Wednesday, December 2, 2015

Manfaat dan Khasiat Adas - Budidaya Petani. Berikut adalah yang berhubungan dengan adas antara lain:
(Foeniculum vulgare Mill.)
Sinonim :
= E officinale, All. = Anethum foeniculum, Linn.
Familia :
Apiaccae (Umbelliferae)

Manfaat Khasiat Adas

Manfaat Khasiat Adas

Uraian :
Adas merupakan satu dari sernbilan tumbuhan obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau tanaman obat. Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm - 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 em, panj' ang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.

Nama Lokal :
Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa),; Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba).; Das pedas (Aceh), adas, adas pedas (melayu).; Adeh, manih (Minangkabau). paapang, paampas (Menado).; Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), ; Papaato (Buol), porotomo (Baree). kumpasi (Sangir Talaud).; Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis).; Hsiao hui (China), phong karee, mellet karee (Thailand),; Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika (Ind./Pak.).; Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (I).; 
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI sedikit,; Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk,; Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid tidak tertur, rematik goat,; Susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), kolik,; Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu empedu,; Pembengkakan saluran sperma (epididimis),; Penimbunan cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis),; Keracunan tumbuhan obat atau jamur, meningkatkan penglihatan;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, lalu dijemur sampai kering.

KEGUNAAN:
Buah bermanfaat untuk mengatasi : 
- sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, 
  muntah, diare, 
- sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, 
- batuk berdahak, sesak napas (asma), 
- haid: nyeri haid, haid tidak teratur, 
- air susu ibu (ASI) sedikit,
- putih telur dalam kencing (proteinuria), 
- susah tidur (insomnia), 
- buah pelir turun (orchidoptosis), 
- usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), 
- pembengkakan saluran sperma (epididimis), 
- penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis), 
- mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya, 
- rematik gout, dan
- keracunan tumbuhan obat atau jamur. 

Daun berkhasiat mengatasi : 
- batuk, 
- perut kembung, koilk, 
- rasa haus, dan 
- meningkatkan penglihatan. 

CARA PEMAKAIAN :
Buah adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum. 
Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka. 
Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin. 

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Batuk 
    a. Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2 
       cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok
       teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali 
       sehari, sampai sembuh. 

    b. Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2 
       kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, 
       bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang 
       jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong 
       seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 
       setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali 
       sehari, masing-masing 1/2 gelas. 

2. Sesak napas 
    a. Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok 
       makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, 
       sampai sembuh.

    b. Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ? jari, rirnpang kencur 2 
       jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun 
       poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah 
       3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi 
       lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira 
       separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum. 
       Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. 

3. Sariawan
    Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler 
    1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam, 
    daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut 
    1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari, 
    rimpang kunyit ? jari, kayu manis ? jari, gula merah 3 jari, dicuci 
    dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus 
    dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah 
    dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup 
    3/4 gelas. 

4. Haid tidak teratur 
    Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam, 
    jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari, 
    bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu 
    sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. 
    Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai 
    tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari, 
    masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur 
    Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan 
    setengah cangkir arak. Minum selagi hangat. 

5. Batu empedu 
    Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air 
    panas. Min
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah : buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil). KANDUNGAN KIMIA : Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin). Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. 2. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). 3. Menghilangkan dingin dan dahak. 4. Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan. 5. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal. 6. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.

Demikian Artikel Manfaat Adas, Semoga bermanfaat.

 Artikel Lainnya:
 Manfaat Buah Stroberi
 Manfaat Lidah Buaya
 Manfaat Wortel


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/10/manfaat-khasiat-adas.html
Category: articles
Cara pemeliharaan dan pemupukan tanaman ubi jalar
Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus harus diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit yang mati harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun tanah.

Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek) untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.

PENYIANGAN
Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing tanaman ubi jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama kegiatan penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.

PEMBUBUNAN
Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 
  1. Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar.
  2. Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar guludan.
  3. Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.


PEMUPUKAN
Zat hara yang terbawa atau terangkut pada saat panen ubi jalar cukup tinggi, yaitu terdiri dari 70 kg N (? 156 kg urea), 20 kg P2O5 (?42 kg TSP), dan 110 kg K2O (? 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil 15 ton ubi basah. Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman.

Dosis pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (?50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (?100 kg Cl/ha).

Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.

PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Meskipun tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal pertumbuhan memerlukan ketersediaan air tanah yang memadai. Seusai tanam, tanah atau guludan tempat pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan berikutnya masih diperlukan secara kontinu hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada periode pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan.

Waktu pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari. Di daerah yang sumber airnya memadai, pengairan dapat dilakukan kontinu seminggu sekali. Hal Yang penting diperhatikan dalam kegiatan pengairan adalah menghindari agar tanah tidak terlalu becek (air menggenang).

sumber: http://agromaret.com




reff : http://sukacai.blogspot.com/2013/09/cara-pemeliharaan-dan-pemupukan-tanaman-ubi-jalar.html
Category: articles
Cara Pemijahan Budidaya Ikan Lou Han (Cichlasoma spp)
Ikan lou han belakangan ini menjadi tren di dunia ikan hias bail di Indonesia maupun Malaysia. Ikan silklid silangan ini dianggap bias membawa hoki bagi pemiliknya . Ikan ini akan menampakan keindahannya ketika berukuran diatas 10 cm. Tampilan mutiara dan marking yang hitam akan semakin bagus setelah ikan dewasa.Ikan Louhan pertama kali muncul di Malaysia pada tahun 1997. Asal usul Louhan hingg saat ini masih kurang jelas.

