Cara menanam jahe - Jahe merupakan salah satu jenis umbi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Sejak dahulu jahe sudah dimanfaatkan sebagai obat untuk menghangatkan badan, bahkan setelah diteliti, ternyata jahe tidak hanya bermanfaat untuk menghangatkan badan saja ketika kedinginan, tetapi masih banyak manfaat lain yang terkandung didalam jahe.
Karena manfaat yang banyak yang dimiliki oleh jahe, saat ini harga jahe cukup mahal. Oleh karena itu banyak yang ingin menjadi petani jahe karena keuntungan yang bisa dihasilkan saat jahe mulai panen cukup besar.
Apakah anda juga berencana ingin menjadi petani jahe yang sukses yang dapat menghasilkan untung atau uang seperti yang anda harapkan ? Jika iya maka anda perlu mengetahui bagaimana cara menanam jahe yang baik dan benar agar uang yang anda harapkan dari bertani jahe dapat tercapai.
Kali ini sahabat tani akan berbagi tips cara menanam jahe ampuh yang akan membantu anda memulai menanam jahe dari tahap persiapan. Langsung saja silahkan anda baca cara menanam jahe agar sukses dibawah ini.
Hal-hal yang harus anda persiapkan ketika berencana akan menanam atau bertani jahe adalah sebagai berikut:
Setelah hal-hal diatas sudah siap, sekarang anda siapkan alat alat yang akan digunakan untuk menanam jahe. Alat-alat tersebut adalah:
2. Kemudian tanah diperhalus agar menjadi gembur dan diratakan. Buatlah bedengan berukuran lebar 1 sampai 1,2 cm dan tinggi 25 sampai 30 cm atau lebar 3 hasta sampai 4 hasta dan tinggi 1 setengah jengkal sampai 2 jengkal. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, sedangkan jarak antara bedeng-an dibuat 30 sampai 50 cm atau 2 jengkal sampai 4 jengkal.
3. Membuat lubang-lubang tanam dengna jarak 25 sampai 30 cm atau 1 setengah jengkal sampai 2 jengkal dalam satu baris dan 40 sampai 60 cm atau 2 setengah jengkal sampai 4 jengkal dari satu baris kebaris yang lain. Lubang tanam sedalam 5 cm atau secalam runcingan tuggal yang telah dipersiapkan.
4. Sebelum penanaman, lahan diberi pupuk kadang sebanyak 1 sampai 2 kg/meter persegi atau setengah sampai satu gantang. Disebar disekitar lubang tanam.
Pemupukan kedua dilakukan padda umur 1 sampai 1 setengah bulan (saat tanaman mulai membentuk rumpun). Pemberian pupuk dengan ukuran :
a. Urea : 1,9 gram/ Meter Persegi atau 1 sendok penuh/ Meter Persegi.
b. TSP : 3,0 gram/meter persegi atau 1 sendok/meter Persegi
c. KCI : 4.0 gram/ meter persegi atau 1 setengah sendok/meter persegi
Pemupukan ketiga dilakukan pada umur 4 bulan dengan ukuran sama seperti pada pemupukan kedua. Pemupukan di lakukan dengan cara menaburkan di sekitar rumpun atau di antara barisan tanaman jahe.
Penyiangan memegang peran penting dalam bercocok tanam jahe, tujuannya untuk menjaga agar tanaman jahe tidak terganggu oleh tanaman lain, tujuannya untuk menjaga agar tanaman jahe tidak terganggu oleh tanaman liar sehingga jahe dapat tumbuh dengan baik.
Bersama dengan penyiangan juga dilakukan penggemburan. Penggemburan ini penting sekali terutama pada lahan yang tanahnya mudah sekali padat, dengan demikian dapat membuat tumbuh dan perkembangan tanaman jelas akan baik, sehingga dapat meningkatkan hasil tanamnya. Penggemburan ini dapat dilakukan dengan cangkul atau skop.
Penyiraman perlu sekali terutama pada waktu tanaman kekeringan. Penyiraman ini dapat dilakukan dengan ember atau alat penyiram.
Langkah keenam
Pemberantasan hama dan penyakit
1. Hama
- Kepik hama yang menyerang daun dengan cara melubanginya
- Ulat penggerek yang menyerang akar jahe
Untuk mencegah kedua hama tersebut dilakukan penyemprotan insektisida yaitu thiodah 35 EC dengan ukuran 1 setengah sampai 2 cc/liter air atau 1 pertiga sampai setengah sendok makan dicampur dengan 5 gelas air.
