Sunday, December 13, 2015

Budidaya Anggur Dalam Pot - Budidaya Petani. Karena banyaknya manfaat buah anggur bagi kesehatan maka banyak yang membudidayakan buah ini. Selain budidaya anggur di tanah juga dapat dilakukan budidaya buah anggur di dalam pot. Berikut cara menanam buah anggur di dalam pot.


A. Persyaratan dan Persiapan
  • Yang dilakukan pertama adalah memilih varietas sesuai lokasi penanaman. Jika lokasi penanaman di daerah dataran rendah sekitar 300 M dpl varietas yang baik dipilih adalah anggur eropa seperti varietas probolinggo biru atau probolinggo putih. Sedangkan untuk dataran tinggi antara 300-700 M dpl ditanam anggur amerika selatan misalnya varietas isabella1 Carmant, Brilliant, atau beacon.
  • Kemudian mempersiapkan sarana pertanaman yang diperlukan. Pot yang digunakan bisa terbuat dari semen, tanah liat, potongan drum, kaleng atau pot plastik. Bila pot berbentuk persegi ukuran idealnya 60cm x 60cm x75 cm. Untuk pot berbentuk lingkaran, diameternya 60cm dan tinggi 75 cm. dasar pot harus diberi lubang drainase.
  • Untuk media yang digunakan adalah campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 2. Sebelum media diisikan kedalam pot, pada dasar pot terlebih dahulu ditempatkan pecahan batu bata atau kerikil sungai setinggi 30 cm. Selanjutnya media dimasukkan sampai setinggi 5 cm di bawah mulut pot. Bersamaan penanaman ini jika diperlukan tambahkan pupuk NPK sebanyak 10 gr per pot. Pot bersama medianya sebaiknya diangin-anginkan selama seminggu sebelum ditanami anggur.
  • Bibit lebih praktis apabila digunakan bibit siap tanam yang dibeli dari pejual bibit. Namun bila anda memiliki tanaman induk, bibit bisa dibuat sendiri dari stek atau cangkok. Stek anggur dipilih dari cabang primer yang berusia 1-2 tahun. Warnanya cokelat dan cabang ini memiliki bulatan bulatan tunas pada kulitnya. Cabang dipotong sekitar 2 cm dari mata tunas bagian pangkal maupun ujung stek. Cabang ini lalu dipotong potong sepanjang 20-30 cm bermata tunas paling sedikit 3 buah. Daun daun yang terbawa juga ikut dibuang. Potongan stek bagian ujung dibuat rata sedangkan bagian bawah lancip. Stek ini boleh ditanam langsung ke dalam pot atau disemai terlebih dahulu di dalam polibag. Cara menanamnya dua mata tunas berada di dalam tanah dan lainnya tersembul di atas permukaan tanah. Bibit yang baru ditanam atau disemai ditaruh ditempat ternaungi. Setelah tanaman terlihat kuat yang ditandai dengan munculnya daun ? daun baru, sebanyak 2-3 helai, pot dipindahkan ke tempat terbuka yang cukup sinar matahari. Bersamaan dengan pemindahan ini dibuat tempat rambatan dari besi, kayu, atau bambu. Bentuk rambatan bisa dipilih menyerupai huruf H, huruf T, atau Tangga.
B. Perawatan
  • Perawatan penting yang dilakukan adalah penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor setiap hari hingga tanaman berumur dua bulan. Anggur membutuhkan air yang banyak tapi jangan sampai tergenang. Karena itu lubang drainase diusahakan selalu berfungsi baik. Setelah berumur lebih dari dua bulan, frekuensi penyiraman dikurangi, cukup dua hari sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dengan dosis 10 gram per pot. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 10 hari dan diulangi selang 10 hari berikutnya hingga tanaman berumur 3 bulan. Setelah 3 bulan dosis dan selang pemberian ditingkatkan menjadi 15 gram per pot setiap 15 hari hingga tanaman berumur 6 bulan.
  • Setalah anggur berumur 6 bulan, pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK lengkap. Dosis pemberiannya adalah 10 gram per pot dengan selang waktu pemberian setiap 15 hari .
Pemangkasan
  • Ada dua macam pemangkasan yaitu pemangkasan pertama adalah pemangkasan pembentukan tanaman. Pemangkasan ini dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan dengan syarat pertumbuhannya bagus. Bila pertumbuhannya kurang baik, sebaiknya pemangkasan ditunda hingga tanaman terlihat prima. Pertumbuhan yang baik ditandai dengan percabangan kokoh serta daun daun yang hijau dan rimbun. Pemangkasan pertama dilakukan terhadap cabang primer pada bagian tanaman yang terletak 50 cm dari permukaan tanah. Pada bekas pemangkasan ini akan tumbuh cabang sekunder. Cabang sekunder ini lalu dipotong lagi dan tinggalkan dua cabang primer untuk dirambatkan pada rambatan yang telah tersedia. Satu cabang primer diarahkan ke utara dan cabang lainnya ke selatan. Selanjutnya percabangan ini diarahkan pada bentuk rambatan berupa huruf T, H, atau tangga. Pemangkasan berikutnya adalah pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Pemangkasan ini sebaiknya dilakukan saat anggur sudah berumur setahun yang merupakan saat terbaik untuk dibuahkan. Sebenarnya pada umur 9 bulan anggur sudah belajar berbuah.namun pemunculan buah dini ini sering berpengaruh kurang baik pada kondisi tanaman, jadi sebaiknya dibuang saja. Pemangkasan untuk merangsang buah dimulai dengan memangkas semua cabang sekunder serta merompes daun-daunnya. Setelah dipangkas, yang terlihat hanya cabang primer dan cabang-cabang sekunder yang runcing-runcing seperti taji. Tanaman tampak gundul tak berdaun. Dari cabang sekunder yang terpotong ini selanjutnya kan muncul tunas-tunas baru bakal cabang tersier. Sekitar dua minggu setelah pemangkasan dan perompesan, ranting-ranting baru akan bermunculan disertai daun dan sulur. Sulur ini umumnya terbentuk di dekat tangkai daun ketiga, keempat, dan kelima. Dari semua sulur ini cukup dipelihara satu sulur terbaik untuk tumbuh malai bunga yang akan menjadi buah.
Perawatan Buah
  • Buah anggur membutuhkan perawatan khusus. Buah anggur tidak boleh terkena hujan lebat. Bila terlihat tanda-tanda hujan lebat, pot sebaiknya dipindah ke tempat ternaungi, dan dikembalikan ke tempat semula bila hujan reda.
  • Agar butiran buah besar-besar, dompolan buah perlu dijarangkan. Penjarangan sudah harus dilakukan sejak butiran buah seukuran biji kedelai atau 1,5 bulan setelah dirompes. Cukup sisakan sekitar 40-50% saja. Penjarangan berikut dilakukan setelah butiran buah seukuran biji jagung. Namun penjarangan kedua ini tidak mutlak dilakukan karena hanya bersifat kontrol terhadap buah yang busuk, masih kecil, atau bentuknya tidak normal.
  • Buah yang mulai membesar juga memerlukan perawatan. Untuk menghindarkan buah dari gangguan hama atau tangan tangan iseng, buah dibungkus dengan kertas koran, kantung semen, atau plastik warna merah. Pembungkusan dilakukan setelah tingkat kematangannya sekitar 10%. Pada ujung bungkus dibuat lubang aerasi agar lalu lintas udara tetap lancar.
  • Sekitar 105-110 hari sejak dirompes atau 90 hari sejak bunga mekar buah telah dianggap matang. Matangnya buah juga terlihat dari tepung yang menyelimuti kulit buah serta terciumnya aroma khas anggur. Warnanya hitam, merah tua, atau putih kehijauan tergantung varietas yang ditanam.
Demikian artikel tentang Budidaya Anggur Dalam Pot , semoga bermanfaat.

