Saturday, January 21, 2017

Meningkatkan Hasil Panen Cabai Dimusim Kemarau adalah hal yang sangat menyulitkan. Karena pada musim kemarau, kadar air akan berkurang sehingga mudah membuat tanaman cabai menjadi kering dan mati. Namun ada cara yang bisa anda terapkan agar bisa Meningkatkan Hasil Panen Cabai Dimusim Kemarau. Budidaya cabai sangatlah menjanjikan keuntungan besar jika menerapkan cara yang benar. Seperti yang sudah saya posting sebelumnya tentang Budidaya cabai keriting untuk hasil maksimal. Jadi sebenarnya untuk mendapatkan hasil panen yang baik adalah dengan berusaha semaksimal mungkin agar tanaman cabai dapat tumbuh subur dan terawat.
Cara Meningkatkan Hasil Panen Cabai Di Musim Kemarau
Cabai tumbuh subur meskipun musim kemarau ( foto pribadi oleh wahyu hendro wibowo )

Namun ketika musim kemarau tiba, para petani khususnya petani cabai akan merasa was-was akan hasil yang akan mereka peroleh dimusim kemarau. Rata-rata petani banyak yang gagal budidaya cabai pada musim kemarau karena tidak tahu bagaimana tips agar dapat Meningkatkan Hasil Panen Cabai Di Musim Kemarau. Nah pada postingan kali ini saya akan bagikan tipsnya agar anda dapat Meningkatkan Hasil Panen Cabai Di Musim Kemarau.

Cara Meningkatkan Hasil Panen Cabai Di Musim Kemarau

1. Lakukan penyiraman rutin

Pada musim kemarau sumber air akan habis dan kering, sementara tanaman tetap membutuhkan air agar dapat tumbuh dan berkembang. Jadi sebisa mungkin anda lakukan penyiraman rutin pada tanaman cabai anda pagi dan sore hari. Lakukan penyiraman ketika sinar matahari mulai redup, jangan disiang hari karena dapat mematikan tanaman.

2. Berikan asupan nutrisi untuk tanaman cabai

Apa asupan nutrisi untuk tanaman cabai? Pupuk adalah nutrisi penting untuk tanaman, begitu juga pada tanaman cabai. Jadi pemberian pupuk secara berkala dapat meningkatkan kesuburan pada tanaman cabai anda.

3. Menjaga tanaman cabai tetap sehat dari hama dan penyakit

Dengan menjaga tanaman cabai terhadap serangan hama dan penyakit, maka hasil panen cabai dimusim kemaraupun akan maksimal.

4. Bersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman cabai

Bersihkan gulma atau rumput liar yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman cabai anda. Dengan kondisi tanaman yang bersih dari gulma, maka dapat meningkatkan hasil panen cabai anda walaupun musim kemarau.

Demikianlah sedikit tips Cara Meningkatkan Hasil Panen Cabai Di Musim Kemarau. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/01/cara-meningkatkan-hasil-panen-cabai-di.html
Category: articles

Dasar Pertanian - Penggunan pupuk kimia pada tanaman memang akan meningkatkan jumlah produksi dan hasil panen. Sehingga hal ini membuat para petani banyak yang menggunakan pupuk kimia sebagai pupuk andalan pada pertanian maupun perkebunan mereka. Selain itu karena harga yang memang terjangkau juga menjadi pilihan mereka, karena biasanya pupuk tersebut memang bersubsidi, jadi bagi mereka yang memiliki keterbatasan dana akan memilih menggunakan pupuk kimia.

Sebenarnya tidak ada salahnya kita menggunakan pupuk kimia pada tanaman, karena memang penggunaan pupuk kimia pada tanaman juga menghasilkan dampak yang baik jika dilakukan dengan cara yang benar. Namun seain dampak baik tersebut, ternyata ada dampak buruk jika menggunakan pupuk kimia secara berkelanjutan tanpa dibarengi penggunaan pupuk organik. Misalnya kita hanya menggunakan pupuk kimia saja pada tanaman yang kita budidayakan. Secara tidak langsung, jika kita semakin sering menggunakan pupuk kimia tanpa ada batasannya, maka dampak buruk akan terjadi. Apa saja dampak buruk tersebut? Berikut ini dasar-pertanian akan bagikan dampak buruk penggunaan pupuk kimia baik terhadap lingkungan maupun terhadap tanaman yang kita budidayakan.

