Friday, December 30, 2016

membuka usaha pembuatan komposter dan pupuk cair

A. Usaha Pembuatan Komposter

a. Asumsi Usaha Pembuatan Komposter

  • Biaya investasi meliputi pembelian peralatan yang digunakan untuk membuat komposter, seperti gunting, bor, mata bor, dan meteran.
  • Seluruh input yang digunakan untuk membuat komposter dianggap sebagai biaya produksi. Estimasi penyusutan peralatan diasumsikan Rp10.000/hari.
  • Biaya produksi dihitung selama satu hari. Dalam satu hari diestimasikan membuat komposter sebanyak 2 buah.
  • Asumsi harga jual komposter ukuran 20 liter Rp150.000 per buah. Namun, penjual umumnya menawarkan produk komposter dalam satu paket yang terdiri dari komposter 20 liter, bioktivator 1 liter, dan sprayer ukuran 2 liter dengan harga Rp200.000.

b.Biaya Investasi Usaha Pembuatan Komposter

Komponen
Satuan
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah biaya (Rp)
Gunting 1 buah
5.000
5.000
Bor 1 buah
250.000
250.000
Meteran 1 buah
25.000
25.000
Mata bor 1 buah
5.000
5.000
Total Biaya Investasi
285.000

c. Biaya Produksi Usaha Pembuatan Komposter

Komponen
Satuan
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
Tong plastik bekas ukuran 20 liter
2 buah
30.000
60.000
Pipa paralon ukuran 1 inchi 1 batang
25.000
25.000
Kasa plastik 1 meter
10.000
10.000
Keran plastik 2 buah
5.000
10.000
Lem paralon 1 buah
5.000
5.000
Sambungan T ukuran 1 inchi 4 buah
5.000
20.000
Penyusutan peralatan - -
10.000
Total Biaya Produksi untuk Dua Buah Komposter
140.000

d.Pendapatan dan Keuntungan Usaha Pembuatan Komposter

Pendapatan1 hari = Jumlah produksi x harga jual komposter
= 2 buah x Rp150.000/buah = Rp300.000
Keuntungan1 hari = Pendapatan - Biaya Produksi
= Rp300.000 - Rp140.000 = Rp160.000
Jika diasumsikan hari kerja dalam satu bulan sebanyak 24 hari, keuntungan yang diperoleh selama satu bulan mencapai Rp3.840.000

e.Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Komposter

1. Return of Investment (ROI)
ROI = Total Pendapatan x100%
Total Biaya Investasi
ROI = Rp300.000 x 100%
Rp285.000
ROI = 105,26%
Artinya, usaha ini menghasilkan pendapatan 105,26% dari total biaya investasi yang dikeluarkan.

B.Usaha Pembuatan Pupuk Cair

a.Asumsi Usaha Pembuatan Pupuk Cair

  • Biaya investasi meliputi pembelian peralatan yang digunakan untuk membuat kompos cair, yaitu satu paket komposter, gunting atau pisau, wadah, dan alat pengaduk. Penyusutan seluruh peralatan diestimasikan Rp20.000/bulan.
  • Komposter dibeli dalam satu paket yang terdiri dari komposter 20 liter, bioktivator 1 liter, dan sprayer ukuran 2 liter dengan harga Rp200.000.
  • Bioaktivator yang digunakan untuk membuat pupuk cair setiap bulan sebanyak 10?20 ml. Biaya penggunaannya per bulan sudah dimasukkan ke dalam perhitungan penyusutan peralatan.
  • Bahan baku pupuk cair diasumsikan membutuhkan 5 kg sampah yang diperoleh secara gratis dari limbah rumah tangga atau limbah pasar. Namun, ongkos memilah sampah organik dan ongkos pemotongan atau perajangan dimasukkan ke dalam biaya produksi.
  • Biaya produksi, pendapatan, dan keuntungan dihitung dalam satu bulan.
  • Dalam satu bulan diasumsikan membuat pupuk cair sebanyak dua liter. Namun kenyataan di lapangan, produksi lindi pada bulan berikutnya umumnya meningkat.
  • Harga jual pupuk cair Rp20.000 per liter.

b.Biaya Investasi Usaha Pembuatan Pupuk Cair

Komponen
Satuan
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah biaya (Rp)
Komposter,bioaktivator, dan sprayer 1 paket
200.000
200.000
Gunting atau Pisau 1 buah
5.000
5.000
Wadah 1 buah
10.000
10.000
Alat pengaduk 1 buah
10.000
10.000
Total Biaya Investasi
225.000

c.Biaya Produksi Usaha Pembuatan Pupuk Cair

Komponen
Satuan
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
Ongkos pemisahan 5 kg sampah organik
1 paket
3.000
3.000
Ongkos perajangan 5 kg sampah
1 paket
1.000
1.000
Air
1 liter
2.000
2.000
Penyusutan peralatan
-
-
20.000
Jumlah
26.000

d.Pendapatan dan Keuntungan Usaha Pembuatan Pupuk Cair

Pendapatan =Jumlah produksi x harga jual pupuk cair
= 2 liter x Rp20.000/liter = Rp40.000
Keuntungan = Pendapatan - Biaya Produksi
= Rp40.000 - Rp26.000 = Rp14.000
Perhitungan ini berlaku untuk pengolahan sampah di rumah sendiri. Jika dilakukan program secara bersama dalam satu RT atau RW, pupuk cair yang dihasilkan bisa lebih banyak. Otomatis, jika kapasitas produksi banyak, keuntungan pun semakin bertambah.

e.Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Pupuk Cair

Return of Investment (ROI)
ROI = Total Pendapatan x 100%
Total Biaya Investasi
ROI = Rp40.000 x 100%
Rp225.000
ROI = 17,78%
Artinya, usaha ini menghasilkan pendapatan 17,78% dari total biaya investasi yang dikeluarkan.