Baca juga :
Manfaat Buah Anggur Hitam
Budidaya Anggur


reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/08/budidaya-anggur-dalam-pot.html
Category: articles

Syarat Tumbuh Tanaman Temulawak - Budidaya Petani. Berikut adalah beberapa hal yang terkait denganSyarat Tumbuh Tanaman Temulawak.

Syarat Tumbuh Tanaman Temulawak

Syarat Tumbuh Tanaman Temulawak

  1. Iklim
    • Secara alami temulawak tumbuh dengan baik di lahan-lahan yang teduh dan terlindung dari teriknya sinar matahari. Di habitat alami rumpun tanaman ini tumbuh subur di bawah naungan pohon bambu atau jati. Namun demikian temulawak juga dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang terik seperti tanah tegalan. Secara umum tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai cuaca di daerah beriklim tropis.
    • Suhu udara yang baik untuk budidaya tanaman ini antara 19-30 o C.
    • Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan antara 1.000-4.000 mm/tahun.
    1. Media Tanam : Perakaran temulawak dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah baik tanah berkapur, berpasir, agak berpasir maupun tanah-tanah berat yang berliat. Namun demikian untuk memproduksi rimpang yang optimal diperlukan tanah yang subur, gembur dan berdrainase baik. Dengan demikian pemupukan anorganik dan organik diperlukan untuk memberi unsur hara yang cukup dan menjaga struktur tanah agar tetap gembur. Tanah yang mengandung bahan organik diperlukan untuk menjaga agar tanah tidak mudah tergenang air.
    2. Ketinggian Tempat : Temulawak dapat tumbuh pada ketinggian tempat 5-1.000 m/dpl dengan ketinggian tempat optimum adalah 750 m/dpl. Kandungan pati tertinggi di dalam rimpang diperoleh pada tanaman yang ditanam pada etinggian 240 m/dpl. Temulawak yang ditanam di dataran tinggi menghasilkan rimpang yang hanya mengandung sedikit minyak atsiri. Tanaman ini lebih cocok dikembangkan di dataran sedang.
    Demikian artikelSyarat Tumbuh Tanaman Temulawak, semoga bermanfaat.
    Artikel lainnya:
    Budidaya Temulawak


