak di bawah tidak pecah.

                Untuk perkiraan hasil panen untuk 1 ha dengan jarak tanam 4 x 5 hasil panen per tahun rata-rata 7.500 kg anggur. Kemudian hasil panennya dilakukan penyortiran dengan menyingkirkan buah yang rusak dan buah yang masih terlalu muda dalam satu dompolan. Kemudian anggur digolongkan menurut ukuran dompolan dan keseragaman besar buah. Cara penyimpanan hasil panen adalah dengan memasukkan dalam ruang pendingin atau dengan menggantung buah anggur untuk diangin-anginkan di ruangan yang sejuk.

                Cara pengemasan saat mengangkut adalah dengan menggunakan kotak kayu yang diisi dengan serbuk gergaji sehingga kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan. Ada juga yang menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas Koran tetapi cara ini kurang baik karena banyak buah yang rusak dan pecah. [baca juga artikel kami yang lain yang berjudul Hama Dan Penyakit Tanaman Anggur dan  Budidaya Anggur]
                Demikian artikel ttg Masa Panen Buah Anggur , semoga bermanfaat.
                Baca juga:
                Hama Dan Penyakit Tanaman Anggur


                reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/masa-panen-buah-anggur.html
                Category: articles
                Bibit Tanaman Kedondong - Budidaya Petani. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai bibit kedondong adalah sebagai berikut.

                A. Benih harus memenuhi syarat-syarat pertumbuhan, yaitu:
                • Berasal dari tanaman induk yang sehat.
                • Benih yang dibeli di toko harus mempunyai persen kecambah sekitar 80% dan persen kemurniannya juga perlu diperhatikan.
                • Benih dari pembiakan vegetatif dari bagian tanaman yang sehat dan dewasa.
                • Benih dapat disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam agar benih dapat tahan terhadap keadaan lingkungan.
                B. Penyiapan Benih Kedondong
                • Benih kedondong dapat dilakukan secara generatif atau secara vegetatif. Secara generatif adalah dengan menggunakan biji. Benih yang berasal dari biji, setelah tumbuh dewasa sifat-sifat dari induknya akan berbeda. Sehingga kebanyakan orang menggunakan pembiakan vegetatif untuk memperbanyak tanaman kedondong. Pembiakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara cangkok, stek batang/dengan okulasi sambungan.
                C. Teknik Penyemaian Benih Kedondong
                • Benih dapat disemai terlebih dahulu pada tempat pesemaian yang biasanya dibuat dengan naungan dan pinggirnya ditutup dengan jaring kawat untuk melindungi benih dari gangguan hewan. Penyemaian dilakukan dengan menggunakan tanah humus atau tanah dicampur dengan kotoran hewan, setelah tumbuh 4-5 daun dapat dipindahkan ke dalam polybag. Pemindahannya dilakukan dengan hati-hati karena akar tanaman dapat rusak. Benih disemai pada waktu 2-3 minggu sebelum tanam.
                D. Pemeliharaan Pembibitan/ Penyemaian Tanaman Kedondong
                • Penyiraman diakukan setiap pagi dan sore hari. Penyiraman menggunakan gembor yang lubang-lubangnya kecil sehingga kucuran air tidak merusak tanah pesemaian. Apabila biji yang tumbuh terlalu banyak dan rapat maka perlu dijarangi. Jika benih terkena serangan hama maka penyemprotan pestisida dapat dilakukan dengan dosis yang rendah.
                E. Pemindahan Bibit Kedondong
                • Setelah bibit kedondong sudah mencapai pertumbuhan yang baik dengan pertumbuhan daun antara 10-15 helai maka bibit siap ditanam/ dibudidayakan dilapangan. Waktu pemindahan bibit dilakukan pada pagi hari atau sore hari ketika udara masih sejuk. Setelah bibit dipindahkan dapat dilakukan penyiraman. 
                Demikian artikel tentang Bibit Tanaman Kedondong  semoga bermanfaat
                baca juga artikel kami yang lain yang berjudul  
                Budidaya Kedondong
                Syarat Tumbuh Tanaman Kedondong

                reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/bibit-kedondong.html
                Category: articles
                Manfaat Cabe - Budidaya Petani. Berikut ini beberapa manfaat cabe yaitu:
                • Cabe dapat dimanfaatkan untuk meredakan pilek & hidung tersumbat . Alasannya yaitu karena kandungan kapsaicin di dalamnya yg dapat mengencerkan lendir. Lendir yg tersumbat dlm rongga hidung akan menjadi encer & keluar. Manfaat cabe ini berlaku pada penyakit sinusitis & juga batuk berdahak.
                • Cabe dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, & jantung koroner. Mengkonsumsi kapsaicin secara rutin maka darah akan tetap encer & kerak lemak pada pembuluh darah tdk akan terbentuk. Darah dapat mengalir dgn lancar.
                • Cabe dapat juga dimanfaatkan sebagai  antibiotik alami.
                • Cabe juga memberikan manfaat dlm meringankan keluhan sakit kepala & nyeri sendi.
                • Cabe dapat meningkatkan nafsu makan pengkonsumsinya. Penyebabnya adalah kapsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin. Hormon tersebut mampu membangkitkan rasa nikmat & kebahagiaan hingga nafsu makan menjadi bertambah.
                • Cabe dapat menurunkan kadar kolesterol.
                • Daun cabe bisa digiling untuk dibalurkan di daerah yg sakit ketika sakit perut & bisul.
                • Cabe menghasilkan vitamin C (lebih banyak daripada jeruk) & provitamin A (lebih banyak daripada wortel).
                • Cabe juga kaya akan kalsium & fosfor yg mengungguli ikan segar.
                • Cabe dapat menghilangkan rasa dingin pada tubuh. Caranya adalah dgn mengoleskan pada bagian yg terasa dingin. 
                Demikian artikel tentang Manfaat Cabe, semoga bermanfaat.
                http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/manfaat-cabe.html

                 Artikel Lainnya:
                 Budidaya Cabe
                 Budidaya Tanaman Manggis
                 Budidaya Tanaman Mangga


                reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/manfaat-cabe.html
                Category: articles

                Cara pemijahan ikan komet (Carassius auratus-auratus) adalah sejenis ikan yang dibudidayakan sebagai ikan hias, ikan komet memiliki bentuk yang variatif dengan pola dan warna yang unik. Ikan komet termasuk kerabat Cyprinidae , dengan warna yang unik seperti cara pemijahan budidaya ikan mas, dan Cara pemijahan ikan mas koki mutiara.Adapun jenis-jenis ikan mas konsumsi yang perlu diketahui.

                Ikan komet bertelur banyak, ikan ini bertelur sembarangan dan diserakkan bisa ditanaman air atau dijatuhkan di dasar perairan. Ikan komet dapat sering terkena penyakit jika kondisi kolam cepat kotor, sebab yang sering muncul dikarenakan ikan komet banyak membuang kotoran yang dapat menjadikan kolam cepat kotor. Ikan komet (carassius auratus-auratus) merupakan jenis ikan yang hidup diperairan tawar dengan kondisi perairan tenang dengan udara sejut.

                Reproduksi Ikan Komet
                Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.

                Sifat telur ikan Komet adalah menempel pada substrat. Telur ikan Komet berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa. Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan Komet mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari.

                Larva ikan Komet bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan Komet memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia.

                Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya. Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.

                Parameter Pemijahan Ikan Komet


                Umur IkanSuhu pHOksigen Umur IndukanJumlah Telur
                Ikan Besar21-28 Derajar C5.5-7,5>4> 8 Bulan>1000-5000
                Larva Ikan26-29 Derajat Celcius5.5-7,5>5

                1. Persiapan wadah pemijahan Ikan Komet

                • Sediakan aquarium ukuran min 60x40x40 cm
                • Air yang digunakan untuk pemijahan ini adalah air yang berasal dari air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam,
                • Ketinggian air pemijahan 30 cm,
                • Sediakan substrat tanaman airdan tanaman mengapung seperti eceng gondok


                2. Memilih indukIkan Komet
                Ciri - Ciri indukan ikan komet yang sudah matang gonad sebagai berikut :

                Induk JantanIkan Komet
                Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.
                Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih

                Induk BetinaIkan Komet
                Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba.
                Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerahan merahan.