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/membuka-usaha-pembuatan-komposter-dan.html
Category: articles

Dasar Pertanian - Alasan Petani Kenapa Harus Memilih Padi Sawah didalam budidaya padi memang cukup strategis. Kita ketahui bahwa budidaya padi merupakan hal yang umum dilakukan oleh para petani padi untuk mendapatkan hasil pertanian berupa padi yang mana padi tersebut juga meerupakan salah satu bahan pokok pangan kita yang bisa diolah menjadi nasi. Menanam padi ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, bisa dilakukan didarat dan juga bisa dilakukan disawah. Namun kebanyakan masyarakat menanam padi disawah, karena berdasarkan beberapa alasan yang membuat mereka membudidayakan padi sawah. Selain itu kenapa mereka memilih budidaya padi sawah juga karena berdasarkan domisili atau tempat tinggal mereka yang berada didataran rendah dan banyak sumber airnya.

Kalau kita berbicara masalah budidaya padi sawah, pasti tidak akan terlepas dari yang namanya metode penanaman padi atau bagaimana cara menanam padi sawah yang baik dan benar. Bagi para petani mungkin hal ini tidak menjadi masalah karena memang menanam padi adalah pekerjaannya. Tapi bagi orang yang belum pernah menanam padi sawah, tentu tidak tahu bagaimana cara menanam padi yang benar. Jika anda termasuk salah satu orang yang belum tahu bagaimana panduan dan cara budidaya padi sawah, makanya anda beruntung berada di blog dasar-pertanian ini, karena disini admin akan selalu menyajikan berbagai tips tentang budidaya dalam dunia pertanian maupun perkebunan. Untuk itu jangan lupa untuk terus update informasi disini. Oke kembali pada topik yang tadi yaitu bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar, silahkan anda baca penjelasannya pada link berikut ini.
Panduan Lengkap Budidaya Padi

Lantas apa sebenarnya alasan para petani kenapa lebih memilih padi sawah dalam menanam padi? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Alasan Petani Kenapa Harus Menanam Padi Sawah

Alasan Petani Kenapa Harus Menanam Padi Sawah


1. Untuk Menghasilkan Beras Organik

Adapun alasan pertama kenapa para petani lebih memilih budidaya padi sawah adalah untuk menghasilkan beras organik yang berkualitas.

2. Letak Geografis

Alasan yang kedua kenapa petani memilih menanam padi sawah adalah jelas karena letak geografis yang strategis bagi mereka. Kondisi lingkungan petani yang banyak memiliki dataran rendah serta banyak rawa-rawa, aliran irigasi yang cukup baik sehingga memungkinkan mereka untuk membudidayakan padi sawah daripada padi darat.

3. Cepat Panen

Selain itu alasan kenapa memilih budidaya padi sawah karena dengan menanam padi sawah akan lebih mempercepat panen padi bila dibanding dengan menanam padi darat.

4. Mudah Perawatanya

Budidaya padi sawah lebih mudah dalam hal perawatannya bila dibanding dengan padi darat. Lagi pula curah hujan yang baik akan memudahkan mereka dalam membudidayakan padi, berbeda jika musim kemarau, padi darat tidak dapat dibudidayakan dengan baik karena kebutuhan air berkurang, tapi padi sawah meskipun kemarau, air irigasi tetap tersedia.

5. Hasil Panen Lebih Meningkat

Alasan terakhir kenapa para petani lebih memilih budidaya padi darat adalah karena hasil panen yang diperoleh dari budidaya padi sawah akan lebih meningkat dibanding padi darat.
Baca Juga : Cara Meningkatkan Hasil Panen Padi Sawah

Itulah beberapa Alasan Petani Kenapa Harus Menanam Padi Sawah, mudah-mudahan bermanfaat.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/09/alasan-petani-kenapa-harus-menanam-padi.html
Category: articles

Salah satu bentuk pemanfaatan terhadap lahan perkebunan kelapa sawit ialah membangun area peternakan. Ide ini muncul mengingat begitu luasnya perkebunan kelapa sawit namun pemanfaatannya belum dilakukan secara maksimal. Terutama untuk area di bawah tanaman kelapa sawit yang dibiarkan menganggur begitu saja. Padahal jika para petani mau menggunakan lahan tersebut sebagai tempat peternakan kambing atau sapi, maka akan memberikan manfaat positif yang cukup besar.

Tentu saja, dengan membangun area peternakan di dalam kebun kelapa sawit, kita bisa mendapatkan keuntungan yang berlebih. Kotoran-kotoran hewan ternak juga bisa diolah sedemikian rupa menjadi pupuk kandang yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, kambing dan sapi pun dapat mengendalikan tingkat pertumbuhan tanaman gulma dengan memakannya.

peternakan-di-kelapa-sawit.jpg

Pada umumnya, pemeliharaan binatang ternak di perkebunan sawit dilakukan secara umbaran. Hewan-hewan ini dilepaskan pada pagi hari untuk selanjutnya digembalakan. Memasuki waktu petang, binatang ternak kembali diiring ke kandang untuk mencegah terjadinya pencurian dan serangan predator.

Di bawah ini tips-tips membudidayakan hewan ternak di perkebunan kelapa sawit yang patut Anda coba!