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/syarat-tumbuh-tanaman-temulawak.html
    Category: articles

    Cara menanam pisang yang baik dan benar
    "Pisang" merupakan tanaman yang bagus apabila di tanam di tanah dataran rendah yang berhawa hangat, di atas tanah yang paling subur dan paling gembur."


    "Pisang" yang sangat rewel persyaratannya justru "pisang" dari jenis yang paling enak, seperti "pisang" Susu, Raja, Ambon, Mas Kepok dan Tanduk.


    PENYIAPAN TANAH UNTUK MENANAM "PISANG".

    Apabila di pekarangan anda, tidak ada bagian tanah yang paling subur dan gembur (artinya, mudah meneruskan air ke bawah), sebaiknya anda jangan menanam "pisang" dari jenis-jenis tersebut tadi. Tanah yang ada batu-batunya juga mau, asalkan subur. Dan tempat-tempat di pekarangan yang paling sesuai untuk menanam "pisang" adalah tempat-tempat yang setiap harinya dilempari sampah-sampah (dapur, kebun) atau dekat WC.

    Apabila pekarangan anda berupa tanah liat, "pisang-pisang" juga mau tumbuh bagus, tapi buahnya tidak begitu harum. Akan tetapi juga ada bahayanya, kalau air hujan yang menggenangi tanah itu tidak dapat cepat-cepat merembes ke bawah, "pisang-pisang"nya mudah sekali diserang penyakit, kalau tidak dibuatkan selokan-selokan pembuangan air yang baik untuk mengurangi kelembaban yang terus menerus. Tanah liat semacam itu harus diolah dulu dengan seksama sampai gembur, sebelum dimanfaatkan untuk bertanam "pisang".

    Setiap tahun sekali harus didangir sambil diberi pupuk kandang yang sudah kering. Tapi jangan banyak-banyak, supaya "pisang"nya tidak hanyak membentuk anaka-anakan saja dan tidak mau membentuk buah.


    PEMILIHAN BIBIT "PISANG".

    Untuk bibit, gunakanlah anak-anaknya yang sudah tinggi 1 - 1 1/2 meter, tapi bibit demikian harus diambil dari rumpun "pisang" yang jelas dapat berbuah. Dengan demikian, selain kita mendapat bibit yang tanggung bakal dapat berbuah seperti induknya juga mengurangi rimbunnya rumpun tadi, sehingga individu-individu yang tinggal dapat tumbuh dengan sempurna.

    Mengambil "pisang" anakan tidak boleh sembarangan. Setelah tanah sekitarnya dibongkar dan anakannya dipisahkan dari induknya, maka daun-daunnya harus dipotong tinggal tangkai-tangkainya saja. Begitu pula akar-akarnya hingga yang tinggal hanya bonggolnya saja yang besar.

    Biarkan tanaman yang sudah brindil ini beristirahat dulu kira-kira tiga hari di tempat yang teduh. Hal ini dimaksudkan supaya dapat bertunas terlebih dahulu. Barulah kemudian ditanam di lubang penanamannya yang sudah disiapkan terlebih dahulu.


    PENANAMAN BIBIT "PISANG".

    Menanam "pisang" tidak boleh terlalu dekat jarak antara pohon yang satu dengan yang lain. Hal ini dimaksudkan supaya rumpun yang nantinya terbentuk tidak akan berdesak-desakan. Jarak lubang penanaman minimal empat meter antara pohon yang satu dengan yang lain.

    Setelah 14 hari biasanya akan muncul daunnya yang pertama. Dan rata-rata dibutuhkan waktu 14 bulan, sebelum batang pohon "pisang" demikian dapat dipungut buahnya. Namun ini tentunya juga tergantung dari jenis "pisang" yang ditanam. Ada yang lebih awal dan ada yang lebih lambat sedikit. Anakan yang berbuah di tempat yang lama (jadi yang masih tumbuh dalam hubungan rumpunnya) biasanya berbuah lebih cepat dari pada anakan yang berdiri sendiri.