2. Penyakit
Penyakit pada tanaman jahe ada 3 macam :
a. Penyakit layu,
ciri-cirinya: daun berubah warna menjadi kekuning-kunigan menyebar kehelaian daun bagian atas. Selain itu rampangnya membusuk dan berlendir. Upaya pencegahannya ialah dengan mencabut dan memusnahkan (dibakar). Tanaman diganti dengan bibit yang sehat, erta melakukan penyemprotan dengna fungisida seperti Dithane M-45 ukuran 2 gram/liter air atau setengah sendok dicampur dengan air 5 gelas.
b. Penyakit bercak daun.
ciri-cirinya: daun menjadi bercak-bercak. Upaya pencegahan melakukan penyemprotan dengan fungisida Dithane M-45 ukuran 5 gram/liter air atau setengah sendok di campur air 5 gelas.
c. Penyakit cendawan dan baktri
Penyakit ini menyerang rimpang tanaman jahe menyebabkan rimpang busuk. Upaya pencegahan dan penanggulangannya adalah memusnahkan tanaman yang diserang dicabut dan dibakar.
Masa Waktu Panen Dan Cara Panen Jahe
Panenan jahe dapat dilakukan setelah jahe berumur 9 bulan sampai 10 bulan. Tanda-tandanya daun dan batang sudah mulai kering.
Panenan jahe dapat dilakukan secara total atau bersamaan dengan cara mencongkel atau membongkar seluruh bagian tanaman dengan cangkul atau skop garpu. Sedangkan panenan juga dapat dilakukan dengan cara memotong rimpang yang terdapat di bagian pinggir, dengan demikian sisa rimpangnya dapat tumbuh lagi dengan baik dan menjadi tanaman baru.
Yang Dilakukan Setelah Panen
Setelah jahe diangkat dari rumpunnya lalu rimpang tersebut dibesihkan secara hati-hati agar tidak mengalami patah-patah yang dapat menurunkan mutu dan harga jahe.
Setelah rimapang dibersihkan lalu dipisahkan dari batannya kemudian dijemur atau dikeringkan dengan panas sinar matahari. Lama pengeringan 6 sampai 8 hari dan selanjutnya disimpan di tempat yang kering. Selain dengan cara tersebut di atas dapat pula dilakukan secara penyeduhan dengan air mendidih sebagai berikut :
1. Rimpang yang baru dipanen dibersihkan tanahnya dengan air kemudian rimpang diseduh dalam air mendidih. Lamanya penyeduhan 10 sampai 15 menit.
2. Jahe yang sudah diseduh lalu dijemur di panas matahari. Penjemuran sebaiknya di atas lantai penjemuran selama 6 sampai 8 hari.
Sahabat tani, itulah cara menanam jahe yang baik dan benar dari tahap persiapan hingga panen. Semoga artikel diatas dapat membantu anda dalam memulai tani jahe dan dapat membantu anda sukses. Salam Tani!
reff : http://www.carabertani.com/2015/05/cara-menanam-jahe-yang-baik-dan-benar.html
Karena manfaat yang banyak yang dimiliki oleh jahe, saat ini harga jahe cukup mahal. Oleh karena itu banyak yang ingin menjadi petani jahe karena keuntungan yang bisa dihasilkan saat jahe mulai panen cukup besar.
Apakah anda juga berencana ingin menjadi petani jahe yang sukses yang dapat menghasilkan untung atau uang seperti yang anda harapkan ? Jika iya maka anda perlu mengetahui bagaimana cara menanam jahe yang baik dan benar agar uang yang anda harapkan dari bertani jahe dapat tercapai.
Kali ini sahabat tani akan berbagi tips cara menanam jahe ampuh yang akan membantu anda memulai menanam jahe dari tahap persiapan. Langsung saja silahkan anda baca cara menanam jahe agar sukses dibawah ini.