 Nama louhan diambil dari kata ?hua louhan? yang artinya dewi pelindung. Louhan banyak disukai masyarkat karena keunikannya. Keunikan louhan tampak pada warna sisik dan dahi atau jenongnya yang menonjol (nongnong). Bahkan terakdang pada sisik louhan terdapat tanda atau marking yang berbentuk motif atau huruf mandarin, latin, atau angka. Marking yang terdapat pada louhan memunculkan mitos bahwa lu han dapat mendatangkan hoki bagi pemiliknya. Mitos ini semakin menambah daya tarik louhan.

Parameter Ikan Lou Han

SuhuJumlah TelurpHOksigen Umur Indukan
28-35500-20006,5-7,5> 48-1 tahun

Persiapan Kolam dan Indukan Berkualitas
1. Siapkan Akuarium Yang Sesuai
  • Volume akuarium tergantung ukuran, ikan lou han kecil 5-7,5 cm bisa menggunakan akuarium 20x30 cm?, sebesar akuarium ikan cupang. 
  • Ikan besar, 10-15 cm memerlukan akuarium lebih besar,40x60 cm?. 
  • Lou Han berukuran di atas 25 cm gunakan akuarium 60x120 cm?. 
  • Agar Lou Han berukuran 40 cm dpt bergerak bebas, akuariumnya 80x166-180 cm?. 
2. Memilih Lou Han
  • Pilihlah Lou Han berukuran 10 cm, saat itu tanda kcantikan mulai tampak. 
  • Pada ukuran ini, corak hitam, gemerlap bakal bintik mutiara, dan warna sudah mulai tampak. Itulah tanda pertama yang harus diperiksa.
  • Grade A (harga maks. 750rb per ekor) Sepanjang gurat sisi dari pangkal ekor sampai tutup insang dipenuhi corak hitam. Biasanya ada lebih dari 6 corak.
  • Grade B (harga ?150rb per ekor) Ada 3 corak hitam.
  • Grade C (harga ?30rb per ekor) Corak hitam kuran dari 3 dan badan cenderung panjang.  
3. Tanda Keindahan
  • pertama, badan ikan tidak pucat
  • kedua, pilihlah ikan yang mengkilap bila terkena cahaya
  • ketiga, hindari ikan bersemburat kuning karena itu kelainan genetik 
4. Mengisi Air
  • Kualitas air yang dibutuhkan Lou Han umumnya bersifat rendah kesadahan atau soft. Kesadahan tinggi dapat diatasi dengan cara tradisional, caranya, rendam 3 lembar daun ketapang kering dlm 1 liter air, setelah 2-3 hari, masukkan air rendaman tersebut ke dalam akuarium.
  • LouHan hidup baik pada suhu cuku hangat, 28-30 derajat Celcius. Air dingin dapat menyebabkan nafsu makan ikan kurang & pertumbuhannya lambat.  
Persiapan Pemijahan Ikan Lou Han
  • Adapun peralatan yang perlu Andapersiapkan untuk proses pemijahan antara lain: bak penampungan air, aerator, filter, alat penampung air, lampu UV, dan ornamen seperti bebatuan alami.
  • Proses Perjodohan Ikan Lou Han
  • ikan louhan betina yang berukuran kurang lebih 10 cm dan seekor benih ikan louhan jantan yang berukuran lebih besar. 
  • Sebelum pemijahan, letakan sekat yang memisahkan kedua benih ikan louhan tersebut agar keduanya terbiasa dan saling mengenal. 
  • Jika benih ikan louhan betina sudah menunjukan tanda akan bertelur (gelisah) , lepaskan sekat pemisah akuarium/ kolam. 
  • Amati tingkah laku kedua benih ikan louhan tersebut selama beberapa hari. Tetap biarkan keduanya bersama-sama jika keduanya menjaga telur-telur sang indukan. Sebaliknya jika keduanya berkelahi sebaiknya segera pisahkan dan gantikan pasangan indukan agar proses pemijahan tetap berlangsung.
  • Persiapan tempat telur, bagian dasar akuarium disediakan wadah tempat bertelur seperti ceramic incubator atau piring media bisa untuk perangsang
  • Juga bisa juga tidak perlu disediakan wadah tempat bertelur seperti ceramic incubator atau piring media untuk melekatkan telur karena lou han betina tetap mau bertelur pada media datar seperti dasar akuarium
Perawatan Larva Lou Han
  • Setelah bertelur pisahkan indukan jantan, dan biarkan indukan betina.
  • Telur akan menetas 48-50 jam setelah dipisahkan dari induknya. 
  • Benih yang telah menetas akan berkumpul di dasar akuarium sekitar telur. Untuk mencegah benih tersedot ke dalamnya, sebaiknya filter dimatikan. Selama 2-3 hari burayak tidak perlu diberi pakan karena masih mempunyai cadangan makanan di dalam kantung telur (yolk sack).
  • Pada hari ke-4 setelah menetas, Benih sudah bisa diberi pakan berupa kutu air putih, Rotifera (Branchionus plicatilis) atau kutu air merah (Moina sp) yang telah disaring. 
  • Jika Benih sudah diberi pakan, filter penyaring bisa dihidupkan kembali untuk menjaga kebersihan air, tetapi pralon penyedotnya di pasang sampai ke dasar  dan harus di tutup dengan kain basa agar Benih tidak tersedot.
Penyortiran Ikan Lou Han
  • Setelah benih berumur 20 hari dilakukan peyortiran ukuran ikan. 
  • Umur 2 bulan ia akan mulai di sortir berdasarkan grade-nya. 
  • Grade A bila corak hitam ikan dari pangkal ekor sampai ke operkulum atau lebih dengan badan pendek, 
  • Grade B apabila corak smpai setengah badan, sedangkan 
  • Grade C apabila corak hanya di pangkal ekor. Corak setengah badan juga bias masuk kategori C jika berbadan panjang. 
  • Kegiatan peyortiran dilakukan setiap 2 minggu. Setelah lebih dari 20 hari benih diberi  pakan berupa kutu air (Daphnia, Moina), nauplii Artemia, dan cacing rambut sebanyak 3 kali sehari. Setelah 2 bulan benih mencapai ukuran 1 inchi atau sekitar 2,5 cm maka benih siap jual.
Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula. 
Semoga Bermanfaat


