Monday, December 7, 2015

HAMA dan PENYAKIT TANAMAN NANAS - Budidaya Petani. Berikut adalah Hama Penyakit Yang Menyerang Tanaman Nanas.

Hama Nanas
  1. Penggerak buah (Thecla basilides Geyer)
    • Ciri: kupu-kupu berwarna coklat & kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar & tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek.
    • Gejala: menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging buah; buah nanas yg diserang hama ini berlubang & mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
    • Pengendalian:
      1. non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yg terserang hama;
      2. kimiawi dengan menyemprot insektisida yg mangkus & sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yg dianjurkan.
  2. Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
    • Ciri: berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6.
    • Gejala: menyerang tanaman nanas yg gluka sehingga bergetah & busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan & bakteri).
    • Pengendalian: dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun & pemberian insektisida.
  3. Lalat buah (Atherigona sp.)
    • Ciri: Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih.
    • Gejala: merusak/ memakan daging buah hingga menyebabkan busuk lunak.
    • Pengendalian:
      1. non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yg terserang lalat buah;
      2. kimiawi dengan cara disemprot insektisida yg mangkus & sangkil, seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yg dianjurkan.
  4. Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
    • Ciri: Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna coklat, & bermata besar.
    • Gejala: menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat serangan yg berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
    • Pengendalian:
      1. secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun & mengurangi ragam tanaman inang;
      2. (2) secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yg dianjurkan.
  5. Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
    • Ciri: Serangga berukuran kecil diameter ? 2,5 mm, bulat & datar, berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah & daun, sehingga menyebabkan ukuran buah kecil & pertumbuhan tanaman terhambat.
    • Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC pada konsentrasi yg dianjurkan.
  6. Ulat buah (Tmolus echinon L)
    • Ciri: Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup rambut halus & kepalanya kecil.
    • Gejala: menyerang buah nanas dengan cara menggerek & membuat lubang yg menyebabkan buah berlubang, bergetah & sebagian buah memotong bagian tanaman yg terserang berat.
    • Pengendalian dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yg dianjurkan
  7. Hama lain: rayap, tikus, nematoda, bintil akar & kutu tepung jeruk juga kadang-kadang menyerang tanaman nanas.
Penyakit Nanas
  1. Busuk hati & busuk akar
    • Penyebab: cendawan Phytophthora parasitica Waterh & P. cinnamomi Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman inang, air yg mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yg mengandung bahan organik & kelembaban tanah tinggi antara 25-35 derajat C.
    • Gejala: pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning & ujungnya.nekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, & akhirnya tanaman mati; pembusukan pada sistem perakaran.
    • Pengendalian:
      1. non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, & memotong/mencabut tanaman yg sakit;
      2. kimiawi dengan pencelupan bibit dlm larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
  2. Busuk pangkal
    • Penyebab: cendawan Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan & tanah.
    • Gejala: pada bagian pangkal batang, daun, buah & bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau
      bercak-bercak putih kekuning-kuningan.
    • Pengendalian:
      1. non kimiawi dengan melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, & menghindari luka-luka mekanis;
      2. kimiawi dengan perendaman bibit dlm larutan fungisida Benlate.
  3. Penyakit Lain
    • Penyakit adalah busuk bercak gabus pada buah disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu & bercak kuning oleh virus yg belum diketahui secara pasti jenisnya.
    • Pengendalian: harus dilakukan secara terpadu, meliputi penggunaan bibit yg sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan /pencabutan & pemusnahan tanaman yg sakit.
          4. Gulma 
  • Penurunan produksi nanas dapat disebabkan oleh banyak & dominannya gulma karena pemberian mulsa yg kurang baik sehingga pertumbuhan rumput subur. Baca artikel selengkapnya tentang budidaya Tanaman Nanas melalui link berikut >> Cara Budidaya Buah Nanas
Demikian artikel HAMA PENYAKIT TANAMAN NANAS, semoga bermanfaat
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-penyakit-tanaman-nanas.html

 Baca Juga:
 Pedoman Budidaya Buah Nanas
 Syarat Tumbuh Tanaman Nanas
 Manfaat Nanas


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-penyakit-tanaman-nanas.html
Category: articles

Cara Pemijahan Ikan Black Ghost ( Afteronotus albifrons, Linneaus )Ikan Black Ghost adalahikan yang biasanya berwarna hitam yang tubuhnya menyerupai pisau melebar mulai kepala sampai badan melancip dibagian perut. Ikan Black gosh bergerak dengan sirip pada bagian bawah badan sampai ekor dengan sangat unik, dan ikan sering kali bergerak mundur. Ikan Afteronotus albifrons merupakan ikan yang berasal dari sungai Amazon, ikan ini berukuran sampai 50 cm, tubuhnya memanjang dan pipih dengan warna tubuh hitam.

Black Ghost dapat hidup diperairan tawar dengan kondisi air tropis di indoensia, kisaran 27-32 derajat c. Jika ingin lebih sehat bisa dengan kondisi air soft (lunak) dan cenderung asam. Makanan Black Ghost pakan kering, beku maupun makanan hidup seperti cacing rambut.

Baca Juga :Cara Budidaya Belut di Air Bersih

Parameter Ikan Black Ghost
SuhuJumlah telurpHOksigen
26-32 c200-5006-7>3

Ciri-Ciri Indukan Ikan Black Ghost
Perbedaan jantan dan betina ikan black ghost terlihat pada panjang dagunya (jarak antara ujung mulut dengan tutup insang)
Ciri-Ciri Induk jantan Ikan Black Ghost

  • Ikan jantan dagu lebih panjang
  • Badan lebih panjang dari betina
  • Induk jantan dapat mencapai panjang 30 cm
  • Umur Induk > 1 tahun

Ciri-Ciri Induk Betina Ikan Black Ghost

  • Ikan betina dagu lebih pendek dari jantan
  • Badan lebih pendek
  • Induk betina memiliki panjang kisaran 15-23 cm
  • Umur Induk > 1 tahun