    Namun kalau hendak memungut "pisang", jantungnya tidak perlu ditunggu sampai jadi buah semua. Apabila sudah kelihatan beristirahat tidak membentuk sisiran-sisiran lagi, segera dipotong, supaya buah-buah yang sudah terbentuk diatasnya dapat tumbuh pesat dan lekas masak.

    Jantung "pisang" terkenal dapat dimasak sebagai sayur sesuai selera kita, namun tidak semua jenis "pisang" jantungnya dapat dibuat sayur. Hanya "pisang" Batu, Kepok dan Mas saja yang terkenal lezat jantungnya. Kalau "pisang" Kepok dan Mas masih dapat dimakan buahnya (sehingga jantungnya baru dapat diiris kalau beberapa sisir buah yang besar-besar sudah terbentuk). Kalau jenis "pisang" Batu, hanya diiris jantungnya saja, segera sebelum ada buah-buah yang terbentuk. Jenis "pisang" Batu hanya baik untuk diambil daun-daunnya saja untuk pembungkus. Namun kalau memang terlambat memotong jantungnya, kemudian sudah terlanjur ada beberapa sisir buah yang terbentuk, sebaiknya dipotong buahnya sewaktu masih mentah saja. "Pisang" Batu yang masih mentah dapat dipakai bumbu untuk membuat rujak petis. Rujak petis tanpa irisan "pisang" Batu mentah rasanya belum sempurna.

    Di kalangan Farmasi jamu-jamu, "pisang" Batu mentah ini dikenal pula dpat menanggulangi diarhe.....


    SAAT YANG TEPAT MEMANEN BUAH "PISANG".

    Buah "pisang" ("pisang" pada umumnya) sebaiknya diambil sebelum masak benar. Dan saat yang paling tepat untuk menebang pohon "pisang", adalah kalau buah-buah "pisang" itu sudah tidak begitu kelihatan jelas lagi garis-garis seginya, karena sudah tumbuh penuh (jenis-jenis yang buahnya tidak bulat lintangnya). Jenis-jenis yang betul buahnya, harus ditunggu kalau sudah nampak tidak bakal bertambah gemuk lagi. Meskipun warna kulit buahnya masih hijau, namun waktu itu sudah saatnya untuk menebang. Sudah kemanggang. Istilahnya.... "pisang-pisang" itu harus diempos dulu sebelum dihidangkan sebagai buah meja.


    Jenis lain yang enak pula buahnya adalah "pisang" Ambon, baik Ambon kuning (yang kulitnya memang kuning kalau sudah kebrangus) maupun Ambon Lumut (yang kulitnya tetap hijau walaupun sudah diempos). Jadi apabila anda memeram Ambon Lumut, jangan tunggu lama-lama, makanlah walaupun kulitnya masih hijau.... Karena sampai kapanpun kulitnya tetap hijau........

    Selain lezat dimakan langsung, "pisang" Ambon juga enak kalau dimakan sebagai sale (bukan selai lho !). Buah yang masak dibelah dua dengan menggunakan pisau bambu (jangan pisau logam), kemudian dijemur di sinar matahari. Tiap hari hanya boleh menerima jatah sinar sebanyak lima jam saja, dan dijemur selama lima hari..... Hasilnya lebih memuaskan dari pada dijemur sehari penuh sampai kebrangas. Yang juga enak dimakan sebagai sale adalah "pisang" Mas. Sayang "pisang" Mas ukurannya kecil-kecil.... Lagi pula "pisang" ini lebih enak kalau dimakan matang secara langsung. Kalau sudah dikunyah tidak meninggalkan rasa kecut dalam mulut seperti "pisang" Susu (Raja Ketan) atau Ambon mentah.....

    Namun yang paling lezat kalau disale adalah "pisang" Gembor nalaah.... Benar-benar ketagihan... kalau sudah pernah makan.... "Pisang" Raja juga enak... Apalagi kalau dimakan matang betul, rasanya manis dan manisnya tidak ada rasa kecutnya. Sayang daging buahnya agak kasar, sehingga lebih sulit dicerna dari pada "pisang" Ambon. Untuk bayi tidak begitu bagua, walaupun kadar vitamin D-nya cukup lumayan.....

    Selamat bercocok tanam "pisang"

    sumber : http://laely-widjajati.blogspot.com/2010/03/cara-menanam-pisang-yang-benar.html


    reff : http://sukacai.blogspot.com/2013/04/cara-menanam-pisang-yang-baik-dan-benar.html
    Category: articles

    Jenis Alpukat - Budidaya Petani. Ada beberapa "jenis alpukat" yang ada, dan pada kali ini akan disajikan tentang jenis alpukat tersebut. Langsung saja ke pokok bahasan.

    Tanaman alpukat ada 3 tipe keturunan/ras, jika berdasarkan sifat ekologis, yaitu:.

