Friday, February 24, 2017

Dasar Pertanian - Budidaya durian yang baik dan benar untuk mendapatkan hasil panen yang unggul adalah berawal dari bagaimana kiat pertama kali didalam menanam pohon durian. Jika pertama kali proses penanaman durian menggunakan cara yang tepat maka hasil budidaya durian tentu akan berhasil. Tetapi jika dari pertama tahap menanamnya sudah salah, jelas hasil budidaya durian juga akan gagal. Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang gagal membudidayakan durian. Masalah umum yang sering terjadi pada tanaman durian adalah terjadi kerontokan pada bunga dan bakal buah durian sebelum menjadi buah. Jadi jika hal itu sering terjadi, akibatnya anda tidak akan pernah menikmati manisnya buah durian yang anda tanam. Maka dari itu diperlukan penyelesaian masalah agar budidaya durian bisa berhasil. Lalu apa saja sebenarnya yang menyebabkan bunga durian sering rontok sebelum menjadi buah? dan bagaimana pula cara mengatasi kerontokan pada bunga durian. Untuk menambah wawasan anda tentang hal tersebut, silahkan baca penjelasannya berikut ini.
  • Penyebab Utama Kenapa Bunga dan Bakal Buah Durian Sering Rontok
  • Tips Ampuh Mengatasi Bunga Durian Yang Sering Rontok
Setelah anda mengetahui apa saja penyebab bunga durian sering mengalami kerontokan, dan anda juga tahu apa saja tips agar mencegah bunga durian tidak mudah rontok, maka saatnya anda memulai bagaimana cara menanam pohon durian agar berhasil. Berikut ini merupakan Tahap Awal Dalam Menanam Pohon Durian Agar Berbuah Banyak. Silahkan anda ikuti petunjuk berikut ini.

Tahap Awal Dalam Menanam Pohon Durian Agar Berbuah Banyak
Budidaya durian ( Foto Original dasar-pertanian Oleh : Wahyu Hendro W )


Tahap Awal Dalam Menanam Pohon Durian Agar Berbuah Banyak


1. Pemilihan Bibit Durian Yang Unggul

Adapun faktor pertama yang harus anda perhatikan ketika pertama kali mau menanam pohon durian adalah bibit. Pemilihan bibit durian haruslah tepat agar kualitas buah durian juga berkualitas. Untuk memilih bibit durian ini anda bisa lakukan stek atau mencangkok langsung dari pohon durian yang benar-benar unggul dan sudah pernah berbuah. Karena dengan cara tersebut anda akan mendapatkan bibit durian yang menyerupai indukannya.

2. Perhatikan Tingkat Kesuburan Tanah

Jika anda ingin agar budiday durian yang anda lakukan berhasil dan memperoleh hasil maksimal, maka tingkat kesuburan tanah juga harus anda perhatikan. tahukah anda bahwa pohon durian ini sangat sulit dibudidayakan pada kondisi tanah yang terlalu liat, jika tanah terlalu liat akan mengganggu pertumbuhan akar dan susah untuk berkembang. Jadi sebaiknya anda menanam durian pada tanah yang memiliki ciri warna hitam keabuan, kemudian struktur lapisan atas tanah bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, serta kemampuan tanah tersebut dalam mengikat air sangat tinggi. Selain itu perlu diperhatikan juga bahwa tingkat keasaman tanah yang baik untuk tanaman durian adalah (pH) 5 ? 7, dengan pH optimum 6 ? 6,5. Menanam durian ini baik juga pada tanah lempung berpasir yang gembur dan banyak mengandung unsur hara.

3. Tingkat Kedalaman Lapisan Tanah

Yang perlu anda ketahui bahwa pohon durian adalah pohon dengan jenis akar tunggang yang harus ditanam dengan kedalaman tanah yang cukup dalam. Untuk tingkat kedalaman air tanah yaitu sekitar 50 -300 cm. Apabila anda menanam pohon durian ini terlalu dangkal akan menyebabkan tanaman durian tidak dapat berkembang dengan baik dan bahkan bisa mati, juga jika terlalu dalam juga tidak baik. Jadi tingkat kedalam ini harus diperhatikan.

4. Penanaman Bibit Durian

Setelah anda penuhi beberapa syarat tersebut, langkah selanjutnya adalah tahap anda menanamkan bibit durian. Tanamlah bibit durian pada lahan atau tanah seperti yang saya sebutkan diatas. Setelah itu anda rawat tanaman agar dapat berkembang dengan baik.

5. Perhatikan Kondisi Musim

Jika durian sudah mulai berbunga, harus dilakukan penyiraman rutin 3 kali dalam seminggu terutama pada musim kemarau. Karena ketika pohon durian berbunga, akan lebih banyak membutuhkan air untuk berkembang dan menghasilkan buah dengan baik. Apabila tanaman durian yang sedang berbunga kekurangan air maka bisa jadi bunga durian akan rontok dan tidak menjadi buah.

Itulah beberapa Tahap Awal Dalam Menanam Pohon Durian Agar Berbuah Banyak. Karena menanam durian tidak bisa sembarangan tanam, harus mengetahui tehnik budidaya durian dan tahu bagaimana cara menanam durian yang baik dan benar. Mudah-mudahan dengan adanya artikel singkat ini dapat menambah wawasan anda tentang budidaya durian. Semoga bermanfaat.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/09/inilah-tahap-awal-dalam-menanam-pohon.html
Category: articles

Dasar Pertanian - Budidaya buah mangga dalam pot merupakan alternatif bagi kita yang tidak memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang luas. Karena dengan budidaya buah mangga dalam pot kita akan mendapatkan banyak keuntungan. Salah satu keuntungan budidaya buah mangga dalam pot adalah kita akan tetap bisa menanam buah mangga meskipun di lahan yang sempit, selain itu kita juga akan mendapatkan hasil buah mangga yang jauh lebih berkualitas. Bahkan umur atau masa berbuah tanaman mangga yang ditanam dalam pot jauh lebih pendek bila dibanding tanaman mangga yang ditanam tidak dalam pot.

Menanam buah mangga dalam pot menjadi hobi yang akhir-akhir ini diminati banyak orang, termasuk saya sendiri. Saya sangat senang melakukan budidaya tanaman buah-buahan terutama dalam pot. Karena dengan menanam buah-buahan dalam pot akan membuat keindahan halaman rumah dan juga membuat kita senang ketika buah mangga sudah berbuah. Untuk menanam buah mangga dalam pot ada tehnik dan tipsnya tersendiri. Dengan penanaman yang benar maka hasil dari budidaya tanaman buah mangga dalam pot tentu akan berhasil. Jika anda tidak mengetahui bagaimana tips budidaya buah mangga dalam pot, maka disini dasar-pertanian akan membagikan tipsnya. Untuk itu simak terus artikel ini sampai habis.

Kunci sukses budidaya buah mangga dalam pot ini sebenarnya hampir sama dengan budidaya tanaman buah lainnya. Mungkin ada sedikit perbedaan, karena media tanam yang kita gunakan adalah pot. Selain itu tehnik yang lainnya mulai dari pemilihan bibit, pemilihan pot yang digunakan, pemberian pupuk, perawatan dan sebagainya harus diperhatikan juga. Untuk lebih jelasnya bagaimana menanam buah mangga dalam pot berikut ini penjelasannya.

Tips Budidaya Buah Mangga Dalam Pot

Tips Budidaya Buah Mangga Dalam Pot


Cara menanam buah mangga dalam pot ini cukup mudah, namun meskipun demikian bukan berarti dianggap mudah ya. Ada beberapa persyaratan yang harus anda siapkan untuk menanam buah mangga dalam pot ini.

1. Pemilihan bibit buah mangga

Untuk menanam buah mangga dalam pot maupun diluar pot, maka syarat pertama adalah anda harus memilih dulu bibit dari buah mangga yang akan anda tanam. Adapun bibit buah mangga yang baik adalah bibit yang dihasilkan dari pencangkokan dan penyetekan. Karena dengan cara mencangkok dan stek batang, akan mendapatkan tanaman yang menyerupai indukannya. Jadi pilih dulu pohon indukan yang benar-benar berkualitas.

2. Pemilihan Jenis Varietas

Sebenarnya hampir semua jenis varietas tanaman buah dapat dilakukan dalam pot. Tetapi tentunya masing-masing dari varietas tersebut memiliki perbedaan dalam beberapa hal, seperti ; kecepatan masa berbuah, produksi buah, bentuk tajuk maupun tingkat kesulitan. Sebaiknya anda memilih jenis varietas yang mudah berbuah, serta mudah dirawat, bertajuk kompak dan produktif. Contoh jenis varietas buah mengga yang mudah ditanam dalam pot adalah mangga manalagi, mangga madu, mangga apel, dan masih banyak lagi lainnya. Jenis varietas mangga tersebut dapat dibuahkan sejak umur 2,5 tahun, selain itu jumlah buah juga relatif lebih banyak sehingga membuat penampilan lebih menarik.