reff : http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-budidaya-ikan-lou-han.html
Category: articles
Budidaya Tanaman Manggis - Budidaya Petani. Buah manggis selain rasanya segar juga manis. Buah manggis juga bermanfaat, terutama bagian kulitnya untuk kesehatan. Selain itu juga dapat menambah ketahanan ekonomi keluarga, untuk itu perlu dibudidayakan. Berikut ini adalah artikel tentang Budidaya Tanaman Manggis di blog Budidaya Petani.

1. SEJARAH SINGKAT MANGGIS
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yg berasal dari hutan tropis yg teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah & daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii & Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat).

2. JENIS TANAMAN MANGGIS
Klasifikasi botani pohon manggisadalah sebagai berikut:
  • Divisi : Spermatophyta
    • Sub divisi : Angiospermae
    • Kelas : Dicotyledonae
    • Keluarga : Guttiferae
    • Genus : Garcinia
    • Spesies : Garcinia mangostana L
    Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok merekomendasikan tiga klon manggis, yaitu:
    1. Kelompok besar: panjang daun>20 cm; lebar>10 cm; ketebalan kulit buah>9 mm; diameter buah>6,5 cm; berat buah>140 gram; buah tiap tandan 1 butir.
    2. Kelompok sedang: panjang daun 17-20 cm; lebar 8,5-10 cm; ketebalan kulit buah 6-9 mm; diameter buah 5,5-6,5 cm; berat buah 70-140 gram; buah tiap tandan 1-2 butir.
    3. Kelompok kecil: panjang daun<17 cm; lebar<8,5 cm; ketebalan kulit buah<6 mm; diameter buah<5,5, cm; berat buah<70 gram; buah tiap tandan>2 butir. Klon yg dikembangkan adalah MBS1, MBS2, MBS3, MBS4, MBS5, MBS6 & MBS 7.
    3. MANFAAT TANAMAN MANGGIS
    Buah manggis dapat disajikan dlm bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir & luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk utk tekstil & air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan.
     
    4. SENTRA PENANAMAN MANGGIS
    Pusat penanaman pohon manggis adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur & Sulawesi Utara.
     
    5. SYARAT TUMBUH MANGGIS
    5.1. Iklim
    1. Dalam budidaya manggis, angin berperan dlm penyerbukan bunga utk tumbuhnya buah. Angin yg baik tidak terlalu kencang.
    2. Daerah yg cocok utk budidaya manggis adalah daerah yg memiliki curah hujan tahunan 1.500?2.500 mm/tahun & merata sepanjang tahun.
    3. Temperatur udara yg ideal berada pada kisaran 22-32°C.
    5.2. Media Tanam
    1. Tanah yg paling baik utk budidaya manggis adalah tanah yg subur, gembur, mengandung bahan organik.
    2. Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal utk budidaya tanaman manggis adalah 5?7.
    3. Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah dengan drainase baik & tidak tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50?200 m
    5.3. Ketinggian Tempat
    Pohon manggis dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl. [iklim, media dan ketinggian manggis]
    Budidaya Tanaman Manggis
    Budidaya Tanaman Manggis