Cara Pembenihan Ikan Black ghost
  • Pembenihan Massal. Pembenihan secara massal ikan Black ghost, dipijahkan dalam kolam atau bak fiber ukuran 2,5 x 1,5 x 0,5 m, diisi 20 ekor induk dengan perbandingan jantan : betina adalah 8:12.
  • Pembenihan Berpasangan. Sedangkan pembenihan yang berpasangan umumnya dilakukan di akuarium ukuran 100 x 50 x 40 cm, diisi 7 ekor induk dengan perbandingan 3 induk jantan dan 4 induk betina, atau diisi 5 ekor induk dengan 2 induk jantan dan 3 induk betina.
Tempat persembunyian Ikan black ghost merupakan tempat untuk memijah dan salah satu perlengkapan penting yang dibutuhkan dalam pemijahan, dapat berupa pralon yang berukuran besar disesuaikan dengan ukuran induk black ghost. Akuarium lengkap dengan aerator

    Baca Juga :Cara Budidaya Belut dalam Drum

    Proses Pemijahan Ikan Black Ghost
    Pemeliharaan Induk ( 3 jantan dan 4 betina induk black ghost )
    a. Persiapan wadah pemeliharaan
    • Akuarium ukuran ( 80 x 40 x 40 ) cm sebagai tempat pemeliharaan induk dan sekaligus tempat pemijahan dilengkapi dengan tempat penempelan telur berupa baki plastik yang diisi dengan batu, atau batang pohon pakis.
    • Dua buah genteng sebagai tempat persembunyian bagi induk pada siang hari
    • Bak diisi air sampai ketinggian 35 cm.
    • Selain bak, induk ikan black ghost juga dapat dipelihara di dalam akuarium berukuran 80 x 40 x 40 cm, dan diisi air dengan ketinggian 25 cm.
    • Akuarium ukuran ( 60 x 40 x 40 ) cm sebagai tempat penetasan telur.
    b. Penyediaan dan seleksi indukblack ghost
    • Induk yang akan dipijahkan adalah yang berbadan sehat dan tidak cacat serta tidak terdapat organisme penyakit pada tubuhnya.
    • lnduk black ghost dapat matang telur setelah berumur satu tahun dengan panjang sekitar 15 cm.
    c. Pemberian pakan induk ikanblack ghost
    • Pakan yang dapat diberikan untuk induk black ghost yaitu cacing darah (bloodworm) atau cuk merah (larva Chironomus), dan jentik nyamuk.
    • Cacing darah diberikan setiap pagi hari setelah penyipanan kotoran, yaitu pada pukul 09.00 WIB, dan sore hari pukul 16.00 WIB.
    • Cuk merah dan jentik nyamuk juga dapat diberikan pada sore hari. Pemberian pakan dilakukan dengan cara menyebarkan pakan langsung pada dasar bak pemeliharaan secara merata. Jumlah pakan yang dipelihara disesuaikan dengan jumlah induk yang dipelihara.
    d. Pengelolaan Air Tempat pemijahanikanblack ghost
    • Pergantian air dilakukan sebanyak 20-30% setiap harinya, serta pemberian aerasi sebagai suplai oksigen.
    • Pencegahan dan Penanganan Penyakit
    • Penyakit yang umum ditemui dalam pemeliharaan black ghost ialah white spot yang disebabkan oleh protozoa Ichtyopthirius multfihiis.
    • Untuk pencegahan, setiap seminggu sekali diberimethylen blue dengan dosis 0,2 ppm dan 50 gram garam.
    • Sedangkan untuk pengobatan, diberi methylen bluedan garam dengan dosis dua kali lipat yaitu 0,4 ppmmethylen blue dan 100 gram garam, serta ketinggian air diturunkan hingga setengah dan ketinggian bak/akuarium.
    c. Pemijahan Indukikanblack ghost
    • Wadah pemijahan induk black ghost yaitu berupa bak/akuarium yang sekaligus juga digunakan sebagai wadah pemeliharaan induk.
    • Perlengkapan yang dibutuhkan ialah substrat atau tempat menempelnya telur yaitu akar pakis yang diapit oleh keramik, sehingga susunannya (dari bawah ke atas) satu keramik, tepat sejajar diatasnya diletakkan akar pakis dan satu keramik diatas pakis.
    • Peletakkan substrat tersebut biasanya dilakukan pada sore hari.
    • Pemijahan induk black ghost dilakukan dengan perbandingan 2 ekor betina dan 3 ekor jantan dimana dalam satu bak pemijahan terdapat 10 ekor induk.
    • Proses pemijahan biasanya berlangsung pada malam hari ditandai dengan kejar-mengejar antara induk jantan dan betina, setelah itu lama-kelamaan mendekati substrat yang berupa akar pakis dan terjadi pemijahan.
    • Pada pagi hari dilakukan pengecekan telur. Jika pada malam hari terjadi pemijahan, substrat akan dipenuhi dengan butiran-butiran telur black ghost yang menempel pada akar pakis.
    • Telur-teIur yang tidak menempel pada substrat disedot dengan selang berdiameter 0,5 cm, kemudian ditampung dalam baskom dan segera dipindahkan ke dalam akuarium penetasan.
    Baca Juga :Cara Pembenihan Budidaya Teripang atau Timun Laut