3. Pemilihan Media Tanam

Media tanam buah mangga dalam pot ini adalah tanah yang subur bercampur pupuk. Unsur hara sangat diprioritaskan dalam budidaya buah mangga dalam pot. Buah mangga sangat menyukai media tanah yang bertekstur gembur, berbutir-butir dan kaya kandungan hara. Adapun komposisi campuran yang bisa dibuat untuk menanam buah mangga dalam pot antara lain; tanah,pupuk kandang atau kompos, arang dari sekam padi, dengan perbandingan adalah 2:1:1 ( 2 tanah, 1 pupuk kandang atau kompos, dan 1 arang sekam padi ).

4. Pemilihan Pot

Untuk menanam buah mangga dalam pot, maka jelas pemilihan pot sangat berpengaruh pada keberhasilan anda dalam menanam buah mangga. Ada bermacam-maca jenis pot yang bisa anda gunakan untuk menanam buah mangga dalam pot. Seperti drum bekas minyak yang sudah dibelah dua, bak mandi berukuran besar, atau jika anda punya uang yang berlebih anda bisa membeli pot khusus untuk tanaman buah. Namun jika anda gunakan pot yang terbuat dari plastik, maka harus diperhatikan tingkat ketahannya dari pecah. Setelah anda memiliki pot yang siap digunakan, anda harus melubangi bagian bawah atau dasar pot terlebih dahulu. Untuk ukuran lubang biasanya antara 1-2 cm dan jumlah lubang sekitar 1-6 lubang. Untuk memperlancar pembuangan air, maka anda harus menganjal bagian dasar pot dengan batu atau sejenisnya, yang penting asal bagian bawah pot memiliki rongga.


5. Tahap Penanaman

Untuk menanam buah mangga dalam pot hampir sama dengan menanam tanaman lain didalam pot. Caranya dengan mengisi terlebih dahulu dasar pot dengan serutan gergaji atau pecahan batu bata atau genting hingga mencapai tebal 5-10 cm. Hal ini bertujuan untuk menjamin kelancaran drainase dan aliran udara dalam pot. Kemudian masukkan media tanam yang sudah dipersiapkan tadi hingga separuh pot, lalu masukkan bibit yang sudah anda keluarkan dalam polybag, usahakan jangan sampai tanah dalam polybag pecah. Kemudian timbun lagi dengan media tanam yang masih tersisa sampai penuh. Usahakan juga agar bidang bekas okulasi ( jika bibit yang anda tanam dari hasil okulasi atau stek) masih menonjol 10-15 cm diatas permukaan media tanah. Setelah anda selesai menanam segera anda siram dengan air tanaman tersebut.

6. Tahap Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman

Setelah bibit buah mangga selesai anda tanam dalam pot, maka langkah selanjutnya adalah perawatan tanaman buah mangga. Karena semua tanaman yang sudah kita tanam harus dirawat dengan baik agar tanaman menjadi sehat dan terhindar dari penyakit. Untuk tahap perawatan buah mangga dalam pot, anda bisa lakukan :

Penyiraman
Dari awal penanam bibit buah mangga yang anda tanam dalam pot maka harus disiram secara teratur dipagi dan sore hari. Untuk volume penyiraman jangan teralu banyak karena bisa membuat media tanam keluar dari dalam pot.

Pemupukan
Untuk mendapatkan hasil tanaman yang berkualitas dan juga mempercepat pertumbuhan tanaman, maka pemupukan adalah hal wajib yang harus anda lakukan. jenis pupuk yang bisa anda gunakan adalah jenis pupuk organik maupun anorganik. Pupuk organik ini seperti kotoran ternak, sedangkan pupuk anorganik seperti NPK, UREA, dan lain-lain. Cara pemupukan bisa anda taburkan disekeliling batang pohon, ingat jangan sampai menyentuh batang pohon mangga ya agar tanaman tidak mati. Volume pemupukannya pun harus sesuai takaran, jangan terlalu berlebihan agar tanaman tidak mati.

Penanggulangan Hama dan Penyakit
Agar tanaman tetap sehat, maka anda harus menanggulanginya dari serangan hama dan penyakit. Dengan cara melakukan penyemprotan khusus untuk menanggulangi hama dan penyakit yang dapat mengganggu tanaman. Hama yang biasanya sering menyerang adalah ulat daun, kutu daun, binatang penggerak.

7. Panen

Masa panen tanaman buah mangga dalam pot bergantung pada jenis mangga yang ditanam. Jika bibit yang anda tanam adalah hasil okulasi atau cangkok, maka dalam waktu dekat akan berbuah. Maka dari itu sebaiknya anda okulasi tanaman yang sedang berbunga supaya cepat berbuah. Menanam buah mangga dalam pot ini akan cepat berbuah dan rata-rata memiliki batang yang pendek. Berbeda dengan pohon yang diuar pot, akan sampai berpuluh-puluh tahun baru berbuah.

Demikianlah sedikit penjelasan tentang Tips Budidaya Buah Mangga Dalam Pot. Mudah-mudahan bermanfaat dan menambah wawasan anda semua.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/08/tips-budidaya-buah-mangga-dalam-pot.html
Category: articles

Wednesday, February 15, 2017

Dasar Pertanian - Jahe merupakan salah satu tanaman rempah yang banyak mengandung manfaat bagi tubuh kita. Jahe juga salah satu tumbuhan yang bermanfaat untuk menambah rasa pada makanan. Menanam jahe sendiri dirumah bisa membuat kita tidak perlu lagi repot-repot membeli jahe dipasar sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran. Budidaya jahe bisa dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah menanam jahe didalam polybag. Budidaya tanaman didalam polybag ini merupakan salah satu cara paling mudah dan simpel apabila kita tidak memiliki pekarangan yang luas. Seperti halnya menanam jahe dalam polybag, juga salah satu cara budidaya jahe yang sangat mudah dan sederhana, namun meskipun terlihat sederhana, jangan kita beranggapan kalau menanam jahe dalam polybag tidak bisa berhasil. Justru dengan menanam jahe dalam polybag ini akan membuat kita lebih mudah untuk mengatur dan menentukan berapa besar budidaya jahe yang akan kita lakukan.

Tanaman jahe ini juga memiliki banyak jenis dan vairetasnya, salah satunya yang akan admin bahas disini adalah budidaya jahe merah didalam polybag. Budidaya jahe merah dalam polybag ini bisa dikatakan cara paling mudah untuk menanam jahe. Nah berikut ini dasar-pertanian akan memberikan Tips Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag Cepat Sukses. Jadi yang akan dibahas disini adalah bagaimana tips dalam budidaya jahe merah agar cepat sukses dan menghasilkan keuntungan bagi kita. Berikut merupakan beberapa Tips Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag Cepat Sukses.

Tips Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag Cepat Sukses
Contoh tananam jahe merah dalam polybag

Tips Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag Cepat Sukses


1. Menentukan bibit jahe merah yang bagus dan berkualitas

Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam budidaya jahe merah, maka cara pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan dan memilih bibit jahe yang benar-benar berkualitas. Karena bibit jahe yang baik sangat menentukan keberhasilan dan juga menentukan produktivitas tanaman jahe. Maka dari itu pilihlah bibit jahe merah dari tanaman indukan yang benar-benar berkualitas.

2. Memilih dan menentukan ukuran polybag

Selain pemilihan bibit jahe merah, syarat selanjutnya agar budidaya jahe merah dalam polybag bisa sukses adalah memilih dan menentukan ukuran polybag yang akan kita gunakan. Untuk menentukan ukuran polybag ini sebagiknya pilih ukuran polybag yang agar besar supaya pertumbuhan jahe dapat maksimal.

3. Tehnik Perawatan jahe dalam polybag

Setelah kedua cara diatas anda terapkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan tanaman jahe merah dalam polybag. Dalam perawatan jahe merah ini, sebenarnya tidak sulit dan yang terpenting adalah anda selalu rajin menyiram dan membersihkan tanaman jahe merah dari rumput liar (gulma) dan hama penyakit.

4. Menanam jahe merah dalam jumlah banyak

Untuk meraih sukses dalam budidaya jahe merah dalam polybag, maka tidak ada cara lain kecuali anda juga harum menanam jahe dalam jumlah yang banyak, bisa 100 polybag atau bahkan lebih dari itu. Supaya ketika panen, anda bisa meraih keuntungan yang berlipat ganda. Kalau hanya menanam 5-10 polybag saja belum bisa untuk meraih sukses dalam budidaya jahe.

Itulah beberapa Tips Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag Cepat Sukses, mudah-mudahan dapat menginspirasi dan memberikan wawasan kepada anda semua.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/11/tips-budidaya-jahe-merah-dalam-polybag.html
Category: articles

Cara Menamam Timun Ala Thailand - Sahabat pertanian pada kesempatan ini kami akan memberikan tips Cara Menamam Timun Ala Thailand. Sobat tentunya sudah tahu bukan tanaman sayur yang bernama timun ini. Timun (bahasa latinnya cucumis sativus) termasuk salah satu dari empat jenis sayuran yang paling banyak ditanam di Indonesia. Timun ini merupakan tanaman sayuran buah semusim (berumur pendek) seperti terong, labu dan tomat, tumbuh menjalar, berbentuk semak atau perdu bisa mencapai tinggi 2 meter. Akar berbentuk tunggang dan berair, batang lunak dan berair, daun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda, berbulu halus dan tulang daun menjari. Bunga terdiri dari bunga jantan dan betina dengan perbandingan jumlah yang relatif sama. Timun juga merupakan sayuran nomor 4 yang paling dibudidayakan di dunia dan dikenal sebagai salah satu makanan terbaik untuk kesehatan tubuh.