                Perbandingan jumlah indukIkan Kometuntuk pemijahan adalah 1 : 2 ( jantan : betina) , induk harus sudah matang gonad dengan umur minimal 8 bulan, jika di lihat secara kasat mata ikan yang matang gonad biasanya sudah mulai kejar - kejaran jika digabungkan satu kolam.

                3. PemijahanIkan Komet
                Induk dimasukkan dalam akuarium yang sudah dilengkapi dengan tanaman air.

                Pemijahan ikan komet berlangsung pada malam hingga waktu dini hari. Induk dimasukkan pada sore hari, biasanya besok sudah menempel pada enceng gondok.

                4. Penetasan telurIkan Komet
                • Setelah pemijahan induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari dalam akuarium.
                • Setelah 2 ? 3 hari telur akan menetas, setelah menetas kemudian enceng gondok diangkat dari dalam akuarium.
                • Buang air separu ganti dengan yang air baru yang sudah diendapkan secara hati-hati
                5. Pemeliharaan LarvaIkan Komet
                • Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, sudah dapat memakan pakan alami, sesuai ukuran mulut ikan
                • Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari pemeliharaan. Memasuki pemeliharaan 15 hari kedua harus ada aliran air masuk, apalagi setelah pakan tambahan mulai diberikan. Genap diusia sebulan, anak komet mulai tampak bentuk aslinya.
                Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
                Semoga Bermanfaat



                reff : http://www.alamikan.com/2015/01/cara-budidaya-pembenihan-ikan-komet.html
                Category: articles
                PEDOMAN BUDIDAYA SALAK - Budidaya Petani. Berikut adalah pedoman buah budidaya salak.

                Bibit Salak

                Salah satu faktor yg perlu diperhatikan dlm mengusahakan tanaman salak adalah penggunaan bibit unggul & bermutu. Tanaman salak merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dlm pemakaian bibit akan berakibat buruk dlm pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yg baik tidak akan memberikan hasil yg diinginkan, sehingga modal yg dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian dlm usaha tani. Untuk menghindari masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yg baik. Pembibitan salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif). Pembibitan secara generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yg baik diperoleh dari pohon induk yg mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah sepanjang tahun, hasil buah banyak & seragam, pertumbuhan tanaman baik, tahan terhadap serangan hama & penyakit serta pengaruh lingkungan yg kurang menguntungkan.