1. Hindari Perkawinan Binatang yang Sedarah

Perlu diketahui, perkawinan binatang yang masih sedarah akan melahirkan bibit yang berkualitas buruk. Oleh sebab itu, Anda perlu mencegahnya agar hal tersebut tidak terjadi. Caranya adalah dengan memisahkan binatang-binatang ini berdasarkan jenis kelaminnya. Biarkan si pejantan merumput secara liar, sedangkan betinanya tetap dikurung di dalam kandang.

2. Jalin Kerjasama dengan Investor

Dalam memelihara kambing dan sapi di wilayah perkebunan, Anda tidak harus mengeluarkan kocek sendiri karena biayanya pasti akan sangat besar. Jauh lebih efektif apabila Anda menjalin kerjasama dengan para investor untuk mendatangkan ternak tersebut. Adapun sistem bisnisnya Anda bisa menerapkan bagi hasil atau sewa lahan. Namun pastikan Anda menyusun peraturan yang mengikat terlebih dahulu agar kerjasama berlangsung sesuai kesepakatan dan saling menguntungkan.

3. Ajukan Proposal ke Kementrian Pertanian

Jika Anda benar-benar niat menernakkan hewan, sumber dana bisa diperoleh dari mana saja. Selain investor, Anda pun dapat mengajukan ke pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian. Biasanya ada alokasi dana khusus yang sudah dipersiapkan pemerintah untuk mendukung kesejahteraan petani. Agar proposal diterima, Anda harus bisa tampil percaya diri dan meyakinkan petugas tentang manfaat yang nyata dari kegiatan tersebut.



reff : http://klpswt.blogspot.com/2016/01/pemanfaatan-lahan-kelapa-sawit-untuk.html
Category: articles

cara menanam tabulampot manggis
Cara Menanam Manggis dalam Pot atau Tabulampot Manggis. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membuahkan manggis di kebun. Hal itu terjadi jika bibit yang ditanam berasal dari biji. Namun, kini di pasaran telah beredar bibit manggis hasil perbanyakan vegetatif. Keistimewaannya adalah dapat berbuah lebih cepat. Manggis merupakan tanaman buah tropika yang pertumbuhannya tergolong lambat, tetapi masa hidupnya lama. Tanaman yang berasal dari biji umumnya membutuhkan waktu 5?10 tahun untuk mulai berbuah. Hingga kini masih jarang penjualan bibit manggis.

A. Sipat-sipat Pohon Manggis

Buah manggis dihasilkan tanpa penyerbukan. Buah manggis berbentuk bulat atau agak pipih, relatif kecil, diameternya hanya 3,5?8 cm. Berat buah bervariasi, yakni 75?150 gram per buah, tergantung pada umur pohon dan letak geografisnya. Kulit buah berwarna keunguan. Buah manggis mengandung 2?3 biji yang berkembang sempurna.

B. Syarat Tumbuh Pohon Manggis

  1. Temperatur udara yang ideal untuk manggis adalah 22?32 C.
  2. Curah hujan tahunan yang dibutuhkan sekitar 1.500?2.500 mm per tahun dan merata sepanjang tahun.
  3. Idealnya, tanaman manggis tumbuh optimal di ketinggian tempat 500?600 m dpl. Namun, manggis masih dapat beradaptasi pada lingkungan di ketinggian kurang dari 1.000 m dpl.

C. Memindahkan Bibit Manggis dari Polibag ke Pot

  1. Siapkan pot plastik berdiameter 40?45 cm. Masukkan 1. pecahan genting atau batu bata di bagian dasar pot hingga ketinggian 5 cm.
  2. Masukkan juga media tanam ke dalam pot berupa campuran pupuk kandang, tanah, dan sekam mentah dengan perbandingan 2 : 1 : 1 hingga ketinggian setengah pot.
  3. Siram bibit di dalam polibag dengan air agar bibit mudah dilepaskan. Buang sebagian akar yang terlalu panjang dengan pisau atau gunting tajam, lalu masukkan bibit tepat di tengah-tengah lubang tanam.
  4. Timbun kembali dengan media tanam hingga ketinggian 2 cm lebih rendah dari bibir pot. Tekan perlahan agar media memadat.
  5. Siram media tanam dengan air, lalu letakkan di tempat ternaungi selama seminggu. Selanjutnya, bibit bisa dipindahkan ke tempat terbuka secara bertahap.
    tabulampot manggis

D. Perawatan Harian Tabulampot Manggis

a. Penyiraman
Pada awal pertumbuhan, pengairan dilakukan satu kali sehari, terutama pada musim kemarau agar tanah selalu terjaga kelembapannya. Namun, setelah tanaman berumur di atas dua tahun, interval pengairan dapat dikurangi secara bertahap. Penyiraman dilakukan menggunakan slang air atau gembor.
b. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan memberikan pupuk NPK 15-15-15 dengan dosis 25 gram diberikan 4 bulan sekali dan pupuk kandang dengan dosis 5?10 kg diberikan enam bulan sekali. Pupuk diberikan dalam piringan melingkar sedalam 5?10 cm dengan cara dibenamkan atau bisa juga dengan cara dilarutkan dengan air.
c. Pemangkasan
  1. Setelah tanaman mencapai tinggi 1 meter, sebaiknya batang utama dipangkas dengan menyisakan tanaman setinggi 80 cm dari permukaan tanah. Selanjutnya, tunas yang muncul dipelihara 3?4 buah yang baik untuk menghasilkan cabang primer.
  2. Pemangkasan kedua dilakukan 3?6 bulan setelah pemangkasan pertama, yakni ketika tinggi tunas mencapai 1 meter. Perlakuannya sama seperti pemangkasan sebelumnya. Nantinya, cabang yang dihasilkan adalah cabang sekunder. Begitu selanjutnya hingga pemangkasan ketiga untuk menghasilkan cabang tersier sehingga diperoleh pola percabangan 1-3-9-27.
  3. Produksi buah manggis dimulai dari percabangan tersier.
d. Mempercepat Pembuahan
perawatan tabulampot manggis
Untuk mengantur pembungaan di luar musim sebenarnya bisa dilakukan. Caranya dengan memberikan zat pengatur tumbuh (ZPT), seperti KNO3, CEPA, dan Paklobutrazol. Sayangnya, sering kali pembungaan di luar musim ini menghasilkan buah dengan mutu rendah.










reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/cara-menanam-manggis-dalam-pot.html
Category: articles

Dasar Pertanian - Budidaya kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenapa saya katakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Jelas sekali bahwa dengan membudidayakan kelapa sawit, maka otomatis petani akan mendapatkan penghasilan. Apalagi harga TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit ini kian hari mulai meningkat, kalau didaerah saya sekitar Rp. 1.300/kg. Bayangkan saja jika memiliki banyak kebun sawit, tentu kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Namun sayangnya banyak para petani sawit yang mengalami kendala, yaitu hasil panen kelapa sawit kurang meningkat. Lalu kira-kira bagaimana cara meningkatkan hasil panen buah sawit agar dapat memberikan keuntungan bagi para petani sawit? Berikut ini dasar-pertanian akan bagikan sedikit informasi tentang Cara Ampuh Meningkatkan Produksi Buah Sawit Agar Hasil Panen Meningkat.

Cara Ampuh Meningkatkan Produksi Buah Sawit Agar Hasil Panen Meningkat

Cara Ampuh Meningkatkan Produksi Buah Sawit Agar Hasil Panen Meningkat


Pemupukan

Kelapa sawit akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika diberi pupuk dengan dosis yang tepat. Jadi faktor yang menentukan keberhasilan budidaya kelapa sawit salah satunya adalah pupuk. Jika tanaman sawit tidak pernah dipupuk, atau jarang-jrang memberikan pupuk, maka jelas produksi buah sawit akan menurun. Tapi jika anda rutin memberikan pupuk, minimalnya 3 kali dalam setahun, maka saya jamin buah sawit anda akan meningkat dan hasil panen tentu akan jauh lebih baik. Untuk jenis pupuknya juga bermacam-macam, selain pupuk anorganik/ kimia, perlu juga diberikan pupuk organik agar tanaman menjadi subur. Anda juga bisa menambahkan dolomit agar hasil panen semakin meningkat.
Silahkan Baca Juga: Jenis Pupuk Untuk Kelapa Sawit Yang Baik dan Berkualitas

Adapun manfaat pupuk bagi tanaman sawit antara lain:
  • Meningkatkan unsur hara pada tanah, sehingga dengan tercukupi unsur hara pada tanah, maka tingkat kesuburan tanaman kelapa sawit akan meningkat.
  • Memproduksi buah lebih banyak dan lebih baik.
  • Sebagai nutrisi bagi tanaman untuk berkembang dan menghasilkan buah

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat pupuk untuk tanaman kelapa sawit ini. Makanya kunci sukses budidaya kelapa sawit adalah memberikan pupuk sesuai dengan anjuran yang tepat, sehingga dengan memberikan pupuk yang tepat akan meningkatkan hasil produksi buah sawit yang anda tanam.

Pemilihan jenis varietas kelapa sawit

Untuk meningkatkan hasil panen kelapa sawit tidak cukup dengan pupuk saja, tetapi jenis atau varietas kelapa sawit juga menentukan keberhasilan budidaya kelapa sawit yang anda budidayakan. Jadi sebaiknya anda pilih jenis kelapa sawit unggul dan berkualitas. Bagaimana cara memilih jenis bibit kelapa sawit yang baik dan benar? Silahkan baca juga pada link dibawah ini.
Tips Memilih Bibit Kelapa Sawit Yang Baik Dan Benar

Jadi setelah semua cara anda lakukan dengan benar, maka harapan untuk sukses budidaya kelapa sawit akan ada didepan mata anda. Jika selama ini anda belum berhasil dalam budidaya kelapa sawit, mungkin anda belum menerapkan cara-cara yang saya sebutkan diatas. Atau bahkan selama ini pohon sawit yang anda tanam tidak mau berbuah. Ada banyak penyebab kenapa kelapa sawit tidak mau berbuah. Apa sebenarnya penyebab kelapa sawit tidak mau berbuah?
Baca : Penyebab Utama Sawit Tidak Berbuah

Jadi pada intinya untuk meningkatkan hasil produksi buah kelapa sawit yang baik dan benar, pupuk dan bibit yang paling dominan menentukan keberhasilan. Mudah-mudahan informasi singkat ini bermanfaat dan menambah wawasan anda semua.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/09/cara-ampuh-meningkatkan-produksi-buah.html
Category: articles

jambu-mete
Masyarakat Indonesia, khususnya di daerah pedesaan pasti tidak asing dengan jambu mete. Meskipun masing-masing daerah memberi nama berbeda untuk tanaman ini. Misalnya orang jawa menyebutnya Jambu Monyet/Jambu mede, orang Bali menyebutnya (Jambu dwipa/jambu jipang/jambu monyet, orang Maluku menyebutnya boa frangsi, dan lain-lain.