Di Indonesia sendiri, timun sudah tidak asing lagi dijumpai sebagai pelengkap hidangan-hidangan khas tanah air mulai dari gado-gado hingga nasi goreng. Nah bagi sobat yang ingin tahu bagaimana cara menaman timun ala thailand berikut ini kami sampaikan ulasannya di bawah ini :

Cara Menamam Timun Ala Thailand

1. Menyiapkan lahan
Pertama kali tanah diolah dan dikeringkan selama 7 hari, kemudian dioalh kembali dengan diberi pupuk dengan formula 15 ? 15 ? 15 sekitar 300 Kg/Ha ( 5 sacks) kemudian ditutup dengan mulsa plastik.

2. Penanaman benih
Setelah memilih benih timun dengan menggunakan varietas yang bagus seperti Hercules, Asian Star, Ninja, Titan, kemudian membuat lubang pada mulsa plastik dengan jarak antar lubang 35 ? 40 cm, dan ditanam dengan sistem dua baris tiap bedeng ( double row ).

3. Pengairan dan perawatan
Pengairan dilakukan / diberikan diantara bedengan dan sebelum transplanting dengan pemberian air di setiap lubang tanam. Setelah itu benih ditanam 1 ? 2 benih/ lubang.2 ? 3 hari kemudian, semua benih telah tumbuh dan diberi air setiap pagi. Setelah berumur lebih dari 10 hari, diberikan pengairan diantara bedengan dan dilakukan setiap 2 hari sekali. Pada umur 13 ? 15 hari setelah tanam, diberi pupuk dengan formula 15 ? 15 ? 15 sebanyak 150 Kg/Ha, dengan cara dikocorkan dan melakukan pemangkasan pucuk lateral pertama sampai kelima. Kemudian diberi lanjaran tiap lubang. Setelah tanaman berumur sekitar 20 hari setelah tanam, tanaman timun akan tumbuh secara bertahap yaitu sekitar 15 cm/malam (panjang dari pucuk utama).

4. Penyemprotan pesti-sida dan pupuk daun
  • Pada umur 7 ? 10 hari disemprot dengan Kocide 10 gr + Mamigro 12 - 9 ? 6 30cc + Fitomic 20 cc dilarutkan dalam 16 liter air.
  • Pada umur 15 hari disemprot dengan Kocide 10 gr + Starmyl 20 gr + Mamigro 12 ? 9 ? 6 30 cc+ Fitomic 30 cc dilarutkan dalam 16 liter air.
  • Pada umur 20 ? 22 hari disemprot dengan Starmyl 30 gr + Winder 20 gr + Mamigro 21 ? 21 ? 21 30 cc + Fitomic 40 ccdilarutkan dalam 16 liter air.
  • Pada umur 25 ? 30 hari disemprot dengan Starmyl 35 gr + Winder 30 gr + Mamigro 21? 21 ? 21 30 cc + Fitomic 40 cc dilarutkan dalam 16 liter air.
5. Panen dan pengemasanPada umur 30 ? 35 hst, timun dapat dipanen dengan menggunakan pisau. Potong tangkai bagian atas buah mentimun ( agar tanaman berumur panjang / dapat panen sampai beberapa kali). Buah timun dikemas dalam plasik transparant dengan berat 10 kg/pack.

Panen sebaiknya dilakukan setiap hari agar mendapatkan bentuk dan ukuran buah yang bagus dan batang tanaman dapat tumbuh terus. Panen dapat dilakukan 25 ? 30 kali / tanaman.

Demikian informasi tentang Cara Menamam Timun Ala Thailand. Semoga bisa menambah wawasan untuk anda semua para pembaca. Sekian dan terimakasih.


reff : http://www.carabertani.com/2015/04/cara-menamam-timun-ala-thailand.html
Category: articles

Tuesday, February 14, 2017

Dasar Pertanian - Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang makin berkembang akhir-akhir ini. Karena kebutuhan cabai di masyarakat sangat dibutuhkan sekali. Budidaya cabe sebenarnya sangatlah mudah apabila kita mengetahui trik dan tipsnya. Namun bagi orang yang masih awam atau kurang paham dengan pertanian, ya..akan sulit sekali rasanya. Terutama dalam hal penyemaian benih cabai ini. Karena dalam budidaya cabai, ada beberapa hal yang harus kita lakukan supaya kita dapat membudidayakancabe dengan benar. Salah satu caranya adalah dengan menyiapkan bibit atau benih cabai tersebut. Memang kalau kita mau membeli dipasar sudah ada sih benih cabai yang dijual dan siap tanam, namun apakah itu benih yang baik atau tidak kan kita tidak bisa memastikannya begitu saja. Namun jika benih cabai itu kita sendiri yang menyemaikannya, maka kita akan tahu kualitasnya. Untuk itu disini dasar pertanian akan bagikan Tips Menyemai Bibit Cabai Dalam Pot Agar Cepat Tumbuh.

Tips Menyemai Bibit Cabai Dalam Pot Agar Cepat Tumbuh
Benih cabai dalam pot ( Foto Pribadi : Wahyu H.W - Dasar Pertanian )


Kenapa harus menyemai bibit cabai dalam pot? Nah mungkin bagi anda ada yang bertanya-tanya, kok menyemai benih cabai didalam pot? Bukannya akan menyulitkan dan tidak dapat tumbuh maksimal? Jika anda berpikir seperti itu maka segera buang pikiran itu. Karena menyemai bibit cabai dalam pot ini sebenarnya cukup mudah dan simpel. Selain itu hal ini juga agar benih yang kita semai cepat tumbuh dan saya sendiri sudah membuktikannya. Setelah saya bandingkan menyemai benih cabai di area tanah langsung dengan dilakukan didalam pot, ternyata lebih cepat tumbuhnya didalam pot. Tapi saya punya trik dan tipsnya supaya benih cabai dalam pot cepat tumbuh. Untuk itu bagi anda yang berminat ingin mencobanya silahkan baca penjelasannya dibawah ini.


Tips Menyemai Bibit Cabai Dalam Pot Agar Cepat Tumbuh


1. Siapkan Biji Cabai Terbaik

Untuk langkah awal ini anda harus memiliki dulu biji cabai yang mau disemaikan. Usahakan bibit cabai adalah dari pohon cabai terbaik, dan jangan lupa untuk menjemurnya sebentar, atau jika ingin membeli ditoko pertanian langsung juga bisa. Anggap saja anda sudah memiliki benih cabai yang akan disemaikan.

2. Siapkan Pot Bunga

Setelah biji cabai sudah siap, maka sekarang anda siapkan pot bunga, sebenarnya boleh juga anda buat sendiri pot dari drum bekas minyak. Namun kalau saya lebih memilih pot bunga agar mudah dipindah-pindahkan.

3. Siapkan Pupuk Kandang ( Kotoran Kambing )

Langkah selanjutnya ada harus siapkan pupuk kandang, disarankan kotoran kambing ( yang sudah lama ). Kenapa harus kotoran kambing, karena kotoran kambing adalah pupuk kandang terbaik yang memiliki tingkat kesuburan baik dan tidak memiliki unsur yang begitu panas. Setelah kotoran kambing anda siapkan, silahkan anda diamkan dulu kotoran kambing itu sampai beberapa hari, kemudian anda masukkan dalam pot dan dicampur sedikit tanah hitam. Namun tanahnya sedikit saja, kalau saya malah tidak menggunakan tanah, hanya kotoran kambing saja, tapi jangan kotoran yang masih baru atau basah ya.

4. Tahap Penyemaian

Setelah proses diatas selesai, saatnya anda semaikan biji cabai yang sudah anda persiapkan sebelumnya. Taburkan saja secara merata biji cabai pada pot tadi, kemudian letakkan pada tempat yang aman dari gangguan hewan peliharaan. Lebih bagus anda berikan jaring supaya hewan tidak masuk menggangu benih yang sudah anda semaikan. Lakukan penyiraman rutin, pagi dan sore hari. Kalau dengan menggunakan kotoran kambing, anda sudah tidak perlu lagi memberikan pupuk tambahan. Biasanya bibit akan tumbuh pada hari ke 6 atau kurang lebih seminggu setelah disemai.

Demikianlah sedikit Tips Menyemai Bibit Cabai Dalam Pot Agar Cepat Tumbuh, mudah-mudahan dapat menambah wawasana anda, selamt mencoba semoga berhasil.


reff : http://dasar-pertanian.blogspot.com/2016/08/tips-menyemai-bibit-cabai-dalam-pot.html
Category: articles

Saturday, February 11, 2017

Pengendalian dan Membasmi Hama Tanaman Mangga
Hama dan penyakit dapat menyerang tanaman mangga mulai dari fase pembibitan sampai tanaman menghasilkan buah. Pemeliharaan tanaman yang kurang baik dapat mengakibatkan peningkatan serangan hama atau penyakit. Tanaman yang terserang hama atau penyakit biasanya ditandai dengan bagian tubuh yang rusak akibat patah atau keropos serta pertumbuhannya terhambat. Akar, daun, batang, bunga dan buah merupakan bagian tanaman mangga yang sering terserang hama dan penyakit.