Cara Menanan Jahe Yang Baik dan Benar
Tahap Tahap PersiapanHal-hal yang harus anda persiapkan ketika berencana akan menanam atau bertani jahe adalah sebagai berikut:
- Bibit
Bibit jahe diperoleh dari rimpang yang sudah tua berumur 9 sampai 10 bulan. Rimpang-rimpang yang akan dijadikan bibit dipotong-potong dengan ukuran 2,5 cm sampai 5 cm atau sebesar 2 sampai 3 jari dengan bobbot 25 sampai 80 gram. Potongan-potongan bibit disimpan dahulu dalam ruangan sampai tumbuh tunasnya. Penyimpanan ini dilakukan di tempat yang kering serta terlindung dari terik matahari cara penyimpanannya dilakukan dengan menghampar bergitu saja. Lama menyimpan berkisar antara 1 sampai 2 minggu dimana pada periode ini biasanya tunas-tunasnya sudah mulai tumbuh. Pilih bibit yang mempunyai 2 sampai 3 mata tunas baru. - Pupuk Kandang
Pupuk kandang yang dipergunakan betul-betul sudah mati atau kering. Artinya pupuk tersebut sudah diolah dan disimpan lebih dari 3 bulan. - Pupuk Buatan
Siapkan juga pupuk buatan yaitu Urea, TSP, dan KCI. - Obat Tanaman
Terakhir adalah obat tanaman. Obat tanaman tertentu yang sesuai untuk tumbuhan Jahe, digunakan untuk memberantas hama dan penyati tanaman jaeh. Yaitu insektisida fungsida.
Setelah hal-hal diatas sudah siap, sekarang anda siapkan alat alat yang akan digunakan untuk menanam jahe. Alat-alat tersebut adalah:
- Cangkul
Digunakan untuk mengolah tanah yang akan ditanami jahe. - Sabit
Digunakan untuk membersihkan area tanah yang akan ditanami jahe. - Parang
Digunakan untuk memotong kayu yang nantinya akan digunakan untuk menanam jahe. - Tali Plastik
Digunakan untuk mengukur dan meluruskan jarak lobang tanaman. - Keranjang
Keranjang digunakan hanya untuk membantu membawa dan memberikan pupuk ke tanaman. - Sekop Garpu
Dipergunakan untuk mencangkul, mencongkel ketika memungut hasil dan bisa juga untuk menggemburkan tanah lahan bercocok tanam jahe. - Alat Penyiram
Untuk menyiram tanaman. - Tugal
Sebuah batang balok dipergunakan untuk membuat lubang ditanah lahan untuk menabur tanaman, tugal yang dibuat runcingan sepanjang 5 cm atau selebar 4 jari tangan. - Semprotan
Untuk menyemprot penyakit hama tanaman.
- Langkah Pertama
2. Kemudian tanah diperhalus agar menjadi gembur dan diratakan. Buatlah bedengan berukuran lebar 1 sampai 1,2 cm dan tinggi 25 sampai 30 cm atau lebar 3 hasta sampai 4 hasta dan tinggi 1 setengah jengkal sampai 2 jengkal. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, sedangkan jarak antara bedeng-an dibuat 30 sampai 50 cm atau 2 jengkal sampai 4 jengkal.
3. Membuat lubang-lubang tanam dengna jarak 25 sampai 30 cm atau 1 setengah jengkal sampai 2 jengkal dalam satu baris dan 40 sampai 60 cm atau 2 setengah jengkal sampai 4 jengkal dari satu baris kebaris yang lain. Lubang tanam sedalam 5 cm atau secalam runcingan tuggal yang telah dipersiapkan.
4. Sebelum penanaman, lahan diberi pupuk kadang sebanyak 1 sampai 2 kg/meter persegi atau setengah sampai satu gantang. Disebar disekitar lubang tanam.
- Langkah kedua
- Langkah ketiga
Pemupukan kedua dilakukan padda umur 1 sampai 1 setengah bulan (saat tanaman mulai membentuk rumpun). Pemberian pupuk dengan ukuran :
a. Urea : 1,9 gram/ Meter Persegi atau 1 sendok penuh/ Meter Persegi.
b. TSP : 3,0 gram/meter persegi atau 1 sendok/meter Persegi
c. KCI : 4.0 gram/ meter persegi atau 1 setengah sendok/meter persegi
Pemupukan ketiga dilakukan pada umur 4 bulan dengan ukuran sama seperti pada pemupukan kedua. Pemupukan di lakukan dengan cara menaburkan di sekitar rumpun atau di antara barisan tanaman jahe.