Dampak Buruk Penggunakan Pupuk Kimia Pada Tanaman dan Solusinya
Ilustrasi akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan

Dampak Buruk Penggunakan Pupuk Kimia Pada Tanaman


1. Dapat merusak tanah

Dampak buruk pupuk kimia pada tanah adalah dapat menimbulkan pencemaran pada tanah. Hal ini karena banyak kandungan zat-zat organik yang terbuang. Selain itu penggunaan pupuk kimia secara berlebihan juga dapat merusak keseimbangan zat-zat makanan yang ada di dalam tanah, sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit tanaman.Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan juga dapat membunuh organisme yang bermanfaat pada tanah seperti bakteri, cacing, jamur dan lainnya. Makanya kenapa tanah menjadi cepat tandus dalam waktu yang cukup lama, ya karena penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.

2. Mengurangi dan menekan populasi mikroorganisme tanah yang bermanfaat

Selain dapat merusak tanah, penggunaan pupuk kimia secara berebihan juga dapat mengurangi dan juga menekan populasi mikroorganisme tanah yang sangat bermanfaat bagi tanah. Adapun fungsi mikroorganisme tersebut sangat bermanfaat bagi tanaman. penggunaan pupuk kimia yang dilakukan secara terus menerus dan berlangsung cukup lama, dapat mengakibatkan hal-hal seperti berikut ini :
  • Tanah akan menjadi keras
  • Banyaknya residu pestisida dan juga insektisida yang tertinggal dalam tanah
  • Banyak mikroorganisme tanah yang bermanfaat semakin menipis dan bahkan mati
  • Banyak Mikroorganisme tanah yang merugikan jadi berkembang biak dengan baik
  • Tanah semakin kehabisan unsur hara baik makro maupun mikro

Solusinya

  1. Jika hendak menggunakan pupuk kimia pada tanaman harap baca petunjuk penggunaan terlebih dahulu.
  2. Jangan menggunakan pupuk kimia secara berlebihan
  3. Barengi dengan penggunaan pupuk organik namun harus diatur jarak dan waktu pemupukannya, jangan berbarengan sekaligus.
Itulah beberapa Dampak Buruk Penggunakan Pupuk Kimia Pada Tanaman beserta solusinya, mudah-mudahan informasi singkat ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda semua.


    reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/10/dampak-buruk-penggunakan-pupuk-kimia.html
    Category: articles

    Dasar Pertanian - Cara menyuburkan tanah yang tandus dan gersang untuk pertanian memang bisa dibilang gampang-gampang susah. Tanah yang tandus dan gersang tidak dapat digunakan untuk budidaya pertanian maupun perkebunan. Jika tetap digunakan untuk menanam tanaman, maka dapat dipastikan hasil panen dari pertanian maupun perkebunan yang dilakukan dilahan tandus dan gersang tersebut tidak akan maksimal. Sehingga yang didapat hanyalah kekecewaan dan ketidakpuasan. Karena pada dasarnya budidaya pertanian maupun perkebunan membutuhkan lahan yang subur dan juga gembur. Sehingga dengan menanam tanaman dilahan subur dan gembur akan membuahkan hasil yang benar-benar memuaskan.

    Faktor penyebab yang paling mendasar kenapa tekstur tanah menjadi tandus dan gersang adalah karena kesalahan kita dalam mengolahnya. Selain itu bisa disebabkan karena tanah sudah lama tidak digunakan untuk budidaya, sehingga tekstur tanah berubah menjadi keras dan tandus. Maka untuk mencegah agar tanah tidak mudah keras dan tandus, sebaiknya kita sering menggunakannya untuk menanam tanaman. Lantas bagaimana jika tekstur tanah sudah terlanjur keras, tandus dan gersang? Maka hal itu dapat diupayakan dengan melakukan beberapa Tips Menyuburkan Tanah Tandus dan Gersang Untuk Pertanian. Adapun jika anda memiliki lahan pertanian yang tandus dan gersang, sekian lama anda tanami pertanian dan tidak berhasil, maka bisa anda lakukan beberapa tips berikut ini.

    4 Tips Ampuh Menyuburkan Tanah Tandus dan Gersang Untuk Pertanian


    1. Gemburkan tanah/ bolak balikkan tanah

    Tips Ampuh Menyuburkan Tanah Tandus dan Gersang Untuk Pertanian
    Penggemburan tanah menggunakan mesin pertanian

    Cara ampuh menyuburkan tanah yang tandus dan gersang yang pertama adalah anda harus melakukan penggemburan tanah dengan cara membolak balikkan tanah dengan menggunaka n cangkul maupun traktor. Lakukan terus penggemburan sampai tekstur tanah benar-benar gembur dan mudah dicangkul. Perlu anda ketahui bahwa manfaat menggemburkan tanah ini dapat membuat tekstur tanah menjadi lebih lunak dan memudahkan akar tanaman berkembang dengan baik.