    Penetasan TelurIkan Black Ghost
    1) Persiapan wadahIkan Black Ghost
    • Wadah penetasan telur berupa akuarium berukuran 80 x 45 x 25 cm dengan tinggi air 20 cm, dilengkapi dengan aerasi.
    • Air yang digunakan untuk penetasan sebaiknya air yang sudah diendapkan sehari semalam, setelah itu diberi methylen blue dengan dosis 0,3 ppm dan tetrasiklin 0,2 ppm.
    2) Inkubasi dan penetasan telurIkan Black Ghost
    • Telur-telur yang terbuahi akan terlihat berwarna kuning bening, sedangkan telur yang tidak terbuahi akan berwarna putih.
    • Penebaran telur dilakukan dengan cara meletakkan akar pakis dan keramik pada akuarium penetasan dengan syarat akar pakis dan keramik terendam air seluruhnya.
    • Telur ikan black ghost akan menetas setelah 3 - 4 hari.
    • Telur yang tidak menetas dan berwarna putih dibuang dengan cara disedot dengan selang berdiameter 0,5 cm dan harus dilakukan dengan hati-hati agar larva black ghost yang telah menetas tidak ikut terbawa.
    3) Pemanenan telurIkan Black Ghost
    • Telur-telur yang telah menetas dan menjadi larva tidak langsung dipindahkan ke akuarium lain tetapi dibiarkan terlebih dahulu selama satu minggu sampai larva black ghost agak berwarna hitam dan cukup kuat untuk dipindahkan.
    • Sebelum larva dipindahkan, akar pakis dan keramik dikeluarkan dari akuarium penetasan, dan diusahakan tidak ada yang bersembunyi di dalam pakis.
    • Pemanenan dilakukan dengan menggunakan selang sipon agak besar kemudian larva disedot dan ditampung ke dalam baskom, setelah itu baru dipindahkan ke akuarium lain.
    Baca Juga :Ikan Buntal Tetraodontidae (Puffer Fishes)

    Pemeliharaan LarvaIkan Black Ghost
    1. Persiapan wadahLarvaIkan Black Ghost
    • Pemeliharaan larva black ghost dilakukan di bak semen atau akuarium. Pemeliharaan di bak semen, dilakukan pada bak yang berukuran 150 x 150 x 40 cm, dengan ketinggian air 35 cm.
    • Sedangkan untuk pemeliharaan di akuarium, dilakukan pada akuarium yang berukuran 60x 40 x 40 cm.
    • Sebelum digunakan, bak/akuarium dibersihkan terlebih dulu dan dilengkapi dengan aerasi dan diberi pelindung berupa paralon atau roster bata. Air yang digunakan ialah air yang telah didiamkan sehari semalam.
    2. Penebaran larvaIkan Black Ghost
    • Larva yang ditebar ialah larva yang berumur 7 hari setelah menetas.
    • Setiap bak ditebar 100 ekor larva, sedangkan untuk akuarium ditebar sebanyak 500 ekor.
    • Kriteria larva yang telah siap untuk dipindahkan yaitu larva yang sudah benar-benar kuat dan berwarna agak hitam larva yang masih transparan tidak boleh dipindahkan.
    3. Pemberian pakanlarvaIkan Black Ghost
    • Larva yang baru menetas belum diberi pakan karena masih mengandung kuning telur.
    • Setelah kuning telur habis yaitu 3 - 4 hari, maka pada hari ke-5 larva diberi pakan Artemia hingga berumur 15 hari yang diberikan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Untuk mendapatkan artemia dapat dengan cara menetaskan kiste artemia dari produk kalengan
    • Kemudian dilanjutkan dengan pemberian kutu air sampai larva berumur 20 hari yang diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari, agar ketersediaannya kontinyu maka dapat dengan budidaya kutu air pada wadah yang terpisah. kemudian mulai dikombinasikan dengan cacing sutera sampai umur satu bulan.
    • Pada umur satu bulan tersebut, rata-rata larva sudah mencapai panjang 3/4 inci. Kemudian didederkan lagi sampai mencapai panjang 1 - 2 inci selama 1 - 2 bulan.
    • Dalam tahap pendederan pakan yang diberikan adalah cacing
    4. Pengelolaan airlarvaIkan Black Ghost
    • Penyiponan kotoran pada bak/akuarium pemeliharaan larva dilakukan setiap 3 hari sekali untuk membuang sisa-sisa pakan yang tidak termakan oleh larva.
    • Bersamaan dengan penyiponan kotoran dilakukan juga penggantian air sebanyak 10-20%.
    5. Pencegahan dan penanganan penyakitlarvaIkan Black Ghost
    • Penyakit yang biasanya menyerang larva black ghost ialah white spot (bintik putih) dan bakteri.
    • Pencegahan dan pengobatan larva yang terserang white spot sama dengan yang dilakukan untuk induk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada pemeliharaan induk.
    • Sedangkan untuk serangan bakteri dapat diobati dengan tetracycline 5 - 7 ppm.
    6. Pemanenan dan PengepakanlarvaIkan Black Ghost
    • Pemanenan dilakukan setelah benih ikan memenuhi standar ukuran layak jual yaitu panjang 1 - 2 inci.
    • Panen dilakukan dengan cara menyerok ikan dengan serok yang halus agar tidak merusak sisik ikan.
    • Kemudian dimasukkan dalam baskom yang sudah berisi air untuk kemudian disortir atau dikelompokkan berdasarkan ukurannya.
    • Wadah yang digunakan untuk pengepakan adalah plastik dengan volume 15 liter.
    • Plastik dibuat rangkap dua agar tidak mudah pecah/bocor.
    • Plastik tersebut diisi air yang telah didiamkan sehari semalam sebanyak 5 liter dan sisanya diisi oksigen murni, perbandingan antara air dan udara adalah 1:2.
    • Dalam setiap wadah pengepakan dimasukkan sebanyak 250 ekor ikan yang berukuran 2 inci, sedangkan untuk ikan yang berukuran 3 inci dimasukkan sebanyak 200 ekor.Wadah pemeliharaan & perlengkapan
    Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
    Semoga Bermanfaat


    reff : http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-ikan-black-ghost.html
    Category: articles

    Daerah atau Tempat Yang Cocok Untuk Menanam Buah Anggur - Budidaya Petani. Untuk Daerah/ Tempat Yang Cocok Menanam Anggur atau Budidaya Tanaman Anggur harus mempertimbangkan banyak faktor. Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi tanam misalnya iklimnya. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan Daerah Yang Cocok Untuk Menanam Anggur yaitu:

    Tempat Yang Cocok Untuk Menanam Buah Anggur
    • Pada dasarnya tanaman anggur hidupnya di daerah dataran rendah, terutama di daerah pesisir, dengan musim kemaraunya sekitar 4 sampai 7 bulan.
    • Juga harus diperhatikan faktor angin. Daerah yang anginnya terlalu kencang tidak baik untuk menanam anggur.
    • Curah Hujan . Dalam keadaan hujan yang intensitasnya tinggi dapat merusak bakal perbungaan/ premordia serta dapat menimbulkan serangan penyakit.
    • Tempat yang cocok untuk menanam anggur adalah yang banyak sinar mataharinya
    • Udara kering sangat cocok bagi pertumbuhan vegetatif dan pembuahannya.
    • Suhu rata-rata maksimal siang hari 31 derajat C dan suhu rata-rata minimal malam hari 23 derajat C dengan kelembaban udara antar 75-80 %.
    • Keadaan tanah yang cocok untuk menanam anggur adalah tanah mengandung pasir, lempung berpasir, subur dan gembur, banyak mengandung humus dan hara yang dibutuhkan oleh tanaman anggur.
    • Tingkat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur adalah 7 (netral).
    • Anggur akan tumbuh baik apabila bila ditanam diketinggian antara 5-1000 M dpl atau di daerah dataran rendah. Ketinggian disini akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari tanaman anggur yang bersangkutan. Jenis tanaman anggur Vitis Vinifera cocok ditanam di ketinggian 1-300 M dpl. Sedangkan Jenis Tanaman Anggur Vitis Labrusca cocok ditanam di ketinggian 1-900 M dpl. [baca juga artikel kami yang lain yang berjudul Manfaat Buah Anggur dan Budidaya Anggur]
    Demikian artikel mengenai daerah yang cocok untuk tanam anggur , semoga bermanfaat.


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/tempat-yang-cocok-menanam-anggur.html
    Category: articles

    Cara Pemijahan Budidaya Ikan Red Fin Shark(Ephalzeorhynchus frenatus)
    Red-finned Shark (Ephalzeorhynchus frenatus) merupakan ikan dasar yang berasal dari Sungai Mekong, Thailand. Ikan yang bersifat omnivora ini sangat cantik dengan warna tubuh cokelat hitam atau putih albino dan sirip-siripnya merah terang. Ukuran tubuh maksimalsekitar 12 cm.

    Suhu pemeliharaan antara 26-28 C dengan pH 7 dan kekerasan 10 dH. Di alam aslinya, ikan dewasa senang, memakan lumut sehingga dinding akuarium biasanya bersih dari lumut. Sifatnya agak pemalu dan senang bersembunyi pada siang hari, sedangkan malam hari akan keluar mencari makanan.


    Parameter Ikan Red Fin Shark

    SuhupHoksigenUmur Indukan
    26-286-7,5>3> 6 bulan

    Perbedaan jantan dan Betina
    • Induk jantan dan betina agak sulit dibedakan. Namun, bentuk tubuh yang agak gemuk dan sedikit panjang biasanya adalah betina, sedangkan jantan agak pendek dan langsing.
    Pemijahan Buatan
    • Pemijahannya dilakukan dengan suntikan hormon gonadotropin buatan seperti Ovaprim pada induk yang sudah matang telur. Dosis hormon cukup 0,3 ml/kg, berat badan.
    • Suntikan hanya dilakukan sekali saja. Oleh karena ukuran ikan ini tidak besar maka penyuntikan dapat dilakukan hanya dengan memegang induknya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanan untuk menyuntik.
    • Pemijahan dapat dilakukan secara masal. Induk-induk yang sudah bertelur harus secepatnya diambil dan telurnya dibiarkan menetas sendiri tanpa induk.
    • Ikan ini berenang di dasar sehingga telurnya akan berantakan bila terlalu lama bersama induknya. Oleh karena itu, penyuntikan akan lebih baik dilakukan siang hari agar ikan bisa bertelur malam hari.
    • Ini disebabkan waktu terbaik mengangkat induknya adalah malam hari. Misalnya, penyuntikan yang dilakukan pukul 11.00 diperkirakan ikan akan bertelur pukul 20.00.
    • Telur akan mulai menetas dalam jangka waktu 24 jam dan larvanya mulai berenang 3-4 hari kemudian.
    Pakan Larva Ikan
    • Pakan larva dapat berupa infusoria, kutu air halus, atau tetasan artemia yang berlangsung 36 jam. Pakan ikan dewasa berupa cacing sutera atau cacing darah. Ukuran jual sekitar 5 cm atau sudah berumur sekitar 4 bulan.
    Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
    Semoga Bermanfaat


    reff : http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-budidaya-ikan-red-fin.html
    Category: articles

    HAMA & PENYAKIT TANAMAN MELON
    PEDOMAN BUDIDAYA BUAH MELON
    SYARAT TUMBUH TANAMAN MELON
    JENIS TANAMAN MELONMelon

    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/melon.html
    Category: articles
    Hama dan Penyakit Tanaman Kedondong- Budidaya Petani. Untuk hama dan penyakit pohon kedondong ada yang berbentuk ulat, kumbang dll. Berikut inia dalah Hama dan Penyakit Tanaman Kedondong di blog ini