                Keuntungan perbanyakan bibit secara generatif:
                • dapat dikerjakan dengan mudah & murah
                • diperoleh bibit yg banyak
                • tanaman yg dihasilkan tumbuh lebih sehat & hidup lebih lama
                • untuk transportasi biji & penyimpanan benih lebih mudah
                • tanaman yg dihasilkan mempunyai perakaran kuat sehingga tahan rebah & kekeringan
                • memungkinkan diadakan perbaikan sifat dlm bentuk persilangan.
                Kekurangan perbanyakan secara generatif:
                1. kualitas buah yg dihasilkan tidak persis sama dengan pohon induk karena mungkin terjadi penyerbukan silang
                2. agak sulit diketahui apakah bibit yg dihasilkan jantan atau betina.
                  1. Persyaratan Bibit : Untuk mendapatkan bibit yg baik harus dilakukan seleksi terhadap biji yg akan dijadikan benih. Syarat-syarat biji yg akan dijadikan benih :
                    • Biji berasal dari pohon induk yg memenuhi syarat.
                    • Buah yg akan diambil bijinya harus di petik pada waktu cukup umur.
                    • Mempunyai daya tumbuh minimal 85 %.
                    • Besar ukuran biji seragam & tidak cacat.
                    • Biji sehat tidak terserang hama & penyakit.
                    • Benih murni & tidak tercampur dengan kotoran lain.
                  2. Penyiapan Bibit
                    1. Bibit dari Biji:
                      • Biji salak dibersihkan dari sisa-sisa daging buah yg masih melekat.
                      • Rendam dlm air bersih selama 24 jam, kemudian dicuci.
                    2. Bibit dari Anakan:
                      • Pilih anakan yg baik & berasal dari induk yg baik
                      • Siapkan potongan bambu, kemudian diisi dengan media tanah
                  3. Teknik Penyemaian Bibit
                    1. Bibit dari Biji:
                      • Biji salak yg telah direndam & dicuci, masukkan kedalam kantong plastik yg sudah dilubangi (karung goni basah), lalu diletakkan di tempat teduh & lembab sampai kecambah berumur 20-30 hari
                      • Satu bulan kemudian diberi pupuk Urea, TSP & KCl, masing-masing 5 gram, tiap 2-3 minggu sekali
                      • Agar kelembabannya terjaga, lakukan penyiraman setiap hari
                    2. Bibit dari Anakan dengan pesemaian bak kayu:
                      • Buat bak kayu dengan ukuran tinggi 25 cm, lebar & panjang disesuaikan dengan kebutuhan
                      • Diisi dengan tanah subur & gembur setebal 15-20 cm
                      • Diatas tanah diiisi pasir setebal 5-10 cm
                      • Arah pesemaian Utara Selatan & diberi naungan menghadap ke Timur
                      • Benih direndam dlm larutan hormon seperti Atonik selama 1 jam, konsentrasi larutan 0,01-0,02 cc/liter air
                      • Tanam biji pada bak pesemaian dengan jarak 10 x 10 cm
                      • Arah biji dibenamkan dengan posisi tegak, miring/rebah dengan mata tunas berada dibawah
                  4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Untuk pembibitan dari biji, media pembibitan adalah polybag dengan ukuran 20 x 25 cm yg diisi dengan tanah campur pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah berumur 20-30 hari baru bibit dipindahkan ke polibag. Pembibitan dengan sistem anakan, bambu diletakkan tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari. Setelah 1 bulan akar telah tumbuh & anakan dipisahkan dari induknya, kemudian ditanam dlm polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali sebanyak 1 sendok teh.
                  5. Pemindahan Bibit : Untuk bibit dari biji, setelah bibit salak berumur 4 bulan baru dipindahkan ke lahan pertanian. Untuk persemaian dari anakan, setelah 6 bulan bibit baru bisa dipindahkan ke lapangan.

                Pengolahan Lahan

                1. Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan salak harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air.
                2. Pembukaan Lahan :
                  • Membongkar tanaman yg tidak diperlukan & mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dari areal tanam.
                  • Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.

                Teknik Penanaman Salak

                1. Pembuatan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 1 x 4 m; 2 x 2 m atau 1,5 x 2,5 m. Ukuran lubang dapat juga dibuat 50 x 50 x 40 cm, dengan jarak antar 2 x 4 m atau 3 x 4 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yg telah jadi sebanyak 10 kg.
                2. Cara Penanaman : Biji ditanam langsung dlm lubang sebanyak 3- 4 biji per lubang. Sebulan kemudian biji mulai tumbuh
                3. Lain-lain : Untuk menghindari sinar matahari penuh, tanaman salak ditanam di bawah tanaman peneduh seperti tanaman kelapa, durian, lamptoro & sebagainya. Apabila lahan masih belum ada tanaman peneduh, dapat ditanam tanaman peneduh sementara seperti tanaman pisang. Jarak tanam pohon peneduh disesuaikan menurut ukuran luas tajuk misalnya kelapa ditanam dengan jarak 10 x 10 m, durian 12 x 12 m & lamtoro 12 x 12 m.