    2. Memberikan pupuk kompos/kotoran ternak

    Cara selanjutnya adalah dengan memberikan pupuk kompos atau kotoran ternak pada tanah yang tandus tersebut. Setelah anda menggemburkannya maka anda harus tambahkan pupuk kandang atau kompos. Karena manfaat pupuk kandang atau pupuk kompos ini dapat membuat tanah menjadi sebur dan menambah unsur hara pada tanah. Tanh yang tandus dan gersang sudah jelas kekurangan unsur hara, nah pemberikan pupuk kompos ini dapat mensuplai kembali unsur hara tanah sehingga tanah akan kembali subur.

    3. Manambahkan kapur

    Setelah anda berikan pupuk kompos, anda juga dapat menambhkan dengan kapur. Adapun fungsi kapur ini adalah sebagai penetral keasaman tanah. Untuk jenis kapur yang baik untuk tanah ini sangat banyak dan beragam, biasanya kami menambahkan dolomit agar tanah menjadi semakin subur. Namun diperlukan pemahaman tentang dosis pemberian dolomit pada tanah.

    4. Lakukan penanaman bergilir/berganti tanaman usia pendek

    Selain dengan cara diatas, untuk membuat tekstur tanah menjadi gembur maka anda bisa melakukan penanaman bergilir atau berganti-ganti tanaman yang memiliki usia pendek. Misalnya pada tiga bulan pertama anda menanam kacang tanah, kemudian setelah panen anda ganti tanaman jagung, selanjutnya anda bisa tanamkan ubi jalar atau ketela pohon, kemudian anda ganti tanaman palawija lainnya, dan begitu seterusnya. Dengan tehnik tanam bergilir ini akan membuat tekstur tanah menjadi semakin gembur dan subur.
    Baca juga : Tips Budidaya Terong Ungu Bulat Pada Lahan Tandus


    Itulah 4 Tips Ampuh Menyuburkan Tanah Tandus dan Gersang Untuk Pertanian, mudah-mudahan informasi singkat ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi anda semua.


    reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/10/inilah-4-tips-ampuh-menyuburkan-tanah.html
    Category: articles

    Buah naga

    Buah naga Hylocereus undatus di Taiwan.
    Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.

    Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Thang loy orang Vietnam ini kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).

    Jenis :
    Nama buah naga diberikan pada buah-buah yang dapat dimakan dari tumbuhan:
    Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah putih
    Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah dan
    Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah putih
    Hylocereus costaricensis, buah naga daging super merah.


    BUDIDAYA

    Pembudidayaan buah naga untuk usaha produksi dilakukan dikebun. Untuk menghasilkan produksi yang maksimal tentu saja harus dengan persiapan yang matang, perawatan yang baik dan penanggulangan gangguan penyakit yang tepat. Berikut ini kegiatan pembudidayaan diulas secara lengkap :


    Pengolahan Tanah
    Pengolahan tanah adalah faktor penting yang harus diperhatikan agar tanaman buah naga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Perakaran buah naga memerlukan tanah yang gembur karena perakarannya merayap dipermukaan tanah, apabila tanah terlalu keras atau liat, akar tidak bisa tumbuh baik pada tanah.
    Sebelum digemburkan sebaiknya tanah dibersihkan dari gulma dan rerumputan untuk menghindari penyakit. Setelah itu tanah digemburkan dengan mencangkul sedalam satu cangkulan dengan dibolak-balik. Setelah itu dibuat lubang-lubang tanam sesuai dengan cara tanamnya apakah menggunakan system panjatan tunggal atau sistem kelompok.
    Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya dilakukan disekitar lubang tanam saja, berbeda dengan sistem kelompok pengolahan tanah dilakukan pada seluruh alur barisan tempat penanaman.