    A. Hama
    • Ulat Perusak Daun. Ciri-ciri ulat ini adalah berwarna hitam dengan bintik putih dan bulunya berwarna berwarna putih, kepala dan perut berwarna merah-cerah. Panjang ulat sekitar 60 mm, dan pupanya berada di dalam kokon berwarna emas dan sering dijumpai bergerombol pada daun. Kupu betina berwarna coklat dengan rentangan sayap sekitar 75 mm. Telur berwarna putih keabu-abuan yang diletakkan secara berderet pada tepi daun atau cabang. Pengendaliannya adalah secara alami populasinya dan penyemprotan insektisida.
    • Kumbang. Ciri-cirinya adl kumbang berukuran besar, dengan kaki berwarna kuning. Sayapnya dengan 8 bintik gelap, panjang 10-12 mm. Pupa berada dalam tanah. Dewasanya bila terganggu akan menjatuhkan diri ke tanah. Telur berukuran 1,6 mm yang diletakkan pada permukaan bawah daun dan tertutup oleh substansi gelap. Betina hidupnya sekitar 3 bulan dan menghasilkan telur sekitar 500 butir. Perkembangannya 38-42 hari. Musuh alaminya berupa parasit telur Ooencyrtus podontiae. Pengendalian: populasinya secara alami dan penyemprotan insektisida.
    B. Penyakit
    • Jenis penyakit yang sering muncul ialah penyakit kulit (Phytopthora), Fusarium, Diplodia, Gloeosporium, Phoma, dll yang disebabkan oleh cendawan, bakteri atau virus. Pengendalian: menggunakan fungisida zat-zat aditif lainnya seperti bubur bordo dan bubur belerang.
    C. Gulma
    • Untuk alang-alang, rumput-rumputan, benalu dan lainnya pemberantasannya dilakukan dengan manual yaitu penyiangan dan dapat pula menggunakan herbisida. 
    Demikian artikel tentang  Hama dan Penyakit Tanaman Kedondong , dan semoga bermanfaat.

    baca juga artikel lainnya dengan judul 
    Cara Budidaya Kedondong 
    Cara Memelihara dan Merawat Pohon Kedondong


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/hama-dan-penyakit-tanaman-kedondong.html
    Category: articles
    SYARAT PERTUMBUHAN KUNYIT - Budidaya Petani. Berikut adalah syarat tumbuh tanaman kunyit yang meliputi iklim yang cocok untuk budidaya kunyit, media tanam kunyit dan ketinggian tempat yang cocok untuk memelihara kunyit.
     
    Iklim untuk budidaya kunyit
    • Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan.
    • Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila ditanam di daerah curah hujan < 1000 mm/tahun, maka system pengairan harus diusahakan cukup & tertata baik. Budidaya Kunyit dpt dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada penanaman awal musim hujan.
    • Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30°C.
    Media Tanam
    • Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang dicangkul dgn baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.
    • Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dgn bahan organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air/sedikit basa.
    Ketinggian Tempat
    • Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl). Produksi optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl. [Baca Selengkapnya tentang Budidaya Tanaman Kunyit di >> Cara Budidaya Tanaman Kunyit Lengkap
    Demikian artikel tentang Syarat tumbuh tanaman kunyit, semoga bermanfaat.
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/syarat-pertumbuhan-kunyit.html

    Baca Juga: 
    Kumis Kucing
    Mangga
    Krisan
    Kodok
    Jahe


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/syarat-pertumbuhan-kunyit.html
    Category: articles

    Budidaya Tanaman Kina ? Tanaman kina merupakan jenis tanaman obat yang berbentuk pohon, dengan cabang berbentuk galah, berwarna merah, kulit kayu mengandungalkaloid. Daun yang berbentuk elips, berwarna hijau dan bila sudah gugur berwarna merah tua. Bentuk tulang daun menyirip sebanyak 11-12 pasang. Daun penumpu sangat lebar, berwarna merah. Kelopak bunga berbentuk tabung, bulat bentuk gasing dan berbau wangi. Bentuk bulat telur sampai gelendong. Tanaman satu ini memiliki manfaat dan khasiat untuk obat tradisional.


    BUDIDAYATANAMAN KINA YANG BENAR

    Kina merupakan tanaman obat berupa pohon yang berasal dari Amerika Selatan di sepanjang pegunungan Andes yang meliputi wilayah Venezuela, Colombia, Equador, Peru sampai Bolivia. Daerah tersebut meliputi hutan-hutan pada ketinggian 900-3.000 mdpl. Bibit tanaman kina yang masuk ke Indonesia tahun 1852 berasal dari Bolivia, tetapi tanaman kina yang tumbuh dari biji tersebut akhirnya mati. Pada tahun 1854 sebanyak 500 bibit kina dari Bolivia ditanam di Cibodas dan tumbuh 75 pohon yang terdiri atas 10 klon.

    SYARAT TUMBUH

    1. Iklim
    1. Angin yang kencang dan lama menyebabkan banyak kerusakan karena patahnya cabang dan gugurnya daun.
    2. Curah hujan tahunan untuk lokasi budidaya kina yang ideal adalah 2.000-3.000mm/ tahun dan merata sepanjang tahun.
    3. Tanaman ini memerlukan penyinaran matahari yang tidak terlalu terik.
    4. Tanaman tumbuh baik pada temperatur antara 13,5-21 derajat C.
    5. Tanaman menghendaki daerah beriklim lembab dengan kelembaban relatif harian minimum dalam satu tahun 68 % dan 97 %.
    2. Media Tanam
    1. Tanah yang cocok untuk tanaman kina adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, tidak bercadas dan berbatu.
    2. Derajat keasaman (pH) antara 4,6-6,5 dengan pH optimum 5,8.
    3. Ketinggian Tempat
    Di daerah asalnya di pegunungan Andes tanaman ini tumbuh pada ketinggian 1050 ? 1500 m diatas permukaan laut (dpl). Di Indonesia tanaman ini menyukai daerah dengan ketinggian 800-2.000 m dpl dengan ketinggian optimum untuk budidaya tanaman kina adalah 1.400-1.700 m dpl.