    6. PEDOMAN BUDIDAYA MANGGIS

    6.1. Pembibitan Manggis
    Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk & susuan. Pohon yg ditanam dari biji baru berbunga pada umur 10-15 tahun sedangkan yg ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada umur 5-7 tahun.
    1. Persyaratan Benih
        • Perbanyakan dengan biji utk batang bawah Biji yg akan dijadikan benih diambil dari buah tua yg berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yg berbiji, tidak rusak, beratnya minimal satu gram & daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil dari pohon yg berumur sedikitnya 10 tahun.
        • Untuk pembuatan bibit dengan cara sambungan diperlukan batang bawah & pucuk (entres) yg sehat. Batang bawah adalah bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan diameter batang 0.5 cm & kulitnya berwarna hijau kecoklatan.
        1. Penyiapan Benih
            • Perbanyakan dengan biji utk batang bawah utk menghilangkan daging buah, rendam buah dlm air bersih selama 1 minggu (dua hari sekali air diganti) sehingga lendir & jamur terbuang. Biji akan mengelupas dengan sendirinya & biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji kedalam fungisida Benlate dengan konsentrasi 3 g/L selama 2-5 menit. Keringanginkan biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai kadar airnya 12-14%.
            • Pucuk utk sambungan berupa pucuk (satu buku) yg masih berdaun muda berasal dari pohon induk yg unggul & sehat. Dua minggu sebelum penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah & pucuk diolesi zat pengatur tumbuh Adenin/Kinetin dengan konsentrasi 500 ppm utk lebih memacu pertumbuhan.
            1. Teknik Penyemaian Benih
                • Perbanyakan dengan biji dlm bedengan Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah kedalam 30 cm, kemudian campurkan pasir, tanah & bahan organik halus (3:2:1) dengan merata. Persemaian diberi atap jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150-175 cm & sisi Barat 10-125 cm. Benih ditanam di dlm lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak tanam 3 x 3 cm & jarak antar baris 5 cm pada kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup benih dengan tanah & selanjutnya bedengan ditutup dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm. Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi pupuk urea & SP-36 masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan. Setelah berumur 1 tahun, bibit dipindahkan ke dlm polybag ukuran 20 x 30 cm berisi campuran tanah & kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun & siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah pada penyambungan.
                • Penyemaian & pembibitan di dlm polybag berukuran 20 x 30 cm. Satu/dua benih disemai di dlm polybag 20 x 30 cm yg dasarnya dilubangi kecil-kecil pada kedalaman 0.5-1.0 cm. Media tanam berupa campuran tanah halus, kompos/pupuk kandang halus & pasir (1:1:1). Simpan polybag di bedengan yg sisinya dilingkari papan/bilah bambu agar polybag tidak roboh. Persemaian disiram 1-2 hari sekali & diberi urea & SP-36 sebanyak 2-3 g/tanaman setiap bulan. Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun & siap ditanam di lapangan atau dijadikan batang bawah pada penyambungan.
                • Perbanyakan dengan penyambungan pucuk : Adapun cara penyambungan pucuk adalah sebagai berikut:
                  1. Potong bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal leher lalu buat celah di ujung batang sepanjang 3-5 cm.
                  2. Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm.
                  3. Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dlm celah batang bawah.
                  4. Balut bidang pertautan batang bawah & atas dengan tali rafia. Pembalutan dimulai dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat.
                  5. Tutupi hasil sambungan dengan kantung plastik transparan & simpan di tempat teduh. Setelah 2-3 minggu penutup dibuka & bibit dibiarkan tumbuh selama 3-4 minggu. Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun.
                  6. Selama penyambungan siram bibit secara rutin & siangi gulma.
              Perbanyakan dengan penyambungan susuan. Adapun cara penyambungan susuan adalah sebagai berikut:
                • Pilih pohon induk yg produktif sebagai batang atas.
                • Siapkan batang bawah di dlm polibag & letakan di atas tempat yg lebih tinggi daripada pohon induk manggis.
                • Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk utk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.
                • Sayat batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang sepanjang 5-8 cm.
                • Sayat pula cabang entres dengan cara yg sama.
                • Satukan bidang sayatan kedua batang & balut dengan tali rafia.
                • Biarkan bibit susuan selama 5 - 6 bulan.
                • Pelihara pohon induk & batang bawah di dlm polibag dengan intensif.
                • Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas (entres) & ada pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali.
                • Bibit susuan yg baru dipotong segera disimpan di tempat teduh dengan penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada saat ini bibit siap dipindahtanamkan.[bibit manggis]
                  6.2. Pengolahan Media Tanam Manggis
                  1. Persiapan : Penetapan areal utk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air.
                  2. Pembukaan Lahan
                      • Membongkar tanaman yg tidak diperlukan & mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dari areal tanam.
                      • Membajak tanah utk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.
                      1. Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m & diatur dengan cara:
                          • segi tiga sama kaki.
                          • diagonal.
                          • bujur sangkar (segi empat).
                          1. Pemupukan Manggis: Bibit ditanam di musim hujan kecuali di daerah yg beririgasi sepanjang tahun. Sebelum tanam taburkan campuran 500 gram ZA, 250 gram SP-36 & 200 gram KCl ke dlm lubang tanam & tutup dengan tanah.[pengolahan media tanam manggis]
                          6.3. Teknik Penanaman Manggis

                          1) Pembuatan Lubang Tanam
                          Buat lubang tanam ukuran 50 x 50 cm sedalam 25 cm & tempatkan tanah galian tanah di satu sisi. Perdalam lubang tanam sampai 50 cm & tempatkan tanah galian di sisi lain. Keringanginkan lubang tanam 15-30 hari sebelum tanam. Kemudian masukkan tanah bagian dlm (galian ke dua) & masukkan kembali lapisan tanah atas yg telah dicampur 20-30 kg pupuk kandang. Jarak antar lubang 8 x 10 m atau 10 x 10 m dihitung dari titik tengah lubang. utk lahan berlereng perlu dibuat teras, tanggul & saluran drainase utk mencegah erosi.

                          2) Cara Penanaman
                          Dengan jarak tanam 10x 10 m atau 8 x 10 m diperlukan 100-125 bibit per hektar. Cara menanam bibit yg benar adalah sebagai berikut:
                            • Siram bibit di dlm polybag dengan air sampai polibag dapat dilepaskan dengan mudah.
                            • Buang sebagian akar yg terlalu panjang dengan pisau/gunting tajam.
                            • Masukkan bibit manggis ke tengah-tengah lubang tanam, timbun dengan tanah sampai batas akar & padatkan tanah perlahan-lahan.
                            • Siram sampai tanah cukup lembab.
                            • Beri naungan yg terbuat dari tiang-tiang bambu beratap jerami. Jika sudah ada pepohonan di sekitarnya, pohon-pohon ini bisa berfungsi sebagai pelindung alami. Pohon pelindung harus bersifat alami & mengubah iklim mikro, misalnya tanaman Albisia & Lamtoro. [teknik menanam manggis]
                              6.4. Pemeliharaan Tanaman

                              1) Penyiangan
                              Lakukan penyiangan secara kontinyu & sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan & penggemburan yaitu dua kali dlm setahun.

                              2) Perempalan/Pemangkasan
                              Ranting-ranting yg tumbuh kembar & sudah tidak berbuah perlu dipangkas utk mencegah serangan hama & penyakit. Gunakan gunting pangkas yg bersih & tajam utk menghindari infeksi & lapisi bekas pangkasan dengan ter.