Jambu mete (Anacardium occidentale) adalah tanaman yang berasal dari daerah Amerika Selatan. Di daerah asalnya, tanaman ini tumbuh liar secara alami di lembah sungai Amazon. Namun beberapa ahli lainnya menyebut jambu mete berasal dari bagian Ceara atau dari Negara bagian Maranhao. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah beriklim tropis dan sub-tropis seperti Indonesia.

Ciri-ciri Jambu Mete

  1. Tanaman jambu mete memiliki akar tunggang dan akar serabut.
  2. Batang jambu mete merupakan batang sejati, berkayu dank eras
  3. Memiliki daun tunggal dan upihnya keras seperti kulit berbentuk bulat panjang hingga oval dan membulat atau meruncing pada bagian ujungnya
  4. Bunganya tumbuh pada ujung tunas atau ranting yang baru terbentuk. Bentuk bunganya beragam yaitu berbentuk piramida, kerucut dan tidak teratur. Berwarna putih saat mekar dan kemudian berubah menjadi merah muda.
  5. Buah jambu mete terdiri atas dua bagian yaitu buah sejati (kacang mete) dan buah semu (tangkai buah yang membesar.
Prospek Budidaya Jambu Mete
  • Jambu mete sangat prospektif untuk dikembangkan di Indonesia karena kondisi iklim di Indonesia yang sangat mendukung dan jambu mete memiliki daya adaptasi yang sangat luas terhadap berbagai faktor lingkungan.
  • Permintaan terhadap jambu mete semakin hari semakin meningkat
  • Kacang mete dan buah semu mete dapat diolah menjadi aneka produk makanan yang digemari oleh masyarakat.
  • Memiliki harga jual yang tinggi dan setiap tahunnya cenderung naik.

CARA BUDIDAYA JAMBU METE


1. Pembuatan Bibit Jambu Mete
  • Bibit jambu mete dapat diperoleh dari kacang mete yang dijemur dibawah sinar matahari hingga kering
  • Seleksi biji mete tersebut dan diambil yang terbaik untuk calon bibit. Biji mete yang baik untuk bibit dengan kriteria sebagai berikut:
  • kondisi biji utuh (tidak cacat/luka),
  • berbentuk normal,
  • pilih yang berukuran sedang sekitar 6-12 g per butir,
  • memiliki rapat jenis tingi. Dapat diketahui dengan cara rendam biji mete ke dalam larutan gula dengan konsentrasi 20%. Biji yang tenggelam adalah biji yang memiliki kerapatan jenis tinggi. Dan biji yang terapung akan mengakibatkan tanaman kurang subur jika ditanam.
  • Simpan benih hasil seleksi selama 2-3 bulan sebelum ditanam sembari menyiapkan lahan.

2. Pembuatan Lahan persemaian

Lahan persemaian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu bedengan dan polybag.
Bedengan:
Lokasi persemaian memiliki kriteria sebagai berikut:
  • Topografi tanah datar
  • Lokasi tidak terlindung oleh pepohonan
  • Memiliki sumber air yang cukup
  • Letaknya harus lebih tinggi dari lahan di sekitarnya agar tidak mudah tergenang air
  • Lokasi persemaian terletak dekat dengan lokasi penanaman
  • Bersih dari gulma dan tanaman lain yang merugikan
Pengolahan media bedengan
  • Olah tanah dengan menggunakan cangkul atau bajak sedalam 30 ? 40 cm dan biarkan selama 2 minggu untuk diangin-anginkan dan terkena terik matahari bertujuan untuk menghilangkan gas-gas beracun dan membunuh kuman
  • Setelah 2 minggu olah lagi tanah tersebut dengan cara dicangkul tipis-tipis dan beri pupuk kandang secukupnya.
  • Buat parit dengan ukuran lebar 60cm dan panjang 5 m.
  • Buat atap diatas bedengan dengan rumput alang-alang atau daun kelapa.
Polybag:
  • Siapkan tanah yang subur dan pupuk kandang untuk mengisi polybag dan lakukan sterilisasi dengan cara dikukus terlebih dahulu selama 1 jam begitu juga dengan pupk kandang.
  • Campurkan pupuk kandang dan tanah yang sudah disterilisasi dengan perbandingan 1:1
  • Siapkan kantong polybag berukuran 30cmx40cm dan lubagi bagian samping dan dasarnya.
  • Isi kantong polybag dengan media semai hingga 90% penuh
  • Susun polybag tersebut pada bedengan yang telah diberi naungan
  • Polybag siap ditanami benih jambu mete.
3. Penanaman Benih ke media persemaian

Untuk penanaman benih mete di bedengan dapat dilakukan dengan cara:
  • Sebelum ditanam dibedengan atau polybag, binih mete direndam terlebih dahulu di air selama 24 jam untuk mempercepat perkecambahan
  • Bedengan disiram sampai basah sebelum ditanami benih.
  • Buat lubang sedalam 5 cm dan jarak antar lubang tanam 20 cm.
  • Tanam benih mete ke lubang tanam dengan kedudukan lekuk biji menghadap ke bawah.
  • Tanamkan benih ke lubang tanam hingga tersisa 2-3 cm dari permukaan tanah.
  • Tutup lubang dengan tanah tipis-tipis dan disiram air secukupnya untuk menjaga kelembaban tanah
Penanaman benih di polybag Pada dasarnya hampir sama dengan bedengan, hanya saja penanaman benih pada polybag cukup satu biji per polybag.