    A. Ras Meksiko
    • Jenis alpukat ini berasal dari dataran tinggi Meksiko dan Equador yang beriklim semi tropis dgn ketinggian antara 2.400-2.800 M dpl. Ras Meksiko tahan terhadap suhu dingin.Jenis ini mempunyai daun dan buahnya yang berbau adas. Waktu yang diperlukan dari bunga sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan. Buahnya kecil yang beratnya sekitar 100-225 gr, bentuk jorong (oval), bertangkai pendek, kulitnya tipis dan licin. Biji besar memenuhi rongga buah. Daging buah mempunyai kandungan minyak/lemak yang paling tinggi.
    B. Ras Guatemala
    • Jenis Alpukat ini berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah dengan beriklim sub tropis yg cocok ditanam pada ketinggian sekitar 800-2.400 M dpl. Berbeda dengan ras Meksiko, ras ini kurang tahan terhadap suhu dingin (toleransi sampai -4,5 derajat C). Daunnya tidak berbau adas. Buah mempunyai ukuran yang cukup besar, beratnya sekitar 200-2.300 gr, kulit buah tebal, keras, mudah rusak dan kasar (berbintil-bintil). Daging buah mempunyai kandungan minyak yang sedang. Waktu yang diperlukan dari bunga sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan 9-12 bulan. Bijinya relatif berukuran kecil dan menempel erat dalam rongga, dengan kulit biji yang melekat.
    C. Ras Hindia Barat
    • Jenis Alpukat ini berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang beriklim tropis, dengan ketinggian di bawah 800 M dpl. Ciri-cirinya adalah sangat peka terhadap suhu rendah, dengan toleransi sampai minus 2 derajat C, daunnya tidak berbau adas, warna daunnya lebih terang dibandingkan dengan kedua ras yang lain, berat buah sekitar 400-2.300 gram, tangkai pendek, kulit buah licin agak liat dan tebal. . Kandungan minyak dan daging buahnya paling rendah. Buah masak 6-9 bulan sesudah berbunga. Biji besar dan sering lepas di dalam rongga, keping biji kasar.
    Varietas-varietas alpukat di Indonesia yaitu:

    A. Varietas unggul

    Disebut varietas unggul karena produksinya tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit, buah seragam berbentuk oval dan berukuran sedang, daging buah berkualitas baik dan tidak berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit buahnya licin. Contoh varietas alpukat unggul, yaitu alpukat ijo panjang dan ijo bundar. Sifat-sifat kedua varietas tersebut antara lain:
    • Tinggi pohon: alpukat ijo panjang 5-8 m, alpukat ijo bundar 6-8 m.
    • Bentuk daun: alpukat ijo panjang bulat panjang dengan tepi rata, alpukat ijo bundar bulat panjang dengan tepi berombak.
    • Berbuah: alpukat ijo panjang terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan lahan, alpukat ijo bundar terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan lahan.
    • Panjang buah: alpukat ijo panjang 11,5-18 cm (rata-rata 14 cm), alpukat ijo bundar 9 cm.
    • Hasil: alpukat ijo panjang 40-80 kg /pohon/tahun (rata-rata 50 kg), alpukat ijo bundar 20-60 kg/pohon/tahun (rata-rata 30 kg).
    • Berat buah: alpukat ijo panjang 0,3-0,5 kg, alpukat ijo bundar 0,3-0,4 kg.
    • Bentuk buah: alpukat ijo panjang bentuk pear (pyriform), alpukat ijo bundar lonjong (oblong).
    • Rasa buah: alpukat ijo panjang enak, gurih, agak lunak, alpukat ijo bundar enak, gurih, agak kering.
    • Diameter buah: alpukat ijo panjang 6,5-10 cm (rata-rata 8 cm), alpukat ijo bundar 7,5 cm.
    B. Varietas lain

    Varietas alpukat kelompok ini merupakan plasma nutfah Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi, Tlekung, Malang. Beberapa varietas alpukat yang terdapat di kebun percobaan Tlekung, Malang adalah alpukat merah panjang, edranol, dickson, butler, winslowson, benik, puebla, furete, mexcola, duke, ryan, leucadia, collinson, waldin, ganter, queen dan merah bundar. [baca juga artikel yang lain yang berjudul Budidaya Alpukat, Hama dan Penyakit Tanaman Alpukat, Budidaya Pala dan Syarat Tumbuh Pala]


    Demikian artikel tentang Jenis/Varietas Alpukat , semoga bermanfaat


    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/jenis-alpukat.html
    Category: articles

    Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Air - Buka Mata. Agar Tanaman Buah Jambu Air dapat bagus maka perlu memperhatikan syarat tumbuhnya. Berikut Syarat Tumbuh Jambu Air