    Media tanam untuk panjatan tunggal menggunakan campuran tanah galian diberi pasir sekitar 5 kg, bubuk bata merah 5 kg, pupuk kandang kering 10 kg dan dolomit 300 g kemudian dicampur sampai merata.
    Pada model sistem tanam berkelompok untuk setiap alur sepanjang 4 m media tanamnya yaitu pasir 8 kg, pupuk kandang 20 kg dan bisa ditambahkan bubuk bata merah sebanyak 10 kg apabila tanah terlalu porous. Jika tidak menggunakan bubuk bata merah , jumlah pupuk kandang ditambahkan 10 kg lagi jadi total 30 kg. Ditambah dolomit yang mengandung magnesium sebanyak 600g. Bahan-bahan tersebut dicampur merata pada tanah galian.
    Setelah penyiapan media tanam selesai kemudian disiram dan biarkan terkena matahari sampai kering. Pengeringan ini bertujuan agar tanah terbebas dari racun dan penguapan lain.

    Sistem Pengairan
    Untuk sistem pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, system cara tanamnya, dan pengadaan sumber air yang ada disekitar lahan. Bisa menggunakan cara pengairan tradisional yaitu system leb yaitu menggunakan parit sedalam 20 cm yang dibuat disekitar barisan tanaman. Atau juga bisa menggunakan system pengairan pipa yang dibuat sedemikian rupa untuk mengalirkan air pada seluruh tanaman.

    Penanaman Pada Lahan
    Penanaman bibit lahan tanam yang harus diperhatikan adalah kedalaman yang terlalu dalam malah akan menghambat pertumbuhannya. Kedalaman penanaman adalah 20% dari panjang bibit. Misal bibit yang mau ditanam berukuran panjang 50-80 cm maka kedalamannya sekitar 10-15 cm. Sebelum ditanam sebaiknya bibit setek diolesi Ridomil sebanyak 40 g yang dicampur dengan 1 liter air untuk mencegah kebusukan pada pangkal batang setek.


    sumber kaskus


    reff : http://mintainformasi.blogspot.com/2016/02/budidaya-buah-naga.html
    Category: articles

    Dasar Pertanian - Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak yang cukup populer dan berkembang pesat. Budidaya kelapa sawit bisa menjanjikan keuntungan besar apabila dibudidayakan dengan cara yang baik dan benar. Karena didalam menanam dan membudidayakan kelapa sawit, diperlukan beberapa metode atau cara agar tanaman sawit dapat berkembang dan tumbuh dengan baik. Salah satunya adalah memilih jenis pupuk kelapa sawit yang baik dan benar. Memilih dan menentukan apa pupuk yang baik untuk buah kelapa sawit harus benar-benar dilakukan dengan tepat, agar hasil buah sawit menjadi meningkat. Jika tanaman sawit dapat tumbuh dengan baik, maka harapan untuk mendapatkan hasil budidaya kelapa sawit akan semakin dekat pada kesuksesan. Namun meskipun anda sudah dapat menanam sawit dengan baik, dan tanaman kelapa sawit yang anda budidayakan dapat tumbuh dengan baik, itu bukan berarti menjanjukan hasil buah sawit yang baik pula. Karena tidak semua tanaman sawit yang subur bisa menghasilkan buah yang unggul. Semua itu juga bergantung pada pemilihan bibit kelapa sawit.

    Dalam menentukan bibit kelapa sawit yang akan ditanamkan, juga membutuhkan keahlian dan ketelitian. Karena jika tidak teliti dalam memilih bibit kelapa sawit yang baik, maka dapat dipastikan tanaman sawit yang anda tanam tidak akan berbuah maksimal. Untuk menambah wawasan anda tentang bagaimana cara memilih bibit kelapa sawit yang baik dan benar, silahkan baca pada postingan dibawah ini.
    Tips Memilih Bibit Kelapa Sawit Yang Baik Dan Benar

    Setelah anda berhasil menanam kelapa sawit dengan cara yang baik, maka bagaimana cara anda dalam memaksimalkan hasil buah kelapa sawit? Apakah anda puas denganhasil panen kelapa sawit anda selama ini? Atau jangan-jangan justru anda sangat kecewa kenapa kelapa sawit tidak dapat berbuah maksimal. Apa sebenarnya Penyebab Kelapa sawit Tidak Dapat Berbuah dan bagaimana solusi agar kelapa sawit dapat berbuah maksimal. Jika anda selama ini bertanya hal itu, maka tepat sekali anda berada disini. Perlu anda ketahui bahwa salah satu penyebab kenapa kelapa sawit tidak berbuah maksimal adalah karena masalah pemupukan yang salah. Atau bisa juga karena sawit anda tidak pernah dipupuk. Jadi untuk mendapatkan hasil panen budidaya kelapa sawit dengan buah berkualitas, selain terletak pada pemilihan jenis bibit kelapa sawit, juga terdapat pada pupuk kelapa sawit. Lantas apa pupuk untuk kelapa sawit yang bagus dan berkualitas? Untuk masalah itu mari simak penjelasannya berikut ini.