                Pemeliharaan Tanaman Salak

                Setelah selesai ditanam, tanaman salak perlu dipelihara dengan benar & teratur sehingga diperoleh produksi kebin yg baik & produktif. Pemeliharaan ini dilakukan sampai berakhirnya masa produksi tanaman salak.
                1. Penjarangan & Penyulaman : Untuk memperoleh buah yg berukuran besar, maka bila tandan sudah mulai rapat perlu dilakukan penjarangan. Biasanya penjarangan dilakukan pada bulan ke 4 atau ke 5. Penyulaman dilakukan pada tanaman muda atau yg baru ditanam, tetapi mati atau pertumbuhannya kurang bagus atau kerdil, atau misalnya terlalu banyak tanaman betinanya. Untuk keperluan penyulaman kita perlu tanaman cadangan (biasanya perlu disediakan 10%) dari jumlah keseluruhan, yg seumur dengan tanaman lainnya. Awal musim hujan sangat tepat untuk melakukan penyulaman. Tanaman cadangan dipindahkan dengan cara putaran, yaitu mengikutsertakan sebagian tanah yg menutupi daerah perakarannya. Sewaktu membongkar tanaman, bagian pangkal serta tanahnya kita bungkus dengan plastik agar akar-akar di bagian dlm terlindung dari kerusakan, dilakukan dengan hati-hati.
                2. Penyiangan : Penyiangan adalah membuang & memebersihan rumput-rumput atau tanaman pengganggu lainnya yg tumbuh di kebun salak. Tanaman pengganggu yg lazim di sebut gulma ini bila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman salak dlm memperebutkan unsur hara & air. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 bulan setelah bibit ditanam, penyiangan berikutnya dilakukan tiap 3 bulan sekali sampai tanaman berumur setahun. Setelah itu penyiangan cukup dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dlm satu tahun, dilakukan pada awal & akhir musim penghujan.
                3. Pembubunan : Sambil melakukan penyiangan, dilakukan pula penggemburan & pembumbunan tanah ke pokok tanaman salak. Hal ini dilakukan untuk menghemat ongkos kerja juga untuk efisiensi perawatan. Tanah yg digemburkan dicangkul membentuk gundukan atau bumbunan yg berfungsi untuk menguatkan akar & batang tanaman salak pada tempatnya. Bumbunan jangan sampai merusak parit yg ada.
                4. Perempalan & Pemangkasan : Daun-daun yg sudah tua & tidak bermanfaat harus dipangkas. Juga daun yg terlalu rimbun atau rusak diserang hama. Tunas-tunas yg terlalu banyak harus dijarangkan, terutama mendekati saat-saat tanaman berbuah (perempalan). Dengan pemangkasan, rumpun tanaman salak tidak terlalu rimbun sehingga kebun yg lembab serta pengap akibat sirkulasi udara yg kurang lancar diperbaiki. Pemangkasan juga membantu penyebaran makanan agar tidak hanya ke daun atau bagian vegetatif saja, melainkan juga ke bunga, buah atau bagian generatif secara seimbang.
                  Pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali, tetapi pada saat mendekati masa berbunga atau berbuah pemangkasan kita lakukan lebih sering, yaitu 1 bulan 1 kali.Apabila dlm rumpun salak terdapat beberapa anakan, lakukanlah pengurangan anakan menjelang tanaman berbuah. Satu rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan. Jumlah anakan maksimal 3-4 buah pada 1 rumpun. Bila lebih dari itu anakan akan mengganggu produktivitas tanaman. Pemangkasan daun salak sebaiknya sampai pada pangkal pelepahnya. Jangan hanya memotong setengah atau sebagian daun, sebab bagian yg disisakan sebenarnya sudah tidak ada gunanya bagi tanaman. Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakuakan. Alat pangkas sebaiknya menggunakan golok atau gergaji yg tajam. Pemangkasan yg dilaksanakan pada waktu & cara yg tepat akan membantu tanaman tumbuh baik & optimal.
                5. Pemupukan : Semua bahan yg diberikan pada tanaman dengan tujuan memberi tambahan unsur hara untuk memperbaiki pertumbuhan & produksi tanaman disebut pupuk. Ada pupuk yg diberikan melalui daerah perakaran tanaman (pupuk akar). Pupuk yg diberikan dengan cara penyemprotan lewat daun tanaman (pupuk daun). Jenis pupuk ada 2 macam: pupuk organik & anorganik. Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, abu tanaman, tepung darah & sebagainya. Pupuk anorganik adalah: Ure, TSP, Kcl, ZA, NPK Hidrasil, Gandasil, Super Fosfat, Bay folan, Green Zit, & sebagainya. Pupuk organik yg sering diberikan ke tanaman salak adalah pupuk kandang. Umur tanaman :
                  • 0-12 bulan (1 x sebulan): Pupuk kandang 1000, Urea 5 gram, TSP 5 gram, KCl 5 gram.
                  • 12-24 bulan (1 x 2 bulan): Urea 10 gram, TSP 10 gram, KCl 10 gram.
                  • 24-36 bulan (1 x 3 bulan): Urea 15 gram, TSP 15 gram, KCl 15 gram.
                  • 36?dst (1 x 6 bulan): Urea 20 gram, TSP 20 gram, KCl 20 gram.
                6. Pengairan & Penyiraman : Air hujan adalah siraman alami bagi tanaman, tetapi sulit untuk mengatur air hujan agar sesuai dengan yg dibutuhkan tanaman. Air hujan sebagian besar akan hilang lewat penguapan, perkolasi & aliran permukaan. Sebagian kecil saja yg tertahan di daerah perakaran, air yg tersisa ini sering tidak memenuhi kebutuhan tanaman. dlm budidaya salak, selama pertumbuhan, kebutuhan akan air harus tercukupi, untuk itu kita perlu memberi air dengan waktu, cara & jumlah yg sesuai.
                7. Pemeliharaan Lain : Setelah ditanam di kebun kita buatkan penopang dari bambu atau kayu untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Baca selengkapnya tentang budidaya salak di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/salak.html
                 Pedoman budidaya Salak