                              3) Pemupukan Manggis
                              Jenis & dosis pemupukan anjuran adalah:
                                • Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (3:2:1) sebanyak 200-250 gram/pohon.
                                • Pohon berumur 1-3 tahun dipupuk campuran 400-500 gram Urea, 650-700 gram SP-36 & 900-1000 gram KCl (3:1:2) yg diberikan dlm dua sampai tiga kali.
                                • Pohon berumur 4 tahun & seterusnya dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (1:4:3) sebanyak 3-6 kg.pohon ditambah 40 kg/pohon pupuk kandang. Pupuk ditaburkan di dlm larikan/di dlm lubang-lubang di sekeliling batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. dlm larikan & lubang sekitar 10-20 cm sedangkan jarak antar lubang sekitar 100-150 cm.
                                  4) Pengairan & Penyiraman
                                  Tanaman yg berumur di bawah lima tahun memerlukan ketersediaan air yg cukup & terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari sekali. Sedangkan pada pohon manggis yg berumur lebih dari lima tahun, frekuensi penyiraman berangsur-angsur dapat dikurangi. Penyiraman dilakukan pagi hari dengan cara menggenangi saluran irigasi atau disiram.

                                  5) Pemberian Mulsa
                                  Mulsa jerami dihamparkan setebal 3-5 cm menutupi tanah di sekeliling batang yg masih kecil utk menekan gulma, menjaga kelembaban & aerasi & mengurangi penguapan air.[cara memelihara manggis]
                                   
                                  7. HAMA & PENYAKIT MANGGIS
                                  7.1. Hama
                                  • Ulat bulu
                                    • Hama ini melubangi daun.
                                    • Pengendalian: (1) menjaga sanitasi lingkungan & pemeliharaan tanaman yg baik; (2) penyemprotan insektisida Bayrusil 250 EC/Cymbush 50 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.
                                  7.2. Penyakit
                                  1. Bercak daun
                                    • Penyebab: jamur Pestalotia sp., Gloesporium sp. & Helminthosporium sp.
                                    • Gejala: bercak pada daun yg tidak beraturan berwarna abu-abu pada pusatnya (Pestalotia sp.), coklat (Helminthosporium sp.) & hitam pada sisi atas & bawah daun (Gloesporium sp.).
                                    • Pengendalian: mengurangi kelembaban yg berasal dari tanaman pelindung, memotong bagian yg terserang & menyemprotkan fungisida Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.
                                  2. Jamur upas
                                    • Penyebab: Corticium salmonicolor Berk.et Br.
                                    • Gejala: cabang/ranting mati karena jaringan kulit mengering.
                                    • Pengendalian: memotong cabang/ranting, mengerok kulit & kayu yg terserang parah & mengolesi bagian yg dipotong dengan cat, atau disemprot dengan Derosal 60 WP 0.1-0.2 %.
                                  3. Hawar benang
                                    • Penyebab: jamur Marasmius scandens Mass Dennis et Reid.
                                    • Gejala: miselium jamur tumbuh pada permukaan cabang & ranting membentuk benang putih yg dapat meluas sampai menutupi permukaan bawah daun.
                                    • Pengendalian: menjaga kebersihan & memangkas daun yg terserang.
                                  4. Kanker batang
                                    • Penyebab: jamur Botryophaerisa ribis.
                                    • Gejala: warna kulit batang & cabang berubah & mengeluarkan getah.
                                    • Pengendalian:
                                      1. perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, pemotongan tanaman yg sakit;
                                      2. penyemprotan fungisida Benlate utk kanker batang, Cobox atau Cupravit bagi penyakit lainnya.
                                  5. Hawar rambut
                                    • Penyebab: jamur Marasmius equicrinis Mull.
                                    • Gejala: permukaan tanaman manggis ditutupi bentuk serupa benang berwarna coklat tua kehitaman mirip ekor kuda.
                                    • Pengendalian: sama dengan kanker batang.
                                  6. Busuk buah
                                    • Penyebab: jamur Botryodiplodia theobromae Penz.
                                    • Gejala: diawali dengan dengan membusuknya pangkal buah & meluas ke seluruh bagian buah sehingga kulit buah menjadi suram.
                                    • Pengendalian: sama dengan kanker batang.
                                  7. Busuk akar
                                    • Penyebab: jamur Fomes noxious Corner.
                                    • Gejala: akar busuk & berwarna coklat.
                                    • Pengendalian: sama dengan kanker batang. [hama dan penyakit tanaman manggis]
                                  8. PANEN
                                  8.1. Ciri & Umur Panen Manggis
                                  Tingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu & daya simpan manggis. Buah dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar (SBM). Umur panen & ciri fisik manggis siap panen dapat dilihat berikut ini :
                                    • Panen 104 hari: warna kulit hijau bintik ungu; berat 80-130 gram; diameter 55-60 mm.
                                    • Panen 106 hari: warna kulit ungu merah 10-25%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
                                    • Panen 108 hari: warna kulit ungu merah 25-50%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
                                    • Panen 110 hari: warna kulit ungu merah 50-75%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
                                    • Panen 114 hari: warna kulit ungu merah; berat 80-130 gram; diameter 55-65 mm.
                                      Untuk konsumsi lokal, buah dipetik pada umur 114 SBM sedangkan utk ekspor pada umur 104-108 SBM.

                                      8.2. Cara Panen
                                      Pemanenan dilakukan dengan cara memetik/memotong pangkal tangkai buah dengan alat bantu pisau tajam. utk mencapai buah di tempat yg tinggi dapat digunakan tangga bertingkat dari kayu/galah yg dilengkapi pisau & keranjang di ujungnya. Pemanjatan seringkali diperlukan karena manggis adalah pohon hutan yg umurnya dapat lebih dari 25 tahun.