Serangan hama atau penyakit dapat ditanggulangi dengan membuang bagian-bagian yang terserang, lalu membakarnya. Pestisida juga perlu diberikan untuk mencegah serangan terjadi kembali. Penyemprotan pestisida dapat dilakukan setiap dua minggu sekali dengan dosis dan waktu yang tepat. Penyemprotan pestisida yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap proses penyerbukan bunga akibat serangga penyerbuknya mati.

Menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tanaman dan penggunaan bibit yang tahan hama penyakit dapat mencegah terjadinya serangan. Berikut beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman mangga dan cara pengendaliannya.

A. Hama

a. Kutu Putih (Planococcus lilacinus)

Karakteristik
Berbentuk oval, datar, tubuhnya ditutupi lapisan tebal seperti lilin, sering hinggap di daun dan mengisap cairan sel daun.
Gejala Serangan
Daun menjadi kering dan gugur. Kutu putih menjadi penyebab munculnya penyakit embun jelaga yang menyerang pada saat musim hujan.
Pengendalian
1. Kendalikan semut merah yang menjadi vektor kutu putih dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif lambdacyhalothrin atau delmetrin, seperti Lebaycid 550 dengan dosis 0,2% atau sipermetrin, seperti Arrivo 30 EC dengan dosis 2,4 gram setiap satu liter air.
2. Buang dan bakar daun atau cabang yang terserang.
3. Semprotkan Insektisida berbahan aktif lambdacy-halothrin atau delmetrin, seperti Lebaycid 550 dengan dosis 0,2%.

b. Lalat buah (Dacus dorsalis)

Karakteristik
Lalat buah dewasa berukuran panjang 7?8 mm, berwarna kuning, dan bersayap putih bening. Serangga ini sering menghinggapi buah mangga dan bertelur. Serangan biasanya terjadi pada saat buah mulai muncul.
Gejala Serangan
Terdapat titik-titik hitam di permukaan buah akibat tusukan lalat buah. Produktivitas mangga menurunan karena banyak bagian daging buah yang membusuk dan gugur. Telur yang menempel di permukaan buah akan berubah menjadi larva yang akan merusak daging buah.
Pengendalian
1. Jaga kebersihan lingkungan, melakukan pengasapan, atau menanam tanaman perangkap di sekitar mangga, seperti selasih.
2. Bungkus buah dengan plastik atau kertas.
3. Pasang perangkap lalat buah yang diberi Petrogenol 800 L.
4. Memanfaatkan musuh alami, seperti parasitoid dari famili Braconidae (Bioteres sp. dan Opius sp.).

c. Rayap (Nasutitermes sp.)

Karakteristik
Rayap menyerang tanaman mangga dengan membuat sarang di dalam tanah sampai batang tanaman di atas permukaan tanah. Sarang yang dibuat akan tampak seperti terowongan bila dilihat dari luar.
Gejala Serangan
Rayap biasanya hanya memakan bagian akar tanaman mangga yang sudah mati, tetapi cairan yang dihasilkannya dapat mempercepat kematian kulit batang, sehingga dapat memperluas serangannya.
Pengendalian
1. Jaga kebersihan lingkungan di sekitar tanaman. Buang sisa-sisa ranting, sampah, dan bongkol kayu.
2. Gali dan buang bagian tanaman yang terserang.
3. Bongkar sarang rayap, lalu semprotkan insektisida seperti Regent SC atau taburkan nematisida seperti Furadan 3 G dalam media tanam.

d. Penggerek Batang (Rhytidodera rufomaculata)

Karakteristik
Berupa ulat yang menggerek batang atau cabang hingga terbentuk lubang dan mengakibatkan keropos. Hama ini biasanya menyerang saat musim hujan. larva (ulat) yang akan menggerek batang atau cabang sampai ke bagian tengah batang dan membentuk lubang seperti lorong-lorong. Tingkat serangan yang tinggi akan menyebabkan jaringan pembuluh kayu (xylem) rusak dan mengering, sehingga pendistribusian hasil fotosintesis terputus. Tanaman menjadi layu, daunnya rontok, dan akhirnya mati.
Pengendalian
1. Meletakkan batang katu di dekat pohon sebagai perangkap agar kumbang bertelur di kayu, bukan di batang mangga.
2. Buang dan bakar cabang yang terserang hama.
3. Manfaatkan musuh alami berupa parasit telur, seperti Promuscidaea, Anagyrus, dan Eupelmus. Biakkan dan tebar parasit tersebut di sekitar tanaman dapat dilakukan untuk menekan pertumbuhan telur
4. Semprotkan pestisida berbahan aktif mancozeb, betasiflutrin, dan karbufuron, seperti Buldok 25 EC dengan dosis 2 ml/liter air.

e. Penggerek Buah (Noorda albizonalis Hampson)

Karakteristik
Ulat berwarna hijau keunguan, dengan panjang serangga dewasanya 1,6?2 mm. Serangga dewasa biasanya aktif pada sore hari. Serangga dewasa mengisap buah mangga dan menusuk buah untuk meletakkan telur-telurnya. Hama ini biasanya menyerang buah yang masih berukuran kecil (55?60 hari setelah muncul buah).
Gejala serangan
Adanya bintik-bintik di permukaan buah yang merupakan bekas tusukan serangga dewasa untuk meletakkan telur. Telur tersebut berubah menjadi larva yang akan menggerek buah dan memakan jaringan di bawah kulit buah. Buah yang terkena serangan akan menjadi rusak dan berguguran.
Pengendalian
1. Petik buah yang diserang, lalu benamkan dalam tanah.
2. Bungkus buah yang masih berukuran kecil menggunakan plastik atau kertas koran.
3. Gunakan musuh alami berupa larva Rhynchium attrisum
4. Semprotkan insektisida berbahan aktif ethofenprox atau deltametrin seperti Decis 2,5 EC atau yang berbahan aktif Betasilflutrin seperti Buldok 25 EC dengan dosis 2 ml/liter yang diaplikasikan pada sore hari.

B. Penyakit

a. Antraknosa (Colletotrichum gloeosprorioides)

Karakteristik
Disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosprorioides. Penyakit antraknosa tidak hanya menyerang tanaman mangga selama masa pertumbuhan, tetapi juga selama proses penyimpanan setelah panen. Antraknosa biasanya menyerang pada awal musim hujan. Selama masa pertumbuhan, antraknosa biasanya menyerang tanaman mangga di bagian daun muda, batang, bunga, dan buah.
Gejala serangan
Di daun terdapat bercak bulat hingga angular berwarna cokelat dan kelabu di tengahnya, kadang-kadang berlubang (shot hole) dan berwarna kuning di bagian tepi. Daun yang terserang akan mengering dan akhirnya gugur. Batang muda yang terserang antraknosa ditandai dengan adanya bercak-bercak berwarna cokelat kelabu membentuk gelang. Gejala di bagian bunga ditandai dengan adanya bercak kecil berwarna hitam yang dapat menyebabkan bunga rontok. Gejala di bagian buah ditandai dengan adanya bercak hitam di bagian kulit buah yang kemudian membesar dan mengakibatkan buah membusuk
Pengendalian
1. Memusnahkan gulma, membakar daun-daun yang gugur, dan rutin melakukan pemangkasan setelah panen atau sebelum muncul tunas baru.
2. Memperbaiki draenase kebun.
3. Semprotkan fungisida dengan komposisi mancozeb 0,25% + dicotophos 0,2% + pupuk daun 2 gram/liter air. Penyemprotan dilakukan sejak tunas bunga terbentuk hingga masa pemasakan buah dalam selang waktu 7?10 hari. Fungisida lain yang dapat diberikan di antaranya Dithane M 45, Benlate, dan Antracol 70 WP.

b. Penyakit Busuk Akar (Rosellina bunodes)

Karakteristik
Rosellina bunodes menyerang akar tanaman mangga dengan membentuk miselium berwarna hitam yang dapat menyebabkan perakaran membusuk. Penyakit busuk akar menular melalui kontak antara akar yang terserang dengan akar yang sehat.