    Iklim Yang Diperlukan Jambu Air
    • Angin sangat berperan dlm pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dlm membantu penyerbukan pd bunga.
    • Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yg curah hujannya rendah/kering sekitar 500?3.000 mm/tahun & musim kemarau lebih dari 4 bulan. Dengan kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas buah yg baik dengan rasa lebih manis.
    • Cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yg akan dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yg ideal dlm pertumbuhan jambu air adalah 40?80 %.
    • Suhu yg cocok utk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28 derajat C.
    • Kelembaban udara antara 50-80 %.
    Media Tanam Jambu Air
    • Tanah yg cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik.
    • Derajat keasaman tanah yg cocok sbg media tanam jambu air adalah 5,5?7,5.
    • Kedalaman kandungan air yg ideal utk tempat budidaya jambu air adalah 0- 50 cm; 50-150 cm & 150-200 cm.
    • Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pd tanah datar.
    Ketinggian Tempat untuk Menanam Jambu Air
    • Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yg cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yg mencapai 1.000 m dpl.[baca juga tentang. [baca juga artikel tentang Budidaya Tanaman Belimbing]
    Demikian artikel tentang Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Air , semoga bermanfaat



    reff : http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/Syarat-Tumbuh-Tanaman-Buah-Jambu-Air-Agar-Bagus.html
    Category: articles

    Budidaya Kembang Kol ? Tanaman ini adalah tanaman yang hidup di dataran tinggi triopka dan wilayah dengan lintang lebih tinggi, beberapa kultivar dapat membentuk bunga di dataran rendah sekitar khatulisiwa. Daerah dataran tinggi (pegunungan) adalah pusat budidaya kubis bunga. Walaupun biasanya hanya bagian massa bunga yang dimanfaatkan sebagai sayuran yang mengandung mineral cukup lengkap, daun tanaman ini bisa dimakan dan rasanya manis tanpa ada rasa pahit.


    BUDIDAYA KEMBANG KOL

    Syarat Pertumbuhan

    1. Iklim

    Kubis bunga merupakan tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub tropis. Di tempat itu kisaran temperatur untuk pertumbuhan kubis bunga yaitu minimum 15.5-18 derajat C dan maksimum 240C. Kelembaban optimum bagi tanaman blumkol antara 80-90%. Dengan diciptakannya kultivar baru yang lebih tahan terhadap temperatur tinggi, budidaya tanaman kubis bunga juga dapat dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah (200-700 m dpl). Di dataran rendah, temperatur malam yang terlalu rendah menyebabkan terjadinya sedikit penundaan dalam pembentukan bunga dan umur panen yang lebih panjang.

    2. Media Tanam

    Tanah lempung berpasir lebih baik untuk budidaya kubis bunga daripada tanah berliat. Tetapi tanaman ini toleran pada tanah berpasir atau liat berpasir. Kemasaman tanah yang baik antara 5,5-6,5 dengan pengairan dan drainase yang memadai. Tanah harus subur, gembur dan mengandung banyak bahan organik. Tanah tidak boleh kekurangan magnesium (Mg), molibdenum (Mo) dan Boron (Bo) kacuali jika ketiga unsur hara mikro tersebut ditambahkan dari pupuk.

    3. Ketinggian Tempat

    Di Indonesia, sebenarnya kubis bunga hanya cocok dibudidayakan di daerah pegunungan berudara sejuk sampai dingin pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl.


    Teknis Budidaya

    Pembibitan

    1. Persyaratan Benih
    Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
    a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
    b) Benih harus bebas hama dan penyakit.
    c) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran.
    d) Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
    e) Mempunyai daya kecambah 80% sehingga untuk satu hektar kebun diperlukan 100-250 gram tergantung pada ukuran benih
    f) Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.

    2. Penyiapan Benih
    Penyiapan benih dimaksudkan untuk mempercepat perkecambahan benih dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Cara-cara penyiapan adalah sebagai berikut:
    a. Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C selama 15-30 menit.
    b. Penyeleksian benih, dengan merendam biji dalam air, dimana benih yang baik akan tenggelam.
    c. Rendam benih selama ? 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih cepat berkecambah.

    Benih harus disemai dan dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan. Penyemaian dapat dilakukan di bedengan atau langsung di bumbung (koker). Bumbung dapat dibuat dari daun pisang, kertas makanan berplastik atau polybag kecil.

    Teknik PenyemaianBenih

    Hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi persemaian antara lain: \
    (1) tanah tidak mengandung hama dan penyakit atau faktor-faktor lain yang merugikan; (2) lokasi mendapat penyinaran cahaya matahari cukup; dan
    (3) dekat dengan sumber air bersih.