4. Pembuatan Kebun Induk

Membuat kebun induk sangat perlu dengan tujuan untuk memperoleh sumber bahan tanaman berupa pohon induk dan yang bermutu dalam jumlah yang banyak. Adapun proses pembuatan kebun induk untuk jambu mete sebagai berikut:
  • Tentukan lokasi lahan dengan kondisi iklim dan tanah sesuai dengan yang dikehendaki tanaman mete
  • Pengolahan tanah dengan membuat lobang tanam berukuran 50cm x 50 cm x 50 cm dengan jarak 10m x 10m. biarkan lubang tersebut selama 1 bulan.
  • Lakukan penanaman bibit terpilih baik dari bedengan ataupun polybag pada lubang tanah tersebut. Caranya, bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam tepat di tengah-tengah kemudian ditimbun dengan tanah.
  • Lakukan pemeliharaan tanaman dengan pemupukan, pengairan, dan pengendalian gulma, perbaikan drainase, penyeragaman tanaman, serta pengendalian hama dan penyakit.
Yang perlu diperhatikan untuk budidaya jambu mete ini adalah penentuan saat tanam. Waktu terbaik untuk menanam adalah pada awal musim hujan sampai dengan pertengahan. Dengan demikian kebutuhan air untuk pertumbuhan bibit dapat tercukupi.

5. Pemeliharaan Tanaman
  1. Lakukan penyiangan jika tumbuh rumput yang mengganggu pertumbuhan jambu mete. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dicangkul atau dengan cara kimiawi dengan melakukan penyemprotan herbisida.
  2. Lakukan pemupukan untuk menjaga kesuburan tanah. Pupuk yang baik adalah yang mengandung Nitrogen (N), Phospat (P), dan Kalium (K). Penempatan yang tepat adalah di seputar batang tanaman dengan cara gemburkan tanah disekitar tanaman sedalam 20cm dengan menggunakan garpu tanah kemudian sebar atau campur dengan tanah hingga rata.
  3. Lakukan penyiraman secara teratur untuk menjaga kelembaban tanah. Kebutuhan air sangat bervariasi, tergantung umur tanaman. Pada awal masa tanam membutuhkan air lebih banyak.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit Jambu Mete

Hama
Hama yang cukup potensial menyerang jambu mete diantaranya:

Ulat Kipas (Cricula trifenestrata Helfer)
Gejala serangan ulat ini adalah helaian daun jambu mete diserang habis dimakan sehingga tinggal tulang-tulang daunnya saja. Dalam kondisi parah, pembentukan daun muda terhambat karena habis dimakan oleh ulat tersebut. Akibatnya tanaman mete jadi gundul.
Cara mengatasi:
  • Pungut ulat-ulat yang berkelompok pada daun dengan cara memotong daun yang menjadi sarangnya, kemudian musnahkan dengan cara dibakar.
  • Penyemprotan pestisida
Kutu Daun (Helopeltis sp.)
Kutu daun menyerang daun, tunas muda, bunga, buah, dan biji muda. Hama ini menghisap cairan sel yang menyebabkan pertumbuhan daun, tunas muda, bunga, buah dan biji terhambat, mengkerut, dan berwarna kekuning-kuningan. Pada kondisi parah wujud jambu mete terlihat seperti terbakar.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan memangkas bagian tanaman yang diserang dan membakarnya, atau bisa juga dengan menggunakan insektisida seperti Sevin dan Diedrin.

Penggerek batang dan Akar (Plocaederus ferru-gineus L)
Gejala serangan ulat penggerek batang dan akar adalah adanya liang-liang kecil dan masa kayu yang cukup tebal berwarna kemerah-merahan bercampur cairan menyerupai lem. Pada fase selanjutnya tanaman akan tampak lemah, daun tanaman menjadi kuning dan berguruguran. Pada kondisi parah, dapat mengakibatkan tanaman menjadi mati.
Cara mengatasi nya adalah dengan mengambil telur-telur dan pupa dari kumbang yang terletak dalam sobekan-sobekan kulit kayu pangkal batang atau akar di atas tanah dan mengambil ulat-ulatnya kemudian dibakar.

Penyakit Jambu mete
Penyakit yang sering dialami oleh jambu mete antara lain:

Bibit Layu
Penyakit layu ini disebabkan oleh cendawan Phytophora pamivora butler, Fusarium sp., Pythium ultimum Tron., dan Cylindrocladium scoparium.
Cara pencegahan dan pengendalian
- Perbaiki selokan drainase untuk mencegah genangan air pada musim hujan
- Perbaiki jarak tanam yang sesuai untuk mencegah kelembaban tinggi
- Pengolahan tanah secara intensif
- Penggunaan mulsa untuk meningkatkan suhu tanah
- Mencabut tanaman yang sakit dan membakarnya
- Menggunakan obat kimiawi berupa fungisida
- Penyemaian tidak telalu rapat

Mati Pucuk
Penyebab penyakit mati pucuk ini adalah cendawan Pellicularia salmomicolor atau Corticium salmonicolor dan Gleosphorium. Cendawan ini menyerang pucuk-pucuk ranting tanaman sehingga menyebabkan kematian pada pucuk tersebut.
Gejalanya adalah adanya bercak-bercak berwarna putih pada kulit berlapis-lapis menyerupai anyaman benang sutra.
Pencegahan dan pengendalian:
- Pangkas cabang di bawah tempat infeksi dan bakar
- Pemangkasan cabang/ranting yang telah tumbuh penuh agar tidak lembab
- Mengatur kerapatan tanam yang sesuai
- Penyemprotan fungisida