    PEMBIBITAN

    Pembibitan kina dapat diperbanyak dengan cara vegetatif. Penyediaan bahan tanaman dilaksanakan dengan semai sambung, stek sambung, semai ledger, dan stek ledger. Di Indonesia penyiapan dilakukan dengan cara stek sambung.
    1. Pembibitan Semai Sambung
    ? Batang bawah : Batang bawah adalah semai kina succi yang ditanam di kebun dan batang atas entres kina ledger. Penyambungan dilaksanakan pada saat bibit bawah berumur 8-12 bulan, tinggi 30-40 cm dan diameter batang 1 cm. Satu-dua minggu sebelum penyambungan daun semai succi dirempel sampai ketinggian 20-25 cm dari permukaan tanah.
    ? Entres batang atas : Didapat dari tanaman berumur 3-5 tahun dengan daya regenerasi optimal. Setiap 5 tahun pohon induk entres dipangkas setinggi 1 m dari permukaan tanah agar ranting entres selalu muda.
    ? Penyambungan : Batang bawah, pada ketinggian 4-5 cm dari permukaan tanah, disayat dari atas ke bawah sepanjang 1,5 cm. Siapkan entres kina ledger (1 cm) yang daunnya sudah dibuang dan runcingkan bagian bawah entres. Selipkan entres ke sayatan di batang bawah, ikat dengan tali bambu dan oleskan lilin sambungan penutup luka (lilin dicairkan dulu) sampai tertutup rapat. Penyambungan dilakukan sekitar pukul 12.00, jika cuaca tidak terik dapat dilakukan sampai pukul 14.00. Setelah sambungan berumur 3 minggu tunas entres telah tumbuh, pucuk batang bawah succi dipotong. Pada saat umur 7-8 minggu panjang tunas 3-4 cm batang bawah dipotong setengahnya. Setelah berumur 12 minggu dan panjang tunas sambungan 12 cm, batang suci dipotong kira-kira 1 cm dari sambungan.
    ? Pemeliharaan : Pemeliharaan yang dilakukan selama periode persemaian bibit ini (disebut persemaian II) adalah penyiangan, pemberantasan hama-penyakit dan pemupukan. Pupuk diberikan setiap 3 bulan dimulai pada waktu bibit sambungan berumur 2 bulan dan berakhir 1 bulan sebelum dicabut (dipindahtanam). Pupuk berupa 160-200 g Urea, 80-100 g TSP dan 160-200 g KCl yang diberikan dalam larikan sedalam 2-3 cm di antara barisan bibit setelah disiangi.
    ? Pindah tanam : Bibit dipindahkan ke kebun produksi saat berumur 1 tahun di persemaian II, tinggi 40 - 50 cm dan akar tunggang 50 cm. Seminggu sebelum bibit dibongkar 2/3 bagian daun dibuang dan sehari sebelum dibongkar tanah pembibitan disiram air sampai basah. 50 bibit diikat menjadi satu.

    2. Pembibitan Stek Sambung.
    ? Batang bawah Succi : Berasal dari batang muda atau tunas-tunas dari bekas tebangan, bukan dari cabang. Pohon induk yang baik dipilih dari pohon yang pertumbuhannya cepat dan mudah berakar dalam penyetekan. Bahan stek diambil setelah tunas berumur 8-12 bulan dan, mempunyai ukuran sebesar pinsil.
    ? Batang atas ledger : Pohon induk batang atas ledger dipilih dari klon-klon yang dianjurkan. Pohon induk ditanam pada jarak 1,25 cmx1,25 cm, lokasi kebun dipilih datar, dekat tempat pembibitan. Pohon induk yang siap diambil
    steknya pada umur 3-5 tahun.
    ? Bahan tanaman dan penyambungan : Batang bawah succi yang baik diambil dari pertumbuhan tunas berumur 10-12 bulan yang dipotong pada pohon induk sampai pangkal pangkasan. Semua daun dibuang, batang dibungkus dengan batang pisang dan disimpan di tempat teduh. Bahan stek diambil dari bagian batang yang masih berair, berwarna coklat muda dan agak tua. Batang dipotong miring 45-60 menjadi stek-stek berukuran 10 cm dengan satu mata tunas. Bagian sisi ujung atas batang bawah dibelah sedalam 1,5-2,0 cm untuk menyelipkan batang atas. Pohon induk batang atas ledger terbaik berumur 3-5 tahun setelah pemangkasan. Batang atas hanya diambil pucuknya sekitar 12 cm, terdiri dari 3-4 ruas paling ujung. Pangkal pucuk dipotong runcing sepanjang 2 cm. Batang atas diselipkan ke belahan batang bawah, diikat dengan tali bambu.
    ? Media tanam : Pembibitan stek sambung dilakukan di kantung plastik/polibag ukuran 12x25 cm. Pada sekeliling dan di tengah polibag bagian bawah diberi luang-lubang. Media tanaman berupa tanah andosol dengan pH 4,6- 6,0 yang diisikan ke dalam polibag sebanyak 2/3 bagiannya. Sebelumnya tanah disterilkan dengan larutan Trimaton 150 ml/15 l atau Vapam 250 ml/15 l untuk 1 m 3 .
    ? Penanaman stek : Media dalam polibag disiram sampai lembab, oleskan Rootone (perangsang akar) pada ujung tanaman stek sambung lalu tanamkan pada media sedalam 5 cm. Padatkan tanah di sekitar stek supaya tanaman tegak.
    ? Penyungkupan : Bedengan diberi sungkup plastik dengan rangka dari bambu, besi atau kawat dengan jari-jari 50-70 cm dengan tinggi puncak 70 cm. Sungkup jangan bocor dan air hujang yang menggenangi plastik harus dibuang.
    ? Pemeliharaan : Penyiraman dilakukan 3-4 minggu sekali. Sungkup dibuka setelah stek berumur 3-4 bulan dan tinggi 20-25 cm. Pembukaan dilakukan secara bertahap. Jika hujan, sungkup ditutup. Pada bulan ke 6 sungkup dibuka sama sekali dan pada bulan ke 7 dilakukan seleksi bibit. Tanaman diberi pupuk daun Gandasil atau Bayfolan 0,2-0,3% setiap minggu atau urea 0,2%. Pemupukan hanya dilakukan pada bibit yang tumbuhnya lambat sebanyak 1-5 g NPK 15-15-15/polibag. Penyiangan.dilakukan dengan tangan, penyemprotan insektisida dilakukan jikaada gejala serangan.
    ? Pindah tanam : Bibit dipindahkan ke kebun setelah berumur 10-12 bulan, tinggi 40-50 cm. Dan akar telah mencapai dasar polibag.
    3. Pembibitan Semai Ledger
    ? Bibit semai kina ledger : Adalah bibit semai dari biji kina ledger yang berasal dari poliklonal dengan klon-klon yang terpilih dan dipelihara khusus. Penyiapan bibit relatif singkat hanya 1,5 tahun karena tidak perlu penyambungan.
    ? Persemaian : Dilakukan langsung pada bedengan atau dengan memakai polibag berukuran 12 x 25 cm berisi tanah hutan.
    ? Pindah tanam : Bibit dipindahtanamkan pada umur 1 tahun dan tinggi 40-50 cm. Bibit dari bedengan dipindahkan dengan cara dicabut sedangkan bibit dari polibag dipindahkan dengan tanahnya setelah polibag disobek dengan hati-hati.
    4. Pembibitan Stek Ledger
    ? Stek ledger : Setek ledger adalah bibit kina dari pucuk ledger. Tanaman kina ledger umumnya sulit dikembangbiakan dengan stek. Bahan stek yang digunakan adalah pucuk, dari pohon induk yang telah berumur 3-5 tahun, dan setiap 3-5 tahun harus dipangkas setinggi 25-30 cm dari sambungan. Pohon induk ditanam dari bibit semai sambung dengan jarak tanam 1,25x1,25 m. Bahan stek dipilih dari pucuk yang coklat muda, masih berair tetapi sudah agak tua dengan panjang 20-25 cm dan dipetik di pagi hari. Panjang stek 12-15 cm terdiri dari 3-4 ruas. Sebelum ditanam daun dibuang /dirompes setengahnya.
    ? Pembibitan : Persiapan pembibitan, media, bedengan, penanaman stek, penyungkupan dan pemeliharaan sama dengan pembibitan stek sambung. Bibit dipindahtanamkan ke lapangan umur 10-12 bulan, tinggi rata-rata 40-50 cm.