                  reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/04/pedoman-budidaya-salak.html
                  Category: articles

                  Budidaya Tanaman Mangga - Budidaya Petani. Buah mangga adalah buah yang manis rasanya dan banyak manfaatnya. Tanaman mangga jika dibudidayakan dengan benar akan memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapan. Berikut adalah tips dan teknik budidaya tanaman mangga.

                  1. SEJARAH SINGKAT
                  Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yg berasal dari negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia & Indonesia.
                  2. JENIS TANAMAN
                  Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:
                  • Divisi : Spermatophyta
                  • Sub divisi : Angiospermae
                  • Kelas : Dicotyledonae
                  • Keluarga : Anarcadiaceae
                  • Genus : Mangifera
                  • Spesies : Mangifera spp.
                  Jenis yg banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek, gedong, manalagi & cengkir & Mangifera foetida yaitu kemang & kweni.

                  3. MANFAAT TANAMAN
                  Buah mangga yg matang merupakan buah meja yg banyak digemari. Mangga yg muda dapat diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau kering.

                  4. SENTRA PENANAMAN
                  Pusat penanaman mangga di Pulau Jawa adalah Probolinggo, Indramayu, Cirebon. Tahun 1994 jumlah tanaman yg menghasilkan adalah 8.901.309 tanaman dengan produksi 668.048 ton.

                  5. SYARAT TUMBUH
                  5.1. Iklim
                  Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum & sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama & penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.
                  5.2. Media Tanam
                  1. Tanah yg baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir & lempung dalam jumlah yg seimbang.
                  2. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.
                  5.3. Tempat Ketinggian
                  Mangga yg ditanam didataran rendah & menengah dengan ketinggian 0-500 m dpl menghasilkan buah yg lebih bermutu & jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi.
                  Budidaya Tanaman Mangga
                  menggambar pohon mangga sketsa pohon mangga lukisan pohon mangga merawat pohon mangga manfaat pohon mangga klasifikasi pohon mangga gambar pohon mangga ciri-ciri pohon mangga pohon mangga nama-nama buah mangga klasifikasi buah mangga jenis-jenis buah mangga kandungan buah mangga khasiat buah mangga manfaat buah mangga jenis buah mangga buah mangga gambar buah mangga daun mangga manfaat daun mangga klasifikasi daun mangga bentuk daun mangga gambar daun mangga tanaman mangga budidaya tanaman mangga klasifikasi tanaman mangga okulasi tanaman mangga hama tanaman mangga mencangkok tanaman mangga tanam mangga kulit mangga mangga afrika mangga besar jakarta mangga kweni kandungan kulit mangga keripik mangga budi daya mangga indramayu kota mangga kayu mangga akar mangga mencangkok mangga mangga yu wen ciri-ciri tumbuhan mangga mangga besar manfaat kulit mangga manfaat jus mangga jus mangga harga mangga manisan mangga mangga gincu perkebunan mangga takson mangga manfaat mangga muda deskripsi mangga menanam mangga pupuk mangga mangga arum manis taksonomi tumbuhan mangga kultur jaringan mangga mangga thailand cangkok mangga macam-macam mangga puding mangga mangga kelapa mangga arumanis bahasa latin mangga mangga gadung mangga gedong bunga mangga mangga okyong tumbuhan mangga kebun mangga mangga irwin bibit mangga cara menanam mangga biji mangga budidaya mangga mangga indramayu mangga gedong gincu mangga chokanan mangga madu nama ilmiah mangga cara mencangkok mangga manfaat mangga mangga apel khasiat mangga jenis-jenis mangga klasifikasi tumbuhan mangga mangga golek tabulampot mangga jenis mangga mangga manalagi nama latin mangga gambar mangga klasifikasi mangga