Gejala serangan
Daun paling ujung berwarna kuning dan berukuran lebih kecil, cabang-cabang mengering, dan pertumbuhan tunas terhambat. Akar yang terserang penyakit ini tidak akan mampu menyerap unsur hara secara maksimal.
Pengendalian
1. Sterilisasi media tanam menggunakan Ridomil 2 G, Basamid G, atau Vapan.
2. Jika tingkat serangan tidak terlalu parah, dapat buka akar yang berada dekat permukaan tanah, lalu potong bagian akar yang sakit. Olesi bekas potongan dengan obat penutup luka, berupa ter atau karbolineum parafin.
3. Jika telah parah, bongkar segera tanaman, lalu bakar untuk menghindari penularan ke tanaman lainnya.

c. Embun Jelaga (Capnodium mangiferae)

Karakteristik
Menyerang bagian daun dan ranting tanaman mangga. Cairan madu yang dikeluarkan oleh hama?seperti kutu putih, kutu sisik, atau wereng?merupakan makanan bagi cendawan Capnodium mangiferae.
Gejala serangan
Cendawan embun jelaga menyebabkan warna hitam di permukaan daun dan ranting. Tingkat serangan yang tinggi dapat menyebabkan hampir seluruh permukaan daun dan ranting berwarna hitam. Hal ini mengakibatkan proses fotosintesis terganggu, sehingga pertumbuhan tanaman terganggu

Pengendalian
1. Memberantas hama yang mengeluarkan cairan madu, sumber makanan cendawan. Semprotkan pestisida atau buang menggunakan tangan. Buang dan bakar daun atau ranting yang terserang.
2. Buang bagian tanaman yang terserang, lalu bakar.
3. Semprotkan fungisida berbahan aktif mankozeb, seperti Dithane M-45, Vondozeb 80 WP, Nemispor 80 WP, atau Trimiltox 65 WP.

d. Penyakit Busuk Buah (Psedomonas mangifera indica)

Gejala serangan
Adanya bercak kecil yang kemudian membesar dan mengalami perubahan warna, dari hijau, kuning kehijauan, kuning, dan akhirnya cokelat atau hitam. Serangan penyakit busuk buah mematikan jaringan penyusun organ (gejala nekrosa), sehingga menyebabkan buah membusuk. Penyakit ini juga dapat menyerang bagian tanaman lainnya, seperti daun muda, batang muda, dan tangkai daun.
Pengendalian
1. Menjaga sanitasi di sekitar lingkungan tanaman melalui pemangkasan yang teratur untuk menjaga kelembapan tanaman.
2. Buang dan bakar buah yang terserang penyakit.
3. Semprotkan fungisida berbahan aktif mankozeb seperti Dithane M-45 atau yang berbahan propineb seperti Antracol 70 WP.


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/pengendalian-dan-membasmi-hama-tanaman.html
Category: articles

Thursday, February 9, 2017

Cara Menanam Sawi dalam Polybag - Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen.
Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.
Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman.
Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.
Adapun Cara Budidayanya itu ada 3 tahapan, yaitu : Persemaian, Penanaman, dan Pemanenan. Sedangkan penjelasan dari semua itu seperti di bawah ini :

1. Persemaian

  • Siapkan polibag dengan ukuran diameter 15 cm atau kurang.
  • Isi polibag dengan tanah humus atau sub soil. Akan lebih baik jika menggunakan kompos.
  • Semaikan biji sawi di dalam satu polibag.
  • Lalukan penyiraman setiap hari yaitu pagi dan sore hari.
  • Setelah tumbuh menjadi benih dan berumur 3-4 minggu baru bisa ditanam.
2. Penanaman
  • Siapkan polibag dengan ukuran diameter 15 cm atau kurang.
  • Isi polibag dengan tanah humus atau sub soil. Akan lebih baik jika menggunakan kompos.
  • Cabut benih sawi dari persemaian, hari - hati karena akar tidak boleh putus.
  • Gali Lobang dengan Jari kemudian tanam benih sawi. Dalam satu polibag dapat ditanam 3-5 bibit sawit.
  • Lalukan penyiraman setiap hari yaitu pagi dan sore hari.
  • Setiap minggu berikan kompos sebagai pupuk organik.
3. Pemanenan
Tanaman Sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanennya, antara lain : ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama.

Kurang lebihnya seperti itu Cara Menanam Sawi di Polibag. Selain itu juga bisa Dibudidayakan Di Pot. Caranya sama, tinggal ganti saja polibag dengan pot. Ada tips sedikit, guna menjaga ketersediaan sawi anda dapat melakukan penanaman sawi dengan selang waktu seminggu sekali sebanyak 5 - 10 polibag. 
Sekian dan terima kasih. Salam Tani!



reff : http://www.carabertani.com/2015/05/tips-cara-menanam-sawi-dalam-polybag.html
Category: articles

Wednesday, February 8, 2017

A. Prospek Bisnis Budi Daya Jamur Kuping

bisnis budi daya jamur kuping
Bisnis Budi Daya Jamur Kuping. Peluang bisnis jamur kuping masih terbuka lebar. Pasalnya, jumlah petani jamur kuping relatif lebih sedikit dibandingkan dengan petani jamur tiram dan jamur merang. Sementara itu, kebutuhan jamur kuping tidak kalah bersaing dengan jamur konsumsi lainnya. Ironisnya, untuk memenuhi permintaan yang selalu meningkat, pemerintah melakukan impor jamur kuping kering dari berbagai negara. Jika dilihat dari segi bisnis, budi daya jamur kuping sudah layak untuk diusahakan. Selain itu, pasar jamur kuping juga sudah tersedia luas.

B. Persiapan Perlengkapan Budi Daya Jamur Kuping

  1. Siapkan kumbung dengan luas 5 x 10 meter. Usahakan kumbung memenuhi syarat tumbuh jamur kuping, seperti suhu 15?28 C, kelembapan 80?90%, intensitas cahaya matahari baik, dan sirkulasi udara baik.
  2. Buat rak untuk mengisi kumbung menggunakan bambu, kayu, atau besi. Buat rak dengan ukuran panjang 5 meter dan lebar 1 meter. Rak biasanya terdiri atas 3?5 tingkat.
  3. Siapkan baglog jamur kuping yang telah ditumbuhi miselium berwarna putih dan bebas dari kontaminasi.
  4. Siapkan alat pemeliharaan berupa tangki, sprayer, blower, termometer, higrometer, slang air, dan noozle.
  5. Siapkan alat panen berupa pisau, gunting, dan keranjang panen.

C. Penumbuhan dan Pemeliharaan Budi Daya Jamur Kuping

pemeliharaan budi daya jamur kuping
  1. Seleksi baglog dengan cara memilih baglog yang memiliki miselium berwarna putih merata di seluruh bagian. Pasalnya, baglog dengan miselium tidak merata akan menghasilkan sedikit jamur kuping.
  2. Susun baglog di atas rak yang telah disediakan. Penyusunan baglog dapat dilakukan dengan cara direbahkan atau diberdirikan. Jika baglog direbahkan, penataannya harus saling berlawanan untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan jamur. Sementara itu, baglog yang diberdirikan maksudnya baglog diletakkan di atas rak dengan posisi berdiri dan ditata rapi sesuai dengan luas rak yang digunakan. Penyusunan baglog yang baik, rapi, dan memperhatikan kapasitas kumbung akan berdampak positif terhadap pertumbuhan jamur kuping.
  3. Lakukan penyayatan dengan menggunakan pisau tajam apabila baglog diletakkan dengan cara direbahkan. Penyayatan umumnya berbentuk huruf L dengan ukuran 1 x 1 cm. Penyayatan dilakukan dua kali, yaitu ketika baglog dimasukkan ke dalam kumbung dan setelah panen pertama. Bagi baglog yang diletakkan dengan posisi berdiri, penyayatan tidak perlu dilakukan karena jamur akan keluar melalui lubang yang dibuat di bagian atas baglog.
  4. Kondisikan di dalam kumbung tetap optimal, yaitu suhu 15?28 C dan kelembapan 80?90%. Caranya, lakukan penyiraman (pengabutan) menggunakan sprayer. Jika suhu dan kelembapan relatif normal, pengabutan cukup dilakukan sekali pada pagi hari. Sementara itu, jika cuaca panas, lakukan pengabutan sebanyak dua kali pada pagi dan sore hari.
  5. Usahakan sirkulasi udara dan intensitas cahaya matahari di dalam kumbung berjalan lancar. Pasalnya, sirkulasi yang buruk akan menghambat pertumbuhan jamur. Sirkulasi udara dapat diatur dengan cara membuka jendela kumbung selama 1?2 jam setiap hari.
  6. Lakukan pengamatan rutin terhadap jamur yang tumbuh. Benjolan keras berwarna cokelat kehitaman (pin head) akan muncul setelah 3?7 hari. Lepas kertas koran yang menutupi lubang baglog jika pin head tidak dapat menembus koran.
  7. Segera pisahkan baglog yang terkontaminasi agar tidak menular ke baglog lainnya. Ciri-ciri kontaminasi di antaranya jamur tidak tumbuh, miselium tumbuh menjadi berwana kehijauan atau bahkan kehitaman, dan terlihat adanya jamur jenis lain yang tumbuh di baglog.
  8. Lakukan sanitasi baglog dengan cara membuang kotoran dan hama yang menyerang baglog.
  9. Usahakan kondisi kumbung dalam keadaan steril dan higienis. Tujuannya, untuk mencegah kontaminasi dan serangan organisme pengganggu, seperti gulma, lalat, tungau, rayap, dan cacing.

D. Panen dan Pascapanen Budi Daya Jamur Kuping

  1. Lakukan pemanenan jamur kuping dua minggu setelah pin head muncul atau saat tubuh buah mencapai ukuran yang diinginkan. Jika pemeliharaan dilakukan dengan baik, pemanenan dapat dilakukan secara terusmenerus selama lima bulan.
  2. Lakukan pemanenan pada pagi hari atau sore hari.
  3. Pilih jamur kuping yang berukuran besar dengan bobot 65 gram dan lebar tubuh buah 10?25 cm. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap, tidak sekaligus seperti pemanenan jamur tiram. Pasalnya, jamur kuping yang berukuran masih kecil tidak akan membusuk jika dibiarkan di dalam baglog.
  4. Potong jamur kuping yang dipilih menggunakan gunting atau pisau yang tajam.
  5. Setelah panen, bersihkan baglog dan buka plastik pengemas media dengan cara menurunkan sepertiga bagiannya agar jamur lebih banyak tumbuh.
  6. Kumpulkan hasil panen jamur kuping di keranjang panen.
  7. Gunting bagian akar jamur untuk membuang sisa kotoran yang melekat.
  8. Untuk jamur kuping basah, cuci jamur terlebih dahulu, lalu tiriskan. Sementara itu, untuk jamur kuping kering, pengeringan dapat dilakukan secara alami (dikeringanginkan).
  9. Kemas jamur kuping basah dan kering dengan menggunakan kantong plastik, styrofoam, atau kemasan lain agar lebih menarik.