    PENGOLAHAN MEDIA TANAM

    Pengolahan tanah dimaksudkan untuk mendapatkan tanah yang gembur, bersih dari tunggul sisa-sisa akar dan gulma. Pengolahan tanah pertama dilakukan dengan pencangkulan tanah sedalam 60 cm, dan pengolahan tanah ke dua sedalam 40 cm dilakukan 2-3 minggu setelah pengolahan tanah pertama. Pada pertanian organic saat pengolahan tanah yang kedua yaitu menghancurkan bongkahan dan membuat struktur tanah lebih remah dan gembur, juga dilakukan penebaran pupuk kandang atau kompos sekitar 50 ? 60 ton per hektar sebagai pupuk dasar.
    1. Persiapan Lahan : Setelah pengolahan tanah dilakukan pengukuran dan pematokan dengan memberi tanda, setiap 20 m ke arah mendatar, ke arah kemiringan atas dan bawah. Dengan demikian terbentuk petakan-petakan areal seluas 20 x 20 m2 = 400m 2 yang disebut satu patok. Tanda-tanda patok berupa hanjuang dipelihara dengan baik dan mati segera diganti.
    2. Pengapuran : Pengapuran hanya dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 4,5 dengan dosis kapur yang sesuai dengan keperluan. Kapur berupa dolomit, kalsit, dicampurkan merata 100gram/lubang.
    3. Pemupukan (sebelum tanam) : Pupuk untuk memacu pertumbuhan bibit diberi 50 gram TSP. Diberikan dalam larikan sekitar tanaman.

    TEKNIK PENANAMAN

    1. Penentuan Pola Tanaman : Pola penanaman tergantung tofografi lahan. Tiga macam jarak tanam yaitu jarak tanam rapat 75 cm x 75 cm, jarak tanam menengah 100 cm x 100 cm, dan jarak tanam lebar yaitu 1,25 cm x 1,25 cm. PTP Nusantara VIII di Bukit Tunggul menerapkan jarak tanam 100 x 150 cm dengan populasi tanaman per hektar sekitar 6.500.
    2. Pembutan Lubang Tanam : Pengajiran untuk pedoman penanaman sehingga sesuai dengan pola dan jarak tanam yang dibuat. Lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 40 cm (untuk bibit dari polibag) dan 30 cm x 30 cm x 40 cm (untuk bibit cabutan).
    3. Cara Penanaman :
    1. Bibit cabutan : Panjang akar bibit sekitar 30 cm, tinggi bibit 40-50 cm dan 2/3 daunnya dirompes. Masukkan bibit dengan tegak jangan miring. Tanah timbunan dipadatkan dengan cara diinjak dengan kaki, kemudian diratakan.
    2. Bibit dalam Polibag : Polibag dibuka dengan cara menyobeknya lalu bibit ditanam bersama medianya, disangga dengan belahan bambu, ditimbun dengan tanah. Tanah di sekitar batang dipadatkan dan tanaman disiram.
    3. Tanaman pelindung : Tanaman ini berfungsi sebagai penutup tanah dan memperbaiki iklim mikro agar lebih segar. Tanaman berupa legum Crotalaria
    atauTephrosia yang ditanam selama 3 tahun.
    4. Perioda Tanam : Masa penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan yaitu pada bulan September dan biasanya di saat kondisi tidak terlalu terik untuk menghindari penguapan yang terlalu banyak dari bibit yang akan ditanam. Dengan menentukan masa tanam secara tepat maka akan menentukan
    keberhasilan pertumbuhan tanaman.