                                      8.3. Periode Panen
                                      Pohon manggis di Indonesia dipanen pada bulan November sampai Maret tahun berikutnya.

                                      8.4. Perkiraan Produksi
                                      Produksi panen pertama hanya 5-10 buah/pohon, kedua rata-rata 30 buah/pohon selanjutnya 600-1.000 buah/pohon sesuai dengan umur pohon. Pada puncak produksi, tanaman yg dipelihara intensif dapat menghasilkan 3.000 buah/pohon dengan rata-rata 2.000 buah/pohon. Produksi satu hektar (100 tanaman) dapat mencapai 200.000 butir atau sekitar 20 ton buah
                                       
                                      9. PASCAPANEN
                                        • Pengumpulan : Buah dikumpulkan di dlm wadah & ditempatkan di lokasi yg teduh & nyaman.
                                        • Penyortiran & Penggolongan : Tempatkan buah yg baik dengan yg rusak & yg busuk dlm wadah yg berbeda. Lakukan penyortiran berdasarkan ukuran buah hasil pengelompokan dari Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok yaitu besar, sedang & kecil.
                                        • Penyimpanan : Pada ruangan dengan temperatur 4-6 derajat C buah dapat tetap segar selama 40 hari sedangkan pada 9-12 derajat C tahan sampai 33 hari.
                                          Demikin artikel Teknik Cara Budidaya Tanaman Manggis, semoga bermanfaat.
                                          http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-tanaman-manggis.html

                                          Kata Terkait Budidaya Tanaman Manggis: kulit manggis manfaat, manggis manfaat, manfaat manggis untuk kesehatan, manfaat manggis, manfaat kulit manggis, kulit manggis khasiat, manggis khasiat, khasiat kulit manggis, khasiat manggis, manfaat jus buah, manfaat buah manggis untuk kesehatan, manfaat kulit buah manggis, manfaat buah manggis, khasiat jus buah, buah manggis khasiat, khasiat buah kulit manggis, khasiat buah manggis dan kulitnya, khasiat buah dan kulit manggis, khasiat buah manggis dan kulit manggis, khasiat kulit buah manggis, khasiat buah manggis, bibit tanaman buah, tanam buah, bibit buah manggis, cara menanam manggis, tanam manggis, tanaman buah manggis, cara budidaya manggis, buah manggis, budi daya manggis

                                           Artikel Lainnya :
                                           Budidaya Tanaman Mangga
                                           Budidaya Cabe
                                           Budidaya Kodok
                                           Budidaya Krisan
                                           Budidaya Jambu Biji/ Batu 