E. Kendala dan Solusi Budi Daya Jamur Kuping

Kendala
Solusi
Tingginya tingkat kontaminasi dan serangan hama dan penyakit Lakukan manajemen pemeliharaan dengan baik dan usahakan semua pekerjaan dilakukan dengan steril dan higienis.
Kerusakan saat panen dan pascapanen
  1. Pastikan pasar yang akan dituju.
  2. Pisahkan jamur yang kondisinya kurang baik agar tidak menular ke jamur lainnya.
  3. Kemas jamur dengan baik, agar selama perjalanan sirkulasi udara tetap lancar.

F. Analisis Usaha Budi Daya Jamur Kuping

a. Asumsi

  1. Lahan diasumsikan milik sendiri. Kumbung yang digunakan berukuran 5 x 10 meter.
  2. Bibit baglog dibeli sebanyak 5.000 baglog seharga Rp1.800/baglog.
  3. Produktivitas jamur kuping diasumsikan 0,4 kg/baglog dengan daya hidup 90%. Artinya, dari 5.000 bibit baglog diperoleh jumlah panen jamur kuping sebanyak = 0,4 kg/baglog/periode x 5.000 baglog x 90% = 1.800 kg.
  4. Periode panen diasumsikan selama tiga bulan.
  5. Hasil panen dijual dalam bentuk segar dengan asumsi harga jual Rp10.000/kg.

b. Perhitungan Biaya Budi Daya Jamur Kuping

? Biaya Investasi

Komponen
Satuan
Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Kumbung
50 m?
200.000
10.000.000
Sapu
1 buah
15.000
15.000
Sprayer
1 buah
300.000
300.000
Termometer dan higrometer
1 buah
250.000
250.000
Alat panen
1 set
50.000
50.000
Total Biaya Investasi
10.615.000

? Biaya Tetap

Uraian
Masa Pakai
Harga (Rp)
Penyusutan (Rp)
Total Biaya (Rp)
Penyusutan kumbung 60 bulan
10.000.000
3/60 x 10.000.000
500.000
Penyusutan sapu 24 bulan
15.000
3/24 x 15.000
1.875
Penyusutan sprayer 60 bulan
300.000
3/60 x 300.000
15.000
Penyusutan termometer dan higrometer 60 bulan
250.000
3/60 x 250.000
12.500
Penyusutan alat panen 36 bulan
50.000
3/36 x 50.000
4.167
Total Biaya Tetap
533.542

? Biaya Variabel

Uraian
Satuan
Harga (Rp)
Total Biaya (Rp)
Baglog jamur kuping
5.000 baglog
2.000
10.000.000
Biaya tenaga kerja 3 bulan
500.000
1.500.000
Biaya listrik dan air 3 bulan
75.000
225.000
Total Biaya Tidak Tetap
11.725.000
? Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp533.542+ Rp11.725.000
= Rp12.258.542

c. Pendapatan dan Keuntungan

? Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah produksi x harga jamur tiram
= 1.800 kg x Rp10.000/kg
= Rp18.000.000
? Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan ? Total biaya operasional
= Rp18.000.000 ? Rp12.258.542
= Rp5.741.458

d. Kelayakan Usaha

? R/C Rasio
Rasio R/C= Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp18.000.000 : Rp12.258.542
= 1,47
R/C lebih dari satu artinya usaha budi daya jamur kuping layak dijalankan. R/C 1,47 artinya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,47.
? Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp10.615.000 : Rp5.741.458) x 1 bulan
= 1,84 bulan
Artinya, titik balik modal usaha budi daya jamur kuping dapat dicapai pada 1,84 bulan.


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-budi-daya-jamur-kuping.html
Category: articles

A. Prospek Bisnis Bertanam Wortel

bisnis bertanam wortel
Bisnis Bertanam Wortel. Pilihan tren gaya hidup sehat seperti vegetarian semakin banyak terjadi di masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan. Sejak dahulu, wortel dikenal sebagai sayuran yang kaya vitamin A dan baik untuk kesehatan mata. Tidak hanya itu, wortel mengandung enzim pencernaan dan bersifat diuretik. Konsumsi wortel dalam keadaan mentah?
jus atau lalapan?relatif lebih sehat karena kandungan gizinya tidak hilang akibat pemasakan.
Peluang budi daya wortel masih terbuka lebar bagi petani pemula. Melalui teknik budi daya yang tepat, wortel yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Kualitas wortel sangat mempengaruhi serapan pasar. Peluang pasar retail modern akan terbuka lebar seiring kualitas wortel yang tetap baik dan kuantitas hasil panen dapat terjaga. Tentunya, harga yang akan diterima petani jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wortel dengan kualitas standar yang masuk ke pasar tradisional.

B. Persiapan Benih, Pupuk, dan Peralatan Bisnis Bertanam Worter

  1. Pilih benih wortel yang berasal dari varietas unggul, murni, serta memiliki daya kecambah lebih dari 90%. Kebutuhan benih wortel untuk lahan satu hektare sekitar 9 kg.
  2. Rendam benih wortel dalam air dingin selama 12?24 jam atau dalam air hangat dengan suhu 60 C selama 15 menit. Perendaman bertujuan untuk mempercepat proses pengecambahan. Tiriskan benih dalam satu wadah hingga cukup kering. Benih siap untuk ditebar di lahan persemaian.
  3. Siapkan pupuk kandang dengan dosis 20?30 ton/ha.
  4. Siapkan pupuk urea, SP-36, dan KCl dengan jumlah masing-masing 100 kg, 400 kg, dan 150 kg. Jika pH tanah terlalu asam, tambahkan kapur pertanian dengan dosis 75?100 kg/ha.
  5. Siapkan alat pertanian seperti cangkul, garu, kored, ember, dan gembor.
  6. Siapkan alat panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, dan tali rafia.

C. Persiapan Lahan yang Tepat Bertanam Wortel

  1. Siapkan lahan dengan persyaratan seperti tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, serta memiliki saluran drainase dan irigasi yang baik. Wortel dapat tumbuh optimal di ketinggian 1.000?1.200 meter dpl dengan suhu sekitar 20 C dan pH tanah 6?6,8.
  2. Jika pH tanah terlalu asam, tambahkan kapur pertanian dengan dosis 0,75?1 ton/ha di lapisan tanah atas (top soil) sambil digaruk atau dibalik hingga benar-benar merata. Usahakan kondisi tanah agak basah atau lembap.
  3. Bersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman lainnya.
  4. Cangkul tanah sedalam 40 cm, lalu beri pupuk kandang atau kompos dengan dosis 15 ton/ha.
  5. Buat bedengan dengan lebar 120?150 cm, tinggi 30?40 cm, dan jarak antar-bedengan 50?60 cm.
  6. Buat alur atau larikan dengan jarak 20 cm di bedengan.

D. Penanaman dan Pemeliharaan Bertanam Wortel

  1. Sebarkan benih dalam alur atau larikan secara merata, lalu tutup dengan tanah sedalam 0,5?1 cm.
    menanam wortel
  2. Buat alur-alur dangkal berjarak 5 cm dari alur benih untuk pemupukan. Pupuk yang digunakan berupa campuran SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 400 kg dan 150 kg untuk luas satu hektare. Setelah itu, tutup dengan tanah kembali.
  3. Tutup alur dengan daun kering atau pelepah daun pisang selama 7?10 hari untuk mencegah hanyutnya benih akibat air. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga kelembapan tanah. Setelah benih tumbuh, segera buka penutup tersebut.
  4. Saat tanaman berumur satu bulan, lakukan pemupukan dengan urea sebanyak 100 kg/ha. Bersamaan dengan itu, siangi gulma atau tanaman pengganggu lainnya.
  5. Lakukan penyiraman 1?2 kali sehari pada fase awal pertumbuhan wortel. Semakin tua umur wortel, kurangi volume penyiraman. Namun, kondisi lahan jangan sampai kering, usahakan tetap lembap.
  6. Amati tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Lakukan tindakan pencegahan dengan memasang perangkap atau menggunakan pestisida organik untuk mengatasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman.