    Penyemaian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
    1. Penyemaian di bedengan
    Sebelum bedengan dibuat, lahan diolah sedalam 30 cm lalu dibuat bedengan selebar 110-120 cm memanjang dari arah utara ke selatan. Tambahkan ayakan pupuk kandang halus dan campurkan dengan tanah dengan perbandingan 1:2 atau 1:1. Bedengan dinaungi dengan naungan plastik, jerami atau daun-daunan setinggi 1,25-1,50 m di sisi timur dan 0,8-1,0 m di sisi Barat. Penyemaian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu disebar merata di atas bedengan atau disebar di dalam barisan sedalam 0,2-1,0 cm. Cara pertama memerlukan benih yang lebih sedikit daripada cara kedua. Sekitar 2 minggu setelah semai, bibit dipindahkan ke dalam bumbung. Bumbung dapat dibuat dari daun pisang atau kertas berplastik dengan ukuran diameter 4-5 cm dan tinggi 5 cm atau berupa polibag 7x10 cm yang memiliki dua lubang kecil di kedua sisi bagian bawahnya. Bumbung diisi media campuran ayakan pupuk kandang matang dan tanah halus dengan perbandingan 1:2 atau 1:1. Keuntungannya adalah hemat waktu, permukaan petak semaian sempit dan jumlah benih persatuan luas banyak. Sedangkan kelemahannya adalah penggunaan benih banyak, penyiangan gulma sukar, memerlukan tenaga kerja terampil terutama saat pemindahan bibit ke lahan.

    2. Penyemaian di bumbung (koker atau polybag)
    Dengan cara ini, satu per satu benih dimasukkan ke dalam bumbung yang dibuat dengan cara seperti di atas. Bumbung dapat terbuat dari daun pisang atau daun kelapa dengan ukuran diameter dan tinggi 5 cm atau dengan polybag kecil yang berukuran 7-8 cm x 10 cm. Media penyemaian adalah campuran tanah halus dengan pupuk kandang (2:1) sebanyak 90%. Sebaiknya media semai disterilkan dahulu dengan mengkukus media semai pada suhu udara 55-100 derajat C selama 30-60 menit atau dengan menyiramkan larutan formalin 4%, ditutup lembar plastik (24 jam), lalu diangin-anginkan. Cara lain dengan mencampurkan media semai dengan zat fumigan Basamid-G (40-60 gram/m2) sedalam 10-15 cm, disiram air sampai basah dan ditutup dengan lembaran plastik (5 hari), lalu plastik dibuka, dan lahan diangin-anginkan (10-15 hari).

    3. Kombinasi cara a) dan b).
    Pertama benih disebar di petak persemain, setelah berumur 4-5 hari (berdaun 3-4 helai), dipindahkan ke dalam bumbung.

    4. Penanaman langsung.
    Yaitu dengan menanam benih langsung ke lahan. Kelebihannya adalah waktu, biaya dan tenaga lebih hemat, tetapi kelemahannya adalah perawatan yang lebih intensif. Lahan persemaian dapat diganti dengan kotak persemaian dan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
    (1) buat medium terdiri dari tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1);
    (2) buat kotak persemaian kayu (50-60 cm x 30-40 cm x 15-20 cm) dan lubangi dasar kotak untuk drainase;
    (3) masukkan medium kedalam kotak dengan tebalan 10-15 cm.

    PemeliharaanPembibitan/Penyemaian

    1. Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari tergantung cuaca.
    2. Pengatur naungan persemaian dibuka setiap pagi hingga pukul 10.00 dan sore mulai pukul 15.00. Diluar waktu diatas, cahaya matahari terlalu panas dan kurang menguntungkan bagi bibit.
    3. Penyiangan dilakukan terhadap tanaman lain yang dianggap mengganggu pertumbuhan bibit, dilakukan dengan mencabuti rumput-rumput/gulma lainnya yang tumbuh disela-sela tanaman pokok.
    4. Dilakukan pemupukan larutan urea dengan konsentrasi 0,5 gram/liter dan penyemprotan pestisida 1/2 dosis jika diperlukan.
    5. Hama yang menyerang biji yang belum tumbuh dan tanaman muda adalah semut, siput, bekicot, ulat tritip, ulat pucuk, molusca dan cendawan. Sedangkan, penyakit adalah penyakit layu. Pencegahan dan pemberantasan digunakan Insektisida dan fungisida seperti Furadan 3 G, Antrocol, Dithane, Hostathion dan lain-lain.