                                          reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-tanaman-manggis.html
                                          Category: articles
                                          Jenis Hama dan  Penyakit Tanaman Anggrek - Budidaya Petani. Jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman bunga anggrek tergolong banyak. Berikut hama dan penyakit pada yang menyerang pada berbagai jenis anggrek dan beberapa tips untuk menangulanginya
                                          A.Hama
                                          1.Tungau/kutu perisai
                                          • Gejala: menempel pada pelepah daun; berwarna kemerahan jumlahnya banyak; bekas serangan berupa bercak hitam & merusak daun.
                                          • Pengendalian: digosok dgn kapas & air sabun; apabila serangan sudah parah, harus disemprot oleh insektisida dgn dosis 2 cc/liter.
                                          2.Belelang
                                          • Gejala: pinggiran daun rusak dgn luka bergerigi tak beraturan. Utk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat.
                                          • Pengendalian: segera semprotkan insektisida yg bersifat racun kontak/yg sistematik; bila jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh.
                                          3.Semut
                                          • Gejala: merusak akar & tunas muda yg disebabkan oleh cendawan.
                                          • Pengendalian: pot direndam dalam air & ciptakan lingkungan bersih di sekitar rak/sebaiknya pot digantung.
                                          4.Trips
                                          • Gejala: menempel pada buku-buku batang & daun muda; menimbulkan bercak abu-abu dipermukaan daun & merusak bunga hingga bentuk bunga tidak menarik.
                                          • Pengendalian: secara periodik & teratur pot anggrek disemprot insektisida.
                                          5.Keong
                                          • Gejala: menyerang lembaran daun anggrek.
                                          • Pengendalian: dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak dgn bubuk prusi.
                                          6.Kutu babi
                                          • Gejala: kerusakan yg ditimbulkan seperti akibat semut; tapi tidak menyerang tunas daun.
                                          • Pengendalian: perendaman dpt mengusir kutu babi dari pot anggrek.
                                          7.Kumbang
                                          • Gejala: yg terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang & tidak nampak dari luar; Larvanya yg menetas dari telur merusak daun anggrek.
                                          • Pengendalian: menyemprotkan tanaman yg diserang dgn menggunakan insektisida sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong & telur kumbang dgn jalan memindahkannya ke pot baru & media tanam yg baru pula.
                                          8.Red Spinder
                                          • Gejala: bercak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi kuning & lama kelamaan daun mati.
                                          • Pengendalian: bila sedikit cukup diambil dgn menggunakan isolatip lalu dibakar/menggosok daun dgn alkohol; apabila banyak maka perlu menggunakan insektisida dgn bahan aktif diazinon, dicofol.
                                          9.Ulat daun
                                          • Gejala: menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yg sedang mekar.
                                          • Pengendalian: kalau jumlahnya sedikit (2?5 ekor) dpt dibunuh dgn tangan; bila banyak dpt menggunakan insektisida sistemik; tanaman yg telah diserang sebaiknya dipisahkan dgn tanaman yg masih sehat.
                                          10.Kutu tudung
                                          • Gejala: daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat & mati.
                                          • Pengendalian: seperti halnya membasmi ulat kumbang & trips.
                                          11.Kepik
                                          • Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan bintik putih/kuning; tanaman yg diserang lama kelamaan akan gundul & tidak berhijau daun lagi.
                                          • Pengendalian: semprotkan insektisida yg sama seperti utk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang & trips.
                                          B.Penyakit
                                          1.Penyakit buluk :
                                          • Sering terdpt di dalam media tanam, kultur spora cendawan ini terbawa oleh biji anggrek karena tutup botol tidak steril.
                                          • Gejala: biji anggrek tidak mampu berkecambah & persemaian dalam botol akan gagal; kecambah yg telah tumbuh kalau diserang cendawan ini akan mati/layu.
                                          • Pengendalian: pada awal serangan media agar dikeluarkan dari botol, lalu botol ditutup kembali, dilakukan dgn steriil; kalau kecambah anggrek terlanjur besar, segera dikeluarkan dari botol & dicuci dgn fungisida lalu kecambah ditanam dalam pot.
                                          2.Penyakit bercak coklat
                                          • Kecambah jenis Phalae-nopsis sangat peka terhadap bakteri ini, terutama pada cuaca sangat lembab. Infeksi melalui daun basah atau di bekas luka pada daun. Sentuhan daun yg sakit pada daun sehat dpt menularkan penyakit ini.
                                          • Gejala: bercak kecil bening pada pucuk daun. Dalam beberapa hari dpt meluas ke seluruh kompot, daun kecambah anggrek menjadi rusak & mati. Penyakit ini sangat ganas, karena mematikan & cepat menular.
                                          • Pengendalian: sangat sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada serangan yg parah, tidak ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek.
                                          3.Penyakit rebah kecambah :
                                          • Mrp penyakit anggrek selama masih dalam persemaian. Penyebaran penyakit ini lewat air.
                                          • Gejala: semula berupa bercak kecil bening pada permukaan daun, lalu melebar, menulari ke atas sampai pada titik tumbuh pada tunas serta ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk & mati.
                                          • Pengendalian: bibit yg sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar sampai musnah. Pot & kumpulan kecambah dikeringkan & disemprot dgn fungisida.
                                          4.Penyakit bercak hitam
                                          • Pada tanaman anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar & alat yg tidak sterill
                                          • Gejala: timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman yg terserang. Mulai dari daun ke atas sampai ke tunas & ke bawah hingga ujung akar. Tanaman terlambat tumbuh, kerdil & mengakibatkan kematian.
                                          • Pengendalian: bagian yg terserang dipotong & dibuang atau disemprotkan fungisida; alat-alat potong disiram alkohol/dibakar sebelum digunakan.
                                          5.Penyakit busuk akar
                                          • Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani.
                                          • Gejala: akar leher membusuk mencapai rhizoma & umbi batang, daun & umbi batang menguning, berkeriput, tipis & bengkok, tanaman kerdil & tidak sehat.
                                          • Pengendalian: semua bagian tanaman yg sakit dipotong & dibuang; bekasnya disemprot dgn fungisida (Benlate).
                                          6.Penyakit layu
                                          • Penyebab: cendawan Fusarium Oxyporium.
                                          • Gejala: mirip serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma terdpt garis-garis, atau lingkaran berwarna ungu. Pada serangan berat, seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti pembusukan pada umbi batang, tanaman sangat tidak sehat.
                                          • Pengendalian: bagian yg terserang dibuang lalu bekasnya disemprotkan Benlate. Tanaman segera dipindahkan ke media tanam baru, yg masih segar & bersih. Usahakan terdpt aliran udara yg lancar di sekitar tanaman.
                                          7.Penyakit busuk
                                          • Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi.
                                          • Gejala: terdpt bintil-bintil kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yg terkena penyakit.
                                          • Pengendalian: bagian tanaman yg sakit dipotong & dibuang. Media tanaman & seluruh pot didesinfektan dgn larutan formalin 4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.
                                          8.Penyakit bercak coklat
                                          • Gejala: bercak coklat pada permukaan daun, lalu menyebar keseluruh bagian tanaman.
                                          • Pengendalian: membuang semua bagian yg sakit, lalu semprotkan fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20.
                                          9.Penyakit bercak bercincin
                                          • Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum).
                                          • Gejala: timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun.
                                          • Pengendalian: hanya dgn pencegahan yakni membuang bagian tanaman yg sakit serta menstrerilkan semua alat potong.
                                          10.Penyakit busuk lunak
                                          • Penyebab: bakteri Erwinia Cartovora.
                                          • Gejala: daun & akar membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun khusus pada rhizoma & umbi batang, penyebarannya agak lambat.
                                          • Penanggulangan: peralatan kebun harus steril, bagian yg sakit dipotong & dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dgn formalin 4 %.
                                          11.Penyakit Cymbidium
                                          • Penyebab: virus Mozaic Cymbidium.
                                          • Gejala: semula berupa bercak kekuningan lalu muncul jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran. Khusus pada Cattleya, bercak tadi berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan di tengah daun yg dilingkari jaringan normal. Daun tua banyak sekali menunjukkan adanya bintik jaringan yg mati.
                                          • Pengendalian: hanya bersifat pencegahan yaitu membuang bagian tanaman yg sakit, serta mensterilkan segala alat yg dipakai.
                                          12.Penyakit busuk hitam
                                          • Penyebab: cendawan Phytopytora Omnivora.
                                          • Gejala: muncul warna kehitaman
                                          • pada pangkal daun, lalu melunak & busuk, akhirnya daun mati.
                                          • Pengendalian: semprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Utk yg berbentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter air


                                          reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/hama-dan-penyakit-anggrek.html
                                          Category: articles
                                          Bibit Gerbera/ Hebras ? Budidaya Petani. Berikut ini merupakan artikel ttg Bibit Gerbera/ Hebras.