                  6. PEDOMAN BUDIDAYA MANGGA

                  6.1. Pembibitan
                  1) Perbanyakan dengan Biji
                  1. Biji dipilih dari tanaman yg sehat, kuat & buahnya berkualitas. Biji dikeringanginkan & kulitnya dibuang.
                  2. Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media tanah kebun & pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yg gembur. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yg benar-benar kuat & baik. Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yg lemah & tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.
                  2) Okulasi
                  Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yg buahnya berkualitas ke batang bawah yg struktur akar & tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yg sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yg ditempel tidak busuk.

                  3) Pencangkokan
                  Batang yg akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm & berasal dari tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah & pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.

                  6.2. Pengolahan Media Tanam
                  1. Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air.
                  2. Pembukaan Lahan
                    • Membongkar tanaman yg tidak diperlukan & mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dari areal tanam.
                    • Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.
                  3. Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m & diatur dengan cara:
                      • segi tiga sama kaki.
                      • diagonal.
                      • bujur sangkar (segi empat).
                    6.3. Teknik Penanaman

                    1) Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar & kedalaman 100 cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikeringanginkan beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.

                    2) Cara Penanaman
                    Lubang tanam yg telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang & lebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya & masukkan kembali tanah galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang & pasang kayu penyangga tanaman.

                    3) Penanaman Pohon Pelindung
                    Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yg kuat. Jenis yg biasa dipakai adalah pohon asam atau trembesi.

                    6.4. Pemeliharaan Tanaman

                    1) Penyiangan
                    Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yg telah dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu penggemburan & pemupukan.

                    2) Penggemburan/Pembubunan
                    Tanah yg padat & tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.

                    3) Perempelan/Pemangkasan
                    Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yg baik & meningkatkan produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya terdapat 3?4 tunas saja. Tunas yg dipilih jangan terletak sama tinggi & berada pada sisi yg berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali. Pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan ketiga, 1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yg sama dengan pemangkasan ke-2.

                    4) Pemupukan

                    a) Pupuk organik
                    1. Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
                    2. Umur tanaman 2,5?8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
                    3. Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu.
                    4. Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
                    Pupuk kandang yg dipakai adalah pupuk yg sudah tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).

                    b) Pupuk anorganik
                    1. Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
                    2. Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
                    3. Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
                    4. Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.
                    5. Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.
                    5) Peningkatan Kuantitas Buah
                    Dari sejumlah besar bunga yg muncul hanya 0,3% yg dapat menjadi buah yg dapat dipetik. Untuk meningkatkan persentase ini dapat disemprotkan polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm hormon giberelin. Dengan cara ini, persentase pembentukan buah yg dapat dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3%.