Busuk Kering pada buah dan Biji
Penyebab penyakit ini adalah cendawan Aspergillus Tamari, Penicillium Citirium, dan Lasiodiplodia theobramae.
Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini adalah mengeluarkan cairan manis yang tidak normal yang kemudian buah menjadi busuk lunak. Pada fase selanjutnya buah dan gelondong mete yang terinfeksi akan mongering atau keriput sehingga busuk kering dan gugur.
Pencegahan dan pengendalian:
- Mengambil buah dan gelondong mete yang sakit dengan segera dan memusnahkannya
- Sanitasi kebun dan perbaikan saluran irigasi untuk mencegah kelembaban tinggi
- Mengatur kerapatan tanaman
- Penyemprotan fungisida

PANEN JAMBU METE
Tanaman jambu mete sudah mulai berbunga dan berbuah pada umur 2-3 tahun, tergantung pada asal bibit, kesuburan tanah, kondisi iklim dan perawatan. Hasil panen tertinggi biasanya dimulai pada tanaman berumur 8-10 tahun dan seterusnya.
Panen jambu mete memang butuh waktu yang cukup lama, namun setiap tahunnya buah jambu mete akan terus bertamabah lebat dan ini akan menjadi aset yang menguntungkan.

MANFAAT JAMBU METE
Hampir semua bagian dari jambu mete dapat dipergunakan dalam berbagai keperluan. Diantaranya:
  1. Kulit kacang jambu mete yang telah diambil bijinya dapat diambil minyaknya untuk bahan obat-obatan.
  2. Akar tanaman mete dapat dipergunakan sebagai bahan ramuan obat sariawan dan diabetes.
  3. Getah kulit batang dapat digunakan untuk bahan lem.
  4. Batang (pohon) mete dapat digunakan sebagai kayu untuk bangunan.
  5. Daun mete yang tua maupun yang muda dapat digunakan sebagai bahan sayuran atau obat.
  6. Tunas muda daun mete mengandung Vitamin C sehingga baik untuk lalap atau sayur.
  7. Kacang mete merupakan produksi utaman dari tanaman ini. Kacang ini dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan.
  8. Daun jambu mete yang sudah tua dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit eksim dan penyakit kulit kronis.
Itulah beberapa teknik tentang budidaya jambu mete yang saya rangkum dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.



reff : http://ozym.blogspot.com/2015/10/teknik-budidaya-jambu-mete.html
Category: articles

Pada prinsipnya, pengangkutan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit dilakukan dengan memindahkannya dari perkebunan ke pabrik. Alat angkut sawit yang biasanya dipakai yaitu truk, baik dump truck maupun light truck. Beberapa perusahaan, terutama yang memiliki perkebunan sawit di lahan gambut, ada pula yang memanfaatkan lori yang ditarik lokomotif karena dinilai lebih efektif dan efisien.

Pengangkutan TBS sawit atau FFB (Fresh Fruit Bunches) termasuk salah satu dari tiga mata rantai terpenting dalam budidaya kelapa sawit meliputi panen, angkut, dan olah disingkat PAO. Untuk mendukung kelancaran rangkaian mata rantai ini, semua proses harus berjalan dengan baik dan tersinkronisasi. Sebagai contoh, penghitungan kebutuhan armada pengangkutan dan perkiraan hasil pengolahan pada saat melaksanakan proses pemanenan TBS.

pengangkutan-tbs-kelapa-sawit.jpg

Setidaknya terdapat 2 faktor yang mempengaruhi proses pengangkutan TBS yaitu organisasi panen, bentuk/pola jalan di dalam perkebunan, kondisi/perawatan jalan, jenis dan tipe alat angkut, kondisi alat-alat transportasi, serta pengoperasian alat transportasi. Apabila proses pengangkutan ini dapat berjalan dengan lancar, maka manfaat-manfaat yang bisa diperoleh antara lain menjaga ALB (Asam Lemak Bebas) produksi harian 2-3%, mempengaruhi kelancaran atau kapasitas pengolahan pabrik, mendukung keamanan TBS di lapangan, dan menghemat biaya pengangkutan seminimal mungkin.

Terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan dalam pengangkutan TBS kelapa sawit, di antaranya :

1. Pembatasan Kapasitas Angkut Truk

Memang benar, semakin cepat proses pengangkutan TBS dilaksanakan maka semakin baik. Kendati demikian, perlu penyesuaian kapasitas angkut terhadap daya muat alat transport. Misalnya truk Mitsu***** PS 100 atau PS 120 mempunyai daya muat maksimal 5-6 ton setiap perjalanan. Jadi untuk mewujudkan operasional kendaraan dan proses pengangkutan yang optimal, jadwal tiba kendaraan ke lokasi panen dan pabrik kelapa sawit harus disusun dengan baik.

2. Pengaturan Jadwal yang Baik

Semua kendaraan wajib terisi bahan bakar pada pukul 06.00 atau waktu sore di hari sebelumnya. Kemudian, kendaraan-kendaraan ini harus sudah mulai mengangkut TBS pada pukul 07.00. Tandan pertama yang diangkut pada hari tersebut diusahakan sampai ke pabrik maksimal pukul 09.00 dan tandan terakhir dibawa selambat-lambatnya pukul 22.00. Masing-masing truk selanjutnya dilayani oleh 2-3 orang tukang muat bongkar dan 1 orang kerani muat. Sopir truk sebaiknya membawa bekal makanan untuk mengefisienkan waktu istirahat.

3. Pengaturan Muatan yang Baik

TBS sawit harus ditata dengan benar di dalam truk untuk memaksimalkan kapasitasnya. Seluruh berondolan sebaiknya diangkut dengan memasukkannya ke karung dan meletakkannya di atas susunan TBS. Sedangkan tandan busuk dan tandan kosong kelapa sawit tidak boleh dibawa hingga ke pabrik pengolahan.