E. Panen dan Pascapanen Bertanam Wortel

  1. Beberapa hari sebelum panen, lakukan penyiraman secara merata untuk memudahkan pencabutan umbi wortel.
  2. Panen wortel dilakukan pada usia 60?90 hari setelah tanam dengan cara mencabut umbi wortel beserta akarnya. Jika pemeliharaan dilakukan secara intensif, panen wortel dapat menghasilkan 20?30 ton/ha.
  3. Kumpulkan wortel yang sudah dipanen. Penempatan sementara dapat di pinggir kebun atau langsung menuju gudang penyimpanan.
  4. Lakukan sortasi berdasarkan kondisi hasil panen. Pisahkan umbi yang baik dengan umbi cacat, rusak, atau busuk. Setelah itu, kelompokkan umbi wortel yang baik berdasarkan bentuk dan ukuran.
  5. Untuk memudahkan pengangkutan dan penyimpanan, ikat umbi wortel, lalu potong tangkai dan daunnya.
  6. Cuci wortel dengan air mengalir untuk membersihkannya dari tanah yang masih menempel, lalu kering anginkan.
  7. Simpan umbi wortel dalam wadah atau ruangan dengan suhu dingin dan memiliki ventilasi baik.
  8. Untuk komoditas wortel yang ditujukan ke pasar swalayan, lakukan pengemasan menggunakan plastik bening dan beri label.


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-bertanam-wortel.html
Category: articles

Apakah tujuan pruning pada kelapa sawit? Pada dasarnya, pemangkasan (pruning) ialah upaya yang dilakukan untuk menghilangkan beberapa bagian dari tumbuh-tumbuhan. Pemangkasan bisanya ditujukan pada bagian-bagian tanaman yang tidak berkembang sesuai semestinya. Sebagai contoh yaitu bagian tanaman yang sedang terjangkit penyakit, tidak memiliki produksi yang bagus, dan bagian yang tidak diharapkan.

Pemangkasan dikerjakan oleh manusia dengan menggunakan alat-alat tertentu yang berfungsi sebagai pemotong. Pemangkasan juga bisa terjadi secara alami yang melibatkan angin, salju, atau kabut dari air laut. Dengan memangkas suatu tanaman, kita bisa mengendalikan arah pertumbuhannya secara penuh. Beberapa pemangkasan pun kerap dilakukan untuk mempertahankan kondisi kesehatan tanaman serta meningkatkan produktivitasnya.

tujuan-pruning-kelapa-sawit.jpg

Kebanyakan proses pemangkasan dilakukan pada saat tanaman masih berusia remaja. Sebab pemotongan dalam ukuran yang cukup kecil tidak terlalu mempengaruhi kondisi kesehatan tanaman tersebut. Apalagi jika bagian yang akan dipangkas sebelumnya sudah dalam keadaan patah. Maka kerugian yang timbul tidak terlalu besar, justru keuntungan lah yang akan didapatkan.

Berdasarkan tujuannya, ada tiga macam pemangkasan yaitu pemangkasan bentuk (pollarding), pemangkasan pangkal (coppicing), dan pemangkasan pemeliharaan.

Tujuan utama pemangkasan adalah untuk menjaga keseimbangan bentuknya. Kelapa sawit cenderung akan tumbuh secara terus-menerus, baik tumbuh ke atas maupun samping. Pertumbuhan yang tidak dikendalikan mengakibatkan tumbuhnya tajuk tanaman yang tumbuh ke arah atas saja. Hal ini terutama disebabkan oleh kuatnya dominasi tunas ujung. Pemangkasan akan merangsang tumbuhnya tunas samping.

Pemangkasan juga berguna untuk menjaga kesehatan tanaman. Kelapa sawit yang tidak dipangkas mengakibatkan banyaknya pelepah daun yang dimiliki oleh tanaman tersebut. Pelepah daun yang tidak terkena sinar matahari langsung akan menjadi parasit karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat hasil dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh pelepah-pelepah yang bisa mendapatkan sinar matahari. Inilah penyebabnya kenapa suatu pohon kelapa sawit tidak menghasilkan buah sawit atau buah yang dihasilkannya sangat sedikit meskipun kondisinya sehat. Karena hanya sedikit fotosintat yang dipakai untuk membentuk buah, kebanyakan telah disalurkan ke bagian pelepah yang lain.

Kelapa sawit yang dipangkas secara berkala juga dapat meminimalkan perkembangan jamur dan organisme pengganggu tanaman (OPT). Dengan memangkas tanaman akan tercipta lingkungan yang baik bagi pertumbuhan kelapa sawit itu sendiri. Sehingga sinar matahari dapat mengenai semua bagian tanaman. Hasilnya tingkat kelembaban tanaman dapat terjaga dengan baik dan pertumbuhan tanaman pun menjadi lebih optimal untuk memberikan hasil panen yang sebanyak-banyaknya.



reff : http://klpswt.blogspot.com/2016/11/tujuan-pruning-pada-tanaman-kelapa-sawit.html
Category: articles

A. Peluang Agrobisnis Bawang Merah

bisnis beranam bawang merah
Bisnis dan Cara Menanam Bawang Merah. Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua masakan menggunakan bawang merah sebagai bumbu utama. Tidak hanya itu, industri pengolahan makanan juga menggunakan bawang merah sebagai salah satu bahan bakunya. Tidak heran, jika permintaan pasar terhadap komoditas ini sangat tinggi. Bahkan, terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2010, konsumsi bawang merah mencapai 974.284 ton dan terus meningkat menjadi 1.046.325 ton pada tahun 2011. Sayangnya, jumlah permintaan yang terus meningkat tidak dapat diimbangi oleh produksi dalam negeri. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha bertanam dan bisnis bawang merah.
B. Persiapan Perlengkapan Menananm Bawang Merah
  1. Siapkan benih bawang merah berkualitas unggul dan memiliki daya tumbuh yang tinggi.
  2. Siapkan kompos atau pupuk kandang dengan dosis 5 ton/ha dan kapur pertanian dengan dosis minimum 2 ton/ha.
  3. Siapkan media semai dengan perbandingan tanah dan pupuk kandang sebanyak 2 : 1.
  4. Siapkan berbagai pupuk untuk meningkatkan produktivitas tanaman, seperti 300 kg urea, 200 kg SP-36, 200 kg KCl, dan 200 kg ZA. Sebagai tambahan, siapkan pupuk NPK sebanyak 50 kg/ha.
  5. Siapkan alat pertanian seperti cangkul, garu, kored, ember, dan gembor.
  6. Siapkan alat panen berupa karung, timbangan, pisau, tali rafia, alas bambu, penutup plastik, dan para-para dari bambu.
C. Persiapan Benih Bawang Merah
  1. Pastikan benih merupakan benih bermutu dari penangkar benih yang terpercaya.
  2. Pilih benih siap tanam yang telah disimpan 2?3 bulan.
  3. Jika 80% tunas sudah muncul daun pertama, ujung benih tidak perlu dirompes atau dipotong.
  4. Jika persentase tunas yang muncul hanya 50?60%, potong sepertiga bagian ujung benih menggunakan pisau yang tajam. Tujuannya, untuk mempermudah keluarnya tunas.
  5. Pisahkan benih yang terkena hama dan penyakit. Bersihkan benih dari kotoran dan kulit kering.
D. Persiapan Lahan Menananm Bawang Merah
cara menanam bawang merah
  1. Pilih lahan dengan tipe tanah gembur dan mengandung banyak bahan organik.
  2. Kondisi lahan sebaiknya tidak ternaungi dengan ketinggian 25?500 meter dpl. Selain itu, suhu lingkungan sekitar 25?32 C.
  3. Lakukan pembersihan lahan dari gulma dan sisa pertanaman sebelumnya.
  4. Apabila pH tanah agak asam (kurang dari 5,5?6,5), taburkan kapur pertanian.
  5. Cangkul atau bajak lahan untuk menggemburkan dan membalikkan tanah.
  6. Buat bedengan dengan lebar 180?200 cm, panjang sesuai kondisi lahan. Pisahkan setiap bedengan oleh selokan berukuran 50?60 cm dan kedalaman 50 cm. Untuk lahan bertipe kering, kedalaman selokan boleh agak dangkal. Selain itu, buat pematang lahan atau galengan.
  7. Taburkan pupuk kandang di atas bedengan sebanyak 10 ton/ha.
  8. Lakukan penyiraman secukupnya agar tanah di bedengan menjadi lembap .
  9. Buat lubang tanam dengan jarak antarbaris sesuai standar. Untuk memudahkan pengaturan jarak antarbaris, gunakan tali rafia yang telah diberi tanda jarak tanam antarbaris 15?20 cm untuk benih berukuran kecil atau 20?25 cm untuk benih yang berukuran besar. Sementara itu, pengaturan jarak dalam baris dapat menggunakan kayu yang telah ditandai setiap 10?15 cm.
E. Penanaman dan Pemeliharaan Bawang Merah
  1. Sebelum pembuatan lubang tanam, campurkan 10 ton pupuk kandang, 50 kg urea, 300 kg SP-36, dan 100 kg KCl untuk luas lahan satu hektare. Taburkan pupuk ke dalam lubang tanam secukupnya.
    Kendala
    Solusi
    Tingginya tingkat serangan hama dan penyakit Gunakan varietas unggul tahan hama dan penyakit serta lakukan teknik budi daya dengan manajemen yang baik.
    Manajemen budi daya kurang baik Memperdalam ilmu manajemen budi daya bawang merah dengan cara mengikuti pelatihan, penyuluhan, atau ikut serta dalam kelompok tani, serta mencari informasi dari buku, koran, majalah, televisi, dan internet.
    Ketersediaan air yang kurang Sebelum menanam, pastikan lahan memiliki sumber air yang cukup. Jika terpaksa, buat saluran irigasi baru untuk mengalirkan air ke lahan.
    Musim dan cuaca yang tidak menentu. Lakukan perbaikan budi daya dengan cara pencegahan serta pengendalian hama dan penyakit yang menyerang.