                    7. HAMA & PENYAKIT

                    7.1. Hama
                    1. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
                      • Menyerang buah & masuk ke dalamnya.
                      • Pengendalian: dengan semut merah yg menyebabkan kepik tidak bertelur.
                    2. Bubuk buah mangga
                      • Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
                      • Pengendalian: memusnahkan buah mangga yg jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon & menyemprotkan insektisida ke tanah yg telah dicangkul.
                    3. Bisul daun(Procontarinia matteiana.)
                      • Gejala: daun menjadi berbisul & daun menjadi berwarna coklat, hijau & kemerahan.
                      • Pengendalian: penyemprotan buah & daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yg terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong & memperbaiki aerasi.
                    4. Lalat buah
                      • Gejala: buah busuk, jatuh & menurunkan produktivitas.
                      • Pengendalian: dengan memusnahkan buah yg rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah & insektisida.
                    5. Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
                      • Jenis wereng ini berbeda dengan yg menyerang padi. Wereng ini menyerang daun, rangkaian bunga & ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yg membeku menimbulkan jamur kerak hitam.
                      • Pengendalian dengan insektisida Diazinon & pengasapan seminggu empat kali.
                    6. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
                      • Tungau pertama menyerang daun mangga yg masih muda sedangkan yg kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga.
                      • Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.
                    7. Codot
                      • Memakan buah mangga di malam hari.
                      • Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit & melindungi pohon dengan jaring.
                    7.2. Penyakit
                    1. Penyakit mangga
                      • Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam & menggulung.
                      • Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
                    2. Penyakit diplodia
                      • Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
                      • Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
                    3. Cendawan jelaga
                      • Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yg diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yg hidup di cairan manis.
                      • Pengendalian: dengan memberantas serangga yg menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang.
                    4. Bercak karat merah
                      • Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga & tunas sehingga terbentuk bercak yg berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan.
                      • Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.
                    5. Kudis buah
                      • Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting & daun.
                      • Gejala: adanya bercak kuning yg akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan.
                      • Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu & memangkas tangkai bunga yg terserang.
                    6. Penyakit Blendok
                      • Penyebab: jamur Diplodia recifensis yg hidup di dalam lubang yg dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yg akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.
                      • Pengendalian: memotong bagian yg sakit, lubang ditutupi dengan kapas yg telah dicelupkan ke dalam insektisida & menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.
                    7.3. Gulma
                    Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yg terserang, menebang tanaman yg diserang benalu dengan berat.

                    8. PANEN

                    8.1. Ciri & Umur Panen
                    Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yg jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yg dipetik harus masih keras.

                    8.2. Cara Panen
                    Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yg diujungnya terdapat pisau & keranjang penampung buah.

                    8.3. Periode Panen
                    Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.

                    8.4. Perkiraan Produksi
                    Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500 buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun & 2.000 buah pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.

                    9. PASCAPANEN

                    9.1. Pengumpulan
                    Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yg teduh.

                    9.2. Penyortiran & Penggolongan
                    Mangga yg rusak dipisahkan dengan mangga yg mulus. Setelah sortasi buah mangga dilap untuk menghilangkan getah yg dapat menurunkan mutu terutama jika buah akan dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri. Buah yg akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk mempercepat pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas berdasarkan berat buah antara lain:
                      • Kelas I: > 320 gram/buah
                      • Kelas II: 270 - 320 gram/buah
                      • Kelas III: 200 - 270 gram/buah
                        Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
                          • Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm
                          • Klasifikasi Sedang: arum manis 15 - 17,5 cm, golek 17,5 - 20 cm
                          • Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm
                            9.3. Penyimpanan
                            Buah mangga yg telah dipetik disimpan ditempat yg kering, teduh & sejuk.

                            Demikian artikel tentang Budidaya Tanaman Mangga, semoaga bermanfaat.
                            http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a13
                            http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-tanaman-mangga.html

                            Kata Terkait Budidaya Tanaman/ Buah Mangga: budi daya mangga, keripik mangga, akar mangga, petik mangga, mangga gincu, pupuk mangga, mangga arum manis, mangga thailand, mangga arumanis, bunga mangga, juice mangga, mangga indonesia, puding mangga, kulit mangga, menanam mangga, mencangkok mangga, tumbuhan mangga, biji mangga, mangga gedong, temu mangga, klasifikasi daun mangga, manfaat daun mangga, daun mangga, klasifikasi tanaman mangga, tanaman mangga, klasifikasi pohon mangga, gambar pohon mangga, pohon mangga, gambar buah mangga, kandungan buah mangga, khasiat buah mangga, manfaat buah mangga, buah mangga.

                            Artikel Lainnya:
                            Manfaat Cabe
                            Kandungan Cabe
                            Budidaya Cabe


                            reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-tanaman-mangga.html
                            Category: articles