4. Pemeliharaan Alat Angkut

Seluruh alat yang dipakai untuk mengangkut TBS dari perkebunan ke pabrik wajib dipelihara dengan benar. Termasuk karung kosong yang sudah digunakan untuk menyimpan berondolan sawit perlu dikumpulkan dan dikembalikan ke afdeling yang bersangkutan. Jangan sampai terjadi pemborosan anggaran akibat alat-alat yang gampang rusak/hilang.

5. Keamanan Pengangkutan

Faktor keamanan juga perlu diperhatikan dalam pengangkutan TBS. Contohnya pemasangan jaring-jaring pada bagian muatan truk terutama ketika melewati perjalanan yang jauh, melintasi jalan negara, atau melalui jalan yang rusak. Ingat, semua tandan buah yang jatuh harus diambil dan dimasukkan kembali ke truk.



reff : http://klpswt.blogspot.com/2016/03/5-hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam.html
Category: articles

Bagaimana cara membuat pestisida organik yang sederhana? Pestisida adalah zat yang beracun untuk membunuh hama. Ada dua jenis pestisida menurut bahan bakunya yaitu pestisida organik dan pestisida kimiawi. Karena terbuat dari bahan-bahan alami, pestisida organik bersifat ramah terhadap lingkungan.

Pada dasarnya, pestisida organik menggunakan bahan aktif yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat mengendalikan hama pada tanaman. Oleh sebab itu, pestisida tersebut sama sekali tidak meninggalkan residu yang berbahaya bagi lingkungan. Proses pembuatan pestisida ini juga mudah, peralatannya murah, dengan teknik yang sederhana.

cara-membuat-pestisida-organik.jpg

Di bawah ini beberapa cara yang dapat ditempuh untuk membuat pestisida secara organik!

  1. Umbi Bawang Putih

Pestisida organik yang terbuat dari bahan baku yaitu umbi bawang putih terbukti efektif dalam mengendalikan sejumlah hama tanaman. Cara pembuatan pestisida dari bahan ini adalah memarut 100 gram umbi bawang putih. Campurkan bawang putih halus ini dengan 1/2 liter air, 10 gram deterjen, dan 2 sendok teh minyak tanah. Diamkan cairan ini dalam waktu 24 jam, kemudian saring. Sebelum bisa dipakai, cairan bawang putih ini harus diencerkan dahulu memakai air bersih dengan perbandingan 1:20.

  1. Daun Sirsak

Tahukah Anda, ada kandungan bahan aktif annonain dan resin pada daun sirsak yang ampuh sebagai pengendali hama yang berjenis trip. Cara membuatnya dimulai dengan menumbuk 50-100 lembar daun sirsak hingga halus. Kemudian hasil tumbukan ini direndam di dalam 5 liter air yang telah ditambahi 15 gram deterjen dalam waktu 24 jam. Keesokan harinya Anda bisa menyaring cairan ini menggunakan kain yang halus. Sebelum dipakai, encerkan terlebih dahulu dengan mencampurkan 1 liter larutan pestisida dan 10-15 liter air.

  1. Daun Pepaya

Papain banyak terdapat di dalam daun pepaya serta sangat bagus dipakai untuk menghilangkan hama berupa ulat dan penghisap. Ambil 1 kg daun pepaya, lalu rajanglah dengan potongan yang halus. Setelah itu, rendam rajangan daun pepaya ini ke dalam 10 liter air. Tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gram deterjen ke dalam air tadi, kemudian biarkan semalaman. Sebelum digunakan untuk menyemprot tanaman, pestisida ini harus disaring terlebih dahulu.

  1. Daun Tembakau

Daun tembakau mengandung nikotin sehingga efektif dalam membasmi hama yang berjenis penghisap. Rajanglah 250 gram daun tembakau, lalu rendam di dalam air sebanyak 8 liter selama 24 jam. Saring hasil rendaman tersebut untuk memisahkan daun tembakau dari air sarinya. Tambahkan 2 sendok teh deterjen ke dalam air tembakau. Aduk supaya tercampur dengan rata.

  1. Biji Srikaya

Biji srikaya ternyata bermanfaat sebagai obat pengendali hama yang alami lho. Khasiat ini terdapat pada biji srikaya karena mengandung annonain dan resin yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama ulat dan hama penghisap. Mulailah dengan menumbuk 15-25 gram biji srikaya sampai halus. Lalu rendam hasil tumbukan tadi ke dalam 1 liter air yang sudah dicampur dengan 1 gram deterjen. Aduk supaya bahan-bahan ini tercampur. Setelah itu, Anda bisa mendiamkan larutan ini selama satu malam.

  1. Biji dan Daun Nimba

Nimba (Azadirachta indica A. Juss) memiliki kandungan bahan aktif seperti azadirachtin, nimbinen, meliantrol, dan salanin. Jadi tanaman ini bisa dipakai untuk memberantas hama penghisap, nematoda, bakteri, ulat, dan jamur. Guna membuat pestisida dari tanaman nimba, Anda membutuhkan 200-300 gram biji nimba yang ditumbuk halus, lalu direndam di dalam 10 liter air dan dibiarkan selama 24 jam. Pilihan yang lain ialah menyiapkan 1 kg daun nimba kering yang direndam di 10 liter air selama 24 jam. Barulah kemudian air hasil rendaman tersebut disaring terlebih dahulu sebelum dipakai untuk membasmi hama yang menyerang tanaman.



reff : http://klpswt.blogspot.com/2016/10/6-cara-membuat-pestisida-organik.html
Category: articles