    Jenis Pupuk Untuk Kelapa Sawit Yang Baik dan Berkualitas

    Jenis Pupuk Untuk Kelapa Sawit Yang Baik dan Berkualitas



    Tanaman kelapa sawit adalah salah satu tanaman yang sangat baik dan cocok dibudidayakan pada daerah yang memiliki curah hujan antara 2.000-4.000 mm/tahun. Selain itu memiliki tingkat keasaman tanah antara 4,0-6,0. Jadi untuk mendapatkan hasil buah kelapa sawit yang maksimal, maka sangat dibutuhkan jenis pupuk yang bagus dan cocok untuk meningkatkan hasil buah sawit yang berkualitas. Pemilihan jenis pupuk yang bagus untuk tanaman sawit memang menjadi penentu hasil budidaya kelapa sawit. Adapun cara memilih pupuk untuk kelapa sawit yang baik dan benar adalah sebagai berikut.

    1. Jika Menggunakan Pupuk Organik

    Apabila anda memilih jenis pupuk untuk kelapa sawit adalah jenis pupuk organik, maka pilihlah pupuk organik yang benar-benar berkualitas. Sebagai contoh pupuk kelapa sawit organik yang bagus adalah Pupuk Bioboost. Keunggulan pupuk bioboost ini mampu meningkatkan hasil panen kelapa sawit maupun tanaman lainnya dua kali lipat. Selain itu pupuk bioboost ini juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.


    2. Jika Menggunakan Pupuk Anorganik

    Jika anda memilih jenis pupuk untuk meningkatkan hasil buah kelapa sawit adalah jenis pupuk anorganik, maka diperlukan juga pemahan tentang kandungan pupuk tersebut. Pupuk anorganik yang bagus dan bisa anda gunakan untuk sawit anda adalah pupuk tunggal dengan kandungan unsur hara yang bagus serta mudah terurai. Jenis pupuk anorganik untuk kelapa sawit ini bermacam-macam, seperti pupuk Urea, KCL, Borax,SP-36, dan lain-lain. Lebih jelasnya bagaimana takaran pemupukan untuk tanaman kelapa sawit yang masih berumur 0 sampai 3 tahun atau tanaman sawit yang belum menghasilkan buah bisa anda lihat dibawha ini.
    • Untuk pupuk Urea : menggunakan dosis atau takaran sekitar 0,04-0,6 yang diberikan sebanyak 2 kali penggunaan.
    • Untuk pupuk KCl : menggunakan dosis atau takaran sekitar 0,2-0,5 yang diberikan sebanyak dua kali aplikasi atau penggunaan.
    • Untuk borax : bisa menggunakan takaran 0,02-0,05 dan dapat diberikan sebanyak dua kali penggunaan.
    • Untuk pupuk SP-36 : menggunakan takaran sekitar 0,25-0,30, dan bisa diaplikasikan sebanyak satu kali.

    3. Menggabungkan Pupuk Organik dengan Pupuk Anorganik

    Jika anda ingin menggabungkan pupuk organik dengan pupuk anorgaik, anda bisa menggunakan pupuk organik Bioboost K-Link diatas. Karena pupuk Bioboost tersebut termasuk pupuk hayati yang sangat berkualitas dan dapat meningkatkan kualitas buah sawit. Anda bisa padukan dengan pupuk kimia dan hasilnya akan sangat luar biasa. Untuk takarannya anda bisa gunakan dalam 1 hektar lahan kelapa sawit, yang biasanya anda gunakan 8 karung pupuk kimia, anda bisa kurangi menjadi 4 karung dan tambahkan pupuk bioboost tersebut. Disamping anda mengurangi jumlah pengeluaran, anda justru meningkatkan hasil buah kelapa sawit.
    Silahkan Baca Juga : Tips Paling Ampuh Budidaya Kelapa Sawit Cepat Sukses
    Jadi kesimpulannya adalah untuk meningkatkan hasil budidaya kelapa sawit, diperlukan pemilihan jenis pupuk yang benar-benar berkualitas. Jangan salah dalam memilih jenis pupuk jika tidak mau anda gagal dalam budiday kelapa sawit. Semoga bermanfaat.



    reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/09/inilah-jenis-pupuk-untuk-kelapa-sawit.html
    Category: articles