    PEMELIHARAAN TANAMAN

    1. Penyulaman : Penyulaman dilakukan satu bulan setelah penanaman, dilakukan secara terus-menerus sampai 3 bulan, menjelang kemarau. Penyulaman pada tahun ke tiga tidak dianjurkan. Kebutuhan bibit sulaman maksimum 10% dan pada tahun kedua 5%
    2. Penyiangan : Penyiangan dimaksudkan untuk penggemburan tanah sedalam 10 cm dengan menggunakan cangkul. Penyiangan dilakukan 1,5?2 bulan sekali. Kegiatan penyiangan sampai umur 2-3 tahun.
    3. Pembubunan : Untuk pertanaman kina sebenarnya tidak diperlukan kegiatan pembubunan karena memang tanaman ini merupakan tanaman pohon
    yang berumur dalam. Namun demikian pada tanaman muda dapat dilakukan kegiatan ini untuk menimbun kembali tanah di sekitar daerah perakaran yang terbawa air dan dilakukan sekaligus pada saat pemberian pupuk organic kompos setiap 3 ? 4 bulan sekali agar pertumbuhan perakarannya lebih baik.
    4. Pemupukan :
    a. Pemupukan Organik : Pemupukan secara organic dengan menggunakan pupuk kompos yang merupakan pupuk organic komplek bias diberikan sbb: Untuk tanaman muda dilakukan pemupukan secara rutin setiap 2 ? 3 bulan sekali sebanyak 5 ? 7 kg per tanaman. Sedangkan untuk tanaman yang telah tua (diatas 3 tahun) bias dilakukan pemupukan kompos organic setiap 6 bulan sekali sebanyak 10 ? 12 kg pertanaman. Adapun pemberian pupuk di sekitar batang tanaman di daerah perakaran dilakukan sekaligus dengan pekerjaan dangir dan penyiangan.
    b. Pemupukan Konvensional

    PANEN

    1. Ciri dan Umur Panen
    Bagian tanaman kina yang biasa diambil hasilnya adalah bagian kulit batang, dahan, cabang dan ranting. Produk ranting dapat dimulai saat tanaman berumur 6-7 tahun tahun (sebelum tebangan), dengan bagian yang terkecil yang diambil adalah kulit cabang yang diameternya lebih 1 cm. Ranting yang diameternya kurang dari 1 cm memiliki kadar kinin sulfat (SQ) yang rendah, dan biaya pengambilannya relatif mahal. Umur tanaman yang siap panen untuk panen cara tebangan adalah 9-11 tahun dan untuk panen cara penjarangan adalah 3,5, 5, 6, 7, 8,12, 18 dan 24 tahun dengan jumlah tanaman yang dicabut untuk masing-masing penjarangan adalah 12,5% dari total tanaman.

    2. Cara Panen
    1. Cara penebangan. : Tanaman kina ditebang hati-hati dengan gergaji pada ketinggian 20-30 cm dari sambungan, atau leher akar dengan kemiringan 45 derajat. Batang kina dari batas ini dipotong sampai ketinggian 2 meter. Kulit kina dilepaskan dari batang dengan cara dipukul-pukul. Panen tebangan pertama disebut Stumping 1. Dari tunggul diharapkan tumbuh tunas-tunas baru, dan dipelihara maksimum 4 tunas untuk dipanen berikutnya. Penen berikutnya disebut stumping 2 dst. Setelah 4 kali stumping tanaman dibongkar. Panen tebangan yang baik pada awal musim penghujan, hindari terik matahari.
    2. Cara penjarangan : Dilakukan dengan cabutan untuk memanen secara bertahap dalam persentase yang telah direncanakan. Pemilihan tanaman yang akan dibongkar tergantung persentase panenan setiap periode. Apabila tanaman akan dibongkar adalah 10%, maka dari 10 tanaman diambil 1 tanaman
      secara rata-rata.
    3. Periode Panen
    Pemanenan biasanya dilakukan secara bertahap yaitu pada saat dilakukan pemangkasan cabang dan ranting dan pemangkasan batang utama. Pemanenan dilakukan pada ranting/cabang yang telah memenuhi ukuran standar yaitu lebih dari 1cm (diameter). Pemanenan sebaiknya dilakukan saat musim kemarau pada pagi hari. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengelola hasil panen secara langsung terutama masalah pengeringan. Untuk menghindari cemaran cendawan karena kadar air yang tinggi pada kulit batang maka sebaiknya setelah panen/pengulitan segera dilakukan pengeringan dengan jalan menjemur di bawah terik matahari.

    4. Perkiraan Hasil Panen
    Dari 1 batang utama kina (2 meter) didapatkan 1-1,5 kg kulit. Hasil kulit kina diperhitungkan dalam kadar SQ7 maupun besarnya produksi kulit, sehingga hasilnya diperhitungkan dari perkalian kadar SQ7 dengan berat kulit kering dalam kg yang disebut potensi produksi.

    PASCA PANEN

    1. Penyortiran Basah dan Pencucian: Batang yang akan diambil kulitnya dikumpulkan di suatu tempat yang teduh. Cabang dan ranting dipotong tepat pada pertautan cabang dengan batang, Cabang atau ranting yang ukuran garis tengahnya di atas 1 cm dibersihkan dari ranting kecil dan daun-daun. Setelah itu batang tersebut dibersihkan, kemudian dipotong sepanjang 40 - 50 cm untuk diambil kulitnya. Pencucian pada kulit batang dilakukan dengan air bersih, jika air bilasannya masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.
    2. Pengeringan: Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. Pengeringan kulit batang dilakukan selama kira-kira 2 - 3 hari atau setelah kadar airnya dibawah 8%. Pengeringan dengan sinar matahari dilakukan di atas tikar atau rangka pengering, pastikan bahan tidak saling menumpuk. Selama pengeringan kulit batang harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi bahan tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan-bahan yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50C - 60C. Kulit batang yang akan dikeringkan ditaruh diatas tray oven dan alasi dengan kertas Koran dan pastikan bahwa tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah yang dihasilkan.
    3. Penyortiran Kering. Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang dikeringkan dengan memisahkannya dari benda-benda asing atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah bahan hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).\
    4. Pengemasan. Setelah bersih, bahan yang kering dikumpulkan dalam wadah yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya), dapat berupa kantong plastik atau karung. Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya.
    5. Penyimpanan: Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30C, dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.

    MANFAAT TANAMAN

    Kulit kina banyak mengandung alkaloid-alkaloid yang berguna untuk obat. Di antara alkaloid tersebut ada dua alkaloid yang sangat penting yaitu kinine untuk penyakit malaria dan kinidine untuk penyakit jantung. Manfaat lain dari kulit kina ini antara lain adalah untuk depuratif, influenza, disentri, diare, dan tonik.




    reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/06/manfaat-budidaya-tanaman-kina-yang-benar.html
    Category: articles