Monday, November 28, 2016

Cara Membentuk Bunga Kamboja Jepang Seperti Bonsai

Cara Membentuk Adenium (Bunga Kamboja Jepang) Seperti Bonsai - Berikut panduan lengkap cara membentuk bunga adenium seperti pohon bonsai.pada umumnya Setelah cabang Bunga adenium tumbuh banyak dan tanaman bunga adenium dalam kondisi sehat, tanaman bisa diatur sesuai dengan selera, seperti bentuk bonsai. Sayangnya, tidak semua gaya bonsai bisa diterapkan pada adenium. Umumnya, adenium hanya bisa dibentuk dengan gaya tegak, formal, dan broom alias sapu terbalik.
Cara Membentuk Bunga Kamboja Jepang Seperti Bonsai
Adapun Cara Membentuk Adenium (Bunga Kamboja Jepang) Seperti Bonsai sebagai berikut.
  1. Pilih cabang yang akan dibentuk, sebaiknya minimal seukuran telunjuk.
  2. Lilit cabang dengan kawat alumunium yang biasa digunakan untuk bonsai, berdiameter 1/4 kali lebih kecil dari ukuran cabang. Tarik cabang sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
  3. Bengkokkan cabang terlilit sesuai selera sehingga membentu sudut 60 derjat dari posisi semula.
  4. Kawat dilepas jika saat dipegang cabang tidak goyang lagi. Untuk tanaman muda, kawat dipasang selama dua minggu. Sementara tanaman tua, pemasangan kawat lebih lama, lebih dari 2 bulan. Hal itu dikarenakan peluang tanaman untuk kembali ke bentuk semula juga besar.
Itulah sebabnya, pada tanaman tua cabang harus ditarik sekuat mungkin. Namun demikian, secara umum pelepasan kawat dilakukan 3/4 tahun kemudian saat layu mengeras. Jangan khawatir jika kulit terluka karena tergores kawat. Luka tersebut mudah menutup kembali. Untuk mengatur percabangan, sebaiknya dikombinasikan dengan sistem pemangkasan. Idealnya bentuk bonggol untuk model bonsai adalah segi tiga. Jadi, perbandingan antara bonggol bawah dan tanaman atas tampak serasi. Bentuk bonggol segi tiga umumnya diperolah dari perbanyakan biji.

Pada model bonsai, cabang bawah melebar kemudian semakin menyempit ke atas. Cabang seperti itu relatif sulit ditemukan lantaran tanaman adenium cenderung tumbuh menjulang. Jika memperoleh bentuk bonggol lurus, jangan dibuang.

Bentuk tersebut bisa diperbaiki dengan cara melilit cabangnya dengan kawat. Kawat dililitkan pada cabang yang tidak beraturan. Tarik kawat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Selain memperbaiki bentuk cabang, peneliti juga bisa membuat arah pertumbuhan cabang vertikal. Cabang adenium biasanya dibentuk dengan cara pelilitan kawat atau whealing. Cara ini relatif gampang karena adenium bukan tanaman berkayu dan lentur. Selain itu, pelilitan kawat lebih aman untuk tanaman karena meminimalisai kontak kawat dengan tanaman. Dengan begitu, mengurangi risiko tanaman terluka karena gesekan dengan kawat.

Pelitian yang terlalu kuat membuat tanaman terluka. Batang dan cabang adenium banyak mengandung air sehingga gampang terluka. Luka bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Apalagi jika pelilitan dilakukan usai repotting, tanaman mudah membusuk.

Ada teknik baru pelilitan kawat pada adenium, yaitu double tracking. Model ini diadopsi dari single tracking pada bonsai. Namun, untuk beberapa pebonsai, teknik ini jarang diterapkan karena rumit dan membutuhkan banyak alat. Cara double tracking kemudian dimodifikasi sehingga lebih mudah diterapkan pada adenium. Tanaman yang akan di training harus dalam kondisi sehat, terutama akarnya. Perakaran harus kuat sehingga siap untuk disakiti. Untuk mengurangi kerusakan tanaman, sebaiknya dilenturkan terlebih dahulu. Caranya, jangan disiram selama 4-5 hari. Dengan begitu, cabang akan lentur karena kekurangan air. Setelah itu, dengan mudah tanaman dapat dibentuk meski ditarik kuat-kuat.

Siapkan pilar beton dan piringan yang bisa diputar untuk meletakkan pot. Meja berputar tersebut dimaksudkan agar memudahkan saat pembentukan tajuk. Bahan lain yang harus disiapkan adalah kawat berdiameter 2,5 mm dan 1-1,5 mm. Kawat berukuran besar berperan untuk mengikat pot dan dudukan kawat kecil. Sementara kawat yang lebih kecil berfungsi sebagai penarik dari cabang ke pot atau kawat besar. Supaya permukaan batang tetap mulus, berikan bantalan antara kawat dengan batang.Bantalan bisa berupa lipatan kretas, plastik, atau potong selang air.


Tidak ada aturan baku dalam menarik cabang dan pembentukan tajuk. Yang penting, hasil akhirnya tanaman menjadi kompak, percabangan seimbang, rapi, dan sedap dipandang mata. Itulah sebabnya, daya kreasi si pemilik berperan penting. Gerakan cabang kekiri, kanan, depan, belakang, atas, dan bawah. Untuk mempermudah, cabang tengah dijadikan sebagai centre of point atau pusat titik. Jika semua cabang telah terbentuk, cabang tengah baru digerakan sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Tentukan satu titik khayal di setiap cabang untuk tempat penarikan kawat. Letakkan bantalan di titik khayal tersebut, kemudian pasangi kawat. Kawat tersebut tidak perlu dililitkan, cukup dicantolkan saja sehingga terbentuk penampungan ganda.

Selanjutnya, ujung kawat yang dikaitkan ke cabang dipertemukan dengan ujung kawat yang mengait pada pot. Penarikan tidak harus lurus lurus, bisa bengkok ke kiri atau kanan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah semua cabang terpasang kawat, beri sentukan akhir dengan menguatkan kaitan. Cabang-cabang diseimbangkan. Caranya, letakkan paku di antara kawat ganda, kemudian putar sehingga jarak antar kawat memendek.

Demikianlah Informasi singkat tentang Cara Membentuk Bunga Kamboja Jepang Seperti Bonsai, semoga bermanfaat..


reff : http://berbungakamboja.blogspot.com/2015/09/cara-membentuk-bunga-kamboja-jepang-seperti-bonsai.html


Related video : Cara Membentuk Bunga Kamboja Jepang Seperti Bonsai


Eris WiFi

About Eris WiFi

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Related Post