    Pemindahan Bibit

    Bibit dipindah tanam ke lapangan setelah memiliki 3-4 helai daun atau kira-kira berumur 1 bulan.
    1. Pengolahan Media Tanam
    a. Pembentukan Bedengan
    Lahan dibersihkan dari tanaman liar dan sisa-sisa akar, dicangkul sedalam 40-50 cm, lalu dibuat bedengan selebar 80-100 cm, tinggi 35 cm dengan jarak antar bedengan 40 cm. Pada lahan miring perlu dibuat parit di antara bedengan tetapi jika lahan datar, parit ini tidak perlu dibuat.
    b. Pengapuran
    Pengapuran hanya dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis kapur yang sesuai dengan nilai pH tanah tetapi umumnya berkisar antara 1-2 ton/ha dalam bentuk kalsit atau dolomit. Kapur dicampurkan merata dengan tanah pada saat pembuatan bedengan.

    c. Pemupukan
    Pada saat pembuatan bedengan berlangsung, campurkan 12,5-17,5 ton/ha pupuk kandang matang ditambahkan dengan asumsi populasi tanaman per hektar antara 25.000-35.000. Selain itu juga diberikan pupuk dasar berupa ZA, urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 250 kg disebar merata dan dicampur dengan tanah di bedengan. Setelah itu lubang tanam dibuat dengan menggunakan cangkul.

    2. Teknik Penanaman
    a. Penentuan Pola Tanaman
    Jarak tanam kubis bunga adalah 50 x 50 cm untuk kultivar yang tajuknya melebar dan 45 x 65 cm untuk kultivar tegak. Waktu tanam terbaik di pagi hari antara jam 06.00-09.00 atau sore hari antara jam 03.00-05.00.

    b. Cara Penanaman
    Bibit di dalam bumbung daun pisang ditanam langsung tanpa membuang bumbungnya. Jika digunakan bumbung kertas berplastik atau polibag, bibit dikeluarkan dengan cara membalikkan bumbung dan mengeluarkan bibit dengan hati-hati tanpa merusak akar. Satu bibit di tanam di dalam lubang tanam dan segera disiram sampai tanah menjadi basah benar.

    3. Pemeliharaan
    a. Penyulaman
    Jika ada tanaman yang rusak atau mati, penyulaman dapat dilakukan sampai sebelum tanaman berumur kira-kira 2 minggu.

    b. Penyiangan
    Penyiangan yang bersamaan dengan penggemburan dilakukan bersama-sama dengan pemupukan susulan yaitu pada 7-10 hari setelah tanam (hst), 20 hst dan 30-35 hst. Penyiangan dan penggemburan harus dilaksanakan dengan hati-hati dan jangan terlalu dalam agar tidak merusak akar kubis bunga yang dangkal. Pada akhir pertumbuhan vegetatif (memasuki masa berbunga) penyiangan dihentikan.

    4. Perempalan
    Perempelan tunas cabang dilakukan seawal mungkin supaya ukuran dan kualitas massa bunga yang terbentuk optimal. Segera setelah terbentuk massa bunga, daun-daun tua diikat sedemikian rupa sehingga massa bunga ternaungi dari cahaya matahari. Penutupan ini berfungsi untuk mempertahankan warna bunga supaya tetap putih.

    5. Pemupukan
    Selama masa pertumbuhan tanaman diberi pupuk susulan sebanyak 3 kali.

    6. Pengairan dan Penyiraman
    Pengairan dilakukan secara rutin di pagi atau sore hari. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari terutama pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.

    Panen

    a. Ciri dan Umur Panen
    Pemanenan dilakukan saat massa bunga mencapai ukuran maksimal dan mampat. Umur panen antara 55-100 hari tergantung dari kultivar.

    b. Cara Panen
    Sebaiknya panen dilakukan di pagi atau sore hari dengan cara memotong tangkai bunga bersama sebagian batang dan daunnya sepanjang 25 cm.


    Pascapanen

    a. Pengumpulan
    Setelah bunga kubis dipanen, hasil panen disimpan di tempat yang teduh untuk dilakukan sortasi.
    b. Penyortiran
    Sortasi dilakukan berdasarkan diameter kepala bunga yang dibagi menjadi 4 kelas yaitu > 30 cm, 25-30 cm, 20-25 cm dan 15-20 cm.
    c. Penyimpanan
    Penyimpanan terbaik di ruang gelap pada temperatur 20 derajat C, kelembaban 75-85% atau kamar dingin dengan temperatur 4.4 derajat C dengan kelembaban 85-95%. Pada ruangan-ruangan tersebut kubis akan tetap segar selama 2-3 minggu.
    d. Pengemasan dan Pengangkutan
    Pengemasan dilakukan dalam peti kayu dengan kapasitas 25-30 kg. Untuk transportasi jarak jauh, sertakan kira-kira 6 helai daun dan daun yang berada di atas massa bunga dipatahkan untuk menutupi bunga. Untuk transportasi jarak dekat ujung-ujung daun dipotong.




    reff : http://nangimam.blogspot.com/2014/06/budidaya-kembang-kol.html
    Category: articles