                                          Persyaratan Benih
                                          Gerbera/ Hebras:
                                          Tanaman diperbanyak dgn cara generatif dan vegetatif. Benih diseleksi dr biji yg memiliki daya kecambah atau daya tumbuh yg tinggi dan berpenampilan bernas. Jika bibit dibeli dr toko, perhatikan tanggal kadaluarsanya. Perbanyakan vegetatif menggunakan cara kultur jaringan/anakan. Bahan kultur jaringan menggunakan mata tunas lateral dr pohon atau batang tanaman gerbera yg sehat dan dr jenis yg unggul. Bibit anakan didapatkan dr rumpun tanaman gerbera yg anakannya banyak, induknya produktif berbunga, tumbuhnya normal, sehat dan berasal dr tanaman jenis unggul. Keperluan bibit anakan untuk ditanam di lahan terbuka 1 ha sekitar 80.000-90.000 bila jarak tanam 25 x 40 cm.

                                          Penyiapan Benih
                                          Gerbera/ Hebras:
                                          Benih yg berasal dr biji disemaikan dahulu sebelum dipindahtanamkan ke lapangan. Penyemaian dapat dilakukan pd bak-bak penyemaian atau pot-pot kecil maupun pot yg berdiameter cukup besar. Sebaiknya media semai diberi sungkup plastik agar kelembaban dan suhu udara tetap stabil serta terlindung dr matahari langsung. Bibit yg didapat dr kultur jaringan yaitu mata tunas yg diambil dr jenis unggul segera dimasukan ke dalam wadah yg mengandung bahan sterilisasi yaitu Clorax 30 %. Lakukan sterilisasi selama 20 menit. Seusai sterilisasi dgn Clorax segera disterilisasi ulang dgn HgCL2 20 % selama 5 menit, kemudian bilas dgn air aquades steril 5 X. Bibit yg dr anakan dipisahkan dr rumpun gerbera yg sudah dibersihkan dr tanah, sebagian akar tangkai dan daun tua dibuang. Tiap bagian minimal satu anakan.

                                          Bibit Gerbera/ Hebras

                                          Bibit Gerbera/ Hebras
                                          Bibit Gerbera/ Hebras
                                          Teknik Penyemaian Benih Gerbera/ Hebras :
                                          Penyemaian di bak persemaian : Pilihlah lokasi tempat semai yg mendapat sinar matahari pagi atau di dalam suatu ruangan yg mendapat cahaya buatan 40 watt/m 2 . Siapkan media semai berupa campuran tanah yg subur halus, pasir dan pupuk kandang yg telah matang dgn perbandingan 1:1:1. Beri sungkup plastik putih tipis agar kelembaban mencapai 98%. Sebelum dimasukkan media semai masukkan selapis pecahan batu bata atau genting kira-kira 1/3 bak pesemaian. Lalu isikan media semai 90 %. Semaikan benih gerbera secara merata. Setelah 5-7 hari, sungkup dibuka selama 1 jam pd pagi hari. dr 7-10 hari setelah semai sungkup dibuka selama 3 jam/hari, kemudain bagian atas sungkup dibuka sampai 20 cm dr puncak untuk mendapatkan kelembaban 90 %. pd saat umur bibit mencapai 21 hari, di sore hari sungkup diangkat.

                                          Penyemaian secara kultur jaringan : Siapkan media dasar yaitu medium Murashige Skoog ditambah gula 30 gram/liter, Vitamin B dan zat pengatur tumbuh kinetin 5 mg ditambah IAA 0,5 mg/liter. PH sebelum dipanaskan diatur sekitar pH 5,7 dgn penambahan NaOH atau HCl 0,1 N. Medium dibuat padat dgn Difco Bacto Agar (DBA) sebanyak 7,5 gram/liter. Tanamkan mata tunas lateral, pd umur 45 hari mata tunas majemuk mulai terbentuk. Bibit hasil kultur jaringan dipindahkan ke persemaian steril dan dipelihara sampai cukup besar. Selanjutnya bibit dipindahtanamkan ke persemaian biasa dgn komposisi media yg sama dgn persemaian benih.

                                          Penyemaian dgn anakan
                                          Gerbera/ Hebras:
                                          Tanaman atau bibit anakan yg sudah dibersihkan dr tanah, akar-akar juga daun tua ditanamkan di lahan pembibitan dgn jarak 5 X 10 Cm.

                                          Pemeliharaan Pembibitan/Pesemaian :
                                          Siram setiap hari 1 atau 2 kali tergantung cuaca. Pemupukan dilakukan 3 minggu setelah semai. Larutan pupuk terdiri dr 5-10 gram NPK dalam larutan air 10 liter, sedangkan pupuk daun konsentrasinya disesuaikan dgn anjuran. Penjarangan setelah umur 5-6 minggu.

                                          Pemindahan Bibit :
                                          Bibit yg berasal biji siap dipindahtanamkan setelah tanaman berdaun 3-5 helai. Bibit yg berasal dr kultur jaringan siap tanam apabila ukurannya cukup besar, sedangkan bibit yg dr anakan siap dipindahtanamkan setelah bibit cukup kuat.

                                          Demikian artikel ttg Bibit Gerbera/ Hebras, semoga bermanfaat.
                                          http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-gerbera-hebras.html

                                          Baca juga artikel ttg:
                                          Budidaya Gerbera/ Herbas
                                          Syarat Tumbuh Gerbera/ Hebras


                                          reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-gerbera-hebras.html
                                          Category: articles