  2. Tanam benih dengan cara membenamkan sepertiga bagian ke dalam lubang tanam, lalu siram.
  3. Pada 15 HST, lakukan pemupukan II sesuai panduan dosis yang tertera di atas. Caranya, aduk campuran pupuk, lalu taburkan pupuk di atas bedengan.
  4. Pada 25 HST, lakukan pemupukan III. Caranya, taburkan campuran pupuk ZA dan KCl di atas bedengan.
  5. Pada 25 HST, lakukan pendangiran di sekitar bedengan.
  6. Lakukan penyiraman sesuai dengan jenis tanah di lokasi. Untuk tanah debu berpasir, lakukan pengairan dengan cara penggenangan selokan (sistem leb) selama 15 menit, lalu buang air di dalam selokan. Sementara itu, untuk tanah lempung berpasir, lakukan penyiraman seperti biasa langsung ke area di sekeliling tanaman.
  7. Pada umur 0?7 hari, lakukan penyiraman setiap hari. Jika umur bibit bawang sudah di atas 7 hari, penyiraman cukup dilakukan dua hari sekali. Penyiraman umumnya dilakukan hingga lima hari sebelum waktu panen.
  8. Lakukan penyiangan dengan cara membersihkan lahan dari gulma.
  9. Lakukan pengamatan terhadap organisme pengganggu tanaman secara berkala. Pisahkan apabila terdapat tanaman yang terserang hama dan penyakit. Segera musnahkan tanaman yang terserang. Jika kerusakan sudah terlalu parah, lakukan pengendalian organisme pengganggu sesuai kondisi serangan dan teknik yang dianjurkan.
F. Panen dan Pascapanen Bawang Merah
harga bawang merah
  1. Lakukan panen setelah tanaman berumur 65?72 HST. Bawang merah siap panen dapat dilihat dari ciri fisiknya, yaitu 80% daun rebah, menguning, leher batang daun kosong, serta umbi tersembul ke permukaan tanah dan berwarna merah.
  2. Congkel umbi bawang merah secara hati-hati, lalu cabut dan angkat umbi keluar dari dalam tanah.
  3. Siapkan alas bambu sebagai alas umbi saat proses pelayuan dan pengeringan.
  4. Jemur bawang merah selama 2?3 hari hingga daun menjadi layu dan setengah kering. Usahakan umbi tidak terkena sinar matahari secara langsung. Caranya, jemur dengan posisi umbi yang tertutupi daunnya. Jadi, hanya bagian daun dan leher yang layu.
  5. Setelah pelayuan, keringkan umbi dengan proses yang hampir sama selama 7?14 hari. Pengeringan dapat juga dilakukan dengan cara menggantungkan umbi di atas para-para yang terbuat dari bambu. Agar umbi kering merata, balik posisi umbi setiap dua hari sekali.
  6. Jika panen dilakukan saat musim hujan, keringkan umbi bawang dengan cara menghembuskan udara panas bersuhu 46o C selama 16 jam dengan kelembapan 70?80%.
  7. Segera sortir umbi yang telah kering. Pisahkan umbi yang baik dengan umbi yang busuk. Satukan umbi yang baik menggunakan tali, lalu ikat. Satu ikatan biasa dikenal dengan istilah satu gedengan.
  8. Hentakkan gedengan agar kotoran seperti tanah yang melekat di umbi dapat terlepas.
  9. Ikat dua buah gedengan menjadi satu. Tujuannya, untuk memudahkan digantung di para-para yang terbuat dari bambu.
  10. Simpan bawang merah yang telah digantung di para-para ke dalam ruang penyimpanan.
  11. Kemas bawang yang akan didistribusikan menggunakan karung jala. Untuk pengiriman jarak dekat, masing-masing karung berisi 90?100 kg bawang merah kering. Sementara itu, untuk jarak jauh, kemas bawang merah menggunakan karung jala dengan bobot masing-masing karung 20?25 kg. Ikat ujung karung jala menggunakan tali rafia.
G. Kendala dan Solusi Menananm Bawang Merah
Kendala
Solusi
Tingginya tingkat serangan hama dan penyakit Gunakan varietas unggul tahan hama dan penyakit serta lakukan teknik budi daya dengan manajemen yang baik.
Manajemen budi daya kurang baik Memperdalam ilmu manajemen budi daya bawang merah dengan cara mengikuti pelatihan, penyuluhan, atau ikut serta dalam kelompok tani, serta mencari informasi dari buku, koran, majalah, televisi, dan internet.
Ketersediaan air yang kurang Sebelum menanam, pastikan lahan memiliki sumber air yang cukup. Jika terpaksa, buat saluran irigasi baru untuk mengalirkan air ke lahan.
Musim dan cuaca yang tidak menentu Lakukan perbaikan budi daya dengan cara pencegahan serta pengendalian hama dan penyakit yang menyerang.
H. Analisis Usaha Menananm Bawang Merah
a. Asumsi
  1. Lahan yang digunakan seluas 10.000 m? dengan sistem sewa Rp700.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis usaha dilakukan setiap tiga bulan.
  3. Total panen bawang merah dalam satu periode diasumsikan sekitar 10.000 kg dengan perincian grade A sebanyak 7.500 kg dan grade B sebanyak 2.500 kg. Grade A dihargai Rp6.000/kg dan grade B dihargai Rp4.000/kg.
b. Perhitungan Biaya
? Biaya Investasi

Komponen
Satuan
Harga (Rp)
Jumlah (Rp)
Alat pertanian
3 set
200.000
600.000
Ember plastik
5 buah
20.000
100.000
Timbangan
2 buah
80.000
160.000
Karung
300 buah
1.000
300.000
Gembor
5 buah
75.000
375.000
Sprayer
1 buah
350.000
350.000
Total Biaya Investasi
1.885.000
? Biaya Tetap
Uraian
Masa Pakai
Harga (Rp)
Penyusutan (Rp)
Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 10.000 m?
3 bulan
700.000
2.100.000
Penyusutan alat pertanian
18 bulan
600.000
3/18 x 600.000
100.000
Penyusutan ember plastik
12 bulan
100.000
3/12 x 100.000
25.000
Penyusutan timbangan
18 bulan
160.000
3/18 x 160.000
26.667
Penyusutan karung
3 bulan
300.000
3/3 x 300.000
300.000
Penyusutan gembor
12 bulan
375.000
3/12 x 375.000
93.750
Penyusutan sprayer
30 bulan
350.000
3/30 x 350.000
35.500
Total Biaya Tetap
2.680.917
? Biaya Variabel
Uraian
Satuan
Harga (Rp)
Total Biaya (Rp)
Benih bawang merah 1.000 kg
15.000
15.000.000
Pupuk kandang 10.000 kg
300
3.000.000
Kapur Pertanian 2.000 kg
240
480.000
Pupuk SP-36 300 kg
1.900
570.000
Pupuk urea 100 kg
1.400
140.000
PupukZA 400 kg
1.200
480.000
PupukKCl 300 kg
1.800
540.000
Pestisida Kalicron 200 cc
160
32.000
Decis 300 cc
260
78.000
Daconil 200 cc
160
32.000
PPC : Fertila 100 g
160
16.000
Herbisida 500 g
260
130.000
Pengolahan tanah 10.000 m?
210
2.100.000
luran pengairan atau irigasi 1 musim
75.000
75.000
Tenaga kerja penanaman 20 HKW
12.000
240.000
Tenaga kerja pemupukan 40 HKP
15.000
600.000
Tenaga kerja penyiangan 40 HKW
12.000
480.000
Tenaga kerja penyiraman 125 HKP
15.000
1.875.000
Tenaga kerja penyemprotan 10 HKP
15.000
150.000
Tenaga kerja bantuan umum 15 HKP
15.000
225.000
Tenaga kerja panen (borongan) 15.000 kg
75
1.125.000
Tenaga kerja pascapanen(borongan) 15.000 kg
50
750.000
Total Biaya Tidak Tetap
28.118.000

Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)
? Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp2.680.917 + Rp28.118.000
= Rp30.798.917
c. Pendapatan dan Keuntungan
? Pendapatan per Periode

Pendapatan = Jumlah terjual x harga bawang merah
Pendapatan hasil panen grade A = 7.500 kg x Rp6.000/kg = Rp45.000.000
Pendapatan hasil panen grade B = 2.500 kg x Rp4.000/kg = Rp10.000.000
Total pendapatan = Rp55.000.000
? Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan ? Total biaya operasional
= Rp55.000.000 ? Rp30.798.917
= Rp24.201.083
d. Kelayakan Usaha
? R/C Rasio

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp55.000.000 : Rp30.798.917
= 1,79
R/C lebih dari satu artinya usaha budi daya bawang merah layak dijalankan. R/C 1,79 artinya setiap penambahan modal sebesar Rp1 akan memberikan pendapatan sebesar Rp1,79.
? Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000: Rp24.201.083) x 1 bulan
= 0,08 bulan
Artinya, titik balik modal usaha budi daya bawang merah dapat dicapai kurang dari satu bulan (0,08 bulan).


reff : http://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/bisnis-dan-cara-menananm-bawang-merah.html
Category: articles