- Langkah keempat
Penyiangan memegang peran penting dalam bercocok tanam jahe, tujuannya untuk menjaga agar tanaman jahe tidak terganggu oleh tanaman lain, tujuannya untuk menjaga agar tanaman jahe tidak terganggu oleh tanaman liar sehingga jahe dapat tumbuh dengan baik.
Bersama dengan penyiangan juga dilakukan penggemburan. Penggemburan ini penting sekali terutama pada lahan yang tanahnya mudah sekali padat, dengan demikian dapat membuat tumbuh dan perkembangan tanaman jelas akan baik, sehingga dapat meningkatkan hasil tanamnya. Penggemburan ini dapat dilakukan dengan cangkul atau skop.
- Langkah kelima
Penyiraman perlu sekali terutama pada waktu tanaman kekeringan. Penyiraman ini dapat dilakukan dengan ember atau alat penyiram.
Langkah keenam
Pemberantasan hama dan penyakit
1. Hama
- Kepik hama yang menyerang daun dengan cara melubanginya
- Ulat penggerek yang menyerang akar jahe
Untuk mencegah kedua hama tersebut dilakukan penyemprotan insektisida yaitu thiodah 35 EC dengan ukuran 1 setengah sampai 2 cc/liter air atau 1 pertiga sampai setengah sendok makan dicampur dengan 5 gelas air.
2. Penyakit
Penyakit pada tanaman jahe ada 3 macam :
a. Penyakit layu,
ciri-cirinya: daun berubah warna menjadi kekuning-kunigan menyebar kehelaian daun bagian atas. Selain itu rampangnya membusuk dan berlendir. Upaya pencegahannya ialah dengan mencabut dan memusnahkan (dibakar). Tanaman diganti dengan bibit yang sehat, erta melakukan penyemprotan dengna fungisida seperti Dithane M-45 ukuran 2 gram/liter air atau setengah sendok dicampur dengan air 5 gelas.
b. Penyakit bercak daun.
ciri-cirinya: daun menjadi bercak-bercak. Upaya pencegahan melakukan penyemprotan dengan fungisida Dithane M-45 ukuran 5 gram/liter air atau setengah sendok di campur air 5 gelas.
c. Penyakit cendawan dan baktri
Penyakit ini menyerang rimpang tanaman jahe menyebabkan rimpang busuk. Upaya pencegahan dan penanggulangannya adalah memusnahkan tanaman yang diserang dicabut dan dibakar.
Masa Waktu Panen Dan Cara Panen Jahe
Panenan jahe dapat dilakukan setelah jahe berumur 9 bulan sampai 10 bulan. Tanda-tandanya daun dan batang sudah mulai kering.
Panenan jahe dapat dilakukan secara total atau bersamaan dengan cara mencongkel atau membongkar seluruh bagian tanaman dengan cangkul atau skop garpu. Sedangkan panenan juga dapat dilakukan dengan cara memotong rimpang yang terdapat di bagian pinggir, dengan demikian sisa rimpangnya dapat tumbuh lagi dengan baik dan menjadi tanaman baru.
Yang Dilakukan Setelah Panen
Setelah jahe diangkat dari rumpunnya lalu rimpang tersebut dibesihkan secara hati-hati agar tidak mengalami patah-patah yang dapat menurunkan mutu dan harga jahe.
Setelah rimapang dibersihkan lalu dipisahkan dari batannya kemudian dijemur atau dikeringkan dengan panas sinar matahari. Lama pengeringan 6 sampai 8 hari dan selanjutnya disimpan di tempat yang kering. Selain dengan cara tersebut di atas dapat pula dilakukan secara penyeduhan dengan air mendidih sebagai berikut :
1. Rimpang yang baru dipanen dibersihkan tanahnya dengan air kemudian rimpang diseduh dalam air mendidih. Lamanya penyeduhan 10 sampai 15 menit.
2. Jahe yang sudah diseduh lalu dijemur di panas matahari. Penjemuran sebaiknya di atas lantai penjemuran selama 6 sampai 8 hari.
Sahabat tani, itulah cara menanam jahe yang baik dan benar dari tahap persiapan hingga panen. Semoga artikel diatas dapat membantu anda dalam memulai tani jahe dan dapat membantu anda sukses. Salam Tani!
reff : http://www.carabertani.com/2015/05/cara-menanam-jahe-yang-baik-